1 / 29

BRAIN CT

BRAIN CT. PENDAHULUAN. Pemeriksaan CT Scan Brain (Otak) merupakan pemeriksaan yang dominan di setiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia Parameter scan harus disesuaikan dengan kelainan patologis Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial

Download Presentation

BRAIN CT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BRAIN CT

  2. PENDAHULUAN • Pemeriksaan CT Scan Brain (Otak) merupakan pemeriksaan yang dominan di setiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia • Parameter scan harus disesuaikan dengan kelainan patologis • Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial • Potongan coronal hanya dilakukan jika diperlukan pada kasus tertentu • Prinsipnya semua scan harus diawali dengan scanning tanpa kontras

  3. Kontras Media • Aplikasi kontras media sangat diperlukan untuk mendiagnosa kelainan seperti lesi, abses dan tumor. • Seperti halnya penggunaan kontras media pada umumnya, diperlukan screening pasien. • Dosis IV contrast media untuk CT brain bervariasi antara 30-50 ml (300-350 mg iodine per ml). Untuk paediatric patients 1.5 ml per kilogram BB (sampai dengan maksimal 30 ml). • Beberapa rumah sakit kadang hanya melakukan scanning post kontras untuk menurunkan dosis radiasi terutama untuk paediatric patients.

  4. Patient Positioning • Pasien harus diposisikan sedemikian rupa sehingga merasa nyaman diatas meja scanner, agar mengurangi pergerakan saat scanning. • Scout radiograf (Topografi)harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud.

  5. Axial Positioning

  6. Coronal Positioning

  7. Scanning • Coronal scan harus dikerjakan dalam waktu sesingkat mungkin, mengingat positioning coronal tidak terlalu nyaman bagi pasien • Pada coronal scan harus hati-hati terhadap dental filling yang dapat menyebabkan artefak

  8. Pasien yang tidak kooperatif atau tidak tenang selama pemeriksaan merupakan masalah yang serius pada pemeriksaan CT Scan mengingat sedikit saja ada pergerakan pasien selama scanning akan menyebabkan movement artefak yang cukup besar

  9. Pemeriksaan CT Scan otak selalu menampilkan gambaran yang tidak jelas pada area antara kedua tulang petrosum. • Fenomena ini merupakan artefak yang wajar dan sangat sulit dihilangkan

  10. Scout

  11. Indications

  12. criteria

  13. Scan parameter (spiral)

  14. Teknik • Range 1 mulai dari bagian bawah basis cranium sampai dengan bagian atas tulang petrosum. • Pada range ini gunakan slice thickness yang lebih tipis • Range 2 lanjutan dari range 1 sampai dengan verteks, dengan slice thickness yang lebih tebal

  15. Scan parameter (sequence)

  16. Teknik Sequence • Tehnik sequence sangat membantu jika pasien tidak dapat tenang selama pemeriksaan. Pertimbangannya adalah jika akan dilakukan scanning maka dapat diulang pada 1 atau 2 slice yang gambarnya tidak baik.

  17. windowing

  18. Printing • Pada kasus trauma CT brain image harus diprint dengan 2 window (bone and blood window). Bone window untuk memperlihatkan fraktur dan blood window untuk memperlihatkan perdarahan.

  19. CONTOH GAMBAR MSSA INTRA CRANIAL

  20. CT NECK • Area : dari dasar kepala (skull base) s/d apex paru • Meliputi : tulang belakang, pembuluh darah carotis, kelenjar salivary, thyroid • Os mandibula, oral cavity ( mulut dan lidah), faring, laring (termasuk “voice box”)

  21. Indikasi pemeriksaan • Lesi atau infeksi pada kelenjar parotis atau mandibularis • Ca pada daerah leher atau dasar kepala • Abses pada tonsil, faring/ retrofaringeal • Massa atau abses pada daerah leher • Lesi/ massa pada lidah • Corpus alienum pada leher atau thrakhea bagian proximal • Tumor pada pita suara

  22. TUJUAN PEMERIKSAAN • Untuk mendapatkan gambaran dari organ-organ dan jaringan lunak pada daerah leher secara lebih jelas. CT scan akan menghasilkan gambaran lebih detil dari luka, tumor, dan kelainan lain dibandingkan foto radiografi biasa. Juga CT scan dapat menggambarkan tulang,jaringan lunak, dan pembuluh darah pada satu gambar yang sama. • Disuntikkan Kontras media ( IV ) pada pemeriksaan ini, untuk memvisualisasikan pembuluh darah di daerah leher.

  23. PERSIAPAN PEMERIKSAAN • Pasien harus puasa 4 jam sebelum pemeriksaan • Pasien menggunakan baju pemeriksaan • Ada hasil pemeriksaan Creatinine

  24. Contoh aplikasi CT Scan leher • scan parameter: • 5 mm slice thickness • angle of scan parallel to the hyoid bone • scanning from the level of the external auditory canal to the root of the neck • 20 cm field of view, 135 Kv, 200 mAs and 512 x 512 matrix. • were given an intravenous 75 ml of non-ionic iodinated contrast agent. • Scanning started at 60 s from the onset of contrast injection.

  25. HASIL GAMBARAN

  26. Irisan Axial CT Scan leher dengan kontras media: tampak gambaran kelenjar lymfe yang membesar pada sisi kiri dan ada bagian yang mengalami attenuasi rendah di bagian tengah.

  27. Axial CT scan dengan kontras media menggambarkan massa di bagian kiri dari glandula parotis

  28. Parotid adenocarcinoma

More Related