1 / 14

Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia

Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia. Oleh Susandi Email : su_sandi007@yahoo.co.id Blog : www.susandi.wordpress.com. Pengertian Morfofonologis.

carr
Download Presentation

Proses Morfofonologis dalam Bahasa Indonesia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Proses MorfofonologisdalamBahasa Indonesia OlehSusandi Email : su_sandi007@yahoo.co.id Blog : www.susandi.wordpress.com

  2. PengertianMorfofonologis • Morfofonologisataumorfofenemikadalahcabanglinguistik yang menelaahperubahanfonemakibatpertemuanatauhubunganmorfemdenganmorfemlainnya. (Samsuri, 1987: 201) • Proses morfofonemikadalah proses berubahnyasuatufonemmenjadifonem lain sesuaidenganfonemawal kata yang bersangkutan. (ZainalArifin, 2007:8). • Morfofonemikadalahsubsistem yang menghubungkanmorfologidanfonologi. Di dalamnyadipelajaribagaimanamorfemdirealisasikandalamtingkatfonologi. (Kridalaksana, 2007:183)

  3. Proses Morfofonologis Empat Proses Morfofonologis: 1. PenambahanFonem 2. PenguranganFonem 3. PenggantianFonem 4. PeloncatanFonem

  4. PenambahanFonem • Penambahanfonemterjadijikasuatumorfemberhubungandenganmorfem lain. Contoh: • Bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ Terjadipenambahanfonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

  5. PenambahanFonem • Penambahanfonem /y/ padakata : ketinggiyan, tepiyan, penantiyan. • Penambahanfonem /w/ pada kata : kepulau wan, serbu wan, pertokowan • Penambahanfonem/a/ padapenggabunganmorfemdasar ayah danprefiksanda :/ ayahanda/ • Penambahan fonem /n/ pada pertemuan morfem dasar diri dengan prefiks se-: /sendiri/

  6. PenambahanFonem • Penambahanfonem/m/ padapertemuanbentukdasar /barang/ + prefiks/se-/ menjadi/sembarang/ • Penambahanfonem /m/ padapenggabunganmorfemdasar yang diawalidengan /b/, /f/, dan /p/ yang bergabungdenganprefiks me-, pe-, danpe-an. Misal: membeli, memperbarui, memfitnah, pemberian. • Penambahanfonem /l/ padapertemuanbentukdasar /ajar/ + prefiks /ber-/ menjadi /belajar/. Begitujugaprefiks /per-/.

  7. PenambahanFonem 8. Penambahanfonem /n/ yang terjadibilamorfemdasardiawaliolehkonsonan /t/ dan /d/ bergabungdengan /me-/, /pe-/, maupun /pe-an/, contoh : pendengar, mendapat, pendalaman. 9. Penambahanfonem/n/ padapenggabunganmorfemdasar yang diawalidengan /c/, dan /j/ yang bergabungdenganprefiks me-, pe-, danpe-an : mencari, pencuri, pencarian. 10. Penambahanfonem /ng/ padapenggabunganmorfemdasar yang diawalidengan /g/, /x/, dan /h/ yang bergabungdenganprefiks me-, pe-, danpe-an : mengkoordinir, penggugat, pengkhususan, penghapus

  8. PenguranganFonem • Penambahanfonemterjadijikasuatumorfemberhubungandenganmorfem lain. Contoh: • bentuk /raja/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəraja?an/ • Terjadipenambahanfonem /?/ antara /raja/ dan /-an/

  9. PenguranganFonem • Proses penguranganfonemterjadibilamorfemdasaratauafiksmelesappadasaatterjadipenggabunganmorfem. 1. Penguranganfonem/k/ atau /h/ terjadibilamorfemdasar yang berakhirpadakonsonantersebutbergabungdengansufiks yang berasaldarikonsonanjuga. Contoh: a. /’anak/ + /-anda/ menjadi /ananda/ b. /sejarah/ + /wan/ menjadi /sejarawan/

  10. PenguranganFonem 2. Bentuk /patuh/ + afiks /kə- + -an/ menjadi /kəpatuan/ (Ada jugadialek yang tidak menghilangkanfonem /h/). Namunakantetapi 3. Begitujugadenganbentuk /balik/ + afiks /di- + -kan/  /dibalikan/. 4. Prefiks /ter-/ berubahmenjadi /te-/ jikaditambahkanpadadasar yang dimulaifonem /r/. Misal: /ter/ + bentuk /rebut/  terebut /ter/ + /raba/  teraba

  11. PenggantianFonem • Proses penggantianfonemterjadibila proses penggabunganmorfemdasardenganafiksmembentukfonembaru. 1) Penggantianfonemawal /k/ bilamorfemdasartersebutbergabungdigabungdenganafiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contoh : /me-/ + /karang/  /mengarang//me-kan/ + /kirim/  /mengirimkan//me-i/ + /kurang/  /mengurangi//pe-/ + /karang/  /pengarang//pe-an/ + kurang/ /pengurangan/

  12. PenggantianFonem 2. Penggantianfonemawal /p/ menjadi /m/ bilamorfemdasartersebutbergabungdenganafiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya : /me-/ + /pilih/  /memilih//me-kan/ + /piker/  /memikirkan//me-i/ + /perang/  /memerangi//pe-/ + /pahat/  /pemahat//pe-an/ + /putih/  /pemutihan/

  13. PenggantianFonem 3. Penggantianfonem /s/ menjadi /ny/ terjadipadapenggabungandenganafiks /me-/, /me-kan/, /me-i/, /pe-/, dan /pe-an/. Contohnya: /me-/ + /sayur/  menyayur/me-kan/ + /saksi/  menyaksikan/me-i/ + /sakit/ menyakiti/pe-/ + /susun/ penyusun/pe-an/ + /salur/ penyaluran

  14. PerloncatanFonem • Perloncatanfonemterbentukakibatdarimengikutipolamorfofonemikbahasaasing. • Contoh: 1. Bentuk /normal/ + /-iti/  /normaliti/ 2. Bentuk /plural/ + /-iti/  /prulaliti/ 3. Bentuk /standar/ + /-isasi/  /standardisasi/ 4. Bentuk /objek/ + /if/  /objektif/5. Bentuk /impor/ + /ir/  /importir/

More Related