1 / 31

M odul Penerimaan Negara Generasi - 2

M odul Penerimaan Negara Generasi - 2. PENDAHULUAN. KILAS BALIK : Sebelum 2006 : Pengelolaan Penerimaan Negara dilakukan secara terpisah oleh DJP (MP3), DJPBC (EDI), dan DJPBN (SISPEN). 2006 s.d . sekarang : disatukan dalam satu sistem yaitu MPN ( koordinasi ada di DJP).

Download Presentation

M odul Penerimaan Negara Generasi - 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Modul Penerimaan Negara Generasi - 2

  2. PENDAHULUAN KILAS BALIK : • Sebelum 2006 : PengelolaanPenerimaan Negara dilakukansecaraterpisaholeh DJP (MP3), DJPBC (EDI), dan DJPBN (SISPEN). • 2006 s.d. sekarang : disatukandalamsatusistemyaitu MPN (koordinasiadadi DJP). • 2014- : MPN-G2 (koordinasiada di DJPBN).

  3. MPN vs MPN-G2 Perbedaanantara MPN dan MPN-G2 • DokumenSumber • TempatdanChannel Pembayaran • ProsesBilling • WaktuPembayaran (Pelayanan) • ProsesReversal danperbaikan data • KoneksitasdenganSistemPengeluaran • KonfigurasiSistem

  4. DokumenSumber Existing MPN (Perdirjen 78 tahun 2006): ada 2 dokumensumber : • SuratSetoran (SSP, SSPBB, SSB, SSBC, SSPCP, SSBP, SSPB, STBS) • BuktiPenerimaan Negara (BPN) MPN G-2 hanya ada satu dokumen sumber yaitu Bukti Penerimaan Negara (BPN)

  5. TempatdanChannel Pembayaran MPN (Existing) : • TempatPembayaran : Bank dan Kantor Pos • Channel Pembayaran : • Loket • e- Banking (hanya 1 %)

  6. TempatdanChannel Pembayaran MPN-G2 : • TempatPembayaran : Bank dan Non Bank • ChannelPembayaran : • Loket • ATM • Internet-Banking • Phone-Banking* • SMS-Banking* • Supermarket ataugerailainnyaseperti Carrefour, Hypermart, Giant, Superindo, Matahari, Ramayana, Indomaret, Alfamart, dsb* • * bertahap

  7. ProsesBilling(Pembentukan data tagihan) • MPN (Existing) : TidakAda. Menjadisatudenganprosespembayarandi Bank/Pos persepsi, denganmengisiformulirsetoransekaligusdilakukanperekaman data. • MPN-G2 : • Ada, terutamauntukjenissetoran yang bersifatSelf Assessment. Catatan: • Proses Billing adalah proses pengisianelemen data terkaitinformasipembayaran yang akandilakukan, penyetorakanmendapatkansebuahkodebilling yang akandigunakansebagaidasarpembayarantagihannegara.

  8. WaktuPembayaran(Jam Pelayanan) MPN(Existing) : Waktupembayaranpada Bank/Pos Persepsisesuaidengan jam pelayananPerbankan/Pos yaituantarapukul 08.00 s.d. 15.00. MPN-G2 : Waktupembayarantidakterbatas (1x24x7)

  9. Proses ReversaldanPerbaikan Data MPN (Existing) : Bank/Pos dapatmelakukanproses reversal maupunperbaikan data. (salahsatupenyebabutamaperbedaan data MPN). MPN-G2 : Tidakadalagiproses reversal oleh bank/pos, data pembayaransesuaidengan data billing. Sedangkanprosesperbaikan data hanyadapatdilakukanolehmasing unit pemiliksistembilling.

  10. ProsesPelimpahan MPN (Existing) : MPN-G2 :

  11. Koneksitassistem MPN denganSPAN BI Bank Persepsi Pot. SPM 3.a 2.a 1.a Pajakdan Non Pajaktermasukpengembalianpendapatan Pajakdan Non Pajak Penerimaanmelalui BI termasuk PPB /PPhMIgas Informasipendapatan yang berasaldari SPAN MPN 4 DJP 3.b 1.b Pajaktermasukpengembalianpendapatan 2.b PPB/PPhMIgas Pajakdan Non Pajak SPAN

  12. Konfigurasi MPN-G2 Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB Proses Billing Proses Billing Proses Billing Proses Billing Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan MPN (DJPB) Monitor Data Pembayaran Switching Sumber: dimodifikasi dari bahan presentasi PT. Finnet Indonesia Bank Teller (P2H) Bank e-Banking (H2H) Non Bank (P2H)

  13. Permasalahan MPN(existing) • AntriandiLoket Bank/Pos Persepsi • Potongan SPM kadangtidakmendapat NTPN • Masihterdapatperbedaan data antara LKP dan MPN • KesalahanPengisianformuliroleh Bank/Pos Persepsi • Kesalahanpelimpahan

  14. MPN G-2 Melalui Sistem Billing

  15. LatarBelakang • Bendahara Umum Negara berwewenang menetapkan sistem penerimaan negara (UU No. 1 Tahun 2004). • Penatausahaan Penerimaan Negara saatinidilaksanakanmelalui Modul Penerimaan Negara (MPN)sesuaiPMK 99/PMK.06/2006 danPerdirjenPER-78/PB/2006. • Disadaribahwa MPN saat ini masih mengalami beberapa permasalahandimana WP/WS/WB belum terlayani dengan baik serta beberapa transaksi pada MPN masih diragukan keakuratan datanya. • Pengembangan MPN kedepanadalahoptimalisasipemanfaatan teknologi informasi melaluisistem pembayaran yang lebih modern (transaksi elektronik) yang sejalandengan UU ITE No. 11 Tahun 2008 dimana “informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah”.

  16. Tujuan • Peningkatan pelayanan kepada WP/WS/WB. • Pengelolaan rekening pemerintah secara efektif dan efisien. • Penyediaan data dan informasi penerimaan negara secara cepat, akurat dan akuntabel.

  17. Inisiatif Penyempurnaan MPN • Pengintegrasian sistem penerimaan negara dengan menggunakan single database yang ditatausahakan secara terpusatmelalui unit khususdi DJPB. • Pemanfaatan teknologi informasi secara optimalsejalandenganperkembanganteknologiinformasiperbankan. • Perluasanberbagai alternatif cara pembayaran (payment channel)sehinggapembayaranpenerimaan negara dapatdilakukanselama 24 jam(on-line). • Restrukturisasi rekening pemerintah (bidangpenerimaan) yang menunjangpelaksanaan TSA secara penuh. • Mengembalikannature prosesbisnisperbankantanpadibebaniolehpekerjaantambahandalamrangkapenatausahaanpenerimaannegara.

  18. Faktor Penunjang Pelaksanaan Sistem MPN G-2 • Membangun sistem billing yanghandal pada masing-masing unit eselon 1 Kemenkeu. • Menyediakanberbagai alternatif cara pembayaran (payment channel)selain pembayaran melalui teller yang disediakan oleh bank/pos persepsi atau pihak lain (collecting agent) seperti ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, Kartu Kredit, Supermarket, dll.Sehinggaterbukakesempatan layanan penyetoran penerimaan negara on-line selama 24 jam. • Memperbanyak dan memperluas fasilitas pelayanan proses billing (Warnet, SMS, Phone, Service Desk, Customer Service, dll.) • Mengubah perilaku WP/WS/WB dalam penyetoran penerimaan negara dari cara konvensional ke sistem yang lebih modern yaitu melalui sistem billing.

  19. . • . • . • . • Merestrukturisasi rekening pemerintah dalam rangka pelaksanaan TSA secara penuh dibidang penerimaan negara yang sejalan dengan penatausahaan penerimaan negara secara terpusat. • Melakukan penyederhanaan isian (elemen data) surat setoran (SSP, SSPBB, SSB, SSPCP, SSCP, SSBP, SSPB). • Mengurangi handling baik di KPPN, Kantor Pusat DJPB maupun di bank/pos persepsi dalam semua rangkaian proses penatausahaan dan pengelolaan penerimaan negara melalui MPN. Satu diantaranya yaitu dengan mengubah pola pelaporan dari paper based ke sistem elektronik. Sehingga biaya yang dibebankan terhadap pemerintah dalam rangka pelaksanaan sistem penerimaan negara dapat diminimalisasi.

  20. Konfigurasi MPN-G2 Biller DJP Biller DJBC Biller DJA Biller DJPB Proses Billing Proses Billing Proses Billing Proses Billing Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan MPN (DJPB) Monitor Data Pembayaran Switching Bank Teller (P2H) Bank e-Banking (H2H) Non Bank (P2H)

  21. Contoh Prosedur Billing untuk Pendapatan Pajak

  22. Beberapa contoh elemen data dan informasi yang ditatausahakanolehmasing-masing unit eselon 1 selaku biller: • Sumber: diolah dari elemen data ADK LHP (sejumlah 54 elemen data) dari Bank/Pos Persepsi • Catatan: • Elemen data yang dicetaktebalmerupakanelemen data yang akandisampaikandarisistembilling kesistem MPN-G2 setiapterjadinyaprosesproduksibilling.

  23. IdentifikasiKebutuhanElemen Data Sistem MPN

  24. Customer ServiceBank/Pos Persepsi Proses Billing KPP, KPBC, KPPN SMS Warnet Phone 1 Entry: SSP, SSBC, SSBP, SSPB 2 Jaringan Terima KodeBilling Data Tagihan Biller Data Pembayaran MPN (DJPB)

  25. ProsesPembayaran/Settlement (setelahmendapatkankode billing) Biller Flag Data status bayar(paid)sekaligusrekam Data Pembayaran Data Tagihan Kirim Data Tagihan: KodeBilling, MasaBilling, Identitaspembayar, JenisPembayaran (akun), JumlahTagihan, KodeSatker 1 Kirim Data Pembayaran: Status bayar(paid), Tgl. Setor, NTB, NTPN 18 MPN-G2 (Settlement) 2 Rekam Data Tagihan Flag Data Status Bayar (paid) sekaligusrekamTgl. Setor, NTB, Kode Bank, NTPN Data Pembayaran KirimInformasiTagihan: Identitaspembayar, JenisPembayaran (akun), JumlahTagihan • Elemen Data RekonMPN-G2 • denganBiller: • KodeBilling • JumlahSetor • NTB • NTPN • Akun • KodeSatker 6 Elemen Data RekonMPN-G2 denganCollecting Agent: KodeBilling JumlahSetor TanggalSetor NTB NTPN Produksi NTPN Request NTPN sekaligusKirim Data Flag besertaTgl. Setor, NTB, Kode Bank Switching InquiryKodeBilling Rekam NTPN 15 5 Produksi NTB dan RekamTransaksi TayangInformasiTagihan: Identitaspembayar, JenisPembayaran (akun), JumlahTagihan Collecting Agent Kredit Dana KeRekeningKas Negara Cetak BPN (BuktiPenerimaan Negara) EntryKodeBilling 10 4 7 Konfirmasi Data Tagihan EksekusiPembayaran 11 12 13 18 16 14 17 8 9 3 Simpan BPN KodeBilling Pembayar

  26. RestrukturisasiRekeningPenerimaan Negara

  27. RestrukturisasiRekeningPenerimaan • Tidak lagi melibatkan Kantor Bank Indonesia (Rekening 501.00000X) dalam rangka penampungan sementara dana pelimpahan kas dari bank/pos persepsi. • Tidak ada lagi rekening penerimaan pada masing-masing cabang bank/pos persepsi. Hanyaadasaturekeninguntuksetiapjenis bank/pos persepsi. • Tidak ada lagi rekening penerimaan pada BO III dalam rangka pembagian hasil PBB/BPHTB. Pembayaranbagihasil PBB/BPHTB dilakukanmelaluimekanismepembayaranSP2D.

  28. Manfaat Wajibpajak/wajibsetor/wajibbayar (pembayar): • Tidakperlulagimembawadanmengisisuratsetoran (SSP, SSBP, SSPCP, dll), data setorandigantikandenganprosesbilling. • Prosesbilling (pembentukan data setoran) dapatdilakukansendiriataupunmemanfaatkanregister point yang disediakan (mis: KPPN, KPP, KPBC, Bank/Pos Persepsi, dll). • Banyakalternatifmetodepembayaran(channelpembayaran) yang dilakukanselainpadateller bank/pos persepsi (mis: ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, dll). • Pembayarandapatdilakukankapanpundalambataswaktu yang hampirtidakada(24 jam on-line) dandimanapunpadabanyak channel pembayaran yang adasehinggatidakperlulagimengantriditeller bank/pos persepsipadasaatmelakukansetoran. • Kerahasiaan data wajibpajak/wajibsetor/wajibbayarlebihterjaminmengingat bank/pos persepsitidaklagimerekam data detail (hanyakodepembayaran/billingsaja) padasetiapsetoran.

  29. Manfaat Bank/pos persepsi(collecting agent): • Petugastellertidaklagimelakukanhandlingyang banyakataspelaksanaan MPN sepertimenginputelemen data suratsetorankesistem. Prosespembayarancukupdilakukandenganmeng-inquirysebuahkodepembayaran (kodebilling). • Setiap bank/pos persepsitidaklagimenatusahakanpenerimaannegaradanmenyampaikanlaporan (LHP) ke KPPN. Penatausahaanpenerimaannegaraakandilakukansecaraterpusatolehkantorpusat (koordinator) masing-masing bank/pos persepsitersebut. • Pembayaranpenerimaannegaradengansistembillingmerupakancommon practisespadasistemperbankansaatini, sehingga bank/pos persepsidapatmemanfaatkanseluruhchannelpembayaran yang dimilikinya (mis: teller, ATM, Internet-Banking, Phone-Banking, SMS-Banking, dll). • Bank/pos persepsitidakperlulagimembangunsistem yang spesifiksesuaikebutuhansistem MPN (existing).

  30. Aplikasi Konfirmasi Penerimaan Negara V.01 Update : Sehubungan dengan pelaksanaan MPN G-2, kodifikasi NTPN sekarang merupakan kombinasi angka dan huruf Tambahan : 1. Untuk Konfirmasi Penerimaan Negara melalui MPN G-2, ADK dibentuk melalui menu “kirim data & cetak untuk SPAN”

  31. TERIMA KASIH

More Related