1 / 29

ULKUS MOLE

ULKUS MOLE. Dr. dr. Maya Devita Lokanata, SpKK. ULKUS MOLE. SINONIM Soft chancre Chancroid Soft sore PENDAHULUAN Ulkus mole (UM) – PHS Kuman penyebab ditemukan oleh Ducrey (1889) > Srg ditemukan  kelompok masyarakat sosio-ekonomi ↓. ULKUS MOLE. DEFINISI

chico
Download Presentation

ULKUS MOLE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ULKUS MOLE Dr. dr. Maya Devita Lokanata, SpKK

  2. ULKUS MOLE SINONIM Soft chancre Chancroid Soft sore PENDAHULUAN Ulkus mole (UM) – PHS Kuman penyebab ditemukan oleh Ducrey (1889) > Srg ditemukan  kelompok masyarakat sosio-ekonomi ↓ MDL/UM/Peb/2006

  3. ULKUS MOLE DEFINISI UM – penyakit infeksi genital – akut, lokalisata, disebabkan oleh kuman Streptobacillus ducreyi (Haemophilus ducreyi) Gejala khas – ulkus nekrotik, nyeri – di tempat inokulasi & srg disertai dg supurasi KGB regional MDL/UM/Peb/2006

  4. ULKUS MOLEEPIDEMIOLOGI • Penyakit ini bersifat endemik, tersebar - tropik & subtropik, t.u. di kota & pelabuhan. • Frekuensi penyakit ini - negara maju ↓ • Penularan (+)  hubungan seksual, secara kebetulan terinokulasi ke jari dokter atau perawat • Penyakit ini > diderita - kulit berwarna. • Frekuensi pd wanita >↓ - mungkin akb kesulitan menegakkan diagnosis. • Pembawa kuman atau carrier kuman H ducreyi > banyak (+) wanita tuna susila. MDL/UM/Peb/2006

  5. ULKUS MOLE ETIOLOGI • Basil Haemophilus ducreyi - streptobasilus – • Gram negatif • Halus, pendek-pendek • Tidak berwarna • Berspora • Bagian ujungnya agak membundar - halter, tersusun memanjang seperti rantai / rel kereta api. MDL/UM/Peb/2006

  6. ULKUS MOLE PATOGENESIS • Dg adanya trauma / abrasi,  kuman penetrasi ke dlm epidermis. • Limfadenitis yang terjadi akibat infeksi Haemophilus ducreyi disertai dengan supurasi. • Respons imun yg berhub dg patogenesis & kerentanan peny - tidak diketahui. • Hasil penyelidikan  adanya respons hipersensitivitas lambat & respons antibodi pd pasien dg chancroid. • Antibodi (+) dg pem fisaksi komplemen, aglutinasi, presipitasi & tes fluoresens antibodi indirek. MDL/UM/Peb/2006

  7. ULKUS MOLESIMTOMATOLOGI • Masa inkubasi : 1 – 14 hari • Timbulnya lesi akb – autoinokulasi  lesinya multipel, biasanya (+) di daerah ekstra genital. • Daerah predileksi di genital pada laki-laki berbeda dengan wanita. • Pada laki-laki biasanya (+) di frenulum, sulkus koronarius, prepusium bagian dalam & batang penis. • Pada wanita (+) di labium mayus, vulva, klitoris, uretra dan servik. • Pada ekstra genital, lesi +) di bibir, tangan, kelopak mata, dada & lidah. • Lesi awal (+) di daerah inokulasi : papel, kemudian  vesiko-pustul, lesi ini dlm beb jam  pecah  ulkus MDL/UM/Peb/2006

  8. ULKUS MOLESIMTOMATOLOGI Ciri khas ulkus mole • Bentuk bulat / lonjong • Kecil, multipel • Dikelilingi halo eritematosa & edematus • Berbentuk seperti cawan • Tepi ulkus tidak teratur / tidak rata • Dinding bergaung • Dasar ulkus - jaringan granulasi - mudah berdarah, isi sekret keruh, tertutup sekret kotor berwarna kuning, jaringan nekrotik • Perabaan ulkus - lunak, tanpa indurasi, mudah berdarah & terasa nyeri. MDL/UM/Peb/2006

  9. Large single ulcer of the prepurce Multiple ulceration of the sulcus corona Multiple ulcerations of the sulcus corona and the frenulum Ulkus durum dg ulkus di KGB inguinal MDL/UM/Peb/2006

  10. Chancroid di penis, kissing effect Ulkus mole MDL/UM/Peb/2006

  11. ULKUS MOLESIMTOMATOLOGI • Sekitar 30 % pembesaran KGB inguinal medial (+) • Peradangan KGB disertai demam & tanda-tanda radang akut  disertai dg periadenitis. • Bila  perlunakan, kulit di atasnya  merah, tipis & abses yg nyeri tekan • Proses perlunakan selanjutnya membentuk sinus-sinus yg tidak teratur. MDL/UM/Peb/2006

  12. ULKUS MOLE Tabel 1. Tempat predileksi lesi Ulkus Mole di daerah genital MDL/UM/Peb/2006

  13. ULKUS MOLE Tabel 2. Tempat predileksi lesi di daerah ekstra genital G/ sistemik – jarang (+), bl ada, - demam ringan / malaise ringan MDL/UM/Peb/2006

  14. ULKUS MOLEBENTUK KLINIS 1. Ulkus mole folikularis • Lesi (+) di folikel rambut, lesi menyerupai folikulitis akb inf kokus, yg cepat  ulkus. • Lesi tu (+) : vulva, daerah berambut di sekitar genitalia & letak sangat superfisial. 2. Dwarf chancroid • Ukuran lesi sgt kecil & menyerupai lesi erosi - herpes genitalis, bedanya tepi lesi berdarah & dasar lesi tidak teratur. 3. Transient chancroid (chancre mou valant) • Lesi ukuran kecil, dpt sembuh dlm beberapa hari, 2 – 3 minggu kemudian  bubo daerah inguinal yg meradang - menyerupai limfogranuloma venereum. 4. Papular chancroid (Ulcus mole elevatum) • Lesi mulai dgn ulkus yg tepinya menonjol. Gambaran lesi menyerupai kondilomata lata - sifilis stadium II MDL/UM/Peb/2006

  15. ULKUS MOLE 5. Giant chancroid • Awalnya ukuran ulkus kecil,  meluas scr cepat, sering + abses inguinal yg pecah &  meluas ke suprapubis, paha dg autoinokulasi. 6 Phagedemic chancroid • Lesi kecil membesar & destruktif dg jar. nekrotik luas. Genitalia eksterna dpt hancur. Beb kasus + dg inf. organisme Vincent. 7. Tipe serpiginosa • Lesi membesar akb perluasan lesi / autoinokulasi ke lipatan paha / paha. Ulkus jarang menyembuh, dpt menetap -berbulan-bulan / bertahun-tahun. MDL/UM/Peb/2006

  16. ULKUS MOLE • ½ kasus ulkus mole  bubo - adenitis  inguinal. Bubo dpt (+) dlm beb hari sp 2 minggu sth lesi primer (+). • > dari ½ kasus adenitis dpt sembuh ≠ supurasi Sifat bubo pada ulkus mole: • Unilateral • Eritematosa • Membesar • Nyeri MDL/UM/Peb/2006

  17. ULKUS MOLEDIAGNOSIS • Anamnesis dan gambaran klinis • Perlu difikirkan kemungkinan adanya infeksi campuran & perlu pemeriksaan serologik u menyingkirkan kemungkinan adanya infeksi sifilis. MDL/UM/Peb/2006

  18. ULKUS MOLELABORATORIUM Pemeriksaan penunjang D/ : 1. Pemeriksaan sediaan hapus Bhn pem diambil • Dinding ulkus yg menggaung, • Aspirasi bubo • Dibuat  sediaan hapus pd gelas objek, pewarnaan Gram, Unna-Pappenheim, Wright, Giemsa. • Hanya sebanyak 30 – 50 % ditemukan basil streptobasil yang berwarna merah tersusun berkelompok atau seperti gerombolan ikan / berderet seperti rantai dg nanah biru kehijauan. MDL/UM/Peb/2006

  19. ULKUS MOLELABORATORIUM 2. Biakan kuman Bhn pem : pus bubo / lesi, ditanamkan di media khusus seperti : • Yg di(+) dg darah kelinci yg sdh didefibrinasi, sistin, dekstrose & beef infusion. Media diinkubasikan - suhu 28 – 32 °C - 48 jam.  tampak koloni kecil, bersih dan cekung. • Media yg mengandung serum darah ps sendiri yg sdh diinaktivasikan. Diinkubasi - 48 jam • Media yg mengandung gonococcal medium base, di (+) 1 % hemoglobin, 1 % Iso-Witalex & Vankomisin 3 mcg/ml guna mengurangi kontaminasi kuman lain. MDL/UM/Peb/2006

  20. ULKUS MOLELABORATORIUM 3. Pem lab - teknik imunofluoresensi u menemukan adanya Ab. 4. Biopsi • Gamb. histopatologi ditemukan : • Daerah superfisial dasar ulkus: adanya neutrofil, fibrin, eritrosit & jaringan nekrotik • Daerah tengah ulkus: ditemukan pembuluh-pembuluh darah kapiler baru disertai dg proliferasi sel-sel endotel, sehingga lumina tersumbat & menimbulkan trombosis. Di samping itu jg terjadi degenaratif ddg pembuluh darah. • Daerah dalam ulkus: ditemukan infiltrat padat terdiri atas sel-sel plasma & sel-sel limfoid. • Pada pemeriksaan histopatologi jarang ditemukan kuman penyebab. MDL/UM/Peb/2006

  21. ULKUS MOLELABORATORIUM 5. Tes kulit : Ito-Reenstierna • Tes ini tidak digunakan lg - tidak spesifik. Vaksin yg digunakan : Dmeloos yg terdiri dari 225 juta kuman mati/ml. Disuntikkan scr intradermal - 0,1 ml  lengan bawah - fleksor. Sebagai kontrol, disuntik cairan pelarut scr intradermal  lengan lain. • Reaksi (+) : infiltrat dg diameter minimal 0,5 – 1 cm sth 48 jam dg kontrol (-). Tes ini baru (+) 6 – 11 hari sth timbul ulkus mole & tetap (+) sp beb tahun bahkan seumur hidup. 6. Auto-inokulasi • Bahan  lesi, diiokulasi pd kulit sehat lengan bawah / paha ps yg telah digores terlebih dahulu. Pada tempat tsb  ulkus mole (+). Cara ini kini tidak digunakan lagi. MDL/UM/Peb/2006

  22. ULKUS MOLEKOMPLIKASI 1. Mixed chancre • Ulkus mole + sifilis stadium I. Awalnya lesi  ciri khas ulkus mole, sth 15 – 20 hari  manifes. Ini tu bl Th/ dg sulfonamida 2. Abses kelenjar inguinal • Ini jg disebut inflammatory bubo, - komplikasi terbanyak • KGB membesar, warna kulit di atasnya - kemerahan, fluktuasi. Bl abses kelenjar inguinal tidak Th/ scr adekuat, abses  memecah & menimbulkan sinus yg  meluas menjadi ulkus & disebut ulserasi chancroid. Ulkus ini kemudian akan membesar giant chancroid 3. Balanitis, fimosis dan parafimosis • Merupakan komplikasi yg serius. K/ ini tu (+) pd ps yg tidak disirkumsisi. K/ ini (+) akb ulkus mole yg mengenai prepusium. • Prepusium menjadi bengkak, merah, udematus & sangat nyeri. 4. Fistula uretra • K/ ini (+) akb ulkus mole yg  glans penis & bersifat destruktif. K/ ini  rasa nyeri pd buang air kecil & pd keadaan lanjut  striktura uretra. 5. Fuso spirokhetosis • K/ ini (+) akb infeksi mikroorganisme lain,  mengakibatkan ulkus cepat menjadi parah & bersifat destruktif. Ini disebut phagedena. Di samping itu, lesi + dg limfogranuloma venereum / granuloma inguinale. MDL/UM/Peb/2006

  23. ULKUS MOLEDIAGNOSIS BANDING • Herpes genitalis (HG) • Sifilis stadium I (S I) atau Ulkus durum (UD) • Limfogranuloma venereum (LGV) • Granuloma inguinale (GI) MDL/UM/Peb/2006

  24. ULKUS MOLEDIAGNOSIS BANDING Tabel 3. Perbedaan ulkus durum & ulkus mole MDL/UM/Peb/2006

  25. ULKUS MOLEDIAGNOSIS BANDING Tabel 4. Perbedaan herpes genitalis, sifilis std I, limfogranuloma venereum & granuloma inguinale MDL/UM/Peb/2006

  26. ULKUS MOLE PENGOBATAN I. Sistemik 1. Sulfonamid • Sulfatiazol, sulfadiazine, sulfadimidin. Dosis I : 2 – 4 gr, dilanjutkan dg 1 gr tiap 4 jam sp sembuh sempurna (sekitar 10 – 14 hari) • Ko-trimoksazol - kombinasi sulfametoksazol 400 mg + trimetoprim 80 mg / tablet. Dosis : 2 x 2 tablet, selama 10 hari 2. Streptomisin Dosis : 1 gr tiap hari selama 10 – 14 hari 3. Penisilin Efektivitas obat ini <. Preparat ini baru diberikan bl terdapat inf. organisme Vincent. MDL/UM/Peb/2006

  27. ULKUS MOLE PENGOBATAN 4. Tetrasiklin dan oksitetrasiklin Dosis : 4 x 500 mg / hari, selama 10 – 20 hari. Th/ dg obat ini dpt menutupi G/ S I 5. Kanamisin Dosis : 2 x 500 mg, i.m. tiap hari, selama 6 – 14 hari. Obat ini tidak berefek terhadap T pallidum. 6. Kloramfenikol Obat ini efektif untuk H ducreyi. Namun obat ini bersifat toksik, maka obat ini tidak digunakan. II. Lokal • Bl terdapat bubo telah  supurasi, perlu  aspirasi. MDL/UM/Peb/2006

  28. ULKUS MOLE PROGNOSIS Baik, karena bersifat lokal, ≠ meluas scr sistemik. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit akan sembuh sempurna dalam waktu 2 minggu. MDL/UM/Peb/2006

  29. Selamat Belajar MDL/UM/Peb/2006

More Related