1 / 7

SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN. Ada bermacam-macam sistem bilangan, diantaranya : Bilangan Biner Bilangan Oktal Bilangan Desimal Bilangan Heksadesimal Masing- masing sistem bilangan tersebut dibatasi oleh yang dinamakan Basis atau Radik (Radix) : yaitu banyaknya angka atau digit yang digunakan.

chogan
Download Presentation

SISTEM BILANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM BILANGAN Ada bermacam-macam sistem bilangan, diantaranya : Bilangan Biner Bilangan Oktal Bilangan Desimal Bilangan Heksadesimal Masing- masing sistem bilangan tersebut dibatasi oleh yang dinamakan Basis atau Radik (Radix) : yaitu banyaknya angka atau digit yang digunakan.

  2. BILANGAN BINER Bilangan Biner hanya mempunyai 2 digit yaitu : digit “0” dan “1”. Sehingga bilangan biner merupakan sistem bilangan yang mempunyai radik paling kecil : r = 2. Masing-masing digit bilangan biner disebut dengan ‘Bit’ (Berasal dari : Binary Digit).

  3. BILANGAN OKTAL Bilangan Oktal hanya menggunakan 8 digit saja, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sehingga radik bilangan oktal adalah r = 8. Bilangan oktal nilainya tidak sama dengan bilangan desimal Misalnya bilangan oktal 61, nilainya tidak sama dengan bilangan desimal 61, melainkan sama dengan bilangan desimal 49.

  4. Cara mengetahui nilai desimalnya dengan menggunakan rumus bobot bilangan tersebut. 618 = (1 x 80) + (6 x 81) = 1 + 48 = (49)10

  5. BILANGAN DESIMAL Bobot suatu bilangan tergantung dari radik dan susunan digit-digitnya. Misalnya bilangan desimal 156 atau ditulis (156)10, mempunyai bobot bilangan sebagai berikut : 6 : menunjukkan harga satuan (=6) 5 : menunjukkan harga puluhan (=50) 1 : menunjukkan harga ratusan (=100) Sehingga : (156)10 = 6 + 50 + 100 = (6 x 100) + (5 x 101) + (1 x 102) Basis atau radik 10 = r, bilangan 156 = N, maka akan didapat suatu rumus bobot bilangan : ( N )r = d0r0 + d1r1 + d2r2 + … Rumus tersebut berlaku secara umum untuk mengetahui nilai desimal (bobot bilangan) dari berbagai bilangan dengan radik yang lain, dan berlaku untuk bilangan utuh (bukan pecahan).

  6. BILANGAN HEKSADESIMAL Bilangan heksadesimal mempunyai radik : r = 16. Ke-16 digit-digitnya yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Huruf-huruf A sampai F menggantikan bilangan desimal 10 sampai 15. Dengan menggunakan rumus N dapat diketahui nilai desimal dari suatu bilangan heksadesimal.

  7. Contoh : Hitunglah nilai desimal dari (1A2B)16 (1A2B)16 = (B x 160) + (2 x 161) + (A x 162) + (1 x 163) = B + 32 + (10 x 256) + 4096 = 11 + 32 + 2560 + 4096 = ( 6699 ) 10

More Related