1 / 33

Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan (SKTh-13)

Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan (SKTh-13). By : ROSNIATY ISMAIL, SsI, MM. Survei Perusahaan Konstruksi Triwulanan (SKTr-14). Daftar Isi. Pendahuluan Tujuan Ruang Lingkup Metodologi Kerangka Sampel Rancangan Penarikan Sampel : SKTh - SKTr Alokasi Sampel Kuesioner

Download Presentation

Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan (SKTh-13)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Survei Perusahaan KonstruksiTahunan (SKTh-13) By : ROSNIATY ISMAIL, SsI, MM Survei Perusahaan KonstruksiTriwulanan (SKTr-14)

  2. DaftarIsi • Pendahuluan • Tujuan • RuangLingkup • Metodologi • KerangkaSampel • RancanganPenarikanSampel : SKTh- SKTr • AlokasiSampel • Kuesioner • PerhitunganAngkaIndeksSKTr • PerhitunganNilaiKonstruksi • AlurDokumen • Konsep Dan Definisi

  3. Pendahuluan • Indikatorpertumbuhanekonomiselaludiawalidenganpembangunaninfrastrukturfisik/sektorkonstruksi • Kontribusisektorkonstruksipadatahun 2013 inisekitar 10,46% PDB ADHB.

  4. Tujuan SKTh – 13 SKTr – 14 • untuk memperoleh data perusahaan konstruksi keadaan tahun 2013 tentang struktur dan ciri-ciri sektor konstruksi di Indonesia • Karakteristik yang diteliti meliputi • banyaknya tenaga kerja dan balas jasa • pemakaian tenaga listrik, pemakaian bahan bakar • pendapatan dan pengeluaran sektor konstruksi • bahan bangunan yang digunakan • pembentukan barang modal, dan lain-lain. • untuk mengetahui perkembangan sektor konstruksi triwulanan tahun 2014 secara umum dengan referensi waktu yang lebih pendek. • Karakteristik yang diteliti meliputi • jumlah pekerja tetap, pekerja harian & balas jasa • nilai pekerjaan konstruksi yang diselesaikan • persepsi bisnis dan masalah bisnis konstruksi dalam periode triwulanan.

  5. RuangLingkup SKTh – 13 SKTr – 14 SurveiTahunan Perusahaan Konstruksimencakupperusahaankonstruksinasionalberbadanhukumyang beroperasidi Indonesia serta yang mempunyai gred 2 - 7 (note) dilaksanakan di seluruh Provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 12.523 perusahaan Sampel pada SKTr merupakan subsampel Survei Perusahaan Konstruksi Tahunan, dimana perusahaan/usaha yang terpilih sama pada setiap triwulan pada tahun yang sama (sampel panel) Sampel SKTr sebanyak 3.000 responden yang dicacah secara panel sebanyak 4 (empat) kali/triwulanan

  6. Metodologi KerangkaSampelSKTh-13 KerangkaSampel SKTr-14 • Merupakan Updating hasil SE’06 dan LPJKN 2013 dengankriteriasebagaiberikut : • Memilikikodekualifikasi Kecil (2,3,4), Non Kecil (5,6, 7) • Melaksanakankegiatantahunproyek 2013 keatas • Kodewilayahadiministrasipropinsidankabupatentersedia merupakan sub sampeldarisurveiperusahaan/usahakonstruksitahunan kerangkasampelSKTradalahdaftarperusahaan/usahakonstruksi yang terpilihpadasurveikonstruksitahunan

  7. RancanganPenarikanSampel Rancanganpenarikansampelsatutahap, yaitumemilihsejumlahperusahaan/usahakonstruksiuntuksetiapkualifikasisecaralinear systematic sampling danindependent

  8. , RancanganPenarikanSampel SKTh-13 A. Alokasisampelperusahaan/usaha per propinsi dimana

  9. RancanganPenarikanSampelSKTh-13 B. Alokasisampelperusahaan/usaha per Kab/Kota dimana

  10. T1 T2 T3 T4 n n n n RancanganPenarikanSampelSKTr-14 • a. Rancangangugussampel • Rancangangugussampel yang dilakukanpadasurveiperusahaan/usahakonstruksitriwulananadalahgugussampelberulang (panel)  perusahan/usahakonstruksi yang terpilihpadaTriwulan I akanterusdiamatipadaTriwulan II, Triwulan III danTriwulan IV. • b. Prosedurpenarikansampelperusahaankonstruksitriwulanankualifikasisedang • Sebelumdilakukanpenarikansampel, daftarperusahaan/usahakonstruksikualifikasisedang yang terpilihpadasurveitahunanharusdiurutkanterlebihdahuluberdasarkankabupaten/kota. • Rancanganpenarikansampeldirencanakanadalahrancanganpenarikansampelsatutahap, yaitumemilihsejumlahperusahaan/usahakonstruksiuntuksetiapkualifikasisecaralinear systematic sampling.

  11. BentukKuesioner SKTh-13 dan SKTr-14 • KuesionerSKTh – 13 • KuesionerSKTr 14

  12. PerhitunganAngkaIndeks SKTr-14 A. Indeks Berantai digunakan untuk menghitung indeks pekerja tetap, pekerjaharian, balas jasa dan nilai konstruksi. Formula : dimana, I t= Indeks pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai konstruksi pada triwulan ke t V t i= Jumlah pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke t V (t-1) i=Jumlah pekerja tetap, pekerja harian, balas jasa, nilai konstruksi pada perusahaan ke i triwulan ke (t-1)

  13. B. Indeks Masalah Bisnis digunakan untuk menghitung kondisi derajatkegawatan kinerja pengusaha. Formula : dimana, IMB = indeks masalah bisnis ; IMv = indeks masalah untuk kondisi ke-v Tv= total nilai skor untuk kondisi ke-v Svi= nilai skor untuk kondisi ke-v pada perusahaan ke-i n = jumlah perusahaan Interpretasi :

  14. PerhitunganNilaiKonstruksi VariabelNilaiKonstruksi : NK = (NP – NS) x %NR Dimana : • NK = Nilaipekerjaankonstruksi • NP = Nilaiproyek • NS = Nilaipekerjaan yang disubkontrakkan • %NR = persentaserealisasifisikpekerjaan yang diselesaikan %NR = % pekerjaan yang diselesaikanakhirperiode survei - % pekerjaandiawalperiodesurvei

  15. ALUR DOKUMEN • 1.Buku Pedoman (File & Dok) • 2.Kuesioner SKTh (File & Dok) • 3.Kuesioner SKTr-I/II/III/IV-2014 (File & Dok) • 4.Direktori Perusahaan (File) • 5.Daftar Sampel Utama & Pengganti (File & Dok) • 1.Buku Pedoman (File) • 2.Kuesioner SKTh (File & Dok) • 3.Kuesioner SKTr-I/II/III/IV-2014 (File & Dok) • 4.Direktori Perusahaan (File) • 5.Daftar Sampel Utama & Pengganti (File & Dok) • 1.Buku Pedoman (File cetak sendiri) • 2.Kuesioner SKTh (File & Dok) • 3.Kuesioner SKTr-I/II/III/IV-2014 (File & Dok) • 4.Direktori Perusahaan (File) • 5.Daftar Sampel Utama (File & Dok) • 1.Kuesioner SKTh & SKTr • 2.Sampel Utama (Dokumen) • 1.Kuesioner SKTh & SKTr (masing-masing 1 Dokumen) • BPS Propinsi • BPS • BPS Kab/Kota • Pencacah/Pemeriksa • Perusahaan • 1.Kuesioner SKTh (1 kuesioneraslidariPrshkirimkepusatsudahdiperiksa, 1 kuesionersalinanarsipprov) • 2.Sampel Terpilih Update (File & Dok) • 1.Kuesioner SKTh & SKTr (masing-masing 1 dokumen) • 1.Kuesioner SKTh (1 kuesioneraslidari Perusahaan, 1 kuesionerlagidisalindari Perusahaan sudahdiperiksa) • 2.Sampel Terpilih Update (File & Dok) • 1.Kuesioner SKTh 1 kuesionerdari Perusahaan (sudahdiperiksa) • 1.Kuesioner SKTh (1 kuesioneraslidariPrsh) • 2.Sampel Terpilih Update (File & Dok) Keterangan: Semua file dikirimlewat pos dan email sampaike BPS Kab/Kota.

  16. KonsepdanDefinisi Konstruksi, Perusahaan danjaringan Perusahaan Konstruksi BadanHukum KIP, NRBU, KBLI, Kategori Kategori F Sertifikat, klasifikasibidangpekerjaan, kualifikasiperusahaan Pekerja BalasJasaPekerja Dana Utama Pendapatan/Penerimaan, NilaipemakaianBahanBangunan, NilaiPendapatanLainnya, Pengeluaran Usaha, BiayaKhususKegiatanKonstruksi BiayaUmumKegiatanKonstruksi BahanBangunanUtama, BiayaListrik, BiayaBahanBakardanPelumas Modal Catatan

  17. Konstruksi : suatu kegiatan yang hasil akhirnya berupa bangunan/kons­truksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukan­nya. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangun­an air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain. • Perusahaan : suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, ber­tujuan menghasilkan barang/jasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. Badan usaha per­usahan konstruksi dapat berbentuk PT­, CV, Firma, PT(Persero), dan Perusahaan Umum. Jaringan Perusahaan Konstruksi • Tunggal : perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Istilah lain dari perusahaan tunggal adalah perusahaan tanpa cabang. • Kantor pusat : perusahaan yang mempunyai cabang/perwakilan/unit pembantu di tempat lain, yang secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan cabang/perwakilan/unit pembantu (divisi). • Cabang : suatu unit kegiatan ekonomi yang diperbolehkan menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan ekonomi yang secara struktural berada di atasnya dan menyelenggarakan tata usaha/pembukuan sendiri tetapi dalam mengatur usahanya tetap mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat. • Perwakilan : suatu unit kegiatan ekonomi yang dalam melakukan kegiatannya berdasarkan petunjuk dan aturan yang telah ditetapkan dan merupakan kepanjangan tangan dari unit kegiatan ekonomi (perusahaan) yang secara struktural berada di atasnya/kantor pusat. • Unit pembantu (divisi) : suatu unit kegiatan ekonomi yang dalam kegiatannya membantu keperluan unit kegiatan ekonomi yang berada di atasnya, baik kantor pusat, cabang maunpun perwakilan. Unit pembantu (divisi) pada umumnya tidak mempunyai kewenangan.

  18. Badan Hukum Adalah bentuk pengesahan suatu perusahaan pada waktu pendirian yang dilakukan oleh instansi pemerintah (departemen terkait) yang diperkuat dengan bukti tertulis atau akte. • Bentuk badan hukum terdiri dari: • PT (Persero) : perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara, dengan tujuan mencari keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efesien. • Perseroan Terbatas (PT/NV) : perusahaan yang berbentuk badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang saham bertanggungjawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam menjalankan kegiatannya, pemegang saham ikut serta berperan sesuai besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan perjanjian antar pemegang saham. • Perseroan Komanditer/ Comanditair Venootschap (CV) : suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggungjawab penuh atas kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggungjawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. • Firma : suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggungjawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula. • Koperasi : organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar azas kekeluargaan. • Lainnya : semua bentuk badan hukum perusahaan yang belum termasuk dia atas.

  19. Kode Identitas Perusahaan(KIP) : Kode yang diberikan oleh BPS Pusat secara unik untuk mengidentifikasi perusahaan di masing-masing Provinsi dan Kabupaten/Kota. KIP ini terdiri dari 9 (sembilan) digit dimana digit 1-2 merupakan kode Provinsi, digit 3-4 merupakan kode Kabupaten/Kota dan digit 5-9 merupakan nomor urut perusahaan di kabupaten/kota yang bersangkutan. Nomor Registrasi Badan Usaha (NRBU): nomor yang ditetapkan oleh LPJK Nasional yang dicantumkan pada Sertifikat Badan Usaha (SBU) sebagai bukti telah dicatatnya Sertifikat didalam Sistem Teknologi Informasi (STI) LPJKN. NRBU ini terdiri dari 17 digit dimana masing-masing digit mempunyai arti tersendiri seperti pada lampiran 1. NRBU ini tetap berlaku sepanjang Badan Usaha tersebut melakukan registrasi ulang dan NRBU ini akan dicabut dan tidak dapat digunakan lagi bilamana Badan Usaha tersebut selama 2 (dua) tahun berturut-turut tidak melakukan registrasi ulang. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia merupakan klasifikasi baku ekonomi yang terdapat di Indonesia, yang dirinci menurut kategori. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal. Kategori: Merupakan garis pokok penggolongan kegiatan ekonomi. Penggolongan ini diberi kode satu digit dengan kode alphabet. Dalam KBLI seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia digolongkan menjadi 21 kategori. Kategori-kategori tersebut diberi kode huruf dari A sampai dengan U. Dalam hal ini untuk kategori Konstruksi diberi kode F.

  20. Dalam hal ini untuk kategori Konstruksi diberi kode F yang terdiri dari: • A. Konstruksi Gedung (KBLI 2009, 41...) Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai macam gedung/bangunan, termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan gedung, penambahan dan renovasi bangunan, pendirian bangunan atau struktur prafabrikasi pada lokasi dan konstruksi yang bersifat sementara. Golongan pokok ini juga mencakup konstruksi bangunan tempat tinggal, gedung perkantoran, pertokoan, sarana dan prasarana umum lainnya, termasuk bangunan pertanian dan lain-lain. Kegiatan konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan sebagian atau seluruhnya. • B. Konstruksi Bangunan Sipil (KBLI 2009, 42...) Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum bangunan sipil, baik bangunan baru, perbaikan bangunan, penambahan bangunan dan perubahan bangunan, pendirian baagunan/struktur prafabrikasi pada lokasi proyek dan konstruksi yang bersifat sementara. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan konstruksi berat seperti fasilitas industri, proyek infrastruktur dan sarana umum, sistem pembuangan dan irigasi, saluran pipa dan jaringan listrik, fasilitas olahraga di tempat terbuka dan lain-lain. Sebagian atau keseluruhan pengerjaan dapat dilakukan atas biaya sendiri, berdasarkan balas jasa/kontrak. • C. Konstruksi Khusus (KBLI 2009, 43...) Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi khusus (yang berhubungan dengan keahlian khusus), yang membutuhkan peralatan atau ketrampilan khusus dan lebih banyak dilakukan berdasarkan subkontrak. Golongan pokok ini juga mencakup kegiatan penyelesaian gedung, instalasi berbagai macam keperluan yang membuat bangunan berfungsi seperti pipa-pipa ledeng, pemanas, pendingin ruangan (AC), sitem alarm dan pekerjaan listrik lainnya, sistem penyiraman, lift dan tangga berjalan dan lain-lain. Termasuk juga kegiatan instalasi dan perbaikan sistem penerangan dan pemberian tanda isyarat untuk jalan raya, rel kereta api, bandar udara, pelabuhan, dan lain-lain. Kegiatan penyelesaian bangunan dan perbaikan meliputi kegiatan yang memberikan kontribusi untuk penyelesaian akhir suatu konstruksi

  21. Sertifikat : tanda bukti pengakuan formal tingkat kompetensi usaha jasa pelaksana konstruksi sebagai perwujudan hasil registrasi, baik yang berbentuk orang perseorangan maupun badan usaha. • Klasifikasi Bidang Pekerjaan : Penggolongan perusahaan konstruksi berdasarkan kemampuan melaksanakan suatu bidang, sub bidang dan bagian subbidang pekerjaan. Terdapat 5 jenis klasifikasi bidang pekerjaan dalam sektor Konstruksi yaitu: • Arsitektur untuk perusahaan konstruksi yang mampu menangani pekerjaan gedung, seperti pembangunan rumah, ruko, rukan, dan gedung perkantoran; • Sipil, untuk perusahaan konstruksi yang mampu menangani pekerjaan sipil, seperti pembangunan jalan, jembatan, rel kereta api, waduk, drainase, dan jaringan pengairan; • Mekanikal, untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan mekanikal, seperti pemasangan mesin pabrik, elevator, eskavator, conveyor dan pekerjaan mekanikal lainnya; • Kelistrikan/Elektrikal untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan listrik, seperti pembangkit tenaga listrik, transmisi dan pekerjaan telekomunikasi. • Tata Lingkungan, untuk perusahaan yang mampu menangani pekerjaan eksterior, seperti bangunan pengolah limba air bersih dan limbah, perpipaan, reboisasi, dan pengeboran air tanah. • Kualifikasi Perusahaan: Penggolongan perusahaan konstruksi menurut tingkat/kedalaman kompetensi kemampuan usaha, yang selanjutnya dibagi menurut kemampuan malaksanakan pekerjaan berdasarkan kriteria risiko, dan/atau kriteria penggunaan teknologi, dan/atau kriteria besaran biaya. • Penggolongan Kualifikasi ini dapat dibagi atas 7 (tujuh) jenjang kompetensinya dalam Gred, yaitu:Non KecilGred 5 s.d.Gred 7; KecilGred 2 s.d.Gred 4;PeroranganGred 1.

  22. Dalam menghitung banyaknya pekerja, termasuk pemilik/pengusaha yang benar-benar aktif dalam menjalankan usahanya. Pekerja yang sedang cuti tetap dianggap sebagai pekerja pada perusahaan tersebut. Pekerja : semua orang yang pada saat pencacahan bekerja di perusahaan, baik pekerja tehnik maupun pekerja non tehnik. Pekerja Tetap dapat dibagi atas pekerja lapangan dan pekerja di kantor, juga di klasifikasikan dengan pekerja yang bersertifikat dan yang tidak mempunyai sertifikat. • Pekerja Tetap : tenaga kerja yang secara administrasi tercatat sebagai pekerja tetap dan biasanya memperoleh gaji bulanan secara tetap dari perusahaan sepanjang tahun. • PekerjaHarianLepas : pekerja yang proyekkonstruksidikerjakan, danhanyabekerjaselamaproyektersebutmasihberjalan. Pekerjainibiasanyadibayaratasdasarupahharian. Contoh: mandor, (kepalatukang), tukangbatu, tukangkayu, kenekbangunan, dsb. • Pekerjaproyek : pekerja yang bertugasmenanganibidangpekerja yang berkaitanlangsungdengankegiatanoperasionalkonstruksidilapangan. Seperti; arsitek, mandor, tukang, dansebagainya. • Pekerja Kantor Pusat : pekerja yang menanganiadministrasi, kepegawaian, danumum yang biasanyabertugasdikantor. • Jenjangpendidikantertinggi yang ditamatkan : tingkatpendidikantertinggi yang padasaatpencacahantelahdiselesaikan/ditamatkan.

  23. BalasJasapekerja: Adalahbalasjasakepadasemuapekerja yang ikutdalamkegiatanusaha, baikdalambentukuangmaupunbarang/jasa (natura). Balasjasapekerja yang berbentukbarang/jasadinilaiatasdasarhargapasarpadasaatpenyerahanbarangtersebut. • Upah/gaji : balasjasaperusahaanuntukpekerja, sebelumdikurangipajakbaikdalambentukuangmaupunbarang. Perkiraansewarumahdinas, fasilitaskendaraandansejenisnyadimasukkandalamupahdangajiwalaupuntidaktertulisdalamneraca (catatan) perusahaan. • Upahlembur : upah yang diberikan/dibayarkankepadapekerja yang bekerjadiluar jam kerjabiasa. • Hadiah, bonus dansejenisnya : pengeluaranperusahaan/usahaberupauangdanataubarang yang diberikankepadapekerjakarenaprestasipekerjakepadaperusahaan. • Hadiah : pengeluaranperusahaanberupauangataubarang yang diberikankepadapekerjakarenaprestasipekerja. • Bonus : hadiah yang diberikanperusahaan/usahakepadapekerjadalambnetukuangataubarangkarenaperusahaanmengalamikemajuanataupeningkatankeuntungan yang biasanyadibayarkansetahunsekali. • Asuransipekerja yang dimaksud : pengeluaranperusaha-an/usaha yang dibayarkansecarateraturkepadayayasan/lembagapenyelenggaraasuransiatasnamapekerja, yang terdiridari: asuransikesehatan, asuransikecelakaan, danasuransijiwa. • Upahpekerjaharianlepas : nilaiupah yang dibayarkanperusahaankepadapekerjaharianlepas yang bekerjapadaproyekkonstruksi.

  24. Dana utama pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat bersumber daribeberapa jenis antara lain: • Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari sumber keuangan pemerintah pusat (APBN). • Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari sumber keuangan pemerintah daerah APBD Provinsi. • Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari sumber keuangan pemerintah daerah APBD Kabupaten/Kota. • Luar Negeri : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari luar negeri atau warga negara asing baik berupa pinjaman/loan maupun berupa hibah. • Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD) : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari Badan Usaha Milik Negara atau Milik Daerah. • Sendiri : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari dana sendiri penyedia jasa. • Lainnya : modal perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut berasal dari dana lainnya seperti dana Swasta Nasional.

  25. Font up • Pendapatan/Penerimaan • Pendapatan/Penerimaanusahakonstruksiberasaldarinilaipekerjaankonstruksi yang diselesaikan, nilaipemakaianbahanbangunan yang disediakanpemilikpekerjaan, danpendapatan lain. • Nilaipemakaianbahanbangunan • Nilaipemakaianbahanbangunan yang disediakanpemilikpekerjaanadalahseluruhnilaibahanbangunan yang dipakaiuntuksetiapproyekselamatahun 2010 yang disediakanpemilikdandicatatpadapendapatanperusahaan. • Nilaidaripendapatanlainnya • Nilaidaripendapatanlainnya : pendapatan yang diperolehselaindaripendapatanutamausahakonstruksi, seperti: jasadesaingambar, konsultan, penggunaan modal jasakonstruksi, sewatanah, sewabangunan, sewaperalatankonstruksi, sewaalatberatkonstruksi, daribunga, deviden, hakcipta, dankegiatanlainnya. • Pengeluaranusaha • Pengeluaranusaha : seluruhjenisbiaya yang dikeluarkanolehperusahaan/pengusaha. Pengeluarandibedakanmenurutbiayakhususdanbiayaumum. A. Biayakhususkegiatankonstruksi • Biayakhususkegiatankonstruksi : pengeluaran yang khususdanberhubunganlangsungterhadap output/konstruksi yang dihasilkan. Biasanyapengeluaraninimempunyaiperan/kontribusinilai yang paling besardibandingkanpengeluaranlainnya, biayakhususdalamkonstruksiadalahbiayabahanbangunan yang digunakanselamatahun 2010 olehsetiapproyek. • Biayabahanbangunan yang digunakandicatatdipengeluaranadalahbiayabahanbangunan yang disediakanolehperusahan, sedangkanbiayabahanbangunan yang disediakanpemilikdicatatpadapendapatanperusahaan.

  26. Font up, too rapat B. BiayaUmumkegiatankonstruksi adalahpengeluaran yang bersifatumum yang tujuannyauntukmenunjangpengeluaranlangsung/utama. Pengeluaraninibiasanyahampirterjadidiseluruhkegiatanekonomi. Biayaumummencakup: • Alattulisdankeperluankantor : biayasemuaalattulisdankeperluankantor yang habisdipakaisepertikertas, spidol, pensil, tinta printer, karbon, pita mesintik, map dankapur. • Ongkospemeliharaanbarang modal danpembeliansukucadang : biayauntukpemeliharaandanperbaikankecilbarang modal (gedungdanbangunana, kendaraanbermotor, alat-alatberat, mesindanperalatankantor, inventariskantorlainnya) yang dilakukanbaikolehperusahaansendirimaupunolehpihak lain danbukandalamrangkapembentukanbarang modal. • Pos dantelekomunikasi : seluruhbiaya yang dikeluarkanataspenggunaanjasa pos dantelekomunikasi, seperti: pengirimansurat/paket, telepon, telegram danteleks. • Jasaangkutandanpergudangan : seluruhbiaya yang dikeluarkanataspenggunaanjasaangkutandanpergudangan, seperti: pengangkutan/pengiriman material konstruksidanalatberatkonstruksiolehpihak lain. Tidaktermasukpeng-angkutan/pengiriman material konstruksidanalatberatkons-truksiolehkendaraanmilikperusahaankarenabesarnyanilaibensin/solar sudahtercakupdalampemakaianbahanbakar. • Sewatanah/lahan : biaya yang dikeluarkanuntuksewatanah yang digunakanuntukusahakonstruksi. Jikasewatanah/lahandigunakanuntukkegiatanselainusahakonstruksi, makabesarnyasewauntuktanah/lahan yang dihitunghanyasewatanah/lahan yang digunakanuntukusahakonstruksisaja, tidaktermasukkegiatanlainnya. • Sewabangunan/gedung : biaya yang dikeluarkanuntuksewabangunan/gedung yang digunakanuntukusahakonstruksi. Apabilabangunan yang disewadigunakanuntukkegiatanusahakonstruksidanrumahtangga , makabesarnyasewauntukbangunan yang dihitunghanyasewabangunan yang digunakanuntukusahasaja, tidaktermasukkegiatanrumahtangga.

  27. Sewaalat : biaya yang dikeluarkanuntuksewaalat yang digunakanuntukusahakonstruksi. • Asuransi (selainasuransipekerja) : pengeluaranperusahaan/usaha yang dibayarkankepadayayasan/lembagapenyelenggaraasuransiuntukbarang modal yang dimilikiperusahaan, seperti: asuransikendaraan, peralatanberat, gedung, danlainnya. • Promosi : biaya yang dikeluarkanuntukmemperkenalkanhasilprodukperusahaankonstruksidengancara-cara yang khas, baik yang dikerjakansendiriataupunpihak lain. • Air bersih : nilaipemakaian air yang dibelidariperusahaan air minum/pengelola air minumataupunpihak lain dandipergunakanuntukusahakonstruksi. • Bungaataspinjaman : biaya yang dikeluarkanperusahaan/usahakepadapihak bank untukmembayarbungapinjamanperusahaantersebutkepadapihak bank yang bersangkutan. • Pajaktidaklangsung • Biayapenelitiandanpengembangan (R & D) • Lainnya : biaya yang dikeluarkanselain yang tersebutdiatas.

  28. C. BahanBangunan yang digunakanhanyapadaProyekUtama adalahjumlahbiayabahanbangunan yang digunakanhanyapadaProyekUtama yang dimulaidandiselesaikanpadatahun 2010. • Biayalistrik adalahnilaiseluruhpemakaianlistrikuntukpenerangan, menjalankanmesin, dankeperluanlainnya yang dibelidandipergunakanuntukusahakonstruksi. • Biayabahanbakardanpelumas adalahnilaiseluruhpemakaianbahanbakardanminyakpelumas yang digunakanalattranspor, alatberatkonstruksi, peralatankonstruksi, mesinpembangkitlistrik, dan lain-lain untukkeperluanperusahaankonstruksi, seperti: bensin, solar, minyak diesel, LPG, gas kota, pelumas, danminyaktanah. pendapatan.

  29. Edit font and jarak • Modal adalahharta yang digunakandalamsuatuprosesproduksi (sebagaisuatuusahaekonomi) yang biasamenghasilkanpendapatan. Modal dibedakanmenjadi: • a. Modal kerja : modal lancar yang meliputiseluruhuangtunaidanbarang-barangproduksi/barangdagangan yang digunakanuntukkeperluanusaha yang dimilikiatau yang dikelola, seperti: uangtunaidanpersediaanbarang-baranguntukkegiatanusaha. • b. Barang modaltetap : peralatandanperlengkapanusahaseperti: mesin, kendaraan, tanah, alat-alatberatkonstruksi, peralatankonstruksi, gedung, meja, kursi, lemari, dansebagainya yang padaumumnyamempunyaiumurpemakaianlebihdarisetahun, digunakansebaaisarana/alatusaha. Barang modal tetapdibedakanmenjadi: • Tanah/lahan : lahan yang digunakanuntukusaha. • Bangunan : bangunan yang digunakanuntukusaha, bangunan yang digunakanselainuntukusahakonstruksi (tercampurdenganrumahtangga/usaha lain) makanilainyatidakperludiperkirakan. • Proyek/peralatankonstruksi : mesindanperalatan yang digunakandalamkegiatankonstruksi. • Kendaraan : alat-alat yang berfungsiuntukmengangkut/memindahkanbarangmaupunpenumpang, bermotormaupuntidakbermotor yang digunakanuntukusaha. • Barang modal lainnya : barang modal tetapselain yang disebutkkandiatas. • Barang Modal MenurutKeadaannya, yaitu: • Barang modal baru : barang modal yang belumpernahdigunakandidalamnegeri. Barang modal yang pernahdigunakandiluarnegerilaludiimpordanbelumpernahdigunakandidalamnegeridikategorikansebagaibarang modal baru. • Barang modal bekasdalamnegeri : barang modal yang sudah/pernahdigunakandidalamnegeri.

  30. Pembuatan/PerbaikanBesarBarang Modal Menurutpelakunya, pembuatan/perbaikanbesarbarang modal dapatdibedakanmenjadi 2 (dua), yaitu: • Pembuatan/perbaikanbesarbarang modal yang dikerjakanolehpihak lain adalahpembuatan/perbaikan yang dapatmenambah/menaikankapasitasdanumurbarang modal dimanapengerjaansertakeperluanbahan-bahanmenjaditanggungjawabpihak lain yang mengerjakan. • Pembuatan/perbaikanbesarbarang modal yang dikerjakansendiriadalahpembuatan/perbaikan yang dapatmenambah/menaikankapasitasdanumurbarang modal dimanapengerjaansertakeperluanbahan-bahandilakukansendiriolehperusahaan. Penjualan/penguranganbarang modal bekas adalahpenjualan/penguranganbarang modal yang dimilikidanpernahdipakaiolehperusahaaninikemudiandijualkepadapihak lain. Penyusutannilaibarang modal tetap adalahpengurangannilaisuatubarang modal disebabkankarenapemakaianatauwaktu, yang dinilaisetiaptahunsehinggapadasuatusaattertentunilaibukunyamenjadi nol. PenilaianBarang Modal Tetap • Barang modaltetapdinilaiberdasarkanpembelian yang sesungguhnyapadasaatterjaditransaksi/frangkogudang (at delivered price), termasukongkospemasangandanbiaya-biaya yang berhubungandenganpembeliansepertikomisidanpajak, sampaidenganbarang modal tersebutsiapdigunakan (ready for use) olehpemesan. Barang modal tetap yang diperolehdarihibahdihitung/dicatatberdasarkanhargapasar. • Nilaibarang modaladalahnilaikumulatifatasadanyaefekpenambahanataupengurangannilaibarang modal.

  31. Catatan • Untukbarang modal yang pembuatannyamemerlukanwaktulebihdarisatutahunsepertipembangunangedung, makanilai yang dicatathanyanilai yang benar-benartelahdiinvestasikanselamareferensiwaktu survey. • Barang modal hasilproduksisendiridinilaimenuruthargapasar. Bilahargapasaruntukbarang modal tersebuttidaktersedia, makapenilaiannyaberdasarkanseluruhbiaya yang telahdikeluarkantermasuknilaitenagakerjasendiri. Contoh: Pembangunan gedungkantorperusahaankonstruksi yang dikerjakansendiriolehperusahaantersebutmerupakanbarang modal hasilproduksisendiri. • Barang modal yang dibelisecarakreditdinilaiberdasarkanhargapasarpadasaatbarang modal tersebutsiapdigunakan, termasukbiaya yang dikeluarkanberhubunganpemasanganbarang modal dilokasiproduksi. Bunga yang dikeluarkanperusahaan/usahaataskreditbarang modal initidakperludimasukkankedalamnilaibarang modal tersebut. • Barang modal tetap yang terbakar/hilangadalahmerupakanpenguranganbarang modal tetapdanpenilaiannyaberdasarkannilaitransaksi yang terjadiapabilabarang modal tersebutdijual. • Apabilaperusahaanmengangkutsendiribarang modal yang dibelinyamakapengeluarannyauntukpengangkutantersebutdimasukkansebagaipengeluaranbarang modal.

  32. Grade & Kualifikasi Perusahaan Konstruksi

  33. TerimaKasih

More Related