1 / 8

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI

To insert your company logo on this slide From the Insert Menu Select “Picture” Locate your logo file Click OK To resize the logo Click anywhere inside the logo. The boxes that appear outside the logo are known as “resize handles.” Use these to resize the object.

dyre
Download Presentation

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. To insert your company logo on this slide • From the Insert Menu • Select “Picture” • Locate your logo file • Click OK • To resize the logo • Click anywhere inside the logo. The boxes that appear outside the logo are known as “resize handles.” • Use these to resize the object. • If you hold down the shift key before using the resize handles, you will maintain the proportions of the object you wish to resize. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DIFTERI Arifin Dwi Atmaja, S. Kep. Add CorporateLogoHere DEPARTEMEN ANAK DAN MATERNITAS

  2. Definisi Difteri adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh corynebacterium diphteriae yang berasal dari membrane mukosa hidung dan nasofaring, kulit dan lesi lain dari orang yang terinfeksi. Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  3. Patofisiologi • Kuman berkembang biak pada saluran nafas atas(vulva, kulit, mata jarang terjadi). • Kuman membentuk psudo membrane melepaskan eksotoksin. • Eksotoksin bila mengenai otot jantung akan mengakibatkan terjadinya miokarditis dan timbul paralysis otot-otot pernafasan bila mengenai jaringan saraf. • Sumbatan jalan nafas terjadi akibat dari fungsi pseudo membrane pada laring dan trachea dapat menyebabkan kondisi fatal. Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  4. PATOFISIOLOGI • Corynebacterium diphteriae • Kontak dengan orang atau barang yang terkontaminasi. • Masuk lewat saluran pencernaan atau saluran pernafasan. • Aliran sistemik • Masa inkubasi 2 – 5 hari. • Mengeluarkan toksin (eksotoksin) Nasal Tonsil/faringeal Laring Peradangan mukosa Tenggorokan sakit demam Demam suara serak, hidung (flu, secret anorexia, lemah. Membrane batuk obstruksi sal. Hidung serosa). Berwarna putih atau abu-abu napas, sesak nafas, Linfadenitis (bull’s neck) sianosis. Toxemia, syok septic. Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  5. Komplikasi Miokarditis (minggu ke-2). Neuritis. Bronkopneumonia. Nefritis. Paralisis. Etiologi • Corynebacterium diphteriae, bakteri berbentuk batang gram negative. Manifestasi Klinis • Khas adanya pseudo membrane. • Lihat dari alur atau jaras patofisiologi. Penatalaksanaan Terapeutik • Pemberian oksigen. • Terapi cairan. • Perawatan isolasi. • Pemberian antibiotic sesuai program. Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  6. Penatalaksanaan Perawatan Pengkajian a. Riwayat keperawatan ; riwayat terkena penyakit infeksi, status immunisasi. b. Kaji tanda-tanda yang terjadi pada nasal, tonsil/faring dan laring. Lihat dari manifestasi klinis berdasarkan alur patofisiologi. Diagnosa Keperawatan 1. Tidak efektifnya jalan nafas berhubungan dengan obstruksi pada jalan nafas. 2. Resiko penyebarluasan infeksi berhubungan dengan organisme virulen. 3. Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan proses penyakit (metabolisme meningkat, intake cairan menurun). 4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang). Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  7. Perencanaan 1.Anak akan menunjukkan tanda-tanda jalan nafas efektif. 2. Penyebarluasan infeksi tidak terjadi. 3. Anak menunjukkan tanda-tanda kebutuhan nutrisi terpenuhi. 4. Anak akan mempertahankan keseimbangan cairan. Implementasi 1. Meningkatkan jalan nafas efektif. 2. Perluasan infeksi tidak terjadi. 3. Kekurangan volume cairan tidak terjadi. 4. Meningkatkan kebutuhan nutrisi. Perencanaan Pemulangan a. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis dan efek samping. b. Melakukan immunisasi jika immunisasi belum lengkap sesuai dengan prosedur. c. Menekankan pentingnya control ulang sesuai jadual. d. Informasikan jika terdapat tanda-tanda terjadinya kekambuhan. Doc. Arifin Dwi Atmaja, S. Kep.

  8. TOLONG BACA LITERATUR LAIN “Horee aku Sudah sembuh..”

More Related