1 / 1

Potensi Kemacetan Kota Malang

Potensi Kemacetan Kota Malang

galia
Download Presentation

Potensi Kemacetan Kota Malang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Potensi Kemacetan Kota Malang Proyek galian di Kota Malang seperti tidak pernah selesai, selalu saja dijumpai ada galian yang sedang dikerjakan. Padahal banyak badan jalan yang cukup sempit dan dilalui oleh kendaraan dari dua arah, lubang galian yang masih menganga cukup mengganggu arus lalu lintas yang semakin padat. Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang, Heroe Agusdijanto mengatakan bahwa pekerjaan galian untuk drainase itu berasal dari instansinya. Heroe menyebutkan ada sekitar 25 titik galian yang sedang dan akan dibangun di Kota Malang. Kegiatan itu meliputi perbaikan saluran air, pelebaran ataupun pembuatan saluran air baru. Sejumlah titik yang kini sedang dibangun diantaranya di Jl. Mayjen Panjaitan, Jl. Sigura-gura, Jl. Patimura, Jl. Gatot Subroto, Jl. Satsuit Tubun, Jl. Pasar Besar, Jl. Tidar, Jl. Bandulan dan sekitar Madyopuro. Proyek itu untuk saluran air dan  drainase. Tujuannya untuk mengatasi banjir dan menghilangkan potensi munculnya genangan di lokasi sekitar galian dan diproyeksikan tuntas Bulan November mendatang. Pemilik rumah atau usaha di sekitar galian juga banyak yang mengeluh karena galian yang ada di depan rumah atau tempat usaha mereka. Selain menghambat kelancaran lalu lintas, lubang galian ini juga telah memakan korban. Diantaranya ada sepeda motor yang terperosok bahkan ada jiwa yang melayang. Peristiwa korban jiwa ini terjadi di Jl. MT Haryono, pada saat kejadian, Malang baru saja diguyur hujan lebat. Lubang drainase yang terbuka menjadi tertutup luberan air setinggi 10 cm sehingga tidak terlihat dan menyebabkan seorang pejalan kaki terperosok ke dalamnya dan terseret arus yang deras. Korban baru bisa ditemukan 30 menit kemudian oleh tim SAR Trenggana dalam keadaan tidak bernyawa. Kasatlantas Polreta Malang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Farchri Siregar mengakui proyek galian drainase dan pembangunan pedestrian tersebut mengganggu arus lalu lintas dan meresahkan para pengguna jalan. Selain keberadaan proyek galian di beberapa titik jalan poros, beberapa faktor yang menjadi penentu lancar tidaknya arus lalu lintas adalah ketersediaan rambu-rambu, pengaturan pasar tradisional, dan kesiapan petugas pengatur lalu lintas di jalan, baik statis maupun “mobile” di lokasi rawan macet. Seorang pakar transportasi dan lalu lintas Universitas Brawijaya Harnen Sulistyo  memprediksikan tahun 2015 kendaraan di Kota Malang akan sulit bergerak bahkan macet total jika tidak ada tindakan konkrit dari Pemkot Malang. Pada tahun 1997-1998 Harnen dan beberapa mahasiswa meneliti dan hasilnya menunjukkan pada 2010 kemacetan di Kota Malang akan bertambah parah. Namun, kemacetan yang luar biasa pada 2010 justru dibiarkan tanpa ada upaya pemerintah kota dalam mengatasinya. “Seharusnya Pemkot Malang membuat perencanaan jaringan jalan untuk tahun 2010-2030,” kata Dekan Fakultas Teknik Brawijaya itu. Harnen memperkirakan, kemacetan arus lalu lintas di Kota Malang dalam lima tahun ke depan akan lebih parah dibandingkan Jakarta sekarang, apalagi masyarakat Kota Malang yang memiliki kendaraan semakin banyak. Menanggapi pernyataan pakar transportasi tersebut Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang M Yusuf berjanji bekerja maksimal agar perkiraan kemacetan total itu dihindari. “Kita sudah merancang manajemen rekayasa lalu lintas yang baru di beberapa titik di Kota Malang,” kata Yusuf. Sumber: www.surya.co.id, malang-post.comwww, jawapos.co.id, dan www.antarajatim.com.

More Related