1 / 12

SIMULATION MODELING & ANALYSIS

SIMULATION MODELING & ANALYSIS. Averill M. Law W. David Kelton. Basic Simulation Modeling. ( The Nature of Simulation ), teknik penggunaan komputer untuk ‘ imitate ’ atau ‘ simulate ’ operasi-operasi dari berbagai macam fasilitas-fasilitas atau proses-proses dunia-nyata ( real-world ).

hanne
Download Presentation

SIMULATION MODELING & ANALYSIS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SIMULATION MODELING & ANALYSIS Averill M. Law W. David Kelton

  2. Basic Simulation Modeling • (The Nature of Simulation), teknik penggunaan komputer untuk ‘imitate’ atau ‘simulate’ operasi-operasi dari berbagai macam fasilitas-fasilitas atau proses-proses dunia-nyata (real-world). • Fasilitas atau proses yang dimaksud disebut system, dan untuk mempelajari secara ilmiah seringkali harus dibuat sekumpulan asumsi-asumsi tentang bagaimana proses tersebut berjalan (works).

  3. Basic Simulation Modeling • Asumsi-asumsi biasanya mengambil bentuk hubungan (relationships) matematik atau lojik, membentuk suatu model yang digunakan untuk memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana sistem yang bersangkutan berperilaku (behaves). • Jika relationships yang membentuk model tersebut cukup sederhana, masih mungkin digunakan metode-metode matematik (seperti, aljabar, kalkulus, atau teori probabilitas) untuk memperoleh informasi eksak terhadap pertanyaan-pertanyaan.  analytic solution.

  4. Basic Simulation Modeling • Sebaliknya (model terlalu kompleks), model harus dipelajari dengan simulasi (simulation). • Dalam simulasi, komputer digunakan untuk mengevaluasi model secara numerik, dan data dikumpulkan untuk meng-estimate karakteristik-karakteristik sesungguhnya yang diinginkan.

  5. Application areas for Simulation • Perancangan dan analisa sistem manufaktur • Evaluasi kebutuhan-kebutuhan hardware dan software untuk sistem komputer • Evaluasi sistem persenjataan atau taktik militer baru • Penentuan kebijakan-kebijakan pemesanan (ordering) untuk sistem inventory • Perancangan sistem-sistem komunikasi dan protokol-protokol pesan (message protocols) • Perancangan dan pengoperasian fasilitas-fasilitas transportasi seperti, freeways, airports, subways, atau ports • Evaluasi rancangan untuk organisasi-organisasi pelayanan seperti RS, kantor pos, atau restoran cepat-saji • Analisa sistem keuangan atau ekonomi

  6. Systems, models, and simulation • System : koleksi dari entitas-entitas (entities), seperti orang atau mesin-mesin yang beraksi dan berinteraksi bersama-sama menuju penyelesaian suatu akhir lojik. • State of the system : koleksi dari variabel-variabel yang diperlukan untuk menggambarkan system pada waktu tertentu, relatif terhadap tujuan penyelidikan (study).

  7. Ways to study a system System Experiment with actual system Experiment with model of the system Physical model Mathematical model Analytical model Simulation

  8. DISCRETE-EVENT SIMULATION • Discrete-event simulation memperhatikan pemodelan sistem atas waktu dengan representasi di mana variabel-variabel keadaan (state variables) berubah secara tiba-tiba pada titik-titik terpisah dalam waktu. • (Dalam istilah matematika), sistem bisa berubah hanya pada sejumlah tercacah (countable number) titik-titik dalam waktu. • Titik-titik dalam waktu ini merupakan titik di mana sebuah event muncul. • Event didefinisikan sebagai pemunculan tiba-tiba yang bisa merubah keadaan (state) sistem.

  9. DISCRETE-EVENT SIMULATION • Karena sifat dinamis dari model-model D-E S, current value of simulated time harus dimonitor (keep track) seiring simulasi berlangsung, dan perlu mekanisme untuk memajukan (advance) simulated time dari satu nilai ke yang lain. • Variabel dalam simulasi yang memberi current value of simulated time disebut simulation clock. • Satuan waktu untuk simulation clock tidak pernah disebutkan secara eksplisit ketika model ditulis dalam general-purpose language, dan diasumsikan sama dengan parameter-parameter input.

  10. DISCRETE-EVENT SIMULATION • Dengan pendekatan next-event time-advance, simulation clock diinisialisasi nol dan waktu pemunculan future events ditentukan. • Simulation clock kemudian dimajukan (advanced) ke waktu pemunculan dari the most imminent (first) dari future events ini, ketika state dari sistem di-update berdasarkan fakta bahwa sebuah event telah muncul. • Kemudian simulation clock dimajukan ke waktu dari event baru (most imminent), state dari sistem di-update, dan waktu future event ditentukan.

  11. Next-event time-advance approach for the single-server queueing system • ti = waktu kedatangan customer ke-i (t0 = 0) • Ai = ti– ti-1 = interarrival time • Si= waktu sebenarnya yang diperlukan server untuk melayani customer ke-i (tidak termasuk delay customer di queue. • Di = delay di dalam queue dari customer ke-i • Ci = ti + Di + Si • ei = waktu pemunculan event ke-i tipe apa saja (nilai ke-i dari simulation clock, e0 = 0)

  12. Next-event time-advance approach for the single-server queueing system e0 e1 e2 e3 e4 e5 0 t1 t2 c1 t3 c2 A1 A2 A3 S1 S2

More Related