1 / 49

SISTIM ENDOKRIN

SISTIM ENDOKRIN. RUSDI AZIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS. SISTEM ENDOKRIN. SISTEM ENDOKRIN : MENCAKUP KELENJAR YANG MENGHASILKAN HORMON YANG DISEBARKAN MELALUI PEREDARAN DARAH UNTUK MENCAPAI SEL-SEL SASARAN YANG TERLETAK MUNGKIN JAUH DARI KELENJAR PENGHASIL HORMON:

hans
Download Presentation

SISTIM ENDOKRIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTIM ENDOKRIN RUSDI AZIS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

  2. SISTEM ENDOKRIN • SISTEM ENDOKRIN : MENCAKUP KELENJAR YANG MENGHASILKAN HORMON YANG DISEBARKAN MELALUI PEREDARAN DARAH UNTUK MENCAPAI SEL-SEL SASARAN YANG TERLETAK MUNGKIN JAUH DARI KELENJAR PENGHASIL • HORMON: MENGKOORDINASI KEGIATAN SEL SASARAN • TERDAPAT BERBAGAI JENIS KELENJAR ENDOKRIN DI DALAM TUBUH • SISTEM NEROENDOKRIN: SISTEM ENDOKRIN YANG MELIBATKAN SARAF SEBAGAI PENGHASIL ENDOKRIN • SISTEM NEROENDOKRIN: MERUPAKAN PENGHUBUNG ANTARA SISTEM SARAF DENGAN SISTEM ENDOKRIN

  3. SISTEM ENDOKRIN HYPOPHYSIS PARATHYROID THYROID ADRENAL INSULA LANGERHANSI GINJAL OVARIUM PLACENTA

  4. CIRI-CIRI KELENJAR ENDOKRIN • TERDIRI ATAS SEL-SEL KELENJAR PENGHASIL HORMON • TIDAK MEMILIKI SALURAN KELUAR HASIL KELENJAR • DI SEKITARNYA BANYAK ANYAMAN KAPILER DARAH BERFENESTRA • ORGANISASI SEL KELENJAR • TERPISAH • BERKELOMPOK • LOKASI SEL KELENJAR: • MEMBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRIN • TERDAPAT DALAM ORGAN SISTEM LAIN • SISTEM REPRODUKSI • SISTEM PENCERNAAN • KELENJAR EKSOKRIN • HORMON MEMILIKI SEL SASARAN SECARA SPESIFIK • HORMON DIHASILKAN DALAM TEMPO TERTENTU DALAM JUMLAH SEDIKIT

  5. CONTOH KELENJAR ENDOKRIN • BERBENTUK ORGAN KELENJAR ENDOKRIN • GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI • GLANDULA THYROIDEA • GLANDULA PARATHYROIDEA • GLANDULA SUPRARENALIS • GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI • TERDAPAT DALAM ORGAN/SISTEM LAIN • KELENJAR EKSOKRIN: • INSULA LANGERHANSI • SISTEM REPRODUKSI: PROGESTERON, ESTROGEN • SISTEM PENCERNAAN: GASTRIN, SEKRETIN • SISTEM URINARIA: ERITROPOIETIN • SISTEM NEURO-ENDOKRIN • PARS NEURALIS HYPOPHYSIS, HYPOTHALAMUS

  6. GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI • LETAK • SELLA TURCICA • STRUKTUR: • NEUROHYPOPHYSIS • PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI) • INFUNDIBULUM: • INFUNDIBULAR STALK • EMINENTIA MEDIANA • ADENOHYPOPHYSIS • PARS DISTALIS (LOBUS ANTERIOR) • PARS TUBERALIS • PARS INTERMEDIA • UKURAN:10 X 13 X 6 mm • ONTOGENESIS: • LANTAI DIENCEPHALON : NEUROHYPOPHYSIS • ATAP RONGGA MULUT SACCUS RATHKE: ADENOHYPOPHYSIS

  7. BAGIAN-BAGIAN GLANDULA HYPOPHYSIS CEREBRI

  8. NEUROHYPOPHYSIS • BAGIAN-BAGIAN: • PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI) • INFUNDIBULUM: • TANGKAI INFUNDIBULUM • EMINENTIA MEDIANA • STRUKTUR JARINGAN: • JARINGAN SARAF: • AXON TIDAK BERMIELIN, TETAPI BADAN SEL SARAFNYA TERLETAK DI LUARNYA: • HYPOTHALAMUS : NUCLEUS SUPRAOPTICUS DAN NUCLEUS PARAVENTRICULARIS • AXON BERAKHIR PADA PARS NERVOSA: • SEBAGAI GELEMBUNG CORPUSCULUM HERRING • BERKAS AXON MEMBENTUK: TRACTUS HYPOTHALAMOHY-POPHYSEALIS • SEL NEUROGLIA (PYTUICYT)

  9. NEUROHYPOPHYSIS

  10. NEUROHYPOPHYSIS

  11. SEL NEUROSEKRETORI • LOKASI: ( DI LUAR NEUROHYPOPHYSIS) • 1) HYPOTHALAMUS: • NUCL. PARAVENTRICULARIS & SUPRAOPTICUS • 2) HYPOTHALAMUS / DI LUAR HYPOTHALAMUS • MIKROSKOPIK: • BADAN SEL SARAF: • BADAN NISSL SANGAT BERKEMBANG • AXON: • TIDAK BERMIELIN, MENGANDUNG GELEMBUNG2 BERISI SEKRIT (NEUROHORMONE) • AKHIRAN AXON TERLETAK PADA: • 1) PARS NERVOSA • 2) EMINENTIA MEDIANA • SEKRESI: • NEUROHORMONE

  12. NEUROHORMONE • 1) OXYTOCIN DAN VASOPRESSIN MEMBENTUK: CORPUSCULUM HERRING • 2) HORMONE RELEASING FACTOR / HORMONE INHIBITINGFACTOR • UNTUKADENOHYPOPHYSIS

  13. ADENOHYPOPHYSIS • PARS DISTALIS (SEL ATAS DASAR PERWARNAAN) • SEL FOLIKULER: • SEL-SEL STROMA BERBENTUK SEBAGAI BINTANG • SEL KHROMOFOB (50%) : • TIDAK ADA BUTIR-BUTIR SEKRESI • SEL KHROMOFIL • SEL ASIDOFIL (40%) • SEL BASOFIL (10%) • PARS TUBERALIS • MENGELILINGI INFUNDIBULUM • STRUKTUR BERBEDA: • BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH • SEL-SEL TERSUSUN SEPANJANG PEMBULUH DARAH • PARS INTERMEDIA • CELAH DIBATASI SEL-SEL KUBOID; SEL BASOFIL

  14. SEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS SINUSOID SEL ASIDOFIL SEL  SEL  ASIDOFIL SEL  SEL  SEL C SEL KROMOFOB SEL BASOFIL PEWARNAAN MALLORY AZAN

  15. KLASIFIKASI SEL BERDASARKAN SEKRESI HORMON • SEL SOMATOTROPIK • SEL ASIDOFIL: GROWTH HORMONE • SEL MAMOTROPIK • SEL ASIDOFIL: PROLAKTIN (LTH =LUTEOTROPIC HORMONE) • SEL GONADOTROPIK • SEL BASOFIL(1): FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE • SEL BASOFIL(2): LH = LUTEINIZING HORMONE ()/ ICSH = INTERSTITIAL CELL STIMULATING HORMONE () • SEL TIROTROPIK • SEL BASOFIL(3): TSH = THYROID STIMULATING HORMONE • SEL KORTIKOTROPIK • SEL BASOFIL (4): ACTH = ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE • SEL MELANOTROPIK • SEL BASOFIL (5): MSH = MELANOCYTE STIMULATING HORMONE • SELAIN PADA PARS DISTALIS JUGA PADA PARS INTERMEDIA

  16. PARS INTERMEDIA INFUNDIBULUM CAPSULA KOLOID

  17. PENGATURAN KADAR HORMON RANGSANG SARAF HYPOTHALAMUS H-RF (+) HYPOPHYSIS H-IF HORMON (+) (-) (-) KEL. ENDOKRIN HORMON SEL SASARAN

  18. SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS • NEUROHYPOHYSIS • STIMULATOR • NEUROTRANSMITTER • YANG DIRANGSANG: • SEL NEUROSEKRETORI HYPOTHALAMUS • ADENOHYPOPHYSIS • STIMULATOR • NEUROHORMONE • HORMONE RELEASING FACTOR (H-RF) • TSH-RF. ACTH-RF, GONADOTROPIN-RF DAN SEBAGAINYA • HORMONE INHIBITING FACTOR (H-IF) • TSH-IF, ACTH-IH, GONADOTROPIN-IF, DAN SEBAGAINYA • YANG DIRANGSANG • SEL-SEL ENDOKRIN PARS DISTALIS HYPOTHALAMUS :

  19. GLANDULA EPIPHYSIS CEREBRI • BENTUK/UKURAN: • KERUCUT GEPENG, 5-8 mm X 3-5 mm, BERAT: 120 mg • DIBUNGKUS OLEH PIAMATER • LOKASI: • ATAP DIENCEPHALON, DAERAH POSTERIOR VENTRIC. III • JARINGAN PARENKHIM : • BERASAL DARI JARINGAN OTAK • PEMBULUH DARAH DARI PIAMATER MASUK KE PARENKHIM • JENIS SEL : • PINEALOSIT • SEL-SEL INTERSTITIEL • SEL GLIA • MASTOSIT • USIA TUA: • JARINGAN PENGIKAT BERTAMBAH • CORPORA ARENACEA : SAND GRANULES

  20. JENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRI • PINEALOSIT • SITOPLASMA BASOFIL • BANYAK MENGANDUNG RIBOSOM BEBAS • GRANULAR ENDOPLASMIC RETICULUM • TONJOLAN SITOPLASMA PANJANG BERCABANG, BERAKHIR • PADA JARINGAN PENGIKAT SEKAT YANG VASKULER • AKHIRAN PERCABANGAN MELEBAR • SEL INTERSTITIEL • MIRIP ASTROSIT • BERADA DI ANTARA PINEALOSIT DAN PEMBULUH DARAH • TONJOLAN SITOPLASMA BANYAK MENGANDUNG FILAMEN HALUS

  21. JENIS SEL EPIPHYSIS CEREBRI PINEALOSIT KAPILER DARAH

  22. GLANDULA THYREOIDEA • BENTUK: • SEBAGAI PERISAI : 2 LOBI, DIHUBUNGKAN OLEH ISTHMUS, • BERAT: 25 - 40 GRAM • LETAK: • DAERAH SERVIKAL, DI DEPAN LARYNX • ASAL: ENTODERM • FUNGSI: MELEPASKAN HORMON : • TIROKSIN (T4) • TRIJODOTIRONIN (T3) • GAMBARAN UMUM: • DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT LONGGAR • KAPSEL MELANJUTKAN MENJADI SEPTA KELENJAR • KELENJAR BERBENTUK FOLIKEL YANG DIPISAHKAN SEPTA DENGAN ANYAMAN PEMBULUH DARAH • SEL-SEL KELENJAR MEMBENTUK EPITEL SEBAGAI DINDING FOLIKEL

  23. FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA • BENTUK: • BULAT • UKURAN: • BERVARIASI: 0,02 mm - 0,9 mm • DINDING: • SEL FOLIKULER MEMBENTUK EPITEL KUBOID SELAPIS • BENTUK SEL FOLIKULER: • TERGANTUNG AKTIVITAS KELENJAR • ISI: • KOLOID MENGANDUNG HORMON • PEMISAH FOLIKEL: • SEPTA JARINGAN PENGIKAT • BANYAK SERAT RETIKULER • ANYAMAN PEMBULUH KAPILER

  24. FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA FOLIKEL KOSONG FOLIKEL BERISI KOLOID SEL PARAFOLIKULER

  25. SEL FOLIKEL GLANDULA THYREOIDEA SEL PARAFOLIKULER

  26. AKTIVITAS SEL FOLIKULER SINTESIS HORMON TAHAPAN: • DALAM SEL FOLIKULER: • SINTESIS TIROGLOBULIN • PENGAMBILAN JODIUM • PENGAKTIVAN JODIUM • DALAM RUANG FOLIKEL • JODINISASI

  27. SEL PARAFOLIKULER (C CELL) • LETAK: • DI ANTARA SEL FOLIKULER • DI LUAR EPITEL FOLIKEL • PENAMPILAN: • BERUKURAN LEBIH BESAR DARIPADA SEL FOLIKEL • KURANG TERWARNA/PUCAT : LIGHT CELL (L) • JUMLAH JAUH LEBIH SEDIKIT • PADA GAMBARAN ELEKTRON MIKROSKOP: • rER TERDAPAT BANYAK • MITOKHONDRIA PANJANG • KOMPLEKS GOLGI: BESAR • GRANULA 100 - 180 nm : BANYAK • FUNGSI: • MELEPASKAN HORMON CALCITONIN • MENURUNKAN KADAR CALCIUM

  28. SEL PARAFOLIKULER (C CELL)

  29. FUNGSI HORMON TIROID • SISTEM TUBUH: • PENINGKATAN ABSORBSI KH PADA USUS • PERTUMBUHAN TUBUH • PERKEMBANGAN SISTEM SARAF DALAM JANIN • MOLEKULER: • MERANGSANG RESPIRASI MITOKHONDRIA • FOSFORILASI OKSIDATIF • PENINGKATAN JUMLAH MITOKHONDRIA

  30. GANGGUAN KELENJAR TIROID • HIPOTIROIDISME • PENYAKIT HASHIMOTO • MIKSEDEMA • KERDIL (KRETINISME) • RETARDASI MENTAL • PENURUNAN METABOLISME • HIPERTIROIDISME • TIROTOKSIKOSIS • PENYAKIT GRAVE • PENINGKATAN METABOLISME

  31. MIKROSKOPIS GLANDULA PARATHYROIDEA • PEMBUNGKUS: • KAPSEL JARINGAN PENGIKAT • PARENKHIM: • SEL PRINSIPAL • BENTUK POLIGONAL KECIL • INTI VESIKULER • SITOPLASMA PUCAT • GRANULA SEKRET PADA PEMERIKSAAN ME • SEL OKSIFIL • JUMLAH LEBIH SEDIKIT • BERGEROMBOL • BENTUK POLIGONAL, LEBIH BESAR • SITOPLASMA ASIDOFILIK • DENGAN ME: BANYAK MITOKHONDRIA • FUNGSI: • SEL PRINSIPAL: HORMON PARATIROID (PTH) • SEL OKSIFIL: BELUM JELAS

  32. MIKROSKOPIS GLANDULA PARATHYROIDEA SEL OXYPHIL

  33. GANGGUAN HORMON PARATHYROID • HIPERPARATHYROIDISME • KADAR FOSFAT TURUN • KADAR KALSIUM NAIK • DEKALSIFIKASI TULANG: OSTEITIS FIBROSA • PENGENDAPAN KAPUR PADA ORGAN • ARTERI • GINJAL • HIPOPARATHYROIDISME • KADAR FOSFAT NAIK • KADAR KALSIUM TURUN • PEMADATAN JARINGAN TULANG • KEJANG-KEJANG OTOT: TETANI

  34. GLANDULA SUPRARENALIS • BENTUK/UKURAN: • SEBAGAI BULAN SABIT, GEPENG; • 4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6 mm; BERAT : 15 GRAM • JUMLAH • SEPASANG • LOKASI: • KUTUB ATAS SETIAP GINJAL • PENAMPILAN UMUM • DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT • TERDIRI ATAS 2 LAPISAN KONSENTRIS: • CORTEX ADRENALIS : LAPISAN LUAR WARNA KUNING • MEDULLA ADRENALIS: LAPISAN TENGAH WARNA ABU-ABU • ASAL-USUL • CORTEX BERASAL DARI JARINGAN MESODERM • MEDULLA BERASAL DARI JARINGAN EKTODERM

  35. JARINGAN KELENJAR ADRENAL DI LUAR ORGAN ADRENAL SERINGKALI JARINGAN KELENJAR ADRENAL TERDAPAT DI LUAR ORGAN ADRENAL: • LOKASI: SEPANJANG AORTA ABDOMINALIS

  36. CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS LAPISAN JARINGAN KELENJAR • ZONA GLOMERULOSA (15 % DARI SELURUH KELENJAR) • SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS TERSUSUN PADAT DALAM KELOMPOK MELENGKUNG, DIKELILINGI OLEH KAPILER • ZONA FASCICULATA (50 %) • SEL-SEL BERBENTUK POLIGONAL. TERSUSUN BERJAJAR TEGAK MEMBENTUK KOLOM DIPISAHKAN OLEH KAPILER DARAH, • SEL-SEL TAMPAK BERVAKUOLA KARENA MENGANDUNG TETES LEMAK • ZONA RETICULARIS (7 %) • SEL-SEL YANG BERUKURAN LEBIH KECIL TERSUSUN DALAM KELOMPOK TIDAK TERATUR MEMBENTUK ANYAMAN • SEL ASIDOFILIK

  37. ZONA GLOMERULOSA CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS

  38. ZONA RETICULARIS CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS MEDULLA

  39. HORMON DARI CORTEX SUPRARENALIS • ZONA GLOMERULOSA • TERLIBAT DALAM METABOLISME MINERAL • MINERALOCORTIKOID • DEOXYCORTICOSTERONE • ALDOSTERONE • ZONA FASCICULATA • TERLIBAT DALAMMETABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID • KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROID • KORTISOL • SEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN • ZONA RETICULARIS • TERLIBAT DALAMMETABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID • KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROID • KORTISOL • SEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN

  40. MEDULLA SUPRARENALIS • PARENKHIM (28%): • TERSUSUN OLEH SEL-SEL POLIHIDRAL EPITELOID MEM-BENTUK ANYAMAN PADAT DIKELILINGI OLEH KAPILER DAN VENA • JENIS SEL: • SEL KHROMAFIN: • BERASAL DARI NERO-EKTODERM • MENGHASILKAN KATEKHOLAMIN • DIPERSARAFI SERABUT PREGANGLIONIK KHOLINERGIK • SEDIKIT SEL-SEL GANGLION SIMPATIK • FUNGSI SEKRESI SEL KHROMAFIN: • KATEKHOLAMIN: • EPINEFRIN • NOREPINEFRIN ( NEUROTRANSMITTER SISTEM SIMPATIK) • RANGSANG SEKRESI: • NEROTRANSMITTER SARAF KHOLINERGIK

  41. MEDULLA SUPRARENALIS FIKSASI DNGAN GARAM KHROM A = SEL PENGHASIL ADRENALIN N = SEL PENGHASIL NORADRENALIN

  42. GANGGUAN CORTEX GLANDULA ADRENALIS • HIPERFUNGSI: • PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON GLUKOKORTIKOID, ALDOSTERON • PRODUKSI BERLEBIHAN HORMON SEKS: SINDROM ADRENOGENITAL • HIPOFUNGSI: • PENURUNAN HORMON GLUKOKORTIKOSTEROID

  43. INSULA LANGERHANSI • BENTUK: • BULAT • SEBAGAI KELOMPOK SEL-SEL ENDOKRIN • LETAK: • DI ANTARA KELENJAR EKSOKRIN PANCREAS • JUMLAH: •  1 JUTA, SEKITAR 1,5 % DARI SELURUH PANCREAS • MIKROSKOPIK: • SEK-SEL ENDOKRIN: • SEL  (20 %) BER-GRANULA • SEL  (60 - 80 %) BER-GRANULA • SEL  BER-GRANULA • SEL C ( PADA MARMOT), TIDAK BER-GRANULA • KAPILER DARAH

  44. INSULA LANGERHANSI

  45. SEL  • MIKROSKOPIK: • SEBAGIAN BESAR BERKUMPUL DI TENGAH INSULALANGERHANSI • UKURAN KECIL, MEMPUNYAI GRANULA TERWARNA BIRU PADA PEWARNAAN KHROM HEMATOKSILIN GOMORI • M.E. • ORGANELA: ENDOPLASMIC RETICULUM, KOMPLEKS GOLGI • BUTIR-BUTIR SEKRESI DIBATASI MEMBRAN • FUNGSI: • PENGHASIL HORMON INSULIN: • MENDORONG PENURUNAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH

  46. SEL  • MIKROSKOPIK • UKURAN: LEBIH BESAR DARIPADA SEL  • JUMLAH : 20 % • BERKUMPUL BAGIAN PERIFER INSULALANGERHANSI • MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR SEKRESI YANG TERWARNA MERAH DENGAN PEWARNAAN GOMORI • M.E. • BUTIR-BUTIIR SEKRESI BERUKURAN SEDIKIT LEBIH BESAR DARIPADA BUTIR SEKRESI SEL  • DI BAGIAN TENGAH BUTIR SEKRESI TERDAPAT “INTI” SEKRESI • FUNGSI: • MENSEKRESI: GLUKAGON • MENDOR0NG PENINGKATAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH

  47. SEL  DAN SEL  SEL ALFA TERWARNA MERAH MUDA SEL BETA TERWARNA BIRU MUDA PEWARNAAN METODE IMUNO-PEROKSIDASE PEWARNAAN GOMORI SEL 

  48. SEL  • BENTUK: • HETEROGEN DALAM BENTUK, UKURAN, DAN DENSITAS BUTIR SEKRESI • IDENTIFIKASI: • PEWARNAAN KHUSUS: METODE GARAM PERAK • FUNGSI: • MENGHASILKAN HORMON SOMATOSTATIN • = GROWTH HORMONE INHIBITING FACTOR

  49. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN

More Related