1 / 10

Tatanama Alkohol

Tatanama Alkohol. Edited by m fariz wafaul Ahyar Pembuat asli : Hadi Poerwono – Achmad Syahrani Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Pustaka: T.W. Graham Solomons, ORGANIC CHEMISTRY , 5th Ed., 1992. Struktur Eter.

hoai
Download Presentation

Tatanama Alkohol

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tatanama Alkohol • Edited by m fariz wafaul Ahyar • Pembuat asli : Hadi Poerwono– Achmad Syahrani • Fakultas Farmasi • Universitas Airlangga • Pustaka: • T.W. Graham Solomons, ORGANIC CHEMISTRY, 5th Ed., 1992

  2. Struktur Eter • Eter berbeda dari alkohol, dimana atom oksigen dari suatu eter terikat pada dua atom karbon. Gugus hidrokarbon dapat berupa alkil, alkenil, vinil, atau aril. • Eter memiliki rumus umum R-O-R atau R-O-R’ dimana R’ adalah gugus alkil yang berbeda dari gugus R. • Eter = air dimana kedua atom hidrogen diganti dengan gugus alkil.

  3. R R’ CH3 O O 1100 O atau R R CH3 Rumus umum suatu eter Dimetil eter H2C CH2 C O C O O Gugus fungsional suatu eter Etilen oksida Tetrahidrofuran (THF) ETER SIKLIK

  4. TATANAMA ALKOHOL • Dalam Tatanama Substitutif IUPAC, suatu nama harus mengandung empat karakter : lokant, awalan, senyawa induk, dan suatu akhiran. CH3CH2CHCH2CH2CH2OH CH3 4-Metil-1-heksanol lokant awalan lokant induk akhiran

  5. Lokant4 menunjukkan bahwa substituen gugus metil, yang merupakan awalan, terikat pada senyawa induk di posisi C-4. • Senyawa induk mengandung enam atom karbon dan tidak ada ikatan rangkap, jadi induknya adalah heksana. • Dan karena merupakan suatu alkohol, maka memiliki akhiran-ol. • Lokant 1 menunjukkan bahwa C-1 mengikat gugus hidroksil.

  6. Secara umum, penomoran pada rantai karbon selalu dimulai dari bagian akhir yang lebih dekat dengan gugus yang mendapat nama sebagai suatu akhiran. • Prosedur berikut harus diikuti untuk memberi nama alkohol sesuai tatanama substitutif IUPAC: • Pilih rantai karbon utuh yang terpanjang dimana gugus hidroksil terikat langsung. Ganti nama dari alkana sesuai rantai karbon tersebut dengan menghapus huruf a terakhir dan tambahkan akhiran ol.

  7. Nomori rantai karbon utuh yang terpanjang sedemikian sehingga atom karbon yang mengikat gugus hidroksil memiliki nomor terkecil. Tandai posisi gugus hidroksil dengan menggunakan nomor tersebut sebagai lokant. Tandai posisi gugus-gugus lain (sebagai awalan) dengan menggunakan nomor yang sesuai dengan posisi masing-masing sepanjang rantai karbon sebagai lokant.

  8. 3 2 1 1 2 3 4 5 4 3 2 1 CH3CH2CH2OH CH3CHCH2CH3 CH3CHCH2CH2CH2OH 1-Propanol OH CH3 2-Butanol 4-Metil-1-pentanol 3 2 1 CH3 ClCH2CH2CH2OH 1 2 3 4 5 CH3CHCH2CCH3 3-Kloro-1-propanol OH CH3 4,4-Dimetil-2-pentanol

  9. Alkohol sederhana sering dinamai dengan nama radikofungsional umum yang juga telah disetujui oleh IUPAC. • Beberapa contoh alkohol sederhana adalah sebagai berikut ini: CH3CH2CH2OH CH3CH2CH2CH2OH CH3CH2CHCH3 Propil alkohol Butil alkohol OH sec-Butil alkohol

  10. CH3 CH3 CH3 CH3CCH2OH H3C C OH CH3CHCH2OH CH3 CH3 Isobutil alkohol • Alkohol yang mengandung dua gugus hidroksil umumnya diberi nama glikol. • Dalam sistem substitutif IUPAC alkohol tersebut dinamai sebagai diol. Neopentil alkohol tert-Butil alkohol CH3CH CH2 CH2CH2CH2 CH2 CH2 OH OH OH OH OH OH Propilen glikol 1,2-Propanadiol Trimetilen glikol 1,3-Propanadiol Etilen glikol 1,2-Etanadiol

More Related