1 / 198

IKATAN KIMIA

IKATAN KIMIA. Juni Ekowati. Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 201 4. Sebagian Hukum-hukum Dasar Ilmu Kimia telah dipelajari di SMU, maka pada Semester I ini yang dibahas adalah pendalaman Hukum-hukum Dasar, pendalaman sifat-sifat dan struktur materi.

ivor-davis
Download Presentation

IKATAN KIMIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IKATAN KIMIA Juni Ekowati Departemen Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 2014

  2. Sebagian Hukum-hukum Dasar Ilmu Kimia telah dipelajari di SMU, maka pada Semester I ini yang dibahas adalah pendalaman Hukum-hukum Dasar, pendalaman sifat-sifat dan struktur materi. Lingkup PembahasanKimia Dasar

  3. Kimia Dasar berperan sebagai landasan (basis) bagi Ilmu-ilmu Kimia yang lain dan bersangkutan dengan cabang pengetahuan lanjutan. Peran Kimia Dasar Ilmu-ilmu lain Kimia Fisik Kimia Organik Kimia Analitik Kimia Dasar

  4. IKATAN KIMIA • Bila suatu atom berantaraksi dengan atom lain • membentuk suatu bangun baru yang disebut • molekul (dari bahasa Latin : molecula,artinya • massa yang kecil), maka antaraksi yang terjadi • membentuk ikatan kimia. • Pada proses pembentukan ikatan kimia, yang • sangat berperan adalah elektron kulit terluar atau • elektron valensi atom-atom yang berantaraksi itu.

  5. Atom terdiri dari : • Elektron – terletak di luar nukleus; bermuatan negatif. • Proton – terletak di dalam nukleus; bermuatan positif, setara dengan muatan negatif elektron. • Neutron – terletak di dalam nukleus; tidak bermuatan.

  6. Macam-macam Gaya yang bekerja : Gravitational force: the force which pulls object toward the center of the Earth. Electrical force: the attraction or repulsion between two charged objects. Fig 2-12

  7. Magnetic force: the force generated by charged objects in motion. Fig 2-12 Courtesy Patrick Watson

  8. Atomic Architecture: Electrons & Nuclei Table 2-1 Atomic Building Blocks

  9. Atomic number, Z: nulcear charge, number of protons X = Atomic symbol of the element, or element symbol A = The Mass number; A = Z + N Z = The Atomic Number, the Number of Protons in the Nucleus N = The Number of Neutrons in the Nucleus

  10. Isotop • Atom yang memiliki jumlah proton sama, tetapi jumlah neutron yang berbeda. • Isotop ini menunjukkan sifat kimia yang hampir sama. • Sifat kimia atom ini disebabkan sifat elektronnya. • Hampir semua senyawa yang ada di alam berada dalam campurannya dengan isotopnya.

  11. A X Z Atomic Diversity Isotop : Contoh : O C C 16 8 proton, 8 neutron, 8 elektron 8 12 6 proton, 6 neutron, 6 elektron 6 14 6 proton, 8 neutron, 6 elektron 6

  12. Isotop dari Sodium

  13. Isotop Kelimpahan isotop Cl di alam

  14. Elektron valensi (valenceelectrons) adalahElektron yang terlibat dalam suatu ikatan • Elektron valensi merupakan faktor penting dalam ikatan kimia, letaknya di kulit terluar orbital atom. • Elektron tersebut ditulis sebagai titik (dots) disebelah simbol dari elemen. • Bentuk seperti itu dinamakan Lewis Structures atau Lewis Dot Structures. Elektron valensi

  15. Struktur Lewis dan Aturan Oktet

  16. JENIS-JENIS IKATAN KIMIA • Pada proses pembentukan ikatan terjadilah • penataan ulang susunan elektron terluar kedua • atom itu sehingga menjadi susunan elektron • yang baru. • Menurut sifat-sifat dan susunan elektron valensi yang baru setelah dua atom berantaraksi, terdapat tiga jenis ikatan kimia, yaitu : • 1. Ikatan elektrovalen (ikatan ion) • 2. Ikatan kovalen • 3. Ikatan logam

  17. Ikatan ion

  18. Ikatan ion • Ikatan ion adalah ikatan yang dihasilkan oleh daya tarik menarik • elektrostatik antara ion-ion yang berlawanan muatan. • Kekuatan ikatan (20-40 kJ mol-1) • Kekuatan tarik menarik akan semakin berkurang bila jarak antar ion • semakin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan • jaraknya. Beberapa obat mengandung gugus fungsi asam maupun amina yang terionisasi pada pH fisiologis, memungkinkan terbentuknya ikatan ion antara senyawa obat dan reseptor.

  19. IKATAN ION) • Pada pembentukan ikatan ion, atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi oktet dalam membentuk ion positif atau ion negatif. • Kaidah Oktet • Atas dasar konfigurasi elektron gas mulia tersebut, Kossel mengajukan Kaidah (Aturan) Oktet, yaitu bahwa susunan (konfigurasi) elektron dengan jumlah delapan elektron merupakan susunan elektron yang stabil.

  20. Chapter 9 Konfigurasi elektron Konfigurasi elektron adalah suatu pemerian mengenai struktur elektron dari unsur.

  21. Pembentukan ion positif • Ion positif terbentuk dengan pengeluaran elektron valensi. • Contoh : • Na  Na+ + e • Atom Na Ion Na+ • Konfigurasi : • Atom Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 • Ion Na+ : 1s2 2s2 2p6 • Terlihatlah bahwa konfigurasi ion Na+ sama dengan konfigurasi atom Ne.

  22. Pembentukan ion negatif Ion negatif terbentuk dengan penarikan elektron dari luar ke dalam kulit elektron valensi. Contoh : F + e  F – Atom F Ion F- -Konfigurasi : Atom F : 1s2 2s2 2p5 Ion F - : 1s2 2s2 2p6 Ternyata konfigurasi elektron ion F – sama dengan konfigurasi elektron atom Ne. Jadi terlihatlah bahwa konfigurasi elektron yang stabil adalah konfigurasi dengan jumlah elektron terluar delapan.

  23. Konfigurasi elektron

  24. Konfigurasi elektron

  25. •• 2+ 2- •• Ba O Ba O •• • • • •• •• •• •• Cl •• • •• • 2+ - •• Mg Mg 2 Cl •• • •• •• •• Cl •• • •• Struktur Lewis untuk senyawa ionik BaO MgCl2

  26. Pembentukan ikatan ionik (ikatan elektrovalen) • Ikatan ionik akan terbentuk bila : • Terdapat atom unsur dengan potensial ionisasi rendah (yang akan menjadi ion positif) dan atom unsur dengan afinitas elektron tinggi (yang akan menjadi ion negatif) • Terjadi tarik menarik antara ion-ion tersebut melalui • gaya elektrostatik (gaya Coulomb) • Q1, Q2 = charge on ions • k = 8.99 x 109 J-m/c2 • d = distance between ions

  27. Contoh : • Na (2s2 2p6 3s1)  Na+ (2s2 2p6) + e • F (2s2 2p6) + e  F- (2s2 2p6) • Na + F  Na+F-

  28. Chapter 9

  29. Keelektronegatifan : Ukuran kemampuan atom untuk menarik elektron luarnya, atau elektron valensi • Karena elektron luar dari atom yang digunakan untuk ikatan, maka keelektronegatifan berguna untuk meramalkan dan menerangkan kereaktifan kimia. • Keelektronegatifan dipengaruhi oleh jumlah proton dalam inti dan jumlah kulit yang mengandung elektron

  30. Skala Pauling : Skala numerik dari keelektronegatifan.

  31. Ikatan ion terbentuk bila perbedaan keelektronegatifan antara dua atom adalah besar (> 1,7) • Misalnya : atom Na (keelektronegatifan : 0,9), atom Cl (keelektronegatifan : 3,0).

  32. Dalam pembentukan ikatan ionik berlaku aturan : jumlah elektron yang dilepas oleh suatu atom sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh atom yang lain.

  33. Ikatan ionik • Na(s) + ½Cl2(g)  NaCl(s) DH°f = -410.9 kJ • Reaksi ini bersifat sangat eksotermik • Sodium kehilangan satu elektron menjadi ion Na+ • Klorin menerima sebuah elektron menjadi ion Cl- • Na+memiliki konfigurasi elektron dari atom Ne dan Cl-memiliki konfigurasi elektron dari atom Ar

  34. Unsur-unsur yang dapat membentukikatan ionik Unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : • Unsur-unsur dengan potensial ionisasi rendah : • Golongan IA (golongan logam alkali) • Golongan IIA (golongan logam alkali tanah) • Unsur-unsur dengan afinitas elektron tinggi : • Golongan VIIA (golongan halogen) • Golongan VIA (golongan kalkogen)

  35. Dengan demikian ikatan ionik dapat terjadi pada unsur golongan : IA dengan VIIA (jadi senyawa AY) IA dengan VIA (jadi senyawa A2X) IIA dengan VIIA (jadi senyawa BY2) IIA dengan VIA (jadi senyawa BX)

  36. Ciri-ciri senyawa ionik : • -Kebanyakan senyawa ionik menyerupai NaCl yaitu berwarna putih • - Mudah larut dalam air • - Leleh pada suhu tinggi • - Lelehan senyawa ionik dapat menghantarkan arus listrik • Bentuk padat juga terdiri atas ion-ion, yang tersusun dalam suatu kristal.

  37. Jari-jari ion • Ion positif : jari-jari ion positif lebih kecil daripada jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan kation kehilangan elektron pada kulit terluarnya • Ion negatif : jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atomnya Hal ini disebabkan pada anion kulit terluar bertambah elektronnya Jari-jari ion berpengaruh terhadap sifat fisik senyawanya

  38. Jari-jari ion • Makin kecil jari-jari kation, makin tinggi titik lelehnya. • Hal ini disebabkan makin kecil jarak antara kation dan anion sehingga gaya tarik keduanya makin besar dan sukar dipisahkan dengan pemanasan

  39. Ionic Crystals The highly ordered solid collection of ions is called an ionic crystal Contoh : pembentukan kristal NaCl EOS

  40. Sifat kristal senyawa ion Isomorfi Bila ada dua zat yang mempunyai bangun kristal yang sama, maka dikatakan bahwa kedua zat itu isomorf. Contohnya campuran NaCl dan KCl yang sama bangun kristalnya dan perbedaannya hanya pada besar ion Na+ dan K+. Polimorfi Di alam banyak terdapat zat atau senyawa yang berada dalam berbagai bentuk kristal, mis.CaCO3 yang dapat berbentuk heksagonal dalam mineral kalsit atau ortorombik dalam mineral aragonit. Kedaan demikian disebut polimorfi. Senyawa-senyawa yang mempunyai sifat polimorfi menunjukkan sifat-sifat yang khas pada masing-masing bentuk kristalnya, sehingga manfaatnya pun berlainan. Misalnya batu pualam dan gragal yang merupakan bentuk polimorfi CaCO3.

  41. Alotropi : -Bangun kristal berlainan yang dimiliki oleh suatu unsur. - Unsur-unsur yang mempunyai sifat alotropi adalah karbon (intan, arang dan grafit), fosfor (merah dan kuning), belerang (rombik dan monoklinik) dan oksigen (O2 dan O3). - Suatu alotrop dapat berubah menjadi alotrop yang lain dengan perlakuan fisika atau kimia. Contoh perlakuan fisika adalah pemanasan pada suhu tertentu yang disebut suhu transisi. Amorfi : -Ada juga zat-zat yang tidak dapat membentuk kristal. Biasanya hal ini terjadi pada senyawa-senyawa dengan massa rumus (berat molekul) tinggi, dan umumnya terdapat sebagai polimer. - Contoh-contoh polimer adalah karet (alam atau buatan), karbohidrat (amilum dan selulosa), protein dan kaca. - Zat yang amorf tidak mempunyai titik lebur yang tajam, melainkan suatu trayek lebur.

  42. Air kristal • Senyawa anorganik padat sering dinyatakan sebagai kristal hidrat, yaitu suatu senyawa yang mengandung molekul-molekul air dan yang turut menyusun kisi kristal, misalnya CuSO4. 5H2O; Na2SO4. 10H2O; CaSO4. 2H2O dan lain-lain. • Sebagian atau semua air kristal dapat lepas dari ikatannya karena pengaruh suhu atau tekanan uap, sehingga kristalnya menjadi kering. Contoh reaksinya ialah : MgSO4. 7H2O  MgSO4. H2O + 6 H2O • Sebaliknya, kristal dapat pula mencair bila banyak molekul air masuk dan terikat oleh kristal. Sifat ini dinamakan higroskopik.

  43. Chapter 9

  44. Skema interaksi ionik obat-reseptor

  45. Contoh obat yang bekerja berdasarkan ikatan ionik antibakteri akridin :

More Related