1 / 15

Biografi Heinz Kohut

Biografi Heinz Kohut.

kinsey
Download Presentation

Biografi Heinz Kohut

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Biografi Heinz Kohut Heinz Kohut (1913-1981) lahir di Wina dari orangtua Yahudi yang terpelajar dan penuh talenta (Strozier, 2001). Ayah Kohut, Felix (w. 1937)danibunya, Else LamplKohut (w. 1972). Di permulaan Perang Dunia II, dia bermigrasi ke Inggris, dan satu tahun kemudian pindah ke Amerika Serikat. KohutbelajarkedokterandiUniversitasWinadan lulus padatahun 1938.Diatidakmemilikiminatkhususdalam Freud, tetapimencaribeberapapsikoterapipadatahun 1937 dariseorangpsikologbernama Walter Marseilles. KemudianKohutmasukkeanalisisdenganpsikoanalisterkenal yang jugateman Freud yaituAgustusAichhorn.Kohutmenikahdengan Elizabeth Meyers pada 1948 danmemilikiseorangputra, Thomas Agustuspadatahun 1951 (satu-satunyaanak).

  2. FOTO - FOTO

  3. Iamenerbitkansejumlahartikelpenting, terutamapsikologimusik, namunkontribusiterbesarnyaadalahesaitentang “empati” yang pertama kali disajikanpadatahun 1956 danditerbitkanpadatahun 1959. Di dalamnyaKohutmenyatakanbahwacaramengetahuipentingdiridalampsikoanalisisadalahmelaluiempati, yang didefinisikansebagaipenggantiintrospeksi. DiadiangkatsebagaiprofesortetapdiDepartemenPsikiatri University of Chicago, menjadianggotafakultasChicago Institutefor Psychoanalysis, danmenjadiprofesortamubidangpsikoanalisisdi University of Cincinnati. Sebagaineurologdanpsikoanalis, Kohutmembuatbanyakpsikoanalismarahlantaranpenerbitanbukunya, The Analysis of the Self (1971), yang menggantikankonsep ego dengankonsepdiri (self). Sebagaipelengkapbukuini, aspek – aspek lain psikologi self-nyabisaditemukandalamThe Restorationof the Self (1977) danThe Kohut Seminars (1987) yang diedit Miriam Elson danditerbitkansetelahKohutmeninggal.

  4. ApaituPsikologi Self? Kohutmengemukakansuatuteori relatif baru yang disebut self psychology. Psikologidiripsikoanalitismerupakansekolahteoretis Heinz Kohut, MD (1913-1981), danmenyediakandasarteoritisuntuksebagianbesarmanfaatterapipsikoanalisiskontemporer. Sementaramenolakpentingnyautamabawaan drive seksual Freudian dalamorganisasijiwamanusia , psikologidiriadalahpsikoanalitikgerakanbesarpertamadiAmerikaSerikatuntukmengakuiperanpentingempatidalammenjelaskanpembangunanmanusiadanperubahanpsikoanalitik.Sejak 1959 Kohutdanpengikutnyatelahmengubahpraktikpsikoanalisisdanpsikoterapidenganmemperdalamempatikattunementterapisuntukpasiendanmenjelaskankebutuhandasarmanusiauntukperkembangan yang sehat, khususnyaidealisasi, mirroring, dantwinship (atau "alterego") .Kohuttelahberkembangmenjadistuditentangpengalamanselfobject,pengalaman (biasanyadenganorang lain) yang memeliharadan yang menentukanpengalamandiriuntukhargadiri.

  5. Psikoanalisis Psikoanalisis adalah ilmu yang berbasis pada individu. Perkembangan umat manusia sangat mirip dengan perkembangan individu. Freud kemudian membuat generalisasi bahwa individu sebenarnya merepresentasikan peradaban manusia. Manusia primitif, misalnya, terdiri dari individu-individu yang melakukan sepenuhnya kepuasan sesuai dorongan insting yang dimilikinya, sementara manusia juga selalu mempertahankan insting-insting yang menjadi bagian seksualitas primitifnya. Dengan demikian, manusia primitif, meski telah melakukan dan memuaskan semua dorongan instingtifnya, mereka tetap saja bukan pencipta peradaban. Manusia menciptakan peradaban sesuai dengan perkembangan sejarah (namun Freud tidak menjelaskan mata rantainya). Peradaban mendorong manusia untuk menahan pemuasan atas insting-insting secara langsung dan sepenuhnya. Insting yang tidak terpenuhi inilah yang selanjutnya berubah menjadi energi mental dan psikis non-seksual, yang selanjutnya bergulir kembali menjadi dasar pembentukan peradaban. Freud menyebut perubahan dari energi seksual menjadi energi non-seksual ini sebagai sublimasi. Semakin cepat dan besar perkembangan peradaban, akan semakin tinggi harkat manusia, namun semakin besar pula represi terhadap dorongan-dorongan libidonya.

  6. Analis lain yang kritisterhadapPsikoanalisis Freud adalah Heinz Kohut. Kohutmengkritikkonsepnarsisisme Freud yang semata-matadimaknaisebagaikondisinegatif yang merugikan. Freud, menurutKohut, berambisimenghilangkannarsisisme, tetapiteorinya yang menganggapbahwanarsisismeselalueksisdalamsetiapfaseperkembanganmanusiamembuat Freud terjebakdalamsituasi yang membingungkan. Jelassangatmustahilmenghendakiindividutumbuhmenjadipribadi yang sehatketikalensapandang yang digunakanhanyamampumelihatsisi-sisiburukindividutersebut.

  7. Berangkatdariposisiitulah, Kohutkemudianmenemukanbahwapadakondisi-kondisitertentu, narisisismeitudapatdikatakan normal. Kohutmelihatnarsisisme, ataucintadiri, ataucintaobjek, tidakberadadalamgarislurus, namunmelihatnyasebagaiduajalurperkembangan yang berbedadantetapadaseumurhidup, dimanamasing-masingmemilikikarakteristikdanpatologinyasendiri-sendiri. Kohutmemberikanpenekananpadaaspek yang sehatdarinarsisisme, melihatfenomena-fenomenaseperticintaorangtuaterhadapanaknya, kegembiraananakterhadapdirinyasendiridandunianya, sertaharapan-harapan, aspirasi, ambisi, dantujuan-tujuan normal sebagaiaspek-aspek yang termasukdalamnarsisismepositif. Dalam model ini, saatperkembanganberlangsung, narsisismetidakdigantikanolehcintaobjek, namundiperlunakolehkekecewaanbertahapsehinggadimasadewasaiatetapmenjadidasardarihargadiri yang baikdantujuan-tujuanrealistik.

  8. Narsisisme Narsisismeadalahperasaancintaterhadapdirisendiri yang berlebihan. Istilahinipertama kali digunakandalampsikologiolehSigmund FreuddenganmengambildaritokohdalammitosYunani, Narcissus, yang dikutuksehinggaiamencintaibayangannyasendiridikolam. Tanpasengajaiamenjulurkantangannya, sehinggaiatenggelamdantumbuhbunga yang sampaisekarangdisebutbunganarsis.

  9. Sifatnarsisismeadadalamsetiapmanusiasejaklahir, bahkan Andrew Morrison berpendapatbahwadimilikinyasifatnarsisismedalamjumlah yang cukupakanmembuatseseorangmemilikipersepsi yang seimbangantarakebutuhannyadalamhubungannyadenganorang lain. Narsisismememilikisebuahperanan yang sehatdalamartianmembiasakanseseoranguntukberhentibergantungpadastandardanprestasiorang lain demimembuatdirinyabahagia. Namunapabilajumlahnyaberlebihan, dapatmenjadisuatukelainankepribadian yang bersifatpatologis. Kelainankepribadianataubisadisebutjugapenyimpangankepribadianmerupakanistilahumumuntukjenispenyakit mental seseorang, dimanapadakondisitersebutcaraberpikir, caramemahamisituasidankemampuanberhubungandenganorang lain tidakberfungsi normal. Kondisiitumembuatseseorangmemilikisifat yang menyebabkannyamerasadanberperilakudengancara-cara yang menyedihkan, membatasikemampuannyauntukdapatberperandalamsuatuhubungan. Seseorang yang narsisbiasanyamemiliki rasa percayadiri yang sangatkuat, namunapabilanarsisme yang dimilikinyasudahmengarahpadakelainan yang bersifatpatologis, maka rasa percayadiri yang kuattersebutdapatdigolongkansebagaibentuk rasa percayadiri yang tidaksehat, karenahanyamemandangdirinyalah yang paling hebatdariorang lain tanpabisamenghargaiorang lain.

  10. Teori KOHUT Lebihdaripadateoritokushubungan-hubunganobjek lain, Kohutmenekankanproses yang menyebabkandiri (self) darigambaran yang samar – samardantakterdiferensiasisampaipadasuatuperasaaanidentitas individual yang jelasdantepat.Kohutberpendepatbahwakonsepdiriseseorangadalahpengaturanutamaperkembanganpsikologi. Pendekatannyaterhadapkepribadianberpusatpadapematanganperasaantentang self darikeadaanrapuhdanterpisah-pisahmenjadisuatustrukturdewasa yang kohesifdanstabil. Self berperansebagaikekuatanperkembanganpsikologidanbukandoronganseksualdanagresif, (seperti yang dikemukakanoleh Freud). Kohutberpendapatbahwagangguanpsikologisterjadibilaadakekurangan- kekurangan yang pentingdalamstruktur self. Pengalaman-pengalamanawal yang tidakmenyenangkan, misalnyapengauhandanperhatian yang tidaktepat, dapatmenggangguperkembangan self.

  11. Namunsepertiteoretisirelasiobjeklainnya, diaberfokuskepadarelasiibu-anakdiusiadinisebagaikunciuntukmemahamiperkembanganselanjutnya. Kohutpercayabahwasaling-keterhubunganmanusiamenjadiintidarikepriadianmanusia, bukannyadorongan – doronganinstingtualbawaan. MenurutKohut, bayimemerlukanpengasuhanorangdewasabukanhanyauntukmemuaskankebutuhan – kebutuhanfisiknyanamun, jugauntukmemuaskankebutuhan – kebutuhanpsikologisdasarnya. Untukmemenuhikebutuhanfisikdanpsikologisini, orangdewasa, atauobjek-diri(selfobjects), memperlakukanbayiseolah – olahmerekasudahmemiliki rasa kedirian(sense of self). Contohnyaorangtuaakanbertindakdenganhangat, dingin, atautidaksenangsebagianbergantungkepadaperilakubayiitusendiri. Melaluiprosesinteraksi yang empatis, bayimemasukkanrespon – responobjekdirisebagai rasa bangga, rasa bersalah, rasmalu, atau rasa cemburu—semuasikap yang akhirnyamembentukblok – blokbangunandiri(self).

  12. Kohut (1997) mendefinisikandiri/selfsebagai:1. “pusatalamsemestapsikologisindividu”. Diri/selfmeberikankesatuanataukonsistensibagipengalaman – pengalamanseseorang, masihrelatifstabiluntukbeberapawaktu,2. danmenjadi “pusatinisiatifsekaliguspenerimaimpresi – impresi”. Diri/self jugamenjadifokusanakbagihubunganantarpribadi, membentukbagaimanadiamenjalinhubungandenganorangtuadanobjek-dirilainnya.Kohut (1971, 1977) percaya bahwa bayi secara alamiah bersifat narsistik. Mereka adalah pribadi yang berpusat pada diri sendiri (self-centered), yang mencari secara khusus kesejahteraan mereka sendiri dan berharap dikagumi atas siapa diri mereka dan apa yang sudah mereka lakukan. Diri paling dini menjadi terkristalkan di sekitar dua kebutuhan yang narsisistik dasar:1. Kebutuhan untuk memamerkan diri-nya yang hebat.2. Kebutuhan untuk mencapai gambaran ideal dari salah satu atau kedua orangtuanya.

  13. Diri yang hebatdaningindipamerkan (grandiose-ex-hibitionistic self) initerbentukketikabayi yang berhubungandenganobjek-diri yang “menjadicermin” (mirroring self-object) menunjukkanpersetujuanatasperilakunya. Bayikemudianmembentuksebuahgambardiridasar (rudimentary elf-image) daripesan-pesansemacam: “Jikaorang lain melihatkusempurna, makasempurnalahaku”. Sementaraitu, gambaranorangtua yang ideal (idealized parent image) bertentangandengandiri yang-hebat (grandiose-self) karenadiamenyiratkanbahwaseseorang yang lain itulah yang sempurna. Meskipunbegitu, halinijugamemuaskansalahsatukebutuhannarsisistiknyakarenabayimengambilsikap, “Kamumemangsempurnanamun, akubagiandarimu.”

  14. Keduagambar-dirinarsisistikbayisemacaminidibutuhkanbagiperkembangankepribadian yang sehat. Namunkeduanyatetapharusberubahketikaanaktumbuhdewasa. Jikamerekamasihtidakbisamembedakandirinya, makamerekaakanberkembangmenjadipribadidewasa yang narsistiksecarapatologis. Kehebatandiriharusberubahmenjadisebuahpandangan yang realistikmengenaidiri, dangambarorangtua yang ideal harustumbuhmenjadigambarorangtua yang realistik.Duagambardiriinitidakakanhilangsepenuhnya. Manusiadewasa yang sehatakanmeneruskansikap yang positifterhadapdirinyasembariterusmelihatkualitas-kualitas yang baikpadaorangtuadanfigur-figur lain penggantiorangtua. Tetapimanusiadewasa yang narsistiktidakmentransendensikankebutuhan-kebutuhaninfantilnyainidanterusmemusatpadadirisendiri. Akibatnya, diaterusinginmelihatsisaduniasebagaipenonton yang terkagum-kagumkepadadirinya. Freud percayabahwapribadinarsistiksepertiitutidakbisadisembuhkanolehpsikoanalisisnamun, Kohutyakinbahwapsikoterapidapatmenyembuhkansecaraefektifpasien-pasiensepertiini.

  15. TERIMA KASIH

More Related