1 / 26

Kesuburan Tanah

Kesuburan Tanah. Semester Genap 2006/2007. PS 46/4: Senin 10.50-12.30; R. Tanah Bawah. (4) NITROGEN. biologi93. SOIL “I am soil; look at me, smell me, touch me, feel me, walk on me with your bare feet, sing and dance on me, observe me closely

Download Presentation

Kesuburan Tanah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kesuburan Tanah Semester Genap 2006/2007 PS 46/4: Senin 10.50-12.30; R. Tanah Bawah (4) NITROGEN biologi93

  2. SOIL “I am soil; look at me, smell me, touch me, feel me, walk on me with your bare feet, sing and dance on me, observe me closely as a living, changing, vital link, in a vast ancient web, intricate and delicate, of which you are part, I am soil; nurture me, plant in me, shelter me with trees, rescue me where, I am thin and worn, but above all, teach your children to know me, and to value me” Sheilla Weaver-Cambridge

  3. NITROGEN (N): 1-5% • Digunakan dalam jumlah besar, melebihi unsur lainnya • Fungsi dalam tanaman • Komponen molekul klorofil • Komponen asam nukleat (DNA dan RNA) • Terus menerus digunakan karena penggunaan protein • Bentuk diserap tanaman • Nitrat (NO3-) dan Amonium (NH4 +) • Dalam tanaman bersifat mobil (mudah bergerak)

  4. Defisiensi / Kekahatan • Gejala • Tanaman menjadi kerdil dan/atau menjadi kuning pada daun yang tua • N bersifat mobil dalam tanaman, jadi daun baru dapat tetap hijau • Kelebihan N menghambat pemasakan, tanaman sukulen dan mudah terserang hama-penyakit

  5. Kehilangan N tanah • Pencucian NO3- -- penting pada tanah berpasir di Indonesia. • Denitrifikasi – kehilangan N pada kondisi tergenang (tdak ada O2) • NO3- => NO2- => N2 • Disebabkan oleh mikroorganisme anaerobik • Volatilisasi – N hilang dalam bentuk gas, masalah tanah berpasir Urea

  6. Siklus Nitrogen • Nitrogen berada dalam bentuk • gas dinitrogen (N2), • nitrogen organik (dalam tanaman, hewan, biomasa mikroba, dan bahan organik tanah), • ion amonium (NH4+) dan nitrat (NO3-)

  7. Diagram siklus nitrogen yang menggambarkan ‘pool’ utama (dalam lingkaran) dan proses transformasi (garis)

  8. N Organik Tanah

  9. Nitrogen Anorganik Tanah

  10. Transformasi Nitrogen • Mineralisasi: perubahan N organik menjadi nitrogen anorganik, baik amonium dan nitrat, tetapi kadang-kadang dinyatakan untuk produksi amonium saja: melalui 3 tahap • Aminisasi, amonifikasi, nitrifikasi • Imobilisasi:konversi amonium menjadi nitrogen organik, sebagai akibat dari asimilasi amonium oleh biomasa mikroba. • Denitrifikasi: proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen, terutama dalam bentuk dinitrogen dan nitro oksida

  11. AMINISASI R-NH2 Energi Protein + CO2 + AMONIFIKASI R-NH2 + HOH NH3 NH4+ + OH- NITRIFIKASI Nitrosomonas 2NH4+ + 3O2 2NO2- + 2H2O + 4H+ Nitrobacter 2NO3- + O2 Mineralisasi Nitrogen • mineralisasi terjadi dalam tiga tahap - aminisasi, amonifikasi dan nitrifikasi

  12. Nitrosomonas 2NH4+ + 3O2 2NO2- + 2H2O + 4H+ Nitrobacter 2NO3- + O2 • Nitrifikasi • Nitrifikasi adalah oksidasi amonium menjadi nitrat yang dilakukan oleh organisme tanah. • Proses berlangsung dalam dua tahap: • Tahap pertama: amonium dioksidasi menjadi nitrit dilakukan oleh bakteri pengoksidasi amonum dari genus “Nitroso” (a.l Nitrosomonas) • Tahap pedua: nitrit dioksidasi menjadi nitrat oleh bakteri pengoksidasi nitrit dari genus “Nitro” (a.l Nitrobacter).

  13. Faktor yang mempengaruhi Nitrifikasi • Populasi Bakteri Nitrifikasi: • Pada kondisi optimum, diperlukan 3 x 105 bakteri/g tanah untuk kecepatan nitrifikasi 1 mg N/kg tanah per hari. • Aerasi tanah: • Pada beberapa jenis tanah, nitrifikasi berjalan optimum jika tanah pada kondisi kapasitas lapangan atau 60% pori terisi air. • Ketersediaan substrat: • Pada kondisi aerob, faktor yang paling mempengaruhi nitrifikasi adalah ketersediaan amonium. • pH tanah: • Nitrifikasi berjalan lambat pada pH dibawah 4,5. Pada pH tinggi, nitrit bisa terakumulasi

  14. Dinamika Nitrat dalam Tanah • Nitrat mudah tercuci dari tanah karena bermuatan negatif. • Jika nitrat tercuci, biasanya disertai dengan sejumlah kation lainnya seperti K+ dan Ca2+. • Nitrat yang tercuci akan memasuki air tanah dan air permukaan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. • Nitrat dapat diasimilasi (imobilisasi) oleh tanaman dan mikroorganisme. • Nitrat dapat direduksi menjadi nitrit (denitrifikasi) pada kondisi anaerob

  15. Reaksi N anorganik dalam tanah • Amonium - NH4+ - kation yang dijerap olehj kompleks pertukaran dalam tanah (BO dan liat). Tahan pencucian selama dalam bentuk NH4+ . Tapi, pada kondisi tertentu amonium dikonversi menjadi nitrat. • Nitrat - NO3- - anion dan tidak dijerap dan bergerak dalam air tanah; dapat tercuci menyebabkan kehilangan N tanah dan masalah pencemaran lingkungan air

  16. Denitrifikasi • proses reduksi nitrat menjadi gas nitrogen, terutama dalam bentuk dinitrogen dan nitro oksida 2NO3- + 5 H2 + 2 H+ N2 + 6 H2O • dilakukan oleh bakteri denitrifikasi yang didominasi oleh genus Pseudomonas

  17. Fiksasi Nitrogen • Secara Biologi • Fiksasi N simbiosis- mikroorganisme yang tumbuh berasosiasi dengan tanaman, keduanya memperoleh manfaat . • Fiksasi N non-simbiosis- bakteri dan ganggang hijau biru yang hidup bebas dalam tanah • Secara Fisikokimia • Oksidasi alami – panas petir mengkombinasikan N2 dan O2. Dibawa ke tanah oleh hujan atau salju • Industri – pabrik pupuk • N2 + 3H+ ==> 2NH3 • Nitrogen dari udara • Hidrogen dari gas alam – harga minyak bumi mempengaruhi harga pupuk

  18. Fiksasi N secara Biologi (FNB) • merupakan proses biologi kedua terbesar setelah fotosintensis. • dapat memberikan sumbangan nitrogen pada ekosistem sebesar 140 x 106 ton nitrogen; dari pupuk buatan yang hanya sebesar 40 x 106 ton. • dilakukan oleh berbagai genus bakteri, sianobakteri, dan aktinomisetes. • Organisme pemfiksasi nitrogen dapat hidup bebas (tidak bersimbiosis) dan dapat bersimbiosis dengan organisme, tanaman dan hewan.

  19. Bintil (nodul) akar legum Bintil (nodul) Batang pada (a) Sebania rostrata, dan (b) Aeschynomene afraspera

  20. Komplek Enzim Nitrogenase • Fiksasi N secara biologi dilakukan oleh komplek enzim nitrogenase, yang terdiri dari dua komponen protein, • protein molibdenum-besi (MoFe protein) yang disebut dinitrogenase, • protein besi (Fe protein) yang disebut dinitrogen reduktase. • komplek enzim nitrogenase memerlukan Mg2+ untuk bisa aktif mengkonversi ATP menjadi ADP, mereduksi N2 dan mereduksi H+ menjadi H2 meskipun ada N2. • Komplek enzim nitrogenase dapat rusak oleh oksigen.

  21. Komplek enzim nitrogenase

  22. Beberapa Organisme Hidup Bebas Pemfiksasi N2 (non simbiotik)

  23. Beberapa Organisme Pemfiksasi N2secara simbiosis

  24. Pengamatan Fiksasi N2 • Metode Perbedaan N (N-difference method) • membandingkan hasil dan kandungan nitrogen tanaman yang ditumbuhkan dengan dan tanpa bakteri pemfiksasi N2. • Metode Isotop Stabil 15N • Metode terbaik untuk pengamatan fiksasi N2. Kultur bakteri atau jaringan tanaman diinkubasikan kondisi atmosfer yang diperkaya dengan 15N2. Setelah beberapa waktu N dalam bahan biologi dipurifikasi dengan digestion dan destilasi, dan proporsi atom 15N yang ada ditetapkan dengan menggunakan mass spectrometry

  25. Pengamatan Fiksasi N2 • Acetylene Reduction Assay (ARA) • Reaksi reduksi N2 menjadi amonia adalah: N2 + 8H++ 8e- 2NH3 + H2. Konversi acetylene menjadi ethylene terjadi melalui reaksi: C2H2 + 2H+ + 2e- C2H4 • Reduksi N2 memerlukan delepan elektron, sedangkan reduksi acetylene memerlukan dua elektron. Jadi, reduksi empat molekul acetylene sama dengan reduksi satu molekul N2

  26. Fiksasi N2 secara simbiosis lainnya • Frankia dan Simbiosis Aktinoriza • Frankia adalah aktinomisetes yang membentuk aktinoriza, yaitu bintil fiksasi N2 pada berbagai jenis angiosperma • Simbiosis Azolla / Anabaena • Azolla dipertahankan pada aliran air yang lambat atau dalam petak persemaian tanaman padi yang kemudian dibenamkan sebelum tanaman bibit padi dipindahkan ke lahan • penggunaannya memerlukan biaya tinggi untuk penyimpanan, propagasi dan penyebaran di lapangan, serta masalah hama dan penyakit

More Related