1 / 30

METODE SURVEY SAMPEL

METODE SURVEY SAMPEL. Pengertian Populasi Populasi didefinisikan sebagai jumlah total dari unit dasar . Contoh : Penelitian estimasi nilai rata-rata 5 siswa , nilai tersebut berkisar antara 0-10. Pada penelitian ini terdapat tiga komponen yaitu : Ada 11 hasil yang mungkin

miach
Download Presentation

METODE SURVEY SAMPEL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE SURVEYSAMPEL

  2. PengertianPopulasi Populasididefinisikansebagaijumlah total dari unit dasar.Contoh:Penelitianestimasinilai rata-rata 5 siswa, nilaitersebutberkisarantara 0-10. Padapenelitianiniterdapattigakomponenyaitu: Ada 11 hasil yang mungkin Satuandimanaakandiadakanpengukuran yang dikaitkandengan 5siswa. tiapsiswatersebutdinamakan unit dasar. Peubah (variabel)yang berasosiasidengan unit dasaryaitunilai. nilaimerupakankarakteristik yang bervariasidari unit dasar yang satudengan unit dasar yang lainnya. Kalaupenelitidihadapkandenganmasalah sampling, terlebihdahuluharusmendefinisikanmasalahsebagaiberikut: tentukan unit dasarnya tentukanpopulasinya tentukankarakteristik yang akandiukur tentukanpeubah (variabelnya) Diunduh dari: http://malikalhakim.wordpress.com/2011/03/04/metode-survey-sampel/ …. 25/8/2012

  3. UNIT SAMPLING • Unit sampling didefinisikansebagaisampel yang terpilih.Untuklebihjelasnyaperhatikanilustrasiberikut. • Penelitiandilakukanuntukmengetahuisewa rata-rata suatukamarsewadikota A. • Misalnya X=Rp.200.000 adalah total sewa yang harusdibayaruntuksemuakamarsewadikota A, danada Y=2000 kamarsewadalamkotatersebut. • Jadi rata-rata sewasetiapkamarnyaadalah R = X/Y = Rp 200.000/2000 = Rp.100 per kamarsewa. • Variabel X dan Y adalahvariabel yang harusditaksir. Bagaimanacaramenaksirnya? • 1. Dari contohdiatasdapatditentukan: • Unit dasarnya : yaitusetiapkamarsewadikota A • Populasi        : yaitusemua total kamarsewadikota A. • Unit sampling : rumahsewa yang kitaambiluntukdijadikansampel.Catatan: unit sampling dapatmemuat 1 unit dasarataulebih. • MembuatdaftarapartementMisalnyasetiaprumahsewadi Kota A terdiridari 4-20 kamarsewa. • 3. Denganmendaftarsemuarumahsewamakadapatditaksirbanyaknyakamarsewadanmengetahuinilai total sewauntuksemuakamarsewa yang ada. Diunduh dari: …. 25/8/2012

  4. FRAME (KERANGKA) Frame terdiri atas unit sampling dan mewakili populasi Contoh: Penelitian untuk estimasi rata-rata dari berat setiap mahasiswa di suatu perguruan tinggi. Unit dasarnya adalah setiap mahasiswa yang dalam hal ini juga merupakan unit sampling. Populasinya adalah semua mahasiswa. Misalnya, populasinya adalah mahasiswa yang hadir pada 1 oktober dan kita memproses dengan mengkoleksi data dari kartu registrasi(berarti mahasiswa juga harus registrasi). Mahasiswa yang telah registrasi dan hadir pada 1 oktober dan tercatat di list ini disebut frame. Contoh lain:Penelitian tentang estimasi gaji pegawai di suatu swalayan. Dalam penelitian ini setiap pegawai adalah unit dasar dan jumlah total dari pegawai adalah populasi. Akan tetapi pada kenyataan suatu daerah tidak mungkin memiliki nama-nama seluruh pegawai yang bekerja pada swalayan. Daerah biasanya hanya mempunyai daftar dari nama swalayannya; maka swalayan adalah unit samplingnya dan nama swalayan yang ada di daftar tersebut adalah framenya. Diunduh dari: …. 25/8/2012

  5. GAP (SELISIH): SELISIH ANTARA POPULASI DAN FRAME Contoh:Penelitian produksi susu sapi suatu peternakan di suatu daerah.. Dalam hal ini unit dasarnya adalah setiap sapi dan populasinya adalah seluruh sapi yang ada. Akan tetapi pada kenyataannya daerah penelitian tersebut tidak mempunyai list sapi-sapi, daerah hanya mempunyai list peternakan. Oleh karena itu “peternakan” disebut unit sampling sedangkan peternakan yang berada di list disebut “frame”. Gap ( selisih) nya adalah sapi di peternakan yang tidak termasuk ke dalam frame. Sampling Frame Sampling frame (synonyms: "sample frame", "survey frame") is the actual set of units from which a sample has been drawn: in the case of a simple random sample, all units from the sampling frame have an equal chance to be drawn and to occur in the sample. In the ideal case, the sampling frame should coincide with the population of interest. Consider, for example, a survey aimed at establishing the number of potential customers for a new service in the population of New York City. The research team has drawn 1000 numbers at random from a telephone directory for the city, made 200 calls each day from Monday to Friday from 8am to 5pm and asked some questions. In this example, population of interest is all inhabitants of the city; the sampling frame includes only those New Your City dwellers who satisfy all the following conditions: has a telephone; the telephone number is included in the directory; likely to be at home from 8am to 5pm from Monday to Friday; not a person who refuses to answer all telephone surveys. The sampling frame in this case definitely differs from the population . For example, it under-represents the categories which either have no a telephone (e.g. the most poor), have an unlisted number, and who were not at home at the time of calls (e.g. employed people), who don´t like to participate in telephone interviews (e.g. more busy and active people). Such differences between the sampling frame and the population of interest is a main cause of bias in survey s and other methods aimed at random sampling . Diunduh dari: http://www.statistics.com/index.php?page=glossary&term_id=851 …. 2/9/2012

  6. SAMPLING RANDOM SEDERHANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL Bagaimana peneliti mengambil sampel sehingga setiap sampel yang diambil mempunyai peluang yang sama. Pemilihan sampel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menggunakan tabel bilangan random Sebagaio contoh. Ada 300 siswa , sampel yang akan diambil 8 siswa dari mereka untuk diestimasi rata-rata berat badan mereka. Sebuah datar dibuat dan diberi nomor 001-300 untuk masing-masing nama siswa. Pada tabel bilangan random diambil 3 digit untuk pemilihan (karena batas maksimum hanya 3 digit) diperoleh angka sebagai berikut. 231   117   070   092   978 055   433   433   979   891 148   938   615   937   259 389   495   313   726   814 973   367   570   610   113 Dari angka-angka di atas dapat ditentukan 8 sampel dengan nomor sebagai berikut: 231, 55, 148, 117, 70, 92, 259, 113 . Cara mengambil nomor sampel dilakukan dengan mengambil nomor yang kurang dari N dimana dalam hal ini adalah 300. Selain menggunakan cara di atas, juga dapat ditambahkan suatu konstanta untuk kelipatannya. Dalam hal contoh di atas, dapat ditambahkan kelipatan 300, sehingga urutan menjadi 001-300,301-600,601-900. Diunduh dari: …. 25/8/2012

  7. b. banyak cara untuk memilih sampel Banyakcarauntukmemilihsampeldapatditentukandenganmenggunakanrumuscombinasisebagaiberikut. dimanaN menunjukkanjumlahpopulasidan n menunjukkanjumlahsampel. Diunduh dari: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/env.3770020109/abstract…. 2/9/2012

  8. Determination of sample size during ongoing sampling Claudio Violato Environmetrics. Volume 2, Issue 1, pages 107–116, 1991 An empirical technique for determining sample size during ongoing, non-probability, haphazard sampling is described in the present paper. While there are many techniques for determining sample size a priori, all of them require a knowledge of the population parameters (or at least their variance). Moreover, these a priori methods are based on assumptions of probability sampling such as simple random, stratified random, cluster, and so on. It is common in psychological, biological, social, environmental and medical research, however, to employ non-probability samples of unknown representativeness and with virtually no knowledge of the parameters in question. Thus a priori techniques are quite impractical and limited in their usefulness. The procedure described in the present paper is an empirical method which does not require assumptions of probability sampling. The method involves determining the point of convergence of Sums of Squares and Cross Products (SSCP) matrices in sequential sampling using Wilk's lambda as a criterion with Rao's approximate F as a test statistic. When the SSCP matrices of two sample sequences converge at the α = .10 level of significance, the sample size is determined to be adequate as the estimators have stabilized. Further sampling would produce redundant data. An application of the present technique to a large scale study is given as a practical example. Diunduh dari: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/env.3770020109/abstract…. 2/9/2012

  9. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995) mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Beberapa teknik sampling ditunjukkan pada gambar: Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  10. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN Probability SamplingProbability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi: Simple Random SamplingUntuk menghilangkan kemungkinan bias, perlu mengambil sampel random sederhana atau sampel acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota poipulasi. Hal ini dapat dilakukan apabila anggota poipulasi dianggap homogen. Teknik sampling ini seperti pada gambar berikut: Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  11. Simple Random Sampling (SRS) SRS merupakan teknik pengambilan sampel probabilistik yang paling sederhana dimana satuan pengamatan mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel. Teknik ini diguanakn apabila (1) variabel yang akan diteliti keadaannya relatif homogen dan tersebar merata di seluruh populasi. Keuntungannya SRS adalah rumus-rumus perhitungannya relatif lebih sederhana, tidak memerlukan pembobotan, dan semua teknik- teknik statistika standar bisa diterapkan secara langsung. Kerugiannya adalah (1) kemungkinan proses randomisasi (pemilihan secara random) tidak menjamin 100 persen terutama jika satuan pengamatan tidak menyebar merata dan (2) jika ukuran populasi dan ukuran sampel relatif sangat besar maka pemilihan SRS secara manual sulit dilakukan, misalnya pada saat menyusun kerangkan sampling (sampling frame). Langkah kerja sekengkapnya teknik SRS ini adalah sebagai berikut: Tentukanpopulasisasaransecarategas Tentukanukuranpopulasisecaratepat, contohnya 100 satuanpengamatan Tentukanbentuksatuan sampling dansusunkerangkasamplingnyasecaralengkap. Tentukanukuransampelmelaluiperhitungantertentu. Ukuraninibisaditentukanberdasarkanpertimbanganstatisis (statistical aspect) atauolehpertimbangan non statistis (nonstatistical aspect). Aspekstatistikditentukanolehbentuk parameter (frekuensi, rata-rata, atauproporsi), teknik sampling yang digunakan, tujuanpenelitian (menaksirataumenguji parameter), sifatpenelitian (nonkomparatifataukomparataif), kedalamananalisis (overall atauelaborasi), variabilitasvariabel yang diteliti (homogenatauheterogen), sertabataskesalahandanderajatkepercayaan. Aspeknonstatistisbiasanyamempertimbangkanbiaya, waktu, tenaga, dankepraktisanatauketersediaansatuanpengamatandilapangan. Prosespemilihan 10 dari 100 satuanpengamatansecaraacak. Proses yang melibatkankerangka sampling yang kecilbisadilakukandengancaraundian (sepertipengocokanpemenangarisan). Tetapi yang paling banyakdigunakan, terutamauntukkerangka sampling danukuransampel yang relatiflebihbesar, digunakantabelangkaacak. Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  12. Systematic Random Sampling (SyRS) Teknik ini digunakan apabila (1) bisa disusun kerangka sampling yang lengkap dan (2) keadaan variabel yang diteliti relatif homogen dan tersebar di seluruh populasi. Pemilihan satuan pengamatan kedalam sampel dengan menggunakan SyRS bisa dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu (1) Linear systematic selection (LSS) dan (2) Circular systematic selection (CSS). a. LSS (Linear systematic selection ) Langkahkerja: Tentukanpopulasisasarandantentukansatuan-satuansamplingnya yang menunjukkanukuranpopulasisasaran, misalnya N=1500 Susunkerangka sampling Tentukanukuransampel, misalnya n=20 Sediakantabelangka random Prosespemilihan 20 dari 1500 satuansamplingnyaadalahsebagaiberikut: Tentukan interval pemulihandenganrumus : I = N/n =1500/20 = 75 Tentukansecara random sebuahbilanganacak (disebutrendom start (RS) atau random seed) yang besanrnyamemenuhipersyaratan 1< RS < I, atauuntukcontoh 1 < RS < 75. Misalnyaterpilihangka random 07 (baris ke2, kolom ke1 dan 2 padatabelangkaacak). Olehkarenanomorsatuaanpengamatanpadakerangkasamplingnyaterdiridari 4 digit (0001 sampai 1500), maka SR=0007. RS inimerupakansatuan sampling pertama yang terpilih. Satuanpengamatanberikutnyadipilihdengancaramenambahkan I=75 kepadanomorterpilih. Jadisatuanpengamatan yang terpilihkeduaadalah 0007 + 75 = 0082, ketigaadalah 0082 + 75 = 0157, demikianseterusnyasampaiterpilihsebanyak 20 satuanpengamatan Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  13. CIRCULAR SYSTEMATIC SELECTION (CSS). 2. CSS Langkahkerja: Tentukanpopulasisasarandantentukanukuranpopulasi, misalnya N=2111 Untuksetiapsatuan sampling yang adadalampopulasisasarandisusundalamkerangka sampling Tentukanukuransampel (denganmenggunakanrumusataupertimbangantertentu), misalnya n= 13 Sediakantabelangka random Prosespemilihan 13 dari 2111 satuan sampling, yaitu: Tentukan interval (I) denganrumus I = N/n. Bulatkankebilanganbulatterdekat, yaitu 2111/13 = 162 Dari tabelangkaacakdipilih RS yang memenuhipersyaratan 1 < RS < N, misalnyaterpilih RS=1842. RS iniadalahsatuanpertama yang terpilihkedalamsampel Satuan sampling berikutnyadipilihdengancaramenambahkan I secarasistematikkepada RS, yaitu: 1842 2004 (1842+162) 2166 (tidakdipakaikarenamelebihinomordalamkerangka sampling (2111) makasatuan sampling yang terpilihadalah 2166 - 2111 atau 0055 0217 (0055 + 162), demikianlahsetrusnyasampainomorke 13 Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  14. Systematic Random Sampling (SyRS) KelebihanteknikSySR, yaitu: Standar error yang didasarkanpada sampling sistematis paling sedikitsamapresisinyadengan SRS Mudahdilakukan Padakonidisitertentu, sampling sistematikbisadilakukansekalipuntidakadakerangka sampling. Contohnyapada traffic survey yaitudenganmengamatipergerakaanlalulintaspada jam-jam tertentuatauurutanpergerakankendaraan, ataupadapenelitiantingkatlakukonsumen, misalnyapengambilansatuanpengamatandalampolaantriantertentu . KelemahanteknikSySRadalahjikadalamkerangkasamplingnyamempunyaiperiodisitas yang berimpitdengan interval pemilihan. Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  15. VEGETATION-ENVIRONMENTAL RELATIONSHIPS AND ECOLOGICAL SPECIES GROUPS OF THE ILAM OAK FOREST LANDSCAPE, IRAN S. Arekhi, M. Heydari, H. Pourbabaei. Caspian J. Env. Sci. 2010, Vol. 8 No.2 pp. 115-125. The study was carried out in the Ilam Oak forest that is located in the west part of Iran. The objective of this research was to determine the plant ecological groups and site classification in this region. Data were collected from 117 sample plots using the systematic-random sampling method. The size of sampling plots was 20 m×20 m for the tree and shrub species and 1.5 m ×1.5 m for herbaceous species. Whittaker’s nested plot method was used in order to record the herbaceous species. Soil samples were collected and analyzed to study soil properties. Multivariate analysis methods were used to classify and determine the relationship between species composition and environmental factors and to recognize ecological species groups. PC-ORD and SPSS software were used for data analyzing. Five ecological groups were specified in the study area. Cerasusmicrocarpa was the indicator species in the first group, which showed high correlation with carbon and nitrogen. Quercusbrantii showed the strongest correlation with CaCO3. The third group was Acer monspessulanum. Elevation and clay were the most important factors that separated this group. Amygdalusorientalis showed high correlation with elevation. These two above mentioned groups were located in higher altitude. Astragalusliyciodes was the indicator species in another distinct group in the study region with high level of stoniness percentage. Astragalus group was observed where soil stoniness was high. Results also showed that groups at higher elevation showed lower richness. Diunduhdari: http://research.guilan.ac.ir/cjes/.papers/1612.pdf ..... 2/9/2012

  16. Teknik pengambilan sampel penelitian Proportinate Stratified Random Sampling Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/karakteristik yang tidak homogen dan berstrata secara proportional. Sebagai contoh suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Jumlah anggota populasi untuk setiap strata pendidikan tidak sama atau bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi strata pendidikan yang ada yang diambil secara proporsional. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  17. TEKNIK STRATIFIED RANDOM SAMPLING Teknik stratified random sampling ini digunakan apabila (1) keadaan variabel yang kita teliti sangat heterogen sehingga menimbulkan standar error yang tinggi (atau presisi yang rendah). Stratifikasi populasi dilakukan untuk memperbesar presisi (atau memperkecil standar error) ini, dan (2) apabila kita bisa menyusun kerangka sampling yang lengkap dan langsung mengenai satuan pengamatan. • Jadilangkahutama yang membedakanteknikinidenganteknik SRS adalahprosespembentukan sub populasi, disebut strata. Sedangkanprosespemilihandarisetiap strata tersebutbisadilakukansamasepertiprosespemilihansatuan sampling denganteknik SRS. • Langkahkerjaselengkapnyaadalahsebagaiberikut: • Tentukanpopulasisasarandantentukananggotapopulasisecarakeseluruhan (N) • Berdasarkanvariabeltertentu (kriteriatertentu), populasidibagikedalam strata-strata. Misalkelompokrespondendibagisesuaijeniskelamin (lakiatauperempuan) jikasecarateoritisresponakanberbedakarenaperbedaanjeniskelamin, ataupopulasiperusahaandibagiamenjadi sub populasiperusahaankecil, menengah, danbesar • Satuan sampling untuksetiap strata didaftarsehinggadiperolehkerangkan sampling untukmasing-masing strata (N1, N2, danseterusnyauntuksetiap strata kei) dimana N = N1 + N2 + … + Ni • Dari sebuahpopulasiselanjutnyakitamenentukanukuransampelkeseluruhan yang disebut overall sample size. • Ukuransampelsebesar n selanjutnyadialokasikankesetiap strata (n1, n2, danseterusnya) dimana n = n1 + n2 + …. + ni. Penyebaraninidisebutalokasisampel yang bisadilakukandengan 4 carayaitu: • Alokasisembarangdimanaukuransampelmasing-masing strata ditentukansecarasembarangdengansyarat minimal darisebuah strata adalahharusadaduasatuanpengamatan yang dipilih. Dalampraktek, alokasisepertiinijarangdantidakdisarankanuntukdigunakankarenamenyebabkanstandar error membesar. • Alokasisamabesartanpamelihatperbedaanukuranmasing-masing strata atau n1=n2=….= ni • Alokasiproporsionalyaituukuransampeluntuksetiap strata sesuaidenganproporsiukuran strata tersebutterhadapukuransampelkeseluruhan, misal n1=N1/N, n2=N2/N, danseterusnya • Alokasi Newton • Dari setiap strata kemudiandipilihsatuan sampling melaluiteknik SRS. Olehkarenapemilihansatuan sampling darisetiap strata dilakukandengan SRS makakeseluruhanprosesnyadisebut stratified random sampling. Jikapemilihandarisetiap strata dilakukandenganSyRSmakadisebut stratified systematic random sampling. Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  18. Teknik pengambilan sampel penelitian Cluster Random Sampling CSR (sampling daerah) Teknik sampling daerah (cluster sampling) digunakanuntukmenentukansampelbilaobyek yang akanditelitiatausumber data sangatluas, misalnyapenduduksuatunegara, propinsiataukabupaten. Untukmenentukanpendudukmana yang akandijadikansumber data, makapengambilansampelnyaberdasarkandaerahdaripopulasi yang telahditetapkan. Sebagaicontoh: Indonesia terdiridari 30 propinsi, sampel yang akandiambilsebanyak 5 propinsi, makapengambilan 5 propisnsidari 30 propinsidilakukansecara random. Suatuhal yang perludiingatadalahbahwakarenapropinsi yang adadi Indonesia jugaberstrata, makapengambilansampeluntuk 5 propinsijugadilakuykandenganmenggunakanteknik stratified random sampling. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  19. Teknik pengambilan sampel penelitian Cluster Random Sampling CSR (sampling daerah)Teknikcluster sampling dilakukandalamduatahapyaitu: Menentukansampeldaerah, dan Menentukanorang-orang yang adapadadaerahdengancara sampling juga.. teknikinidigambarkansepertipadagambarberikut: Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  20. a. SINGLE STAGE CLUSTER SAMPLING (SSCS) Prosesmemilihdengan SSCS secaraumumdilakukandenganmemilihbeberapaklusterdanuntukkluster yang terpilihtersebutdiamatisemuasatuan sampling yang adadidalamnya. Langkah-langkahkerjaselengkapnyaadalahsebagaiberikut: Populasidibagi-bagimenjadi N buah cluster atausatuan sampling primer (SSP) yang bersifatheterogen. MisalkanIndonesaiterdiridari 27 propinsi Dipilih n buah cluster denganmenggunakan simple random sampling. MisalkanterpilihpropinsiJawa Barat dan Timor Timur. Seluruhsatuan sampling dari SSP tersebutditeliti. Jadiseluruhkeluargaprasejahtera yang beradadiJawa Barat dan Timor Timurharusditeliti Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf…. 25/8/2012

  21. a. SINGLE STAGE CLUSTER SAMPLING (SSCS) EFFICIENCY OF SOME SAMPLING DESIGNS FOR SPATIALLY CLUSTERED POPULATIONS MARY C. CHRISTMAN Environmetrics. Volume 8, Issue 2, pages 145–166, March 1997 The efficiencies of two sampling designs for estimating the mean of a fixed, finite population are considered. The first is adaptive cluster sampling (ASRS; Thompson, 1990 Journal of the American Statistical Association) which is designed to adaptively increase sampling effort in the neighbourhood of units whose observed value meets some predefined condition. The other is Balanced Sampling Excluding Contiguous Units (BSEC) (Hedayat, Rao and Stufken, 1988, Journal of Statistical Planning and Inference), a conventional design in which neighbouring units are deliberately excluded from being sampled under the idea that they provide little new information to the sampling effort. We consider the effect of type of neighbourhood, initial sample size, condition for adaptively sampling neighbours, and degree and extent of clustering in the population on the efficiency of ASRS relative to BSEC and simple random sampling. Populations having different degrees of clustering are simulated using a modified Neyman–Scott process. We compare the design-based variances of two estimators, a Horvitz–Thompson-type estimator and a Hansen–Hurwitz-type estimator. While the Horvitz–Thompson-type estimator can have the lowest variance under some of the situations explored, it is also the most sensitive to changes in the conditions. The efficiency of the estimator often comes at the cost of a large effective sample size. In general, ASRS is more efficient when the population elements are rare and highly clustered although BSEC designs are generally more efficient for a wider array of combinations of conditions. Diunduhdari: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/%28SICI%291099-095X%28199703%298:2%3C145::AID-ENV249%3E3.0.CO;2-T/abstract …. 2/9/2012

  22. TWO STAGE CLUSTER SAMPLING (TSCS) Jika contoh penelitian dengan SSCS diatas dilakukan dengan TSCS maka setelah terpilih 2 propinsi (Jawa Barat dan Timor Timur), kita melakukan pemilihan tahap kedua yaitu memilih secara acak beberapa kluster yang lebih kecil lagi yaitu kabupaten-kabupaten yang berada di propinsi terpilih. Cluster yang lebih kecil pada masing-masing SSP disebut satuan sampling sekunder (SSS). Jika secara acak terpilih 2 kabupaten di Jawa Barat dan kabupaten di Timor Timur maka pengamatan dilakukan pada seluruh keluarga prasejahtera yang berada di ke 4 kabupaten tersebut. Salah satu keunggulan CSR adalah pada saat membentuk kerangka sampling. Dengan teknik ini, kita tidak perlu mempunyai kerangka sampling lengkap untuk satua pengamatan sebab kerangka sampling tersebut bisa disusun kemudian. Keunggulan inilah yang menyebabkan teknik ini, terutama two stage cluster sampling, banyak digunakan dalam survai. Kerugiannya adalah presisinya kurang baik. Presisi ini bisa ditingkatkan dengan dengan cara membentuk cluster yang didalamnya bersifat seheterogen mungkin. Dalam praktek survai pembentukan cluster ini biasanya adalah daerah administratif (desa, kecamatan, kabupaten, dan setrusnya). Pembentukan cluster berdasarkan wilayah tersebut menyebabkan teknik tersebut disebut area sampling. Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf …. 25/8/2012

  23. Keunggulan, dan kelemahan dari keempat teknik sampling Diunduh dari: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/risetbisnis_pdf/05_bab_3_sampel.pdf …. 25/8/2012

  24. Non-probability Sampling Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi: Sampling SistematisTeknik sampling ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sebagai contoh jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Anggota populasi diberi nomor urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan memilih nomor urut ganjil, atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan lainnya. Sampling KuotaSampling kuota adalah teknik penarikan sampling dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai pada jumlah (quota) yang diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II pada suatu instansi, dan penelitian dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara penelitian sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang. Sampling AksidentalSampling aksidental adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data. Purposive SamplingPurposive sampling, adalah teknik penarikan sampel yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja. Sampling JenuhSampling jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah npopuloasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampling jenuh ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  25. Non-probability Sampling Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi: Snowball SamplingSnowball sampling adalah teknik penarikan sampel yang mula-mula dilakukan dalam jumlah kecil (informan kunci) kemudian sampal yang terpilih pertama disuruh memilih sampel berikutnya, yang akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju yang bergelinding makin lama makin besar. Sampling SeadanyaMerupakan pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat kerepresesntatipannya. Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat sementara. Read more: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#ixzz24b4RUCKO Sampling Purposif (sampling pertimbangan) Sampling purposif dikenal juga dengan sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Sampling purposif akan baik hasilnya di tangan seorang akhli yang mengenal populasi. Cara penarikan sampel ini sangat cocok digunakan untuk studi kasus. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  26. MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL Untukdapatmenentukandengantepatbanyaknyajumlahsubyekpenelitian yang harusdiambil, panelitiharusmengetahuiterlebihdahuluapa yang menjadi unit analisisdaripenelitian. Unit analisisatausatuansubyek yang dianalisissangattergantungpadasiapa yang diteliti. Apabilapenelitiantentangsiswamakasebagai unit analisisadalahsiswa. Besarnyajumlahsampelseringdinyatakandenganukuransampel. Jumlahsampel yang meakili 1oo% populasiadalahsamadenganjumlahpopulasi. Makin besarjumlahsampelmendekatijumlahpopulasimakapeluangkesalahandalammelakukangeneralisasiakansemakinkecil, dansebaliknyamakinkeciljumlahsampelpenelitianmakadidugaakansemakinbesarkemungkinankesalahandalammelakukangeneralisasi. Beberapahal yang perludiperhatikandalammenentukanbesarnyasampeladalahsebagaiberikut: Unit analisis, Pendekatanatau model penelitian, Banyaknyakarakteristikkhusus yang adapadapopulasi, dan KeterbatasanPenelitian. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  27. MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL Untukjumlahsubyekdalampopulasisebanyak 100 sampai 150 subyek, makajumlahsampel yang diambilsebanyaklebihkurang 25-30%. BesarnyasampeljugadiambildenganmenggunakanrumusCohransebagaiberikut: Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  28. Teknik pengambilan sampel penelitian • MenentukanAnggotaSampel • Secaraumumterdapatduateknik sampling, yaitu: • teknikprobaility, dan • teknik non-probability. • Teknik sampling probability adalahteknik yang memberipeluang yang samakepadaseluruhanggotapopulasiuntukdipilihmenjadianggotasampel. • Pengambilansampelsecaraacak/random dapatdilakukanenganbilangan random, komputer, maupundenganundian. • Apabilapengambilansampeldilakukandenganundianmakasetiapanggotapopulasidiberinomorsesuaidenganjumlahpopulasi. • Penarikansampeldengancaramencabutsatudemisatunomor yang adapadakotakundiansampaimencapaijumlahsampel yang telahditetapkandenganrumuscohranataudenganpersentase. Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  29. Teknik pengambilan sampel penelitian Mixed Methods Sampling. A TypologyWith Examples Charles Teddlie and Fen Yu Journal of Mixed Methods Research, Volume 1 Number 1, January 2007 77-100 This article presents a discussion of mixed methods (MM) sampling techniques. MM sampling involves combining well-established qualitative and quantitative techniques in creative ways to answer research questions posed by MM research designs. Several issues germane to MM sampling are presented including the differences between probability and purposive sampling and the probability-mixed-purposive sampling continuum. Four MM sampling prototypes are introduced: basic MM sampling strategies, sequential MM sampling, concurrent MM sampling, and multilevel MM sampling. Examples of each of these techniques are given as illustrations of how researchers actually generate MM samples. Finally, eight guidelines for MM sampling are presented. Mixed Methods Sampling : Basic Mixed Methods Sampling Sequential Mixed Methods Sampling Concurrent Mixed Methods Sampling Multilevel Mixed Methods Sampling Combination of Mixed Methods Sampling Strategies Diunduhdari: http://sociologyofeurope.unifi.it/upload/sub/documenti/Teddlie%20-%20Mixed%20Methods%20Sampling%20-%20A%20Typology%20With%20Examples.pdf…. 2/9/2012 Diunduh dari: http://www.4skripsi.com/metodologi-penelitian/teknik-pengambilan-sampel-penelitian.html#axzz24b2ziaLa …. 25/8/2012

  30. KEGAGALAN-KEGAGALAN DALAM MEMBUAT KUESIONER Luncuranpertanyaanganda: Janganmenanyakansatumasalahdalamsatupertanyaan. Contoh, apakahandaseringmenyobekbukudiperpustakaanselagitidakadapengawas yang melihatnya; danapakahandajugaseringmencoretibukumilikperpustakaanuntukkepentinganpenjelasansecarakhusus?. Pertanyaan yang mengaahkan: Hindaribentukpertanyaansepertiini. Contoh, menurutpresiden, kitaharusmengencangkanikatpinggangdalammenghadapikrisisekonomi yang berkepanjanganini. Andasetuju, bukan?. Pertanyaansepertiinibiasanyadijawabsecaralangsungdengankata ‘setuju’. Bisadibayangkanbahwajikasemuapertanyaandijawabdengansetuju. Pertanyaansensitif: Hati-hatidenganpertanyaansensitifseperticontohberikut: Andapernahmelakukanonani?; Andapernahmelakukanhubungansekssebelumnikah?. Pertanyaanjenisinitermasukkategorisensitif, bahkankurang ajar. • Pertanyaan yang menakut-nakuti • Contoh: Di daerah ini sering terjadi perampokan dan penodongan di malam hari. Dapatkah Anda sebutkan orangnya?; atau, • Anda tentu mengetahui peristiwa pembunuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah ini, karena anda yang paling dekat dengan tempat kejadian perkara (TKP). Kami datang untuk menyelidikinya, oleh karena itu tolong jawab dengan sejujurnya pertanyaan-pertanyaan kami. Diunduh dari: http://kuesionerpenelitian.blogspot.com/ …. 31/8/2012

More Related