1 / 10

LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUAT NATA

LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUAT NATA. Nama : Tubagus Banurusman Bisva NIM :41612010039. Data Jurnal. Judul : LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUAT NATA Nama Penulis:YUNIANTA

norina
Download Presentation

LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUAT NATA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUATNATA Nama :TubagusBanurusmanBisva NIM :41612010039

  2. Data Jurnal • Judul :LIMBAH CAIR INDUSTRI KAKAO SEBAGAI BAHAN PEMBUATNATA • NamaPenulis:YUNIANTA • Sumber/Link Jurnal:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/article/view/537

  3. Abstrak • Penelitianiniditujukanuntukmemanfaatkanlimbahcairdariindustrikakaosebagaibahanpembuatannata. • Penelitiandibagidalamduatahapyaitutahappenjernihanlimbahcairindustrikakaodenganarangaktifpadatingkatpengenceranberbedasertastuditentangpengaruhkonsentrasisumberkarbon (gula) dankonsentrasisumber nitrogen yang ditambahkanterhadappembentukanpelikelnata. Konsentrasiarangaktifdanperlakuanpengenceranberpengaruhterhadap parameter yang terkaitdengankejernihanlimbah. Perlakuanterbaikdiperolehdariperlakuankonsentrasiarangaktif 5% denganpengenceran medium 1:3. Penelitianditahapkeduadenganperlakuanpengaruhkonsentrasisumber karbon (gula sukrosa) dan sumber nitrogen menunjukan perlakuan terbaik diperoleh dari kombinasi perlakuan konsentrasi sukrosa 4% dan konsentrasi (NH 4)2 SO 0,4%. Perlakuanterbaikinimemilikinilaikarakteristikproduknatameliputirendemen: 83,87%; kadar air: 95,23%; seratkasar: 4,22%; kecerahan (L*): 42,87; tekstur: 0,01 mm/g.dtdanketebalan: 2,42 cm.

  4. Pendahuluan • Proses fermentasi pulp adalah merupakan proses yang utama dalam industri pengolahan biji kakao dan menentukan kualitas produk akhir. • cairanpulp inimempunyai pH 3,4-7,0 danmenurut Effendi (1995) cairanpulp segarmengandung gula 12-15%, 5-7% pektin, 0,8-1,5% asam tidak menguap dan 0,1-0,5% protein. Cairan pulp dengan kandungan gula 12-15% berpotensi digunakansebagaibahandasaruntukproduksinata,. • Perlakuanpendahuluanadalahpenjernihandengancarapengencerandanpenyerapansenyawapenyebabwarnagelapdenganmenggunakanadsorban. Penjernihancairanpulp limbahindustrikakaodenganarangaktif, selainakanmampumenghilangkanzatwarnajugadapatmenyerapsenyawa-senyawa nitrogen. Adapunpengenceranakanberakibatberkurangnyakonsentrasisenyawawarna, guladansenyawanutrisisumber nitrogen yang sangatdibutuhkanuntukpertumbuhanbakteriAcetobacterxylinum.

  5. Metode • Penelitiantahap I dilakukandenganmetodeRancanganAcakKelompok (RAK) dengandua (2) faktor yang masing-masingfaktorterdiridaritiga (3) tingkat. Faktor 1 adalahkonsentrasiarangaktif yang terdiridari 3 tingkatkonsentrasiyaitu1%, 3% dan 5%. Faktor 2 adalah pengenceran yang terdiridaripengencerancairanpulp: air 3:1, 1:1 dan 1:3. • Penelitiantahap II dilakukandenganmetode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yang masing-masingfaktorterdiridari 3 tingkat: Faktor 1: konsentrasi sukrosa 2,0%, 4,0%, 6,0%, sedangkan Faktor 2 adalah konsentrasi amoniumsulfat 0,2%, 0,3%, 0,4%. Semuaperlakuandiulangsebanyak 3 kali.

  6. HasildanPembahasan • Kekeruhanpadalimbahcairindustrikakaodipengaruhiolehsenyawa-senyawaalbuminoid, pektin, tannin, garam-garam mineral dan partikelpartikel pengotorsepertitanah, abudanlainnya yang tersuspensidalamlimbahcairkakao. Analisisragammenunjukkanadanyapengaruhnyata (a =0,05) dari interaksi kedua perlakuan konsentrasi yangaktifdanpengenceranterhadapkekeruhan. • Rerata kekeruhan semakin menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi arang aktif danpengenceran. • konsentrasiarangaktif 1% danpengenceran 3:1 memberikankekeruhantertinggiyaitu 42,446 ppm Si, sedangkanperlakuankonsentrasiarangaktif 5% danpengenceran 1:3 memberikankekeruhanterendahyaitu 33,308 ppmSiO 2

  7. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuankonsentrasiarangaktifdanpengenceranmemberikan pengaruh yang sangat nyata (a = 0,01) terhadapkadar tannin, sedangkaninteraksikeduaperlakuantidakberpengaruhnyata. • Korelasiantarakekeruhandankecerahan (L*), menunjukkanbahwasemakintinggikekeruhan maka kecerahannya semakin menurun dansebaliknya. Adapunkorelasikecerahandengankadar tannin menunjukkanbahwasemakintinggikadar tannin maka akan meningkatkan warna gelapdanberartisemakinrendahtingkatkecerahancairanlimbah. • Kadar gula total cenderungtetapdanhasilanalisisragammenunjukkanbahwatidakadapengaruh nyata dari perlakuan konsentrasi arang aktif.

  8. limbahcaircoklat hasil penjernihan di tahap pertama yang mempunyaikadargulareduksi 11,476% digunakansebagai bahan baku dalam proses fermentasi dengan menggunakan A xylinum untuk mendapatkan produk nata. • Perlakuankonsentrasisukrosa 2%, 4% dan 6% berpengaruhsangatnyata (a = 0,01) padaketebalannata yang dihasilkanberturut-turut 1,71cm, 2,23cm b dan 1,92cm . Data ketebalannatatertinggidiperolehpadakonsentrasisukrosa 4%. Dalamprosesfermentasi tersebut, pertumbuhan bakteri A xylinum optimum memerlukan kadar gula reduksi kira-kira 19,48% denganasumsi 4% sukrosasetaradengan 8% gula reduksi ditambah dengan kadar gula reduksi awalfermentasi 11,48%. • Ketebalan dan kadar serat kasar terkait erat dengan rendemen nata. Kecenderungan kadar seratdanketebalansebagaiakibatdariperlakuankonsentrasi sukrosa dan konsentrasi sumber nitrogen juga ditemukan pada rendemen nata.

  9. Simpulan • Limbah industri kakao dalam bentuk cairan pulp dapatdimanfaatkansebagaibahandasarpembuatannata de cacao. Diperlukanpengencerandanpenjernihandenganmenggunakanarangaktifsebelum digunakan sebagai media fermentasi nata. Terdapatinteraksinyata (a = 0,05) antarperlakuankonsentrasiarangaktifdanpengenceranpadatingkat kekeruhan dan warna kuning (b*) cairan limbah. Perlakuan terbaik diperoleh dari perlakuan konsentrasiarangaktif 5% denganpengenceran medium 1:3. Perlakuankonsentrasisukrosadan (NH 4)2 SO memengaruhisecaranyataterhadapketebalan, rendemen, kadar serat, kadar air dan tekstur nata, namun interaksi dari kedua perlakuan tidakberpengaruhnyataterhadapparameterparametertersebut. • Perlakuanterbaikdiperolehdarikombinasiperlakuankonsentrasisukrosa 4% dankonsentrasi (NH 4)2 SO4 0,4%.

  10. DaftarPustka • Agyeman, K.O.G and Oldham, J.H., 1986. Utilization of Cacao By-product as an Alternatif Source of Energy Biomass. 10: 311–318. • Belitz, H.D. and Grosch, W., 1987. • Food Chemistry. Springer Verlag. Berlin Hendelberg. • Effendi, S., 1995. Utilization of Cacao Sweatings for Nata Production Using AcetobacterXylinum. Menara Perkebunan. 63(1): 23–26. • Lapuz, M.N., Bullardo, F.G. and Palo, M.A., 1967. The Nata Organism Cultural Requirment Characteristic and Identify. The Philipine Journal of Science. Vol. 9 (2). • Weber, J.T., 1977. Physicochemical Process for Water Quality Control. John Willey and Sons. New York. • Winarno, F.G., 1997. Kimia Pangan. GramediaPustakaUtama. Jakarta. • Zeleny, M., 1992. Multiple Kriteria Decision Making. McGraw-Hill. New York.

More Related