640 likes | 2.33k Views
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pengembangan Bisnis dan Manajemen (STIE PBM) , Jakarta. MATERI : EKONOMI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM. LATAR BELAKANG (1).
E N D
SekolahTinggiIlmuEkonomi PengembanganBisnisdanManajemen (STIE PBM), Jakarta MATERI : EKONOMI PEMBANGUNANDALAM PERSPEKTIF ISLAM
LATAR BELAKANG (1) • Islam sebagaisuatuajarantentangsistemkehidupan yang meliputihubunganantaraPencipta (al-khaliq) denganseluruhciptaan-Nya (makhluk) danantarciptaanitusendiripadadasarnyadapatdidekatimelaluiduasumberutama, yaitusumberwahyu (al-Qur’an dan al-Hadist) dansumberilmupengetahuan.
LATAR BELAKANG (2) • Konsep Islam bersifatproporsionaldandinamiskesuatutatananmasyarakat yang harmonis, seimbang, adildansejahterapenuhlimpahanrahmat sang al-khaliq. • Konsepekonomidalam Islam terusdiperlukanpengkajianmelaluicaramenggalikaidah-kaidahdalamilmuekonomi Islam dengantetapberpedomanpadaduasumberutamawahyu.
CIRI KHAS EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (1) • AspekSumber, adaduasumberuntukmenggalikonsep-konsep, yaitusumberwahyu (naqli) dansumbersains (aqliatauijtihad). • AspekIsi, sistemperekonomian yang utuh (terpadu, integrated) dengantujuankesejahteraanmanusiasebagaimakhluk individual-sosial, lahir-batin, material-spiritual, darigenerasi-kegenerasi, dunia-akhirat. Sisteminiterdiridaritigakomponen yang takdapatdipisah-pisahkansatusama lain, yaitu:
CIRI KHAS EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (2) • Tata Nilai: • Tata Nilai Fundamental, tatanilai yang seharusnyamanunggalpadadirimanusiadanselalutercermindalamsegalaaspekkehidupannya. Contohnya: nilaitaqwa(al Baqarah, 2-5, 177; al Hujurat, 131; an Nisa, 59; Ali Imran, 112). • Tata Nilai Instrumental, tatanilai yang seharusnyamanunggalpadadirimanusia yang khususberhubungandenganaktivitasekonomibaiklangsungmaupuntidaklangsung, yang merupakanrefleksidaritatanilai fundamental. Contohnya: menepatijanji(al Maidah, 1; al Isra’, 34); berprestasitinggi(al Insyirah, 7-8); tidakborosdantidakkikir(al Furqon, 27); tidakmerusaklingkunganhidup(Hud, 6); menepatitimbangan(al Muthaffifin, 3; al Isra’, 35); asastolongmenolong(al Maidah, 2); dandemokrasiekonomi (al Hasyr, 7).
CIRI KHAS EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (3) 2) SumberDayaEkonomi: • SumberDayaManusia, manusiasebagaikhalifah(al Baqarah, 30; al An’am, 165; manusiadenganstruktur yang paling sempurna, 26). • SumberDayaAlam: tanah, air, sinarmatahari, minyak, batubara, panasbumidan lain-lain yang dikelolasecaraefisiendanefektif(al Baqarah, 29). • SumberDayaLainnya: • baitulmaal (lembagaperbendaharaannegara); • zakat, infaq, shadaqoh, wakaf, pajak; • lembagaperbankansyariah; • lembagakeuangan non perbankansyariah (pasar modal, asuransi, koperasi, pegadaian, dsb.); • lembagaekonomilainnya;
CIRI KHAS EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (4) 3) Suasanalingkunganhidup yang harmonis, tanda-tandanya: • Ukhuwahislamiyyah; • Pemerintah yang adil, bersih, bersih, stabil, berwibawadanditaati (an Nisa’, 59); • Penyelesaianterhadaptindakpidanasecaraefektifdanedukatif; • Pengaturansemuasistemdan sub sistemkelembagaaan yang terarahdanterpadumenujukelestarianlingkunganhidup; • Penyelenggaraansistemhukum yang menjaminkeadilan.
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (1) • Pembentukanbaitulmaalsebagaisalahsatubentukefektifpendorongrodapembangunanekonominegara. Sumberbaitulmaaldariusaha-usahahalalbaikindividumaupunkelompokdanpenggaliansumber-sumberkekayaannegara. • Penarikan ZIS danWakafbagianggotamasyarakat yang mampudanwajibmembayarnyabagizakat. ZIS danWakafditarikdandikelolapemerintahuntukdipakaibagikepentingankesejahteraanmasyarakatdenganpoladistribusi yang sudahditentukandalam Islam sebagai modal untukpembangunanekonomimasyarakatdanmengangkatkesulitanekonomimasyarakat.
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (2) • Pengaturan yang jelasakantanggungjawabpemenuhankebutuhanekonomianggotamasyarakat, dimanaseorangkepalakeluargaharusmenanggungkebutuhanekonomianggotakeluarganya. Meskipunseorangistrimungkin ‘kaya’ sehinggasecaramateritidakmemerlukanlaginafkahdarisuami; • Adanyaketegasandalamsetiapbentuktransaksisehinggapenyelewengandalamtransaksiekonomiharusdikenakansanksi;
PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL EKONOMI PEMBANGUNAN ISLAM (3) • Pengaturanterhadappemilihanbarang-barangekonomis yang bolehdilibatkandalamkegiatan-kegiatanekonomisehinggabarang-barang yang dilarangdikonsumsimenurut Islam tidakbolehdiperjualbelikan. Sepertiminumankeras, obat-obatpsikotropika, babi & anjing, dsb. • Pengaturan yang jelassistemwarismewarisdan • Pelaranganterhadapsistemriba yang banyakmenjeratanggotamasyarakat yang sedangmemperolehkesulitanekonomi, denganmelaluilembagakeuangan bank dan non bank bersistemsyariah.
PENCIPTAAN SUASANA HARMONIS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI ISLAM (1) Penciptaansuasanaharmonisdalamkehidupanbermasyarakatdanbernegarasehinggapelaku-pelakuekonomimelakukankegaitannyadengantenangdanintensif, melaluia.l.: a) Perlunyapemerintahan yang bersihdanditaatiolehmasyarakat (an Nisa’, 59); b) Pengaturanterhadapmacamkerja yang bolehdikerjakansehinggakegiatan yang tidakbolehsepertiperjudian, pelacuran, peramalan/ perdukunanbaikmelalui media tradisionalmaupun modern (SMS, online lewat internet, dsb) harusdilarangolehnegara;
PENCIPTAAN SUASANA HARMONIS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI ISLAM (2) c) Pengaturan yang kerasdanbersifatpreventifedukatifterhadaptindakpidanaterutamakepadapelanggaranterhadaphakmilik yang diakui, sepertipencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaantermasukkegiatanhubungansesamajenis (homo, lesbi).
TERIMA KASIH SekolahTinggiIlmuEkonomi PengembanganBisnisdanManajemen (STIE PBM), Jakarta