1 / 22

RISIKO FINANCIAL DISTRESS

RISIKO FINANCIAL DISTRESS. ROWLAND BISMARK F.P MM.,M.Ec.,M.Phil.,FRM.,ChFc. PENDAHULUAN . Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan pada umumnya dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan, seperti: investor, kreditor, auditor, pemerintah, dan pemilik perusahaan.

orli
Download Presentation

RISIKO FINANCIAL DISTRESS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RISIKO FINANCIAL DISTRESS ROWLAND BISMARK F.P MM.,M.Ec.,M.Phil.,FRM.,ChFc

  2. PENDAHULUAN • Prediksi kekuatan keuangan suatu perusahaan pada umumnya dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan, seperti: investor, kreditor, auditor, pemerintah, dan pemilik perusahaan. • Pihak-pihak eksternal perusahaan biasanya bereaksi terhadap sinyal distress seperti: penundaan pengiriman, masalah kualitas produk, hilangnya kepercayaan dari para pelanggan, tagihan dari bank atau kreditur, dan lain sebagainya untuk mengindikasikan adanya financial distress, keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan yang apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak besar pada perusahaan-perusahaan tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari stakeholder, yang dialami oleh perusahaan.

  3. KONSEP RASIO KEUANGAN Secarafinansialtolokukurkemampuanperusahaandalamperspektifkeuanganperusahaanadalahkonseplikuiditas, solvabilitasdanrentabilitas. Ketigakonseptersebutsecaraumummenggambarkankesehatankeuanganperusahaandalamjangkapendek, jangkapanjangsertakemampuanmenghasilkanlaba. Konseptersebutdapatditerapkanpadalaporankeuanganperusahaanpadaumumnya. KonsepLikuiditas: Kemampuanperusahaanuntukmemenuhikewajiban yang harusdipenuhidalamjangkapendek. Perusahaan yang mampumemenuhisegalakewajibandikatakanperusahaantersebutadalahlikuidsedangkanbilatidakmampumemenuhikewajibannyadikatakanperusahaanadalahillikuid.

  4. KONSEP RASIO KEUANGAN KonsepSolvabilitas. Solvabilitasadalahkemampuanperusahaanuntukmemenuhisemuakewajibanjangkapanjangnya. Dengankata lain seandainyaperusahaantersebutdilikuidasikanmakaseluruhaktivanyadapatuntukmelunasiseluruhutangdankewajiban yang dimiliki. KonsepRentabilitas. Rentabilitasperusahaanmenunjukkanperbandinganantaralabadenganaktivaatau modal yang menghasilkanlabatersebut. Dengankata lain rentabilitasadalahkemampuansuatuperusahaanuntukmenghasilkanlabaselamaperiodetertentu. Dalamperkembangannya, rasiokeuangantelahsangatluasdigunakandalamberagamtopikpenelitianperihalmanajemenrisikokeuangan, beberapadiantaranya yang popular antara lain topikfinancial distress, risikosistematiksahamdanportofolio, serta leverage korporat. Berikutadalahpenjelasansingkat topic popular tersebut.

  5. IndikasiTerjadinyaFinancial Distress • Prediksikekuatankeuangansuatuperusahaanpadaumumnyadilakukanolehpihakeksternalperusahaan, seperti: investor, kreditor, auditor, pemerintah, danpemilikperusahaan. • Pihak-pihakeksternalperusahaanbiasanyabereaksiterhadapsinyaldistressseperti: • penundaanpengiriman, • masalahkualitasproduk, • hilangnyakepercayaandariparapelanggan, • tagihandari bank ataukreditur, dan lain sebagainyauntukmengindikasikanadanya financial distress.

  6. IndikasiTerjadinyaFinancial Distress • Dapatdiamatiolehpihakekstern, misalnya: • Penurunanjumlahdeviden yang dibagikankepadapemegangsahamselamabeberapaperiodesecaraberturut-turut. • Penurunanlabasecaraterus-menerusbahkanperusahaanmengalamikerugian. • Ditutupataudijualnyasatuataulebih unit usaha. • Pemecatanpegawaisecarabesar-besaran. • Hargasahamdipasar modal turunsecaraterus-menerus. • Dapatdiketahuidanharusdiperhatikanolehpihak intern perusahaan: • Turunnya volume penjualan.. • Turunnyakemampuanperusahaandalammencetakkeuntungan. • Ketergantunganterhadaphutang

  7. IndikasiTerjadinyaFinancial Distress • Hofer (1980) dan Whitaker (1999): • kondisiperusahaanmengalamilababersih (net income) negatifselamabeberapatahun • Shirata, Platt dan Platt (2002): • tahapanpenurunankondisikeuangansuatuperusahaansebelumterjadinyakebangkrutanataupunlikuidasi. • Luciana (2004): • kondisidimanaperusahaanmengalami delisted akibatlababersih • nilaibukuekuitasnegatifberturut-turutsertaperusahaantersebuttelahdi merger.

  8. IndikasiTerjadinyaFinancial Distress • Pasaribu (2008) menetapkankondisifinancial distress perusahaanmengacupadaenamindikatoryaitu: 1) Perusahaan yang memilikinilai EVA negatif; 2) Perusahaan yang rasioasset turn over-nyasebesar 40%; 3) Perusahaan yang rasiocurrent rasio-nyasebesar 50%; 4) Perusahaan yang rasiogross profit margin-nyasebesar 19%; 5) Perusahaan yang rasiodebt to total asset-nyasebesar 66%; 6) Perusahaan yang rasiodebt to equity-nyasebesar 11,7%.

  9. PenggunaanRasioKeuanganSebagaiPrediktorFinancial Distress Laporankeuangandapatdijadikandasaruntukmengukurkesehatansuatuperusahaanmelaluirasio-rasiokeuangan yang ada. Kesehatansuatuperusahaanakanmencerminkankemampuanperusahaandalammenjalankanusahanya, distribusiaktivanya, keefektifanpenggunaanaktivanya, hasilusahaataupendapatan yang telahdicapai, beban-bebantetap yang harusdibayar, sertapotensikebangkrutan yang akandialami. Karenanya, rasiokeuanganbermanfaatdalammemprediksifinancial distress bisnisuntukperiodesatusampai lima tahunsebelumbisnistersebutbenar-benarbangkrut.

  10. FUNGSI INFORMASI FINANCIAL DISTRESS • Platt dan Platt (2002): menyatakankegunaaninformasijikasuatuperusahaanmengalamifinancial distress adalah: • Dapatmempercepattindakanmanajemenuntukmencegahmasalahsebelumterjadinyakebangkrutan; • Pihakmanajemendapatmengambiltindakan merger atau takeover agar perusahaanlebihmampuuntukmembayarhutangdanmengelolaperusahaandenganlebihbaik; • Memberikantandaperingatandini/awaladanyakebangkrutanpadamasa yang akandatang. “...Dimensisubjektivitasnyakemudian, seberapabesarinformasihasilprediksifinancial distress iniditindaklanjutiolehkalangan stakeholder. Misalnyapadaperusahaanpubliksendiri, siapasaja yang berkepentinganatasdistress-ataunon-distressnyasuatuemiten….?”

  11. RasioKeuangansebagaiIndikator Financial Distress

  12. RasioKeuangansebagaiIndikator Financial Distress - Altman Working Capital to Total Asset (Modal Kerja / Total Aktiva) Semakinbesarnilairasioiniberartisemakinbesar pula dana yang tertanamdalamaktivalancar. Apabilaaktivalancarlebihkecildarihutanglancar, makahasilrasioiniakannegatif. Rasio Retained Earning to Total Asset (LabaDitahan/Total Aktiva) Semakinbesarrasioinimenunjukkansemakinkecilketergantunganperusahaanterhadaphutang, karenanyakemungkinanperusahaanakanmengalamikesulitankeuanganjugasemakinrendah. Rasio EBITTA (LabaSebelumBungadanPajak / Total Aktiva). Semakinbesarnilairasioinimengindikasikanmanajemendenganefektifdanefisiendalammengelola asset perusahaansehinggamenghasilkanlaba. Iniberartikemungkinanterjadinyakesulitankeuanganrendah. Rasio Market Value to Total Debt (NilaiPasar / NilaiBukuhutang) Sebagaitolakukur, jikanilairasiodiatas 1 (100%) iniberartipasarmenilaipengelolaanhutangperusahaanolehmanajementidakbermasalah. Rasio Sales to Total Asset (Penjualan / Total Aktiva). Semakinmeningkatnilairasioiniberartisemakinefektifpengelolaanaktivaperusahaanolehmanajemen, dankarenanyasemakinrendahkemungkinanterjadinyakesulitankeuangan.

  13. RasioKeuangansebagaiIndikator Financial Distress - Damodaran Current ratio (Aktiva lancar/hutang lancar) dibawah 1, mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kewajiban jatuh tempo dalam satu tahun yang lebih besar daripada jumlah dana yang dimiliki. Semakin menurun nilai rasio, semakin besar kemungkinan terjadinya kesulitan keuangan. Nilai quick asset [(kas + efek + Piutang)/ hutang lancar] kurang dari 1 (100%) dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya. Dari perspektif kreditor, perusahaan tersebut dapat diindikasikan mengalami distress jangka pendek. Nilai Solvabilitas rasio (total aktiva/total hutang) kurang dari 1 (100%). Perusahaan harus mengusahakan agar solvabilitasnya lebih dari 100%. Perusahaan yang illikuid dan insolvabel. Perusahaan yang illikuid meskipun solvable.

  14. MULTI DISCRIMINANT ANALYSIS • Analisis diskriminan digunakan karena merupakan teknik statistic yang tepat pada variable dependen yang berbentuk kategori, sedangkan variable independennya adalah berbentuk metrik. Analisis logit adalah bentuk khusus dari analisis regresi yang diformulasikan untuk memprediksi dan menjelaskan kategori variabel binary (dua grup) daripada mengukur metrik variable dependen. • Analisis diskriminan memiliki kapabilitas dalam menyelesaikan kendala kategori variable dependen yang lebih dari satu kategori. jika sudah lebih dari dua kategori, maka analisisnya disebut analisis multidiskriminan. Sedangkan analisis logistic regresi (analisis logit) terbatas hanya untuk dua grup.

  15. MULTI DISCRIMINANT ANALYSIS • Analisis diskriminan adalah teknik analisis yang tepat untuk menguji hipotesis dimana nilai rata-rata grup variable independent untuk dua kategori atau lebih adalah equal. • Analisis diskriminan tidak terbatas hanya pada variat tunggal, sebagaimana dalam multiregresi, tapi menciptakan multivariat yang merepresentasikan dimensi pada diskriminasi diantara grup yang ada. Bentuk variat analisis logit sama dengan variat dalam multiregresi. Variat merepresentasikan hubungan multivariate tunggal koefisien regresi yang mengindikasi pengaruh relatif pada tiap-tiap variabel predictor.

  16. MULTI DISCRIMINANT ANALYSIS Model dasar analisis diskriminan : Zjk = a + W1X1k + W2X2k + ... + WnXnk Dimana Zjk = Diskriminan Z-Score pada fungsi diskriminasi j untuk objek k a = intersep Wi = Bobot diskriminan untuk variabel independen i Xik = Variabel independen i untuk objek k

  17. ContohEmpirisPrediksi Financial Distress Berikutadalahhasilpendekatan multi diskriminandanregresilogistikdalammenghasilkanpersamaan yang akanmemprediksiprobabilitasdistressdannon-distress. RasioKinerja yang digunakansebagaipengklasifikasiawal: rasio RETE (labaditahan/total ekuitas), NITE (LabaBersih/ ditahan/total ekuitas), Current Ratio, dan Tingkat PerputaranAktiva (Asset Turn Over). Sampeladalahemitenindustriperdagangan (2009-2012) Ketentuanstatistikpenggunaankeduateknikanalisisuntukkeperluanpembelajarandiabaikan. Hasilkalkulasiadalahmenggunakanpendekatan RETE, sedangkanuntuk 3 pendekatanlainnyasilahkanandacobasendiri

  18. Hasil MDA DenganRasio RETE FungsiKlasifikasi Distress: Z = -3.512+0.6DTA + 0.02TETL + 0.033CATO - 0.148FATO + 5.185ROI + 0.423SALCA -1.785EBITTA - 1.312RETA + 0.086DER FungsiKlasifikasi Non-Distress: Z = -2.593 + 3.55DTA + 0.046TETL + 0.072CATO - 0.031FATO + 3.676ROI + 0.197SALCA + 1.937EBITTA + 1.525RETA – 0.018DER

  19. Hasil MDA DenganRasio RETE • Berdasarkantabeldiataspengelompokkansampelpenelitian distress sebanyak 77 case dari 120 case dikelompokkandenganbenarsebesar 64,2% danterjadikesalahanpengelompokkansebanyak 44 case atausebesar 35,8%. Sedangkanuntukpengelompokkansampelpenelitian yang non-distress sebanyak 441 case (dari 460 case) dikelompokkandenganbenarsebesar 95,9% danterjadikesalahanpengelompokkansebanyak 19 case atausebesar 4,1 persen. Dengandemikiandapatdiketahuinilaihit ratio atauketepatanklasifikasidaripengelompokkansampelpenelitianberdasarkannilai Z menurut case sampelanalisispadakeduakelompokperusahaanadalahsebesar 89,3%.

  20. Hasil Binary-LogitdenganRasio RETE • Variabel DER dan TETA mempunyaipengaruhnegatifdansecarastatistiksignifikan. • Sebaliknyauntukrasio ROE dan RETA mempunyaipengaruhpositifdansecarastatistiksignifikan. • NilaiNagelkerkeuntuk model inisebesar 0,6656 yang berartivariabilitasvariabeldependen yang dapatdijelaskanolehvariabilitasvariabelindependensebesar 66,56%. Hasilpengujianregresi binary logitmenunjukkanbahwavariabel yang dapatdigunakanuntukmengklasifikasikankelompokdistressdengankelompoknon-distressadalah DER, RETA, TETA, dan ROE.

  21. Hasil Binary-LogitdenganRasio RETE • Analisislebihlanjutberkaitandengandayaklasifikasiuntukkelompokdistress, dankelompoknon-distress. Model binary logitdenganvariabelrasiokeuanganterpilihberdasarkanindikator RETE memilikidayaklasifikasiperusahaan: kelompokdistresssebesar 72,5%; dankelompoknon-distresssebesar 98,3%. Secarakeseluruhan model inimemilikidayaklasifikasisebesar 92,9%.

  22. KESIMPULAN Dari duateknikanalisis yang digunakan, diperolehhasilbahwa leverage (TETA dan RETA), profitabilitas (ROE), manajemenhutang (DER) memilikipengaruh yang signifikanterhadapprobabilitasemitenberadadalamkondisi distress atau non distress. Dengankata lain kebijakan leverage yang dilakukanolehemitentetapharusmemperhatikankeseimbanganantaraalokasilabaditahandankebijakanmengenaimanajemenhutang. Contoh: Pada level operational leverage, kebijakanperubahanstrukturbiayatetappadaprosesproduksiharusmempertimbangkankeduahalini.

More Related