1 / 40

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (S N )

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (S N ). REAKSI ELIMINASI (E). KEADAAN PERALIHAN. ≠.  -.  -. sp 2. - Cl Θ. sp 3. ikatan C–O mulai tumbuh. ikatan C–Cl makin melemah. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (S N ). Atom C  elektrofilik  mudah diserang oleh

poppy
Download Presentation

REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (S N )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E)

  2. KEADAAN PERALIHAN ≠ - - sp2 -ClΘ sp3 ikatan C–O mulai tumbuh ikatan C–Cl makin melemah REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Atom C elektrofilik  mudah diserang oleh nukleofili (Nu:-)  melepas X- (gugus pergi) + -  Alkil Halida Reaksi SN2 Mekanisme serentak Reaksi SN2 Inversi konfigurasi Contoh: v = k[CH3Cl][OHΘ] Reaksi SN1 CH3Cl + OHΘ→ CH3OH + ClΘ Perbedaan SN2& SN1 Mekanisme serentak (Hughes-Ingold): Alkohol Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E) Nukleofili(ion hidroksida) menyumbang sepasang elektron bebas melalui serangan dari arah belakang pada orbital anti ikatan dari atom C pada substrat (metil klorida)

  3. - ≠ -ClΘ - cis-1-kloro-3-metilsiklopentana trans-3-metilsiklopentanol ≠ - - -BrΘ (R)-2-bromobutana (S)-2-butanol REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Atom C kiral  inversi (pembalikan) konfigurasi Walden Contoh 1: Alkil Halida Reaksi SN2 Mekanisme serentak Inversi konfigurasi Reaksi SN1 Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida Contoh 2: REAKSI ELIMINASI (E)

  4. sangat reaktif (distabilkan oleh solvasi air)   sp3 zat antara (karbokation t-butil) H2O   + + H3O kation t-butiloksonium Reaksi SN1 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) (CH3)3C–Cl + 2 H2O → (CH3)3C–OH + H3O + ClΘ Contoh: Alkil Halida v= k[(CH3)3C–Cl] Reaksi SN2 Mekanisme bertahap: Reaksi SN1 Mekanisme Bertahap Tahap I (lambat) : Pembelahan heterolitik C–Cl Struktur Karbokation Rasemisasi Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida Tahap II (cepat): Reaksi karbokation dengan air di sekelilinginya + transfer proton ke molekul air lainnya. REAKSI ELIMINASI (E)

  5. serangan Nu:- dari atas  peluang sama besar serangan Nu:- dari bawah REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Karbokation: sp2→ planar trigonal (atom C-trivalen dengan muatan formal +1) Alkil Halida Reaksi SN2 Reaksi SN1 Mekanisme Bertahap Struktur Karbokation Rasemisasi Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida Jika atom C kiral, produk serangan dari atas dan dari bawah merupakan sepasang enantiomer. Karena peluang serangan dari kedua arah sama besar, campuran enantiomer itu memiliki nisbah 1:1 (campuran rasemat) REAKSI ELIMINASI (E)

  6. CH3CH2OH  –H2OCH2CH3 (serangan dari atas)  (Z)-1-etoksi- 1,3-dimetilsikloheksana  –H2OCH2CH3 CH3CH2OH  isomer (E)-nya (serangan dari bawah) Contoh 1: REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN)  -ClΘ Alkil Halida Reaksi SN2 Reaksi SN1 (E)-1-kloro-1,3-dimetilsikloheksana Mekanisme Bertahap Struktur Karbokation Rasemisasi (E)-1-kloro-1,3-dimetil sikloheksana (S)-3-bromo-3-metil heksana Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  7. -BrΘ  lambat (S)-3-bromo-3-metilheksana H cepat cepat O   H       H2O H2O    (serangan dari belakang) (serangan dari depan) -H3O -H3O campuran rasemat 3-metil-3-heksanol 50%(S) 50%(R) Contoh 2: REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Reaksi SN2 Reaksi SN1 Mekanisme Bertahap Struktur Karbokation Rasemisasi (E)-1-kloro-1,3-dimetil sikloheksana (S)-3-bromo-3-metil heksana Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  8. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Reaksi SN2 Reaksi SN1 Perbedaan SN2& SN1 Alkohol Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  9.       Θ R – OH2 + A + H – A R OH Protonasi alkohol mengubah gugus pergi yang buruk (karena OHΘ basa kuat) menjadi baik (H2O). Atom karbon juga menjadi lebih positif (karena –OH2 lebih menarik elektron), maka lebih rentan terhadap serangan nukleofilik.  Dengan hidrogen halida, alkohol mengalami reaksi substitusi menghasilkan alkil halida dan air. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida + HX → R – X + H2O R OH Alkohol Reaksi dengan HX Alkohol 3o > 2o > 1o HI > HBr > HCl (HF umumnya takreaktif) Protonasi alkohol KEREAKTIFAN: Mekanisme SN1 / SN2 Urutan kereaktifan (katalis ZnCl2) Pasangan elektron pada atom O membuat alkohol bersifat basa sekaligus nukleofilik. Dengan asam kuat, alkohol berperan sebagai akseptor proton: Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 Sintesis eter Williamson Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  10.                   lambat   (CH3)2CH + H2O Θ X + H2O  via keadaan peralihan Reaksi SN1 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Substrat: Alkohol 2o , 3o , alilik, dan benzilik terprotonasi. Alkil Halida (1)   cepat + H2O + Alkohol Reaksi dengan HX (2) Protonasi alkohol Mekanisme SN1 / SN2 Urutan kereaktifan (katalis ZnCl2) (3) cepat (CH3)2CH + ClΘ (CH3)2CH –- Cl Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 (CH3)2CH – Cl + H2O (CH3)2CH – OH + H3O + ClΘ Sintesis eter Williamson isopropil klorida isopropil alkohol Eter Reaksi SN2 Epoksida Substrat: Alkohol 1o dan metanol terprotonasi. REAKSI ELIMINASI (E)

  11. 25oC 3o: (CH3)3COH + HCl 2o: (CH3)2CHOH + HCl 1o: CH3CH2OH + HCl (CH3)3CCl + H2O (CH3)2CHCl + H2O CH3CH2Cl + H2O ZnCl2 kereaktifanmeningkat ZnCl2 kalor                        + ZnCl2 R OH GP yang buruk GP yang baik  Θ Θ Cl Cl – R + [Zn(OH)Cl2] +  Θ ZnCl2 + H2O [Zn(OH)Cl2] + H REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Reaksi dengan HX Nukleofilitas ClΘ < BrΘ atau IΘ HCl tidak bereaksi dengan alkohol 1o atau 2o tanpa penambahan ZnCl2 atau asam Lewis yang serupa. Fungsi ZnCl2 protonasi alkohol: Protonasi alkohol Mekanisme SN1 / SN2 Urutan kereaktifan (katalis ZnCl2) Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 Sintesis eter Williamson Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  12.                        3 (CH3)2CHCH2Br (55–60%) 3 (CH3)2CHCH2OH + PBr3 -10 s.d. 0OC + H3PO3 4 jam  Θ SN2 Br + R – Br + HOPBr2 Reaksi dengan PBr3 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkohol juga dapat diubah menjadi alkil halida menggunakan pereaksi fosforus tribromida (PBr3) atau tionil klorida (SOCl2). Alkil Halida Alkohol 3 ROH + PBr3→ 3RBr + H3PO3 Reaksi dengan HX Contoh: Reaksi dengan PBr3 Mekanisme reaksi Reaksi dengan SOCl2 Sintesis eter Williamson Mekanisme reaksi: Eter  (1) Θ Epoksida R OH + + Br REAKSI ELIMINASI (E) GP yang baik (2) (bereaksi dengan berturut-turut 2 mol alkohol lagi) Reaksi dengan SOCl2 Sintesis eter Williamson Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  13.                    piridin     + SOCl2 + SO2 + HCl (membentuk garam dengan piridin) Θ (91%) adisi nukleofilik      eliminasi      + R OH  GP yang baik atau R3N: alkil klorosulfit ikut mendorong reaksi ke kanan SN2 Θ Cl RCl + SO2(g) + HCl(g) + Reaksi dengan SOCl2 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) ROH + SOCl2 RCl + SO2(g) + HCl(g) Alkil Halida Contoh: Alkohol Reaksi dengan HX Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 Mekanisme reaksi Mekanisme reaksi: Inversi konfigurasi Sintesis eter Williamson (1) Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E) (2)

  14. SOCl2 * retensi konfigurasi (S)-2-butanol (S)-2-butil klorosulfit SN2 inversi konfigurasi (R)-2-klorobutana • Jika atom C pada alkohol yang bereaksi dengan PBr3 atau • SOCl2kiral, maka: • Tahap (1): Tidak ada pemutusan ikatan pada atom C •  Konfigurasi terjaga (Retensi konfigurasi). • Tahap (2): Reaksi SN2; ikatan pada atom C diputuskan •  Konfigurasi terbalikkan (Inversi konfigurasi). • Reaksi keseluruhan: Pembalikan konfigurasi. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Reaksi dengan HX Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 Mekanisme reaksi Contoh I: Inversi konfigurasi Sintesis eter Williamson (1) Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E) (2) + SO2 + HCl next   

  15. PBr3 3 3 retensi konfigurasi  cis-2-deuterio siklopentanol SN2 3 3 inversi konfigurasi + H3PO3  trans-1-bromo-2-deuteriosiklopentana Contoh II: REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) (1) Alkil Halida Alkohol Reaksi dengan HX Reaksi dengan PBr3 Reaksi dengan SOCl2 Mekanisme reaksi Inversi konfigurasi (2) Sintesis eter Williamson Eter Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)  back

  16. Pengutuban ikatan O–H  atom-H bermuatan +  alkohol bersifat asam lemah. Kecuali metanol (pKa = 15,5), alkohol merupakan asam yang sedikit lebih lemah daripada air (pKa = 15,74)  perlu basa yang lebih kuat daripada OH-. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Reaksi dengan HX Reaksi dengan PBr3 2 R–OH + 2 Na/K  2 ROΘ Na/K + H2(g) Reaksi dengan SOCl2 R–OH + Na :HΘ ROΘ Na + H2(g) Sintesis Eter Williamson Keasaman alkohol Contoh: 2 (CH3)3COH + 2 K  2 (CH3)3COΘ K + H2 ↑ Contoh reaksi kalium t-butoksida t-butil alkohol (berlebih) Eter Epoksida ROΘ Na (natrium alkoksida)  Nu:- kuat  bereaksi SN2 dengan alkil halida, alkil sulfonat, atau alkil sulfat  eter. REAKSI ELIMINASI (E) ROΘ Na + R’ – L → RO – R’ + Na LΘ R’ = metil, 1o, atau 2o; L = Br, I, OSO2R”, atau OSO2OR”

  17. Gabungan reaksi alkohol dengan Na, dan reaksi antara Na- alkoksida yang dihasilkan dengan metil halida, alkil halida 1o atau 2o dikenal sebagai sintesis eter Williamson. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Contoh: Reaksi dengan HX 2 CH3CH2CH2OH + 2 Na → 2 CH3CH2CH2OΘNa + H2 Reaksi dengan PBr3 1-propanol natrium propoksida Reaksi dengan SOCl2 Sintesis Eter Williamson CH3CH2CH2OΘNa+ CH3CH2 – I →CH3CH2CH2OCH2CH3 + NaI Keasaman alkohol Contoh reaksi Eter etoksi propana (etil propil eter) (70%) Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  18. CH3CH2OCH2CH3 + 2 HBr 2 CH3CH2Br + H2O              -BrӨ CH3CH2 O CH2CH3 + H – Br  SN2 CH3CH2Br + CH3CH2OH BrӨ  CH3CH2OH + H – Br BrӨ SN2 CH3CH2Br + H2O Pemanasan dialkil eter dengan asam yang sangat kuat (HI, HBr, H2SO4)menyebabkan terputusnya ikatan C–O. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Contoh: Alkohol Eter Pemutusan Eter Simetrik Mekanisme reaksi: Pemutusan Eter Taksimetrik (1) Epoksida REAKSI ELIMINASI (E) (2) (3) Epoksida REAKSI ELIMINASI (E)

  19.          Untuk eter campuran (tidak simetrik), produk alkohol dan alkil halida yang terbentuk bergantung pada sifat gugus alkil, yaitu apakah reaksi menempuh mekanisme SN2 atau SN1. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Contoh: Eter (1) SN2 Pemutusan Eter Simetrik + HI + CH3I Pemutusan Eter Taksimetrik (R)-2-Metoksibutana metil iodida t-Butil metil eter (R)-2-metoksibutana (R)-2-butanol Epoksida Mekanisme reaksi: REAKSI ELIMINASI (E)  + IΘ + H – I + CH3I

  20.      REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) SN1 (2) (CH3)3C –I + CH3OH (CH3)3C–OCH3 + HI Alkil Halida t-butil metil eter t-butil iodida metanol Alkohol Mekanisme reaksi: Eter  –IΘ Pemutusan Eter Simetrik (CH3)3C – OCH3 + H – I Pemutusan Eter Taksimetrik (R)-2-Metoksibutana t-Butil metil eter –CH3OH Epoksida IΘ (CH3)3C–I [(CH3)3C] REAKSI ELIMINASI (E)

  21. Epoksida REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Eter siklik beranggota-tiga  sangat terikan (strain)  jauh lebih reaktif terhadap substitusi nukleofilik daripada eter Alkil Halida Alkohol Katalisis Asam Membantu pembukaan cincin epoksida dengan membentuk gugus pergi yang lebih baik(alkohol) pada atom C yang diserang Nu:-. Ciri-ciri:  Nukleofili lemah;  Serangan Nu:- terjadi pada atom-C yang lebih tersubstitusi, sebab muatan positif parsialnya lebih besar (lebih karbokationik). Eter Epoksida Katalisis Asam Katalisis Basa Reaksi dengan Organologam REAKSI ELIMINASI (E) menyerupai karbokation 3o +++ CH3OH H + 2,2-dimetiloksirana –H HOCH2C(CH3)2OCH3 2-metoksi-2-metil-1-propanol REAKSI ELIMINASI (E)

  22. Katalisis Basa  Memerlukan nukleofili kuat, sebab gugus pergi merupakan ion alkoksida yang sangat basa.  Nukleofili menyerang pada atom C yang kurang tersubstitusi, karena halangan steriknya minimum (mekanisme SN2). REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Alkil Halida Alkohol Eter Epoksida Katalisis Asam CH3CH2OΘ H – OCH2CH3 Katalisis Basa Reaksi dengan Organologam atom C-1o kurang terhalangi REAKSI ELIMINASI (E) 1-etoksi-2-propanol

  23.    - + Organomagnesium halida (R – MgX) basa kuat & nukleofili kuat. Nu:- kuat reaksi SN2 pada epoksida (eter siklik beranggota-3) - - + + - -   +   + sp3 sp2 H  Θ + Mg2+ + BrΘ Ikatan karbon-logam: REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) - + Θ  Alkil Halida M M Alkohol ionik (M = Na, K) parsial (M = Mg, Li) kovalen (M = Pb, Sn, Hg, Tl) Eter Epoksida Katalisis Asam Katalisis Basa Reaksi dengan Organologam Contoh: ≠ REAKSI ELIMINASI (E) Nu:- menyerang atom C yang kurang tersubstitusi (ciri khas SN2)

  24. Reaksi E2 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Contoh 1: CH3CH2OH REAKSI ELIMINASI (E) CH3CHBrCH3 + C2H5OΘNa 55oC Alkil Halida CH2=CHCH3 +NaBr + C2H5OH Reaksi E2 (79%) Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X reaksi orde kedua v = k[CH3CHBrCH3][C2H5OΘ] Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Mekanisme serentak: Stereospesifisitas Reaksi E1 ≠  Alkohol   CH2= CHCH3 + BrΘ + C2H5OH

  25. Ikatan H–C–C–X harus sebidang agar pertumpang-tindihan orbital-orbital yang membentuk ikatan  pada alkena berlangsung efektif. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida • Konformasi yang disukai ialah anti periplanar: H dan Br berposisi anti (konformasi silang)→ lebih stabil. Reaksi E2 Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas Reaksi E1 • Pada konformasi sin periplanar, H dan Br berposisi sin (konformasi tindih)→ kurang stabil. Alkohol

  26. Jika ada > 1 produk alkena, pada umumnya, alkena yang lebih stabil, yaitu yang ikatan rangkapnya lebih tersubstitusi oleh gugus alkil, menjadi produk utama(aturan Zaitsev). REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Contoh 2: Alkil Halida Reaksi E2 2-bromo-2-metilbutana (2 jenis atom H- → 2 produk alkena) Mekanisme Serentak  (1o) Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev Mekanisme E2via keadaan peralihan (tidak digambarkan) Aturan Hofmann Stereospesifisitas  (2o) 2 substituen alkil (kurang tersubstitusi) Reaksi E1 Alkohol Produk dari H 1o: + C2H5OH + BrΘ 2-metil-1-butena (31%) → produk minor 3 substituen alkil (lebih tersubstitusi) Produk dari H 2o: + C2H5OH + BrΘ 2-metil-2-butena (69%) → produk utama

  27. Pada kondisi tertentu, alkena yang kurang tersubstitusi dapat menjadi produk dominan(aturan Hofmann). REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Contoh 3: Alkil Halida (CH3)3COH (CH3)3COΘ+ Reaksi E2 75oC Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev + Aturan Hofmann (72,5%) (27,5%) Stereospesifisitas Reaksi E1 Basa t-butoksida sangat meruah (bulky) dan interaksi dengan pelarut t-butil alkohol membuatnya lebih besar lagi: Alkohol Akibatnya, keadaan peralihan yang terbentuk pada eliminasi atom H- internal (2o) akan sangat berdesakan.

  28. Jika atom C dan C kiral, pasangan diastereomer dari substrat alkil halida menghasilkan produk alkena yang secara stereoisomerik berlainan reaksi stereospesifik REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Contoh 4: Reaksi E2 Mekanisme Serentak 1,2-dibromo-1,2-difeniletana n = 2 → maks. 4 stereoisomer; yang ada hanya 3   Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas 1,2-dibromo-1,2-difenil etana bidang simetri dan trans-1-kloro-2-metil sikloheksana Reaksi E1 (1S, 2S) (1R, 2R) bentuk meso Alkohol pasangan enantiomer (campuran rasemat) next   

  29. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Reaksi E2 Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X (Z)-1-bromo-1,2-difeniletena (1S, 2S) Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas 1,2-dibromo-1,2-difenil etana trans-1-kloro-2-metil sikloheksana Reaksi E1 prioritas lebih tinggi Alkohol next     back

  30. Bayangan cerminnya, (1R, 2S), juga menghasilkan alkena (Z), tetapi bentuk meso diastereomeriknya menghasilkan alkena (E). REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Reaksi E2 Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X meso (E)-1-bromo-1,2-difeniletena Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas 1,2-dibromo-1,2-difenil etana trans-1-kloro-2-metil sikloheksana prioritas lebih tinggi Reaksi E1 Alkohol Jika alkil halida merupakan halosikloalkana, agar terjadi reaksi E2, atom H dan gugus pergi X harus 1,2-trans dan diaksial sehingga keduanya saling anti.  back

  31. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Contoh 5: Alkil Halida Reaksi E2 Mekanisme Serentak Ada 2 konformasi kursi yang mungkin pada trans-1-kloro-2-metilsikloheksana, yaitu Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas  1,2-dibromo-1,2-difenil etana 1,2-trans & diaksial  trans-1-kloro-2-metil sikloheksana  (e,e) (a,a) Reaksi E1 Alkohol next   

  32. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Reaksi E2 hanya berlangsung pada konformer (a,a) sebab atom-H dan Cl saling anti. Namun, konformer ini jauh kurang stabil daripada (e,e), maka reaksinya berjalan lambat. REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida  Reaksi E2 Mekanisme Serentak Konformasi H–C–C–X Aturan Zaitsev Aturan Hofmann Stereospesifisitas 1,2-dibromo-1,2-difenil etana trans-1-kloro-2-metil sikloheksana Reaksi E1 3-metilsikloheksena (100%) Alkohol  back

  33. REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) + REAKSI ELIMINASI (E) SN1 Alkil Halida t-butil alkohol t-butil etil eter Reaksi E2 Reaksi E1 83% 80% C2H5OH Alkohol 20% H2O 25oC E1 metilpropena 17% Reaksi E1 pada alkil halida selalu bersaing dengan SN1, dan reaksi SN1 selalu mendominasi.  sintesis alkena dengan eliminasi-HX hampir selalu lebih baik rendemennya jika dicapai dengan reaksi E2 next   

  34. + ClΘ (CH3)3C–OSol + H     + Sol – O H           Sol – O H + Sol–OH2 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Tahap 1 sama untuk E1 maupun SN1 (tahap penentu laju) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Reaksi E2 Reaksi E1 Tahap 2 = SN1 jika pelarut menjadi nukleofili Alkohol Tahap 2 = E1jika pelarut menjadi basa  back

  35. H2SO4 pekat 1o CH3CH2OH CH2= CH2 + H2O 180oC 2o + H2O Kereaktifan meningkat skloheksena (80%) H2SO4 20% (CH3)2C=CH2 + H2O 3o (CH3)3C–OH 85oC metilpropena (84%) Pemanasan kebanyakan alkohol dengan asam kuat seperti H2SO4 atau H3PO4 menyebabkan mereka kehilangan satu molekul air dan membentuk alkena dehidrasi (eliminasi air) REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) Penataan Ulang Berkebalikan dengan alkil halida yang umumnya mengikuti reaksi E2, dehidrasi alkohol reaksi E1(Whittmore)

  36. cepat  + + H2O  alkohol terprotonasi (ion alkiloksonium) ion hidronium (asam) lambat  + H2O      (reaksi endoterm) karbokation  cepat   + + H3O   metilpropena Tahap 1 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) Tahap 2 Penataan Ulang Tahap 3

  37. H3PO4 85% 80oC 3,3-dimetil-2-butanol + 2,3-dimetil-2-butena (80%) 2,3-dimetil-1-butena (80%) REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Beberapa alkohol 1o dan 2o mengalami penataan ulang kerangka karbon selama dehidrasi. REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) Penataan Ulang 3,3-Dimetil-2-butanol Perubahan ukuran cincin Penataan ulang ini terjadi dengan geseran hidrida atau geseran metanida yang mengubah karbokation yang kurang stabil menjadi lebih stabil next   

  38. +  + H2O   karbokation 2o (kurang stabil) Tahap 1 REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) Tahap 2 Penataan Ulang 3,3-Dimetil-2-butanol Perubahan ukuran cincin Tahap 3 Penataan ulang berupa geseran metanida (migrasi anion metil). selama geseran-1,2 ini, anion tidak pernah betul-betul meninggalkan substrat.  back next   

  39.  + +  karbokation 3o (lebih stabil) Tahap 4 (a) disubstitusi ( 20%) b aturan Zaitsev  a (b) tetrasubstitusi ( 80%) REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) PenataanUlang 3,3-Dimetil-2-butanol Perubahan ukuran cincin  back

  40.  H, kalor - H2O penataan ulang    - H 1,2-dimetilsikloheksena REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK (SN) Penataan ulang juga dapat mengubah ukuran cincin. REAKSI ELIMINASI (E) Alkil Halida Alkohol Urutan Kereaktifan Mekanisme E1 (Whittmore) Penataan Ulang 3,3-Dimetil-2-butanol Perubahan ukuran cincin

More Related