1 / 48

Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri

Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri. Oleh : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr. Kuspardani. INDIKATOR TATANAN KAWASAN (44 Item). Adanya Gerakan Olah Raga Rutin di Masyarakat Menurunnya Kasus Penggunaan NAPZA

ralph
Download Presentation

Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri Oleh : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dr. Kuspardani

  2. INDIKATOR TATANAN KAWASAN(44 Item) • Adanya Gerakan Olah Raga Rutin di Masyarakat • Menurunnya Kasus Penggunaan NAPZA • Adanya Kelompok/ Organisasi Masyarakat / Gerakan Masyarakat Dalam Upaya Penanggulangan Penyakit Menular dan NAPZA • Adanya Kepatuhan Masyarakat Untuk Tidak Merokok Di Tempat Umum • Adanya Gerakan Anti Merokok Oleh Pemerintah dan Masyarakat • Cakupan pelayanan air bersih     • Adanya Pemeriksaan Rutin Kualitas Air Bersih Oleh Pemerintah • Meningkatnya Kualitas Air Bersih • Kesadaran Masyarakat Untuk Memeriksakan Airnya Ke Laboratorium • Jasa boga, Restoran/ Rumah Makan dan TPM Memiliki Laik Sehat

  3. INDIKATOR TATANAN KAWASANLanjutan.... • Adanya Program Pemerintah Tentang Perbaikan Rumah Sehat / Bedah Rumah • Jumlah Desa Yang Sudah Melakukan Pemicuan atau Bentuk Pemberdayaan Lainnya • Jumlah Desa/Kelurahan yang Sudah ODF (Open Defication Free) • Sarana Kesehatan Melakukan Pengelolaan Limbah • Adanya IPAL atau Pengelolaan Limbah Sederhana di Puskesmas Rawat Inap • Ketersediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah • Adanya kegiatan pemberdayaan masy. tentang pengelolaan makanan dan minuman • Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja • Adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sekolah • Meningkatnya Program UKS • Cakupan Desasiagaaktif • Meningkatnya dokter kecil • Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan • Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas

  4. INDIKATOR TATANAN KAWASANLanjutan.... • Meningkatnya klinik sanitasi yang berfungsi • Adanya gerakan olah raga secara rutin • Adanya gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik oleh masyarakat • Adanya pelayanan khusus penanggulangan narkoba oleh pemerintah • Meningkatnya Desa /Kelurahan UCI • Berfungsinya posyandu aktif • Cakupan kunjungan ke puskesmas/saryankes • Adanya gerakan PSN di sekolah, TTU • AngkaBebas jentik di sekolah, rumahtangga dan TTU • Adanya gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM

  5. INDIKATOR TATANAN KAWASANLanjutan.... • Adanya informasi resiko dan upaya pencegahan PTM • Cakupanpenimbanganbalita : • Adanya kelompok masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi • Meningkatnya KEK pada ibu hamil • Meningkatnya penderita kretin baru • Adanya ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium • Menurunnya masyarakat kekurangan vitamin A • Menurunnya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) • Meningkatnya keluarga sadar gizi • JumlahPuskesmas yang memberikanpelayanandasarbagimasyarakatmiskin

  6. BAGAIMANA MENCAPAI INI SEMUA …?? BagaimanaPERANAN KECAMATAN DAN PUSKESMAS DALAM MENCAPAI INDIKATOR TERSEBUT ???

  7. Adanya gerakan olah raga rutin di masyarakat/perkantoran Menghimbau setiap anggota masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga. Misalnya senam pagi, senam lansia, jalan sehat, Sepeda santai, Bola Voli serta SenamsetiaphariJumatdisemuakantor-kantor

  8. Menurunnya kasus penggunaan NAPZA CamatdanKepalaPuskesmas agar meningkatkanpenyuluhantentangNarkobapadakelompok-kelompokmasyarakatdan agar didukungdengandokumentasi.

  9. ADANYA KELOMPOK/ ORGANISASI MASYARAKAT /GERAKAN MASYARAKAT DLM UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DAN NAPZA • Terdapat gerakan masyarakat melalui peran kader dalam upaya penanggulangan penyakit menular seperti DBD, TBC, Kusta. • Peran dari OrganisasiMasyarakat yaitu : Fatayat, Muslimat, Aisyah, PKK dalam penanggulangan Penyakit DBD dan TBC. • Untuk penanggulangan NAPZA, Organisasi Masyarakat yang berperan adalah GRANAT dan Blitar Care. CamatdanKepalaPuskesmas agar meningkatkanpenyuluhantentangNarkobapadakelompok-kelompokmasyarakatdan agar didukungdengandokumentasi

  10. ADANYA KEPATUHAN MASYARAKAT UNTUK TIDAK MEROKOK DI TEMPAT UMUM Camat agar menggerakkanmasyarakatuntuk men-sosialisasikan SK Bupati No No:188/34/409.012/KPTS/2014 tentang PenetapanKawasanTanpaRokokdi Wilayah KabupatenBlitar KriteriaKawasanbebasrokokantara lain : Tempat-tempatumum, tempatkerja, tempatibadah, tempatbermainanak, angkutanumum, tempatprosesbelajarmengajar, tempatpelayanankesehatan, tempatolah raga.

  11. Adanya Gerakan Anti Merokok Oleh Pemerintah Dan Masyarakat Gerakan anti merokok yang dilakukan oleh Pemerintah bersama dengan masyarakat melalui sosialisasi baik media cetak, media elektronik, penyuluhan, pembagian leaflet dan pemasangan poster.

  12. CAKUPAN PELAYANAN AIR BERSIH Cakupan air bersih di Kabupaten Blitar sekarang ini sudah bisa mencukupi kebutuhan air bersih penduduk dalam jumlah yang cukup, prosentase jumlah menduduk yang dilayani air bersih tahun 2012 sebesar 66 % sedangkan Tahun 2013 Meningkat menjadi 80 % Pemeriksaan kualitas air bersih sudah banyak di lakukan oleh masyarakat dengan swadaya sendiri ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat sudah tinggi akan kebutuhan air bersih Meningkatnya Kualitas air bersih

  13. KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MEMERIKSAAN AIR KE LABORATORIUM Masyarakat Kabupaten Blitar mulai menyadari pentingnya memeriksakan airnya ke Laboratorium Kesehatan Lingkungan dimana pada tahun 2012 pemeriksaan 694 sedangkan Tahun 2013 sebanyak 822 CamatdanKepalaPuskesmas agar dapatmensosialisasikandanmenghimbauindustrirumahtangga, depo air minum, restoran / rumahmakanuntukmemeriksakankualitas air bersih yang digunakan.

  14. JASA BOGA, RESTORAN/RUMAH MAKAN DAN TPM MEMILKI LAIK SEHAT Jasa Boga, restoran/rumah makan dan TPM memiliki sertifikat laik sehat di tahun 2012 sebesar 23 sedangkan di tahun 2013 sebesar 38 .ini menunjukan adanya peningkatan. KepalaPuskesmasharusmemfasilitasijasabogauntukmengikutisertifikasilaiksehat

  15. ADANYA PROGRAM PEMERINTAH TENTANG PERBAIKAN RUMAH SEHAT/BEDAH RUMAH Berupa program perbaikan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun CSR dari Bank Jatim.

  16. DESA YG SUDAH MELAKUKAN PEMICUAN ATAU BENTUK PEMBERDAYAAN LAINNYA capaian ODF tahun 2012 sebanyak 14 Desa (5,6%) Desa/ Kelurahan ODF. Sedangkan di tahun 2013 sebanyak 128 (52%) Desa/Kelurahan ODF Capaian Desa yang sudah melakukan pemicuan di Kabupaten Blitar tahun 2012 sebanyak 96 Desa/kelurahan (38%) sedangkan di tahun 2013 sebanyak 150 Desa/kelurahan (60,48%). Camat agar memberikansosialisasidanmotivasikepadamasyarakatuntukmembiasakanbuang air besar (BAB) ditempat yang semestinya / dijamban. BAB ditempat yang semestinyamerupakansyaratmutlaklombaKabupatenSehat. Apabilamasihadamasyarakat yang BAB disembarangtempat, makalangsunggugur (diskualifikasi).

  17. SARANA KESEHATAN MELAKUKAN PENGELOLAAN LIMBAH Semua Sarana Kesehatan Wajib melakukan Pengelolaan limbah • RSUD 1 • RS Swasta 9 • Klinik 8 • Puskesmas 24

  18. ADANYA IPAL ATAU PENGELOLAAN LIMBAH SEDERHANA DI PUSKESMAS RAWAT INAP Semua Puskesmas rawat inap wajib mempunyai Pengelolaan limbah.

  19. Ketersediaan Sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS )di sekolah Semua sekolah di Kabupaten Blitar baik yang Negeri maupun swasta harus menyediakan tempat cuci tangan

  20. Adanya Kegiatan Pemberdayaan Masy. Tentang Pengelolaan Makanan dan Minuman Meningkatkan pemberdayaan terhadap kelompok – kelompok paguyuban untuk jenis Warung dan Pedagang Kaki Lima satpol PP Kecamatan, mengaturdanmelakukanpenataan PKL diKecamatanMasing-masing

  21. Tersedianya Fasilitas Pelayanan Konseling Remaja PKPR merupakan sarana sebagai pelayanan konseling remaja

  22. ADANYA PEMERIKSAAN KESEHATAN SECARA RUTIN PADA ANAK SEKOLAH Di Kabupaten Blitar pada Tahun 2012 s.d 2013 sudah 100% sekolah melaksanakan penjaringan kesehatan.

  23. Meningkatnya Program UKS Semua sekolah di Kabupaten Blitar sudah melaksanakan program UKS, hal ini didukung juga dengan Semua sekolah sudah mempunyai SK Tim UKS dan Sudah ada SK Tim Pembina UKS Kabupaten dan Kecamatan

  24. CAKUPAN DESA SIAGA AKTIF Jumlah Desa/Kelurahan siaga di Kabupaten Blitar sebanyak 248. Jumlah Desa Siaga Aktif pada tahun 2012 sebanyak 198 sedangkan tahun 2013 sebanyak 221 Desa/Kelurahan.

  25. MENINGKATNYA DOKTER KECIL Jumlah dokter kecil di Kab. Blitar mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebanyak 1.835 anak dan tahun 2013 sebanyak 2.181 anak.

  26. PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN Cakupan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh Tenaga kesehatan sebesar 96.60 %

  27. TERSEDIANYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS Tersedianya obat-obatan jiwa di 24 Puskesmas dan tersedianya Programer jiwa di 24 Puskesmas serta dokter yang sudah dilatih 2 orang.

  28. MENINGKATNYA KLINIK SANITASI YANG BERFUNGSI Di masing-masing Puskesmas sebanyak 24 Puskesmas sudah melaksanakan Klinik Sanitasi

  29. ADANYA GERAKAN ANTI ROKOK, ALKOHOL DAN NARKOTIK OLEH MASYARAKAT Kegatan yang telah kita lakukan adalah mengadakan penyuluhan kepada masyarakat melalui media cetak, media elektronik, posyandu, yasinan dan kelompok-kelompok yang ada di masyarakan. Pemasangan Banner, Poster, dan pembagian leaflet di sekolah dan tempat umum.

  30. ADANYA PELAYANAN KHUSUS PENANGGULANGAN NARKOBA OLEH PEMERINTAH Dalam rangka penanggulangan kasus narkoba di Kabupaten Blitar dibentuklah Lembaga Swadaya Masyarakat yang menanggulangi masalah narkoba yaitu GRANAT ( Gerakan Anti Narkoba ) dan BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten).

  31. Meningkatnya Desa /Kelurahan UCI Cakupan imunisasi di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 sebesar 93,89 % dan pada tahun 2013 sebesar 97,9 %.

  32. BERFUNGSINYA POSYANDU AKTIF • Jumlah Posyandu di Kabupaten Blitar tahun 2012 terdapat 1459 posyandu 100% aktif, sedangkan tahun 2013 terdapat 1462 posyandu 100 % aktif. 163 posyandu dimana 100% aktif

  33. CAKUPAN KUNJUNGAN KE PUSKESMAS/SARYANKES • Kunjungan ke Puskesmas terjadi peningkatan dimana : • Tahun 2012 : 637.897 pengunjung • Tahun 2013 : 662.886 pengunjung

  34. ADANYA GERAKAN PSN DI SEKOLAH DAN TTU Gerakan PSN dilakukan oleh masyarakat di Kab. Blitar juga melalui pembentukan kader jumantik dan adanya Gerakan Bersama Pramuka Pemantau Jenik (Gema Pramantik). Camat, KepalaDesa / Lurahmenggerakkanmasyarakatuntukmelakukangerakkan PSN, gerakkanjumatbersihdiseluruhrumahtanggadantempat-tempatumum.

  35. ANGKA BEBAS JENTIK DI SEKOLAH, RUMAH TANGGA DAN TTU Angka bebas jentik (ABJ) tahun 2013 di kabupaten Blitar masih sebesar 80,6 %

  36. ADANYA GERAKAN KELOMPOK/ MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIVE/ PTM Di setiap Puskesmas telah terbentuk 1 kelompok POSBINDU (Pos Binaan Terpadu) Penyakit Tidak Menular, khusus di Puskesmas Wlingi sudah terbentuk POSBINDU di masing-masing Desa/Kelurahan.

  37. ADANYA INFORMASI RESIKO DAN UPAYA PENCEGAHAN PTM Tersedia media informasi tentang PTM berupa Poster, Leaflet dan sebagainya di masing-masing Puskesmas.

  38. Cakupan Penimbangan Balita : Cakupan penimbangan Balita mengalami peningkatan dengan capaian tahun 2012 : 69.714 ( 76.53 %) sedangkan di Tahun 2013 : 69.977 ( 81.8 %)

  39. ADANYA KELOMPOK MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN MASALAH GIZI • Di Kabupaten Blitar telah terbentuk KPASI ( Kelompok Pendukung Air Susu Ibu ) di masing-masing Puskesmas

  40. Meningkatnya KEK pada ibu hamil Penemuan kasus KEK pada ibu hamil di Kab Blitar mengalami peningkatan. Hal ini tentunya berkat kerja sama petugas kesehatan dan masyarakat dalam melacak kasus (survailans) KEK pada ibu hamil. Jumlah KEK pada ibu hamil yang ditemukan tahun 2012 sebanyak 709 bumil dan tahun 2013 sebanyak 747 bumil

  41. MENINGKATNYA PENDERITA KRETIN BARU Di Kab Blitar sampai dengan tahun 2010 sampai dengan sekarang tidak ada kasus kretin yang di temukan. Hal ini disebabkan karena adanya upaya penanggulangan masalah gizi terutama penggunaan garam beryodium

  42. ADANYA IBU HAMIL YANG ANEMIA DAN KEKURANGAN YODIUM • Upaya untuk pencegahan terhadap ibu hamil yang anemia dilakukan dengan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil yang ada. Cakupan pemberian tablet Fe pada tahun 2012 sebanyak 16.161 bumil sedangkan di Tahun 2013 sebanyak 16.439 bumil.

  43. MENURUNNYA MASYARAKAT KEKURANGAN VITAMIN A • Di Kab Blitar tidak ditemukan adanya balita yang kekurangan vitamin A

  44. MENURUNNYA BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Kasus BBLR di kabupaten Blitar menurun berdasarkan laporan dari masing-masing Puskesmas dimana tahun 2012 sebanyak 676 kasus sedangkan tahun 2013 sebanyak 599 kasus.

  45. MENINGKATNYA KELUARGA SADAR GIZI Keluarga sadar gizi di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan diketahui pada tahun 2012 dengan prosentase 28,0 % sedangkan tahun 2013 berdasarkan hasil survey : 99,19 %

  46. JUMLAH PUSKESMAS YANG MEMBERIKAN PELAYANAN DASAR BAGI MASYARAKAT MISKIN Semua Puskesmas di Kabupaten Blitar dengan jumlah 24 telah memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin, dari 24 Puskesmas terdiri dari 7 Puskesmas Rawat Jalan dan 17 Puskesmas rawat Inap.

  47. Sekian

  48. AYOOO.... TUNGGU APA LAGI....?? MATUR NUWUN MARIKITA JADIKAN KABUPATEN KITA SEBAGAI TEMPAT IDAMAN SEMUA ORANG

More Related