1 / 22

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI. AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI. Mengapa Akuntansi dikatakan sebagai suatu profesi? Karakteristik Profesi: Memiliki “body of Knowledge” khusus Adanya pendidikan resmi utk memperoleh pengetahuan tertentu

raoul
Download Presentation

PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERILAKU ETIKA DALAM PROFESI AKUNTANSI Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  2. AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI • Mengapa Akuntansi dikatakan sebagai suatu profesi? • Karakteristik Profesi: • Memiliki “body of Knowledge” khusus • Adanya pendidikan resmi utk memperoleh pengetahuan tertentu • Adanya standar kualifikasi profesi yg mengatur ijin profesi • Adanya standard perilaku yg mengatur hubungan antara praktisi dgn klien, rekan kerja & publik • Pengakuan thd status • Bertanggung jawab sosial atas pekerjaan yg dilakukan • Adanya organisasi sbg wujud tanggung jawab sosial Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  3. INDONESIA • Memiliki persyaratan untuk memasuki profesi tersebut (SK Menteri keuangan RI No 763/KMK.001/1986 dan KMK Nomor: 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik yaitu antara lain: • Memiliki ijasah sarjana akuntan dan telah terdaftar pada register negara • Warga Negara Indonesia • Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dibidang pemeriksaan laporan keuangan • Tidak merangkap sebagai pegawai instansi pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara/Daerah maupun swasta kecuali sebagai Dosen tetap perguruan tinggi atau swasta • Anggota IAI • Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  4. Memiliki kode etik yang akan menjadi alat untuk memproteksi pemakai jasa profesi akuntan oleh perbuatan akuntan yang tidak sesuai dengan etika moral • Mengutamankan kepentingan masyarakat • Memiliki organisasi ( IAI pada tahun 1957) Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  5. AKUNTANSI SEBAGAI PROFESI • Sebagai profesi akuntan harus bertindak professional. How? • Karakteristik Profesional (Huebner, 1915): • Melibatkan Pekerjaan/karier yang bermanfaat dan benar (attitude of Mind) • Memerlukan “expert knowledge” • Dalam menerapkan knowledge harus menghindari “selfish commercial view” • Semangat loyalitas pada profesi dan menjauhi perilaku tdk profesional yg memalukan profesi Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  6. TANGGUNG JAWAB AKUNTANSI • Apa yang menjadi tanggung jawab akuntan? • Agar profesional: • Bersikap kompeten dan memahami “the art and science of accounting” • Memperhatikan kepentingan klien dan menghindari usaha mengambil keuntungan dari klien • Melayani kepentingan publik Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  7. SIKAP YANG HARUS DIJAGA • Akuntan harus bersikap: • Kompeten di bidang keahliannya • Objektif dalam memberikan jasa • Integritas dengan klien • Independen • Menjaga kerahasiaan klien (confidentiality) • Disiplin • Sikap ini hrs dijaga karena adanya “fiduciary relationship” antara akuntan dan kliennya • Fiduciary relationship: • Service yg diberikan dipandang penting bagi klien • Level Pengetahuan klien dan akuntansi berbeda secara signifikan • Klien percaya dan tergantung pada judgment dan keahlian akuntan Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  8. APA EKSPEKTASI PUBLIK THD AKUNTAN? • Memiliki keahlian teknis yang tinggi • Menjalankan tugas profesionalnya dgn baik sesuai nilai-nilai etika • Tugas yang dijalankan bermanfaat bagi publik Konsekuensinya: akuntan harus memahami jatidiri, tugas, hak, dan nilai-nilai etis Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  9. JATI DIRI • Penyedia Fiduciary service bagi masyarakat • Memiliki pengetahuan dan keahlian yang luas • Diawasi oleh organisasi yang berwenang, berdasarkaan regulasi yang dibuatnya • Accountable terhadap publik dan badan pemerintah Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  10. TUGAS DALAM FIDUCIARY RELATIONSHIP • Memperhatikan kepentingan klien dan stakeholder lain • Mengembangkan pengetahuan dan skill yang diperlukan • Menjaga kepercayaan dalam fiduciary relationship dgn perilaku yg bertanggung jawab • Menjaga reputasi pribadi • Menjaga reputasi profesi Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  11. HAK YANG DIBERIKAN • Mengatur diri sendiri sebagai profesional dalam memberikan fiduciary service • Menentukan standar dan menguji kandidat • Self-Regulation dan disiplin sesuai code of conduct • Mengembangkan praktik akuntansi dan audit • Mengakses bidang akuntansi dan audit Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  12. NILAI-NILAI YG DIPERHATIKAAN • Kejujuran (Honesty) • Integritas (Integrity) • Obyektifitas sesuai “independent judgment” • Kehati-hatian (Due Care) • Kompetensi (Competence) • Kerahasiaan (Confidentiality) • Komitmen utk menempatkan kepentingan publik, klien, profesi, karyawan dan perusahaan di atas kepentingan pribadi Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  13. NILAI ETIKA vs TEKNIK AKUNTANSI/AUDITING • Mana yang lebih penting: nilai etika atau teknik akuntansi/auditing? • Q: Akuntan dihadapkan pada situasi utk memutuskan kapan dan bagaimana mendisclose kondisi keuangan yg jelek dari suatu perusahaan. Apa yg harus dilakukan? • Nilai etika lebih penting dibandingkan teknik akuntansi/auditing. Why? • Tanpa etika: • kepercayaan yg diperlukan dalam fiduciary relationship tidak dapat dipertahankan • hak akuntan akan terbatas • independensi makin berkurang Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  14. JASA AKUNTAN • Sistem dan praktik pelaporan keuangan dan akuntansi • Auditing terhadap laporan keuangan • Proyeksi keuangan: pembuatan, analisis, dan audit • Perpajakan: pembuatan tax return dan konsultasi pajak • Kebangkrutan: Konsultasi • Pengambilan keputusan: Analisis • Pengendalian Manajemen: Konsultasi dan desain sistem • Hubungan komersial dan perusahaan: Konsultasi umum HARUSKAH JASA INI DIBERIKAN TANPA PERTIMBANGAN ETIKA? Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  15. KEUNTUNGAN ADANYA ETIKA PROFESIONAL • Anggota profesi makin sadar thd aspek moral dari pekerjaan mereka • Alat referensi yang mengarahkan pelaku untuk peduli thd etika • Ide-ide abstrak dapat dituangkan dalam bentuk nyata • Anggota akan berperilaku lebih teratur • Ada patokan yang jelas utk menilai perilaku anggota dan kebijakan profesi • Anggota dapat membela diri ketika dikritik Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  16. MENGAPA AKUNTAN PERLU ETIKA PROFESI? • Perubahan dalam Profesi Akuntansi • Professionalism VS Commercialism • Public Interest VS Private Interest (konflik?) • Profesi Dalam Ancaman • Lack of Independency, insider trading, conflict of interest, etc) • Ethical Conflict dalam masyarakat yg pluralistik • Etika profesi sebagai wujud kedisiplinan • Etika profesi sebagai Kelangsungan Hidup (Status) Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  17. KEBANKRUTAN DAN ETIKA • WorldCom bangkrut karena management melakukan “fraudulently misstated earnings”. Arthur Andersen, gagal mengungkap US$3.85 billion mark up pendapatan • Enron melakukan earnings management (“aggressive earnings targets and entered into numerous complex transactions to achieve those targets”. Tidak diungkap oleh Andersen • HIH Insurance melaporkan A$940 million net assets (assets A$8.32 billion - liabilities of A$7.38 billion). Namun Andersen gagal mengungkap kebenaran jumlah tersebut dan mengeluarkan unqualified auditor’s report lima bulan sebelum HIH bangkrut Tanggung jawab moral diabaikan baik oleh manajemen dan auditor Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  18. FEE: Professionalism atau Commercialism? • Arthur Andersen mengaburkan batas antara jasa konsultasi dan jasa audit. HIH insurance (Australia) membayar Andersen A$1.7 million utk jasa audit and A$1.6 million utk jasa konsultasi consultancy selama 1999–2000 • General Electric membayar KPMG US$24 million utk jasa auditing services, tapi membayar 3 kali dari jumlah tersebut utk jasa konsultasi • Sprint membayar Ernst & Young US$12 million utk auditing service, & US$63.8 million utk consultancy services Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  19. CONFLICT OF INTEREST Kasus HIH Insurance, Arthur Andersen bermasalah: • Andersen memperoleh “significant fees” dari jasa non-audit yang menimbulkan conflict of interest dengan kewajiban audit. • Komisaris HIH terdiri dari mantan partner Andersen. • Salah satu partner Andersen menjadi Chairman dari Dewan Komisaris HIH dan masih menerima fee dari jasa konsultasi. • Seorang partner dipecat dari tim audit gara gara bertemu dgn komisaris independen tanpa sepengatahuan manajemen. Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  20. MASALAH AUDIT: ANDERSEN Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  21. KESALAHAN ANDERSEN DLM ENRON • Incomptence • Judgment Errors berkaitan dgn temuan audit • Lack of Information karena stafnya tidak memberikan informasi yg penting • Tekanan waktu berkaitan dgn penentuan pendapatan dan tekanan anggaran shg berpengaruh pada lingkup pekerjaan audit & pertimbangan penting lainnya • Tidak mau bertentangan dgn manajemen dan tidak memberi saran kepada komisaris agar tidak menyinggung petinggi enron • Kegagalan kebijakan internal AA berkaitan dgn quality control • Kesalahan dalam menjalankan Fiduciary role sbg auditor Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

  22. THANK YOU Consultancy Fee atau Auditing Fee? Professionalism atau Commercialism? Ingat Brur, Ente memiliki Etika Profesi! Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi

More Related