1 / 36

KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR Wiwiek Awiati IICT

KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR Wiwiek Awiati IICT. 1. PENGORGANISASIAN PERUNDINGAN 2. PERUNDINGAN 3. MEMFASILITASI 4. KOMUNIKASI. PENGORGANISASIAN PERUNDINGAN. Mediator merencanakan dan menjadwalkan pertemuan Mediator harus tiba tepat waktu Mediator menyambut kedatangan

ross-osborn
Download Presentation

KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR Wiwiek Awiati IICT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KETRAMPILAN DAN TEKNIK MEDIATOR Wiwiek Awiati IICT

  2. 1. PENGORGANISASIAN PERUNDINGAN • 2. PERUNDINGAN • 3. MEMFASILITASI • 4. KOMUNIKASI

  3. PENGORGANISASIAN PERUNDINGAN • Mediator merencanakan dan • menjadwalkan pertemuan • Mediator harus tiba tepat waktu • Mediator menyambut kedatangan • para pihak dalam ruang • perundingan

  4. Keterampilan pengorganisasian…(lanjutan) • Mediator menghindari berbincang-bincang dengan salah satu pihak sebelum atau pada saat kedatangan pihak lainnya • Mediator mengawasi para pihak ketika meninggalkan ruang perundingan, terutama jika suasana yang masih emosional

  5. Keterampilan pengorganisasian…(lanjutan) • Membiarkan para pihak mengambil tempat duduk sendiri atas dasar pertimbangan mereka sendiri • Mediator mengambil tempat duduk dengan jarak yang sama di antara para pihak: netralitas

  6. BEBERAPA BENTUK PENATAAN MEJA PERUNDINGAN • OVAL • PERSEGI EMPAT • PERSEGI LIMA/PENTAGON UNTUK MULTI PARTIES

  7. MEDIATOR MENYIAPKAN DAN MAMPU MENGGUNAKAN PERALATAN VISUAL SEPERTI WHITEBOARD, KERTAS FLIPCHART, SPIDOL, OVERHEAD PROJECTOR (LCD)

  8. PERUNDINGAN • MEMIMPIN DAN MENGARAHKAN PERTEMUAN PERUNDINGAN SESUAI AGENDA • SELALU MENGINGATKAN BAHWA PARA PIHAK YANG MENCARI PENYELESAIAN BUKAN MEDIATOR • MEDIATOR HANYA MEMBANTU • MEDIATOR MENENTUKAN SIAPA BERBICARA LEBIH DULU DAN SIAPA KEMUDIAN • KAPAN MENGADAKAN KAUKUS • KAPAN DIADAKAN SKORSING

  9. MEDIATOR HARUS MEMPUNYAI KEMAMPUAN MENTRANSFER KETRAMPILAN PERUNDINGAN KEPADA PARA PIHAK MELALUI SARAN DAN NASEHAT TENTANG PERUNDINGAN INTEREST BASEDMENEKANKAN ADANYA KESAMAAN KEPENTINGAN PARA PIHAK

  10. MEMBANTU PARA PIHAK MELAKUKAN BRAINSTORMINGMENDORONG MASING-MASING PIHAK UNTUK MENGUSULKAN BENTUK PENYELESAIAN MASALAH TANPA DIINTERUPSI OLEH EVALUASI PIHAK LAIN: SETELAH MASING-MASING PIHAK SELESAI MENYAMPAIKAN USULANNYA, MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK DALAM MENGEVALUASI BERBAGAI USULAN DENGAN MENGACU PADA DESIRABILITY, PRATICABILITY DAN BIAYA TIAP USULAN.

  11. MEMFASILITASI MENGUBAH POSISI PARA PIHAK MENJADI ISU-ISU YANG PERLU DIPECAHKAN OLEH PARA PIHAK (merubah dari sikap posisional ke arah memahami kepentingan pihak lain)

  12. MENGATASI EMOSI • PENGUNGKAPAN EMOSI TIDAK DILARANG TETAPI PERLU DIKONTROL • MEDIATOR HARUS MAMPU MENAHAN EMOSINYA SENDIRI KETIKA MENGHADAPI EMOSI SALAH SATU PIHAK

  13. MENGATASI EMOSI YANG MODERAT • DIDENGARKAN SAJA • SECARA PERLAHAN DIALIHKAN • INGATKAN PIHAK YANG EMOSI PADA PERMASALAHAN YANG PERLU DIATASI

  14. MENGATASI EMOSI YANG AUTORITATIF • IDENTIFIKASI PENGUNGKAPAN EMOSI YANG TIDAK WAJAR • INGATKAN PADA ATURAN PERUNDINGAN • INGATKAN PIHAK YANG EMOSI DENGAN KOMITMEN PADA PROSES PENYELESAIAN

  15. MENGATASI EMOSI YANG TINGGI/KUAT • SKORSING PERTEMUAN UNTUK ISTIRAHAT SEJENAK • PERTEMUAN TERPISAH (KAUKUS) • ANCAMAN PEMUTUSAN PROSES MEDIASI

  16. MENGHADAPI KEMUNGKINAN JALAN BUNTU (DEADLOCK): • DORONG PARA PIHAK UNTUK MENGUNGKAPKAN PERMINTAAN ATAU TUNTUTAN, TAK BOLEH ADA LAGI YANG TERSEMBUNYI • USULAN AGAR PARA PIHAK MENDAPATKAN NASEHAT PROFESIONAL • MEMINTA INFORMASI TAMBAHAN KEPADA PARA PIHAK • USUL PENYERAHAN MASALAH KEPADA SEORANG AHLI MENGIKAT/TIDAK MENGIKAT • GANTI SEORANG/LEBIH TIM PERUNDING

  17. MELINTASI HALANGAN TERAKHIR (THE LAST GAP): JALAN BUNTU KHAS: ADA SATU MASALAH YANG MENGGANJAL, BIASANYA TENTANG JUMLAH UANG, SEMENTARA MASALAH-MASALAH LAIN TELAH DAPAT DISEPAKATI

  18. KIAT MEDIATOR • (1) BUKA KEMBALI PEMBAHASAN • (2) BERIKAN KESEMPATAN KEPADA SATU PIHAK DALAM JANGKA WAKU TERTENTU MEMIKIRKAN TAWARAN TERBAIK DARI PIHAK LAINNYA, KALAU MASIH MUNGKIN PECAH MASALAH ITU MENJADI SUB-SUB MASALAH

  19. KOMUNIKASI

  20. KOMUNIKASI VERBAL • Berbicara dengan tenang, meyakinkan; • Hindari penggunaan istilah dan ungkapan teknis yang mungkin tidak dimengerti para pihak; • Jika para pihak menggunakan kata-kata keras mediator dapat mengganti dengan kata-kata yang lebih netral, misalkan: • - Menuntut diganti dengan mengusulkan, • - menolak diganti dengan belum dapat • menerima, • - konflik diganti dengan perbedaan sudut • pandang.

  21. MENDENGAR SECARA EFEKTIF • Mendengar secara efektif (memahami pesan yang disampaikan lewat kata) • Menangkap fakta yang dikemukakan dan juga perasaan/emosi pembicara • Pusatkan perhatian secara fisik dan psikologis terhadap pembicaraan, memandang pada si pembicara, kontak mata • Mengikuti pembicaraan, tidak memutus/menyela pembicaraan/interupsi, bertanya, membuat catatan • Memberikan umpan balik/ memperlihatkan pemahaman dengan mengidentifikasi isi dan perasaan yang disampaikan oleh pembicara

  22. HAL-HAL YANG DAPAT MENGGANGGU/ MENDENGAR EFEKTIF • Berkaitan dengan diri pembcara: ketidakjelasan, gaya bicara yang menggangu, penampilan fisik, nada bicara, kecepatan bicara, ketidak koherenan; • (2) berkaitan dengan si pendengar: kurang perhatian, kelelahan, ketidaktahuan pokok masalah; keterlibatan secara emosional; • (3) berkaitan dengan lingkungan: kebisingan dari luar, lampu silau, alat pengeras suara yang buruk dan tempat duduk yang tak nyaman.

  23. MEMBINGKAI ULANG • Tidak sama dengan mengulangi kata-kata, tetapi menggunakan kata-kata lain, ungkapan dan tekanan untuk merefleksikan apa yang telah disampaikan oleh satu atau para pihak

  24. FUNGSI MEMBINGKAI ULANG • Untuk meniadakan ungkapan atau kata-kata bermusuhan • Mereorientasi padangan negatif ke arah pandangan positif • Alihkan fokus dari posisi ke kepentingan yang melatarbelakangi • Alihkan dari fokus pada orang kepada pokok masalah • Alihkan fokus dari masa lalu pada masa sekarang dan masa datang • Jadikan pokok masalah sebagai masalah bersama para pihak

  25. PERNYATAAN SATU PIHAK, MISAL BERNAMA ALI BINGKAI ULANG OLEH MEDIATOR SASARAN BINGKAI ULANG KEMUNGKINAN TANGGAPAN DIA ADALAH SEORANG PENGUSAHA PEMBOHONG, PENYERAHAN BARANG TIDAK PERNAH TEPAT WAKTU JADI, PAK ALI, KALAU PENYERAHAN TEPAT WAKTU, ANDA DAPAT MERENCANAKAN PROSES USAHA ANDA SECARA LEBIH BAIK? MENGALIHKAN FOKUS DARI ORANG PADA MASALAH, DARI MASA LALU KE MASA DEPAN SAYA RASA BEGITU PEMERINTAH HARUS MENUTUP PABRIK PEMBAWA BENCANA YANG TELAH MENCEMARI TAMBAK KAMI JADI, PAK ALI ANDA INGIN MEMBICARAKAN MASALAH MENGATASI PENCEMARAN MENGALIHKAN DARI FOKUS PADA POSISI KE ARAH KEPENTINGAN, DARI FOKUS NEGATIF KE FOKUS POSITIF CONTOH-CONTOH BINGKAI ULANG:

  26. KOMUNIKASI NON VERBAL CARA-CARA KOMUNIKASI TANPA MENGGUNAKAN KATA-KATA LISAN MAUPUN TULISAN. KOMUNIKASI INI DAPAT MENGANDUNG PESAN KEKUATAN, PENGHINAAN, RASA UGGUL ATAU KEKURANG YAKINAN

  27. MEDIATOR PERLU MAMPU MENANGKAP DAN MENDIAGNOSA KOMUNIKASI NON VERBAL INI, SEPERTI GELENG KEPALA, ANGGUKAN, DESIS SUARA, TARIKAN NAPAS, DESAH SUARA • MEDIATOR PERLU MENANGKAP DAN MENDIAGNOSA BAHASA TUBUH SEPERTI GERAKAN TUBUH, GERAKAN TANGAN, EKSPRESI WAJAH

  28. BENTUK-BENTUK PERTANYAAN • PERTANYAAN TERBUKA: • DAPAT DIKEMUKAKAN PADA SETAP TAHAPAN MEDIASI, MISALKAN PAK ALI DAPATKAH ANDA CERITAKAN BAGAMANA TERJADINYA PERISTIWA KECELAKAAN ITU? • PERTANYAAN TERTUTUP: • DIMAKSUDKAN UNTUK MENDAPATKAN JAWABAN YA ATAU TIDAK. • TIPE PERTANYAAN INI HANYA DAPAT DIAJUKAN PADA SITUASI TERTENTU SAJA.

  29. PERTANYAAN MEMPERJELAS: • TIPE PERTANAAN INI INGIN MEMPERJELAS PEMAHAMAN DARI MEDIATOR, TETAPI MEMUNGKINKAN PIHAK YANG DITANYA UNTUK MEMBERI JAWABAN YANG BERSIFAT MEMBENARKAN, MENGUBAH ATAU MEMBANTAH . • MISALKAN: PAK ALI, BENARKAH SEPENGETAHUAN ANDA PERALATAN TELAH DIPERIKSA SEBELUM TERJADINYA PERISTIWA ITU? • PERTANYAAN REFLEKSIF: • DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBERIKAN KESEMPATAN SALAH SATU ATAU PARA PIHAK UNTUK MEMIKIRKAN HAL TERTENTU. • MISALKAN SATU PIHAK YANG MERASA TIDAK ADA KEKUATAN, MAKA MEDIATOR DAPAT BERTANYA: BENARKAH SAAT INI ANDA MERASA TIDAK BERDAYA? • PERTANYAAN MENYELIDIK: • UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI TAMBAHAN. • MISALKAN: JIKA WAKTU ITU ANDA MEMPUNYAI WAKTU, BERSEDIAKAH ANDA UNTUK HADIR DALAM PERTEMUN?

  30. REITERASI (MENGULANG PERNYATAAN) JIKA MENURUT MEDIATOR ADA HAL-HAL PENTING YANG DIKEMUKAKAN OLEH SALAH SATU PIHAK, TETAPI PIHAK LAIN TIDAK BEGITU MEMBERI PERHATIAN, MAKA MEDIATOR DAPAT MENGULANG PERNYATAAN ITU, ATAU JIKA SALAH SATU PIHAK BERBICARA CEPAT

  31. MENYIMPULKAN DILAKUKAN UNTUK MERUMUSKAN HAL-HAL PENTING SETELAH BERLANGSUNG PEMBICARAAN ANTARA PIHAK

  32. TUJUAN:Memungkinkan mediator untuk menguji apakah pengertiannya atas masalah benar; • menetapkan dasar untuk pembicaraan dalam sesi perundingan berikut • KAPAN: • Setelah penyampaian oleh para pihak; • Setelah setiap sesi perundingan; • Pada waktu memulai sesi perundingan; • Setelah beristrahat; • Ketika para pihak mencapai kebuntuan; • Sebelum kesepakatan difinalisasi.

  33. MEMBUAT CATATAN • DALAM PRAKTEK MEDIASI JARANG ADA TAPE PEREKAM MENGINGAT SIFAT KERAHASIAAN • BIASANYA UNTUK MENGENAL EJAAN NAMA SECARA BENAR • IDENTIFIKASI ISSUE • IDENTIFIKASI KESAMAAN PANDANG PARA PIHAK • IDENTIFIKASI PERBEDAAN PANDANG • MENYIAPKAN AGENDA

  34. EMPATI • MEMPERLIHATKAN RASA PENGERTIAN, TANPA MEMPERLIHATKAN KEBERPIHAKAN

  35. HUMOR PERNYATAAN HUMOR DARI MEDIATOR KADANG-KADANG PERLU UNTUK MERELKASKAN SUASANA PERUNDINGAN, TETAPI TIDAK MENJADIKAN SALAH SATU PIHAK SEBAGAI BAHAN HUMOR ATAU HAL-HAL SENSITIF BAGI PARA PIHAK. JANGAN DIGUNAKAN TERLALU SERING

  36. MEDIATION YOUR WIN-WIN SOLUTION

More Related