1 / 13

TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN

TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN. PENDAHULUAN. * Peledakan ? Kapan lakukan peledakan ? Apa yang diledakkan ? Kenapa perlu pelajari teknik peledakan ?. Peledakan merupakan seni dimana hasil yang kita dapatkan bisa bervariasi pada satu material yang sama. . Batuan . Bahan Peledak.

shel
Download Presentation

TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNIK PEMBORAN DAN PELEDAKAN PENDAHULUAN

  2. * Peledakan ? Kapan lakukan peledakan ? Apa yang diledakkan ? Kenapa perlu pelajari teknik peledakan ?

  3. Peledakan merupakan seni dimana hasil yang kita dapatkan bisa bervariasi pada satu material yang sama. Batuan Bahan Peledak Metoda Peledakan Rancang Bangun

  4. Faktor-faktor yang pengaruhi hasil peledakkan: • Ada tidaknya bidang bebas (free face) • Jenis batuan yang diledakkan • Jenis bahan peledak/kekuatannya • Cara peledakan yang dilakukan - serentak - delay 5. Tingkat kerapatan pada isian 6. Perbandingan antara burden, spacing, steming dan kedalaman lubang tembak 7. fragmentasi

  5. Batuan Secara geologis : - batu beku - batu sedimen - batu metamorf Sifat batuan yang penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan : • Kekuatan (strength) - kuat tekan (compressive strength) - kuat tarik (tensile strength)

  6. klasifikasi berdasar kuat tekan : a. sangat kuat > 25000 psi b. kuat 10.000 – 25.000 psi c. lemah 5.000 – 10.000 psi d. sangat lemah < 5.000 psi Kekuatan batuan juga dipengaruhi oleh struktur geologi. Banyak kekar → batuan lemah → belum tentu mudah diledakkan.

  7. 2. Bobot isi (density) 3. Kecepatan propagasi energi → kemampuan meneruskan gelombang kejut (detonasi). makin rapat batuan → makin tinggi densitas → kecepatan meneruskan propagasi makin besar 4. Daya lenting (resilience) → sifat deformasi batuan (elastis, plastis) 5. Struktur batuan kekar : - masif, spasi kekar > 6’ - bongkah, spasi kekar 1’ – 6’ - pecah, spasi kekar 3” – 1’ - hancur, fragmen ukuran < 3”

  8. Black Powder (1242) Sejarah perkembangan Bahan Peledak Dynamite (1846) ANFO (1925) Water Gel Explosive (1942) Slurries

  9. Black Powder pertama muncul di cina abad 12 - tidak tahan panas - mudah meledak digunakan sebagai mesiu. Pabrik BP pertama didirikan di Milton Massacusset (AS) tahun 1675. Tambang yang pertama kali gunakan BP adalah tambg timah (1689) di Cornwall England, tambg tembaga (1705) di Simsbury connecticut. BP dipakai di Switzerland untuk jalan raya albula (1696)

  10. 2. Dynamite Berbentuk gelatin. Ditemukan pertama kali tahun 1846 oleh Ascanio Sobrero. Pabrik nitroglycerin dibangun (1861) Alfred Nobel dekat stockholm, Heleneborg – swedwen. Dilakukan penelitian untuk penggunaan dynamite pada tambang batubara → permissibilitas. Penggunaan ethylene glycol dynitrate + NG → mengatasi masalah membekunya dynamit

  11. 3. Amonium Nitrate & Tovex WG Untuk dapat meledak perlu pemanas, aman bila tidak dicampur dynamite. Ditemukan pertama oleh J.R. Glauber tahun 1859. Handak water gel mulai dipasarkan tahun 1957 1958 Du Pont membuat Tovex WG diameter besar. Tovex Ø < dibuat mulai tahun 1970 4. Initiating Devices Tahun 1745 Dr. Watson dari Royal Society of England meledakkan BP dengan “electrick spark”. Ben Franklin memampatkan BP dalam tabung Moses Show → gun powder (pengapian listrik) William Bickford → Sumbu api

  12. Alfred Nobel mengembangkan detonator komersial berupa mercury fulminate. H. Julius Smith → detonator listrik, blsting machine, delay cap. 1973 dikembangkan sumbu ledak dengan bahan PETN, pembungkus dari cotton diganti plastik. Tahun 1946 munculnya delay dengan interval pendek dalam milidetik sampai detik. 1950 an muncul delay connector untuk memperoleh efek perlambatan dalam sumbu ledak 1976 diperkenalkan non-electric delay cap & delay blasting seperti nonel dan hercudet

  13. 5. Industri Handak di Indonesia Pabrik handak untuk industri satu-satunya ada di Tasikmalaya (Jabar) bernama DAHANA. Produksinya berupa Damotin, geodin, sumbu api dan sumbu ledak

More Related