1 / 13

E-Commerce dan Peluang Pengembangan Bisnis Internet di Indonesia (sebuah tinjauan makro)

E-Commerce dan Peluang Pengembangan Bisnis Internet di Indonesia (sebuah tinjauan makro). Risa Bhinekawati Direktur Eksekutif MASTEL exec-dir@mastel.or.id Yogyakarta, 1 April 2000. Isi Paparan. Apakah E-Commerce itu? Keadaan E-Commerce di Indonesia Beberapa indikator penting

severino
Download Presentation

E-Commerce dan Peluang Pengembangan Bisnis Internet di Indonesia (sebuah tinjauan makro)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. E-Commerce danPeluang Pengembangan Bisnis Internet di Indonesia(sebuah tinjauan makro) Risa Bhinekawati Direktur Eksekutif MASTEL exec-dir@mastel.or.id Yogyakarta, 1 April 2000

  2. Isi Paparan • Apakah E-Commerce itu? • Keadaan E-Commerce di Indonesia • Beberapa indikator penting • Prasyarat tumbuhnya E-Commerce dan Internet • Hambatan • Peluang • Dampak E-Commerce dan Internet terhadap UKM (Studi kasus: IWAPI) • Peran Warnet dalam membantu UKM • Penutup

  3. Apakah E-Commerce itu? • Definisi luas: segala bentuk transaksi yang menggunakan teknologi digital, meliputi network terbuka (Internet), network tertutup (EDI), credit card dan debit card • Definisi sempit: segala transaksi yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), sehingga E-Commerce hanyalah merupakan aplikasi Internet Sumber: The Canadian Electronic Commerce Strategy

  4. E-Commerce/Internet di Indonesia • Masih pada tingkat awal atau perkenalan • Potensi perkembangan sangat tinggi di kota-kota besar yang memiliki tingkat pendidikan, penghasilan dan kemampuan infrastruktur telekomunikasi yang memadai. • Sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengenal E-Commerce/Internet, namun bagi sebagian kecil golongan masyarakat, E-Commerce/Internet telah menjadi bisnis yang berpeluang luar biasa. Contoh: detik.com

  5. Beberapa Indikator Penting:Infrastruktur Informasi • Fasilitas Telepon: 5,571,644 sst (2.7/100); Selular: 2,000,000 sst (0.9/100) • Pelanggan internet: 250,000 pelanggan dengan 1 juta pengguna. Prediksi: 390,000 pelanggan (2000); 500,000 pelanggan (2001): pertumbuhan > 100% • Domain: 600 tahun 1997 dan 1,200 tahun 1998 • 46 ISP, ditambah 18 lisensi yang baru dikeluarkan • Populasi PC: 2,5 juta • Wartel: >100,000 unit di seluruh Indonesia • Pemegang Credit/Debit Card masih terbatas

  6. Beberapa Indikator PentingSosial -Ekonomi • Total populasi Indonesia: 210 juta (36% di perkotaan, 64% di pedesaan) • Pedesaan: ekonomi berbasiskan sumber daya alam dan padat karya; perkotaan: diberbagai bidang sudah berbasiskan ilmu pengetahuan • Pendapatan per kapita: < $1000 • Kemampuan berbahasa Indonesia: 97% penduduk; kemampuan berbahasa Inggris: <4% • Konsumsi telekomunikasi: • Telephony bandwith: sekitar 30 juta penduduk • Internet bandwith: sekitar 1 juta penduduk • lebih dari 100 juta penduduk belum pernah mengenal telepon.

  7. Prasyarat berkembangnya E-Commerce dan Internet • Adanya infrastruktur informasi yang kuat dan handal: tersedianya akses telekomunikasi untuk sebagian besar penduduk • Adanya kepercayaan akan ekonomi berbasiskan digital: keamanan, kerahasiaan pribadi (privacy), perlindungan konsumen • Adanya aturan pasar yang jelas: perangkat hukum, perpajakan, perlindungan HAKI • Adanya SDM yang mampu menggunakan kesempatan dan memanfaatkan kesempatan yang ditimbulkan oleh fenomena baru ini. Sumber: The Canadian Electronic Commerce Strategy

  8. Hambatan PerkembanganE-Commerce/Internet di Indonesia • Upaya pengembangan e-commerce terpecah-pecah tanpa peta yang jelas tentang siapa yang melakukan apa. • Infrastruktur Informasi tidak memadai • Kurangnya SDM yang berkualitas • Harga Hardware/software masih cukup tinggi • Faktor keamanan belum mendukung. • Kemampuan bahasa Inggris sangat kurang. • Masalah budaya

  9. Peluang • Generasi muda Indonesia cepat menyesuaikan diri • Tingkat pendidikan terus meningkat • Meningkatnya kesadaran bahwa E-Commerce/Internet dapat: • membuka pasar dan jasa baru, • meningkatkan efisiensi • memotong birokrasi, dll • Mulai dipikirkannya perangkat hukum yang mendukung berkembangnya E-Commerce dan Internet

  10. Dampak E-Commerce/Internet terhadap UKM (studi kasus: IWAPI) • IWAPI mempunyai 15,000 anggota di 26 provinsi dengan berbagai ukuran usaha (di lihat dari aset - di luar tanah dan gedung): • 82% Usaha Kecil, aset: Rp. 5 - 50 juta • 15% Usaha Menengah, aset: Rp. 50 - 500 juta • 3% Usaha Besar, aset: > Rp. 500 juta • Kurang dari 10% yang menggunakan Internet walaupun hampir 50% telah memakai PC. • Orientasi pasar: lokal: 75%, Nasional: 16%, Internasional/Ekspor: 9% (terutama di Jakarta, Bandung, Denpasar, Solo dan Yogyakarta) • E-commerce/Internet merupakan fenomena baru, namun anggota yang berorientasi ekspor telah memanfaatkannya.

  11. Peran Warnet dalam membantu UKM • Warnet membuka peluang UKM terhadap akses pasar • Warnet memperluas akses UKM terhadap Internet • Warnet dapat dikembangkan menjadi Balai Informasi Masyarakat yang menyediakan jasa-jasa tambahan seperti: pembuatan website, pemberian alamat email, dsb.

  12. Kesimpulan • E-Commerce/Internet berpeluang besar untuk berkembang, karena Indonesia baru mulai. • Warnet dapat membantu percepatan pertumbuhan penggunaan E-Commerce/Internet • Tugas untuk mengatasi berbagai tantangan dalam menumbuhkan E-Commerce/Internet di Indonesia sangatlah besar • Kita semua dapat menyumbangkan sesuatu untuk mewujudkan penggunaan E-Commerce/Internet dalam meningkatkan daya saing bangsa.

  13. Terima Kasih

More Related