1 / 68

TEORI SASTRA

TEORI SASTRA. MATERI POKOK Pengertian Sastra Jawa Kuna Sastra JawaTengahan Sastra Jawa Islam Sastra Jawa Baru Sastra Jawa Modern Pengertian sastra bersifat kontekstual Sastra klasik Sastra modern. MATERI POKOK. Konvensi sastra Jawa Tradisionall dan Modern

Download Presentation

TEORI SASTRA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI SASTRA MATERI POKOK • Pengertian SastraJawa Kuna SastraJawaTengahan SastraJawa Islam SastraJawaBaru SastraJawaModern • Pengertiansastrabersifatkontekstual • Sastraklasik • Sastramodern

  2. MATERI POKOK • KonvensisastraJawaTradisionalldan Modern • BentukdanjeniskaryasastraJawa • PperkembangansastraJawa • TEORI SASTRA • Pengertianistilahistilahdalamsastra • Karyasastrasebagaikaryaseni • Ilmusastra • Pengetahuansastra

  3. SASTRA • TeoriSastra • IlmuSastra • SejarahSastra • KritikSastra TIGA BIDANG ILMU SASTRA • Teorisastra: mempelajariteorisastra, meliputilatarbelakangsastra, istilah, konsep, prinsipdasarumum, gatya, komposisi, genre, pendekatan, dsb

  4. SejarahSastra: Mempelajaripenyusunanperkembangansastradariawalhingga yang terakhir, mencakupsejarahlahirnyakaryasastra, jenisjenissastra, perkembanganpemikiranmanusia yang mengemukadalamkaryasastra, perkembanganaliranalirandalamsastra, dsb • KritisSastra: Pembicaraankaryasastraberupakajian, tinjauan, analisis, penelitianmaupunapresiasisastra yang membutuhkanteorisastra agar kritik yang dihasilkannyabersifatilmiah

  5. KARYA SASTAR SEBAGAI DUNIA REKAAN • Karyasastrasebagaistrukturduniarekaan • Realitasdalamkaryasastraadalahrealitasrekaan yang tidaksamadengandenganrealitiasdunianyata, karenasudahadacampurtanganpengarangsehinggakebenaran yang dimaksudadalahkebenaranmenurutidealnyapengarang • Sebagaipencerminankehidupantidakberartikaryasastramerupakangambarantentangkehidupantetapimerupakanpendapatpengarangtentangkeseluruhankehidupan • Karyasastrameskipunbersifatrekaantetapitetapmengacupadarealitasdalamdunianyata

  6. FUNGSI KARYA SASTRA • Dulce : menyenangkan • Utile: berguna KEINDAHAN DALAM KARYA SASTRA • Keutuhan • Keselatasan • kejelasan

  7. GENRE SASTRA • Aristoteles • Epik • Lirik • Drama PERKEMBANGAN GENRE SASTRA • Prosa, karanganbebas • Puisi, adaemosi, pemikiran(ide) danstrukturbentuk • Drama, berasaldaribahasaYunanidraomai yang berartiberbuat. Pertunjukanceritaataulakonkehidupanmanusia yang dipentaskan.

  8. JENIS DRAMA • Tragedi: drama yang berceritatentangkesedihan • Kpmedi: drama jenakabeisisindiranataukritik • Tragedikomedi: drama yang berceritatentangkesedihansekaligusbersifatjenaka • Opera: drama yang cakapannyaberupanyanyian • Operet: drama sejenis opera yang lebihpendek • Tableau: drama tanpa kata kata, pelakuhanyamengandalkangerakpatahpatah • Minikata: drama dengancakapansinkat yang mengandalkangerakteatrikal • Lawakan: drama yang sepenuhnyaberisi humor, sehinggaisicerittidakpenting

  9. PROSA REKAAN • Merupakankisahanataucerita yang diembanolehpelakupelakutertentudenganperanan, lataratautahapandanrangkaianceritatertentu yang bertolakdarihasilimajinasipengarangsehinggaterjalinsuatucerita

  10. BENTUK KOMUNIKASI PROSA REKAAN • Prosarekaanadalahsalahsatubentukkomunikasi. Sastrawaninginmenyampaikanpikiran, perasaandankeinginannyakepadapembaca. Dalamkaryasastrasastrawanmengemukakanpikirannyadanperasaannyakepadapembacalewatpencerita. Penceritainilah yang berceritatentangtokohtokoh, peristiwa, tempatdanhal lain yang adadidalamkaryasastrakepadpembacaataupendengar

  11. BENTUK PROSA REKAAN • Prosa lama: • Dongeng • Mitos • Legenda • Parwa • Prosa Modern • Roman • Novel, cerpen

  12. UNSUR INTRINSIK PROSA REKAAN • Tokoh: pelaku yang mengembanperistiwadalamceritasehinggamenjalinsuatucerita • Penokohan: carasastrawanmenampilkantokoh • Perwatakan: pemberianwatakpadatokoh TOKOH DILIHAT DARI PERANAN • Dari peranandanketerlibatan: • Tokohutama • Tokohtambahan • Dari perkembangankepribadiantokoh • Tokohdinamis • Tokohstatis

  13. TOKOH DINAMISDAN STATIS • Tokohdinamis:Tokoh yang kepribadiannyaselaluberkembang • Tokohstatis: tokoh yang mempunyaikepribadiantetap TOKOH DARI WATAKNYA • Dibedakantokohprotagonisdanantagonis • Tokohprotagonis: tokoh yang wataknyadisukaipembaca • Tokohantagonis: tokoh yang wataknyadibencipembaca

  14. Cara memahamiwataktokoh • Melaluituturanpengarangterhadapkarakteristikpelakunya • Gambaran yang diberikanpengaranglewatgambaranlingkungankehidupannya tau caraberpakaian • Menunjukkanbagaimanaperilakunya • Melihatbagaimanatokohituberbicaratentangdirinyasendiri, • Melihatbagaimanabagaimanatokoh lain berbicaratentangnya • Melihattokoh lain berbincangdengannya • Melihatbagaimanatokohtokoh yang lain memberireaksiterhadapnya • Melihatbagaimanatokohitudalammereaksitokoh lain

  15. UnsurIntrinsik Tema • HakekatTema -Temamerupakandasarcerita, gagasandasar umumsebuahkarya. - Temaadalahmaknasebuahcerita yang secara sederhana (Stanton dalamNurgiyantoro, 1998: 70). • TemaMengangkatMasalahKehidupan - Hal-haldalamkehidupan yang seringdiangkat sebagaitemamisalnya, hal yang berkaitandengan cinta, rindu, cemas, takut, maut, religius, nafsu, dll.

  16. TemadanUnsurCerita yang Lain - Tema akanmenjadimaknaceritajikaadadalam keterkaitannyadenganunsur-unsur lain, yaitu tokohdanpenokohan, plot danpemplotan, latar danpelataran, sertacerita. • Penggolongan Tema 1. TemaTradisionaldanNontradisional Merupakan tema yang menunjuk pada tema yang hanya “itu-itu” saja, dalam arti ia telah lama digunakan dan dapat ditemukan di dalam berbagai cerita, termasuk cerita lama. Misal: kebenaran dan keadilan mengalahkan kejahatan, tindak kejahatan akan terlihat walaupun ditutup-tutupi, becik ketitik ala ketara, cinta sejati menuntut pengorbanan, kawan sejati adalah kawan di saat duka, dll.

  17. 2. TingkatanTemaMenurut Shipley • Tematingkatfisik, yaitumanusiasebagai (atau: dalamtingkatkejiwaanmolekul, man as molecul. • Tematingkatorganik, yaitumanusiasebagai (atau: dalamtingkatkejiwaan) plotoplasma, man as protoplasm. • Tematingkatsosial, yaitumanusiasebagaimakluksosial, man as sicious. • Tematingkategoik, yaitumanusiasebagaiindividu, mas as individualism. • Tematingkatdivine, yaitumanusiasebagaimakluktingkattinggi yang belumtentusetiaporangmengalamidanataumencapainya.

  18. 3. TemaUtamadanTemaTambahan • Temapokok/tema mayor, yaitumaknapokokcerita yang menjadidasarataugagasandasarumumkaryaitu. • Tematambahan/tema minor, yaitumakna yang hanyaterdapatpadabagian-bagiantertentucerita. • PenafsiranTema • Denganmempertimbangkantiapdetilcerita yang menonjol. • Tidakbersifatbertentangandengantiapdetilcerita. • Tidakmendasarkandiripadabukti-bukti yang tidakdinyatakanbaiksecaralangsungmaupunidaklangsungdalamkarya yang bersangkutan. • Mendasarkandiripadabukti-bukti yang secaralangsungadadanatau yang disarankandalamcerita,

  19. Cerita • HakikatCerita - Sebuahnarasiberbagaikejadianyansengaja disusunberdasarkanurutanwaktu (Forster dalamNurgiyantoro, 1998: 91). - Sebuahurutankejadian yang sederhana dalamurutanwaktu (Abrams dalam Nurgiyantoro, 1998: 91). - Peristiwa-peristiwa yang terjadiberdasarkan urutanwaktu yang disajikandalamsebuah karyafiksi (Kenny Nurgiyantoro, 1998: 91).

  20. Ceritadan Plot - Ceritadan plot sama-samamendasarkandiri dalamrangkaianperistiwa, namuntututan plot bersifatlebihkompleksdaripadacerita. - Untukmembedakandapatdilakukandengan beberapapertanyaan. Cerita: • Bagaimanaseterusnya? • Bagaimanakelanjutannya? Plot: • Mengapademikian? • Mengapaperistiwaitudapatterjadi? • Apahubunganantaraperistiwainidanitu?

  21. CeritadanPokokPermasalahan - Isiceritaadalahsesuatu yang dikisahkan dalamsebuahkaryafiksi. - Permasalahanmerupakansesuatu yang diacu atauberkaitandenganisicerita. Pemilihan pokokpermasalahanceritafiksibiasanyaada kaitannyadenganpemilihantema. • CeritadanFakta - Ceritamerupakankarangan yang berisihal- hal yang dikhayalkan (fiction). - Faktamerupakankarangan yang memuathal- hal yang nyata-ada-terjadi.

  22. Pemplotan 1. Hakikat Plot danPemplotan - Plotmerupakanapa yang dilakukanoleh tokohdanperistiwaapa yang terjadidan dialamitokoh (Kenny dalamNurgiyantoro, 1998: 75). - Plot adalahcerita yang berisiurutankejadian, namuntiapkejadianituhanyadihubungkan sebabakibat, peristiwa yang satudisebabkan ataumenyebabkanterjadinyaperistiwa yang lain (Stanton dalamNurgiyantoro, 1998: 113)

  23. - Pemplotanadalahpengembangan plot. - Pemplotanmerupakanpengolahandanpenyiasatan plot agar dapatmenarik yang bersangkutandengankaryafiksisecarakeseluruhan. 2. Peristiwa, Konflik, danKlimaks Peristiwa, konflik, danklimaksmerupakantigaunsur yang amatesensialdalampengembangansebuah plot cerita. Eksistensisebuah plot sangatditentukanolehperistiwa, konflik, danklimaks.

  24. a. Peristiwa Peristiwa adalahperalihandarisatukeadaankekeadaan yang lain (Luxemburg dkk dalam Nurgiyantoro, 1998: 117). • Peristiwa Fungsional: peristiwa-peristiwa yang menentukan dan atau mempengaruhi perkembangan plot. • Peristiwa Kaitan: peristiwa-peristiwa yang berfungsi mengaitkan peristiwa-peristiwa penting dalam pengurutan penyajian cerita (atau: secara plot). • Peristiwa Acuan: peristiwa yang tidak secara langsung berpengaruh dan atau berhubungan dengan perkembangan plot, melainkan mengacu pada unsur-unsur lain, misalnya berhubungan dengan masalah perwatakan atau suasana yang melingkupi batin seorang tokoh.

  25. b. Konflik • Konflikmerupakansesuatu yang bersifattidakmenyenangkan yang terjadidanataudialamiolehtokohcerita, jikatokohitumemilikikebebasanuntukmemilih, merekatidakakanmemilihperistiwaitumenimpadirinya (Fitzgerald dalamNurgiyantoro, 1998: 122). - Konflikadalahsuatu yang dramatik, mengacupadapertarunganantaraduakekuatan yang seimbangdanmenyiratkanadanyaaksidanaksibalasan (Wellekdan Warren dalamNurgiyantoro, 1998: 122).

  26. BentukKonflik 1. Konflikekternal: konflik yang terjadiantaraseorangtokohdengansesuatu yang diluardirinya, mungkindenganlingkunganmanusia. - KonflikFisik(konflik elemental): konflik yang disebabkanadanyaperbenturanantaratokohdenganlingkunganalam. Misal: konflikdanataupermasalahan yang dialamiseseorangtokohakibatadanyabanjirbesar.kemaraupanjang, gunungmeletus, dll. - Konfliksosial: konflik yang disebabkanolehadanyakontaksosialantarmanusia, ataumasalah-masalah yang munculakibatadanyahubunganantarmanusia. Misal: masalahperburuhan, penindasan, percekcokan, peperangan,dll

  27. 2. Konflik Internal (konflikkejiwaan): konflik yang terjadidalamhati, jiwaseorangtokoh (tokoh-tokoh) cerita. Konflikiniadalahkonflik yang dialamidengandirinyasendiri, ialebihmerupakanpermasalahan intern seorangmanusia. Misal:terjadinyapertentanganantaraduakeinginan, keyakinan, pilihan yang berbeda, harapan-harapan, dll.

  28. c. Klimaks: saatkonfliktelahmencapaitingkatintensitastertinggi, dansaat (hal) itumerupkansesuatu yang tidakdapatdihindarikejadiannya (Stanton dalamNurgiyantoro, 1998: 126). Sebuahkonflikakanmenjadiklimaksatautidak (diselesaikanatautidak), dalambanyakhalakandipengaruhiolehsikap, kemauan (barangkalijuga:kemampuan), dantujuanpokokpengarangdalammembangunkonfliksesuaidengantuntutandankoherensicerita.

  29. 3. KaidahPemplotan a. Plausibilitas(plausibility):sesuatuhal yang dapatdipercayasesuaidenganlogikacerita. b. Rasa ingintahu(suspense): adanyaperasaansemacamkurangpastiterhadapperistiwa-peristiwa yang akanterjadi, khususnya yang menimpatokoh yang diberi rasa simpatiolehpembaca (Abrams Nurgiyantoro, 1998: 134). Sebuahcerita yang yangbaikpastimemilikikadarsuspense (membangkitkan rasa ingintahu) yang tinggidihatipembaca. Salahsatucarauntukmembangkitkansuspense sebuahceritaadalahdenganmenampilkanapa yang disebutforeshadowing.

  30. Foreshadowing: penampilanperistiwa-peristiwatertentu yang bersifatmendahului, namunbiasanyaditampilkansecaratidaklangsungterhadapperistiwa-peristiwapenting yang akandikemukakankemudian. c. Kejutan(Surprise):

  31. STRUKTUR PUISI • 1. Bunyi • Fungsi: memperdalamucapan, menimbulkan rasa, menimbulkanbayanganangan, menimbulkansuasana yang khusus • Jenisbunyi • Bnyibunyikonsonanbersuara (b, d, g, j • Bunyiliquida: r,l • Bunyisengau: m,n,ng,ny

  32. BUNYI • Bunyivokal (asonansi) : a, e, I, o, u • KombinasibunyimerdudisebutEfoni, bunyiasonansi, bunyikonsonanbersuara, bunyiliquidadanbunyisengau • Kombinasibunyi yang tidakmerdudisebutkakofonimisalnyapadabunyikonsonantidakbersuara (k,p,t,s)

  33. StrukturPuisi • 2. Iramarhytm (Ing), rhythme (Pr) • Merupakanpergantianturunnaik, panjangpendek, keraslembutucapanbunyibahasadenganteratur • Jenisirama: metrumdanritme • Metrum: irama yang tetappergantiannyatetapmenurutpolatertentu. Hal itudisebabkanolehjumlahsukukata yang sudahtetapdantekanannya yang sudahtetap, pergantiannyatetapmenurutpolatertentu

  34. RITME Adalahirama yang disebabkanpertentangandanpergantianbunyi, tinggirendahsecarateratur, tetapitidakmerupakanjumlahsuku kata yang tetapmelainkanhenyamenjadigemadendangsukmapenyair KATA • Satuanarti yang menentukanstruktur formal linguistikkaryasastraadalah kata. • Denotasiadalahsebuah kata yang menunjukbenda/hal yang diberinamadenga kata itu, disebutkan/diceritakan. Jadisatu kata menunjukpadasatuhalsajasepertipadabahasailmiah.

  35. Konotasiadalahkata yang bermaknaluas, tidakhanyaberartimakna yang ditunjuk, tetapiterdapatartitambahan yang ditimbulkandariasosiasi-asosiasi yang keluardaridenotasinya. • BahasaKiasan, yaitudigunakanuntukmengiaskan/ menyamarkansesuatuhaldenganhal lain supayagambaranmenjadijelas, lebihmenarik, danhidup.

  36. MacamBahasaKiasan • Perbandingan • Metafora • Perumpamaan epos • Personifikasi • Metonimi • Sinekdoki • alegori

  37. Perbandingan, simile • Bahasakiasan yang menyamakansatuhaldengnhal lain denganmempergunakankatakatapenghubungdengankatakatapembandingsepertibagai, sebagai,bak, seperti,semisal, seumpama, laksana, • Metafora • Bahasakiasansepertiperbandingan yang tidakmemakaikatapembanding, karenamelihatsesuatudenganperantarabenda yang lain

  38. Perumpamaan Epos • Perbaningan yang dilanjutkanataudiperpanjang, yaitudibentukdengancaramelanjutkansifatsifatpembandingnyalebihlanjutdalamkalimatkalimatataufrasa yang berturutturut. • Alegori • Ceritakiasanataulukisankiasan, kiasaninimengiaskancerita lain ataukejadian lain.

  39. Personifikasi • Mempersamakanbendadenganmanusia, bendabendamatidibuatsepertimanusia yang apatbebuatdanberpikir. • Metonimia • Kiasanpenggantinamarhubungandengannyauntukmenggunakanobyektersebut.sebuahatributsebuahobyekataupenggunaansesuatu yang sangatdekat b

  40. Pencitraan • Citra penglihatan: citraan yang timbulkarenapenglihatan • Citra pendengaran: citraan yang ditimbulkanolehpendengaran Ketatabahasaan • Pemendekan kata • Penhilanganimbuhan • Penyimpanganunsursintaksis • Penghapusantandabaca • Pemutusan kata

  41. Pemendekankata • Kalausampaiwaktuku • ‘kumautakseorang–kanmerayu • Orang ngomonganjingnggonggong PenyimpanganStrukturSintaksis • Dihitammatamukembangmawardanmelati Penghapusantandabaca • Rasa darisegalarisausepidarisegalanabitanya • Dari segalanyatasebabdarisegalaabadsungsang • Dari segalasampaiduridarisegalarindulukadari

  42. PemutusanKata • Siapadapatkembalikansia pada mula sia pa da pa sia tinggal?

  43. KAKAWIN Praharsini akwehgostiniratangehayanwiwaksan lesyapatti rasa padhakêkêswilasa lawantocapaningupayasampunarpat ndahmangketasiratêkerikangparana

  44. Arjunawiwaha Z XVII.1 • Sajakdiatasdisebut “kakawin”, namametrumnya “Praharsini”, • Jumlahbaris 4 sebait • Jumlahsukukatatiapbaris 13 dankeempatbarissamajumlahsukukatanya • Penggubahankakawinterikatolehsukukata yang diucapkanpanjangdanpendek • Dalamistilahilmusastrabunyipanjangdisebut guru (berat) danbunyipendekdisebut (ringan)

  45. Dalamsistimtulisdigunakantanda – untukbunyipanjang (guru, berat) dantanda ◡ untukbunyipendek (lagu, ringan), • Tiapbarismempunyaiaturanpanjangpendektertentudanajeg, disebut “metrum”, • Metrumpadakakawindiatasdapatdirumuskansebagaiberikut: ggglllglg l/g • Tanda – digunakanbagibunyisukukata yang bervokal o, e, au, ai, a, i, u danbunyisukukatamati. • Tanda ◡ digunakanbagibunyisukukata yang bervokal a, i, dan u.

  46. Contohkakawin: • Kakawin 7 sukukatatiapbaris: Kumaralalita Metrum: lglllg g/l nda tan turidaangwang apantuhumapunggung kêdömanutakên kung kumara lalitaswi Wŗttasancaya b. 18

  47. Kakawin 8 sukukatatiapbaris: Widyutmala • Kakawin 9 sukukatatiapbaris: Halamuki • Kakawin 10 sukukatatiapbaris: Twaritagati • Kakawin 11 sukukatatiapbaris: Bhramarawilasita

  48. Kakawin 12 sukukatatiapbaris: Kusumawicitra • Kakawin 13 sukukatatiapbaris: Mattamayura • Kakawin 14 sukukatatiapbaris: Basantatilaka • Kakawin 15 sukukatatiapbaris: Malini

  49. Kakawin 16 sukukatatiapbaris: Girisa • Kakawin 17 sukukatatiapbaris: Sikharini • Kakawin 18 sukukatatiapbaris: Mŗdukumala • Kakawin 19 sukukatatiapbaris: Sardulawikridita

  50. Kakawin 20 sukukatatiapbaris: Suwadana • Kakawin 21 sukukatatiapbaris: Kusumawilasita • Kakawin 22 sukukatatiap[ baris: Kilayuanêdhêng • Kakawin 23 sukukatatiap[ baris: Aswalalita

More Related