1 / 12

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI. PERENCANAAN MUTU. Perencanaan Mutu. Untuk mencapai kesepahaman di antara konsumen dan produsen tentang mutu produk dan pelayanannya, maka diperlukan standar yang mengatur spesifikasi dan kriteria dari produk dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.

torin
Download Presentation

METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN MUTU

  2. Perencanaan Mutu Untuk mencapai kesepahaman di antara konsumen dan produsen tentang mutu produk dan pelayanannya, maka diperlukan standar yang mengatur spesifikasi dan kriteria dari produk dan jasa yang dihasilkan oleh produsen. Beberapa negara telah mengeluarkan standar mutu, yang dibuat karena ada tuntutan pasar terhadap mutu produk dan jasa yang dibeli konsumen

  3. Jerman (DIN, Deutsches Institit fur normung) • Jepang (JIS, Japan Industrial Standard) • Inggris , (BIS, British Standards Institute) • Amerika, (ANSI, American National Standards Institute) Di Indonesia dikenal dengan standar mutu yang dinamakan SNI ( Standar Nasional Indonesia). Di dunia internasional juga mengenal standar sistem mutu dan telah dipakai dibanyak negara yaitu : ISO 9000 (International Organization for Standardization) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1987 dgn berkantor pusat di swiss.

  4. Iso 8402, mutu didefinisikan : Sifat dan karakteristik produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai. Sebagai tolak ukur dari sasaran dan tujuan proyek, persyaratan mutu biasanya ditetapkan dalam suatu spesifikasi dan kriteria dari suatu perencanaan. Perencanaan mutu dibuat agar produk akhir yang nantinya diperoleh sesuai dengan tuntutan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, kita harus mengidentifikasi persyaratan produk dan menentukan arah tindakan yang menjamin terpenuhinya persyaratan dengan menyusun program penjaminan dan pengendalian mutu.

  5. Manajemen Sistem Mutu ISO 9000:2000 Untuk Proyek : Struktur dokumentasi dan sistem mutu dibagi menjadi 3 bagian : • Manual Mutu, berisi kebijakan yang berkaitan dengan komitmen penerapan, pencapaian dan pemenuhan persyaratan standar sistem mutu ISO 9000 : 2000 • Prosedur adalah uraian tentang proses pekerjaan, terdiri atas serangkaian aktivitas dan melibatkan banyak fungsi. Prosedur dapat menjadi pedoman cara kerja dan sebagai sasaran untuk menilai efektivitas sistem mutu yang dibuat

  6. Manajemen Sistem Mutu ISO 9000:2000 • Instruksi kerja, menguraikan langkah – langkah rinci dari suatu aktivitas yang termuat dalam prosedur dan melibatkan satu fungsi saja, dan biasanya disertakan bentuk – bentuk diagram alir, form dan laporan. Agar manajemen sistem mutu dapat berjalan sesuai tujuan perusahaan, dibentuk manajemen representatif bidang pengembangan mutu yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pemeliharaan implementasi jaminan mutu yang ditentukan dalam standar sistem mutu ISO 9000:2000.

  7. Perencanaan Sistem Mutu Perencanaan sistem mutu ISO 9000:2000 untuk proyek merupakan implementasi persyaratan 19 elemen dari ISO 9000:2000 agar dapat menjamin semua persyaratan produk dapat dicapai, dengan lingkup sebagai berikut : • Rencana Mutu Proyek (Project Quality Plan) Proses pemenuhan persyaratan yang berlaku standar sistem ISO 9000:2000 terdiri atas bagian – bagian berikut ini :

  8. a. Ruang lingkup terdiri atas dokumen yang berhubungan dengan sistem mutu, otoritas kontrak dan kondisi – kondisi mutu, deskripsi proyek, organisasi proyek dan persetujuan. b. Rancangan perencanaan mutu, terdiri atas kebijakan dan tanggung jawab manajemen, tinjauan proyek, tinjauan rancangan dan realease serta tinjauan mutu c. Persyaratan rancangan desain, terdiri atas kebijakan komponen, kemampuan produksi, avaibility, reliability dan maintainability (ARM), persetujuan desain, penerimaan pelanggan, keamanan, konfigurasi manajemen, pengadaan, rencana pengujian serta pengujian lapangan.

  9. d. Penjaminan mutu, terdiri atas kebijakan, pelatihan , tinjauan, pengawasan rutin tinjauan rencana mutu. 2. Rencana Pengendalian Mutu (Quality Control Plan) • Menetapkan proses pengendalian dengan menggunakan diagram alir tahap kunci bagian operasi. • Menetapkan tahapan pengendalian yang diperlukan, seperti cara pengendalian, kriteria penilaian, serta catatan yang diperlukan

  10. c. Membuat rencana pengendalian mutu yang terpadu, dengan aktivitas-aktivitas : membuat nomor tahapan, aktivitas yang dilakukan, informasi yang digunakan, penanggung jawab aktivitas, kriteria pemeriksaan, catatan/form yang dibutuhkan serta audit yang diperlukan.

  11. Pada proyek konstruksi, sistem mutu diterapkan dengan menggunakan ISO 9000 : 2000, yang dilakukan dengan memenuhi persyaratan dan prosedur dari berbagai elemen sebagai berikut : • Tanggung jawab manajemen • Sistem mutu • Tinjauan kontrak • Pengendalian Desain (tidak dipakai pada proyek konstruksi) • Pengendalian dokumen dan data • Pembelian • Pengendalian produk

  12. 8. Identifikasi dan kemampuan telusur produk 9. Pengendalian proses 10. Inspeksi dan Pengujian 11. Pengendalian alat inspeksi, ukur dan uji 12. Pengendalian produk tidak sesuai 13. Tindakan koreksi dan pencegahan 14. Penangananm penyimpanan, pengemasan, pengawetan dan penyerahan 15. Pengendalian rekaman mutu 16. Audit mutu internal 17. Pelatihan 18. Pelayanan 19. Teknik Statistik

More Related