1 / 31

PRINSIP DASAR TEKNIK DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN

PRINSIP DASAR TEKNIK DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN. PELATIHAN PEMERIKSAAN JEMBATAN. GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA JEMBATAN ; Beban Mati/Permanen S emua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan, termasuk segala unsur tambahan tetap yang dianggap merupakan satu satuan.

treeves
Download Presentation

PRINSIP DASAR TEKNIK DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRINSIP DASAR TEKNIK DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN JEMBATAN PELATIHAN PEMERIKSAAN JEMBATAN

  2. GAYA-GAYA YANG BEKERJA PADA JEMBATAN ; • Beban Mati/Permanen • Semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri jembatan, termasuk segala unsur tambahan tetap yang dianggap merupakan satu satuan

  3. Beban Hidup (Lalu lintas dan Pejalan Kaki) • Beban yang berasal dari berat kendaraan yang bergerak dan pejalan kaki. Beban hidup pada jembatan ada dua macam“T”dan“D”. Beban “T” digunakan untuk perhitungan lantai kendaraan. Beban “D” biasanya digunakan untuk perhitungan gelagar jembatan

  4. Aksi-aksi lainnya : • Penurunan • Deformasi, rangkak, susut • Temperatur • Prategang • Aliran air • Tekanan angin • Gempa

  5. Dengan adanya beban/gaya dengan besaran dan arah tertentu pada struktur jembatan, melalui analisis struktur bisa diketahui reaksi perletakan dan kemudian bisa diketahui bahwa suatu elemen struktur jembatan menahan satu Gaya Aksial, atau satu Momen Lentur, atau satu Gaya Lintang, atau satu Gaya Torsi, atau menahan 2, atau 3, atau semua gaya-gaya tersebut pada waktu bersamaan

  6. Gaya aksial adalahgaya yang bekerja pada pusat aksis (sumbu) elemen struktur Gaya lintang atau gaya geser bekerja tegak lurus terhadap aksis (sumbu) elemen struktur

  7. Regangan: perubahan relatif ukuran/ bentuk  benda  yang mengalami tegangan, sebuah batang yang mengalami regangan akibat gaya tarik F. Tegangan,  = F/A Regangan,  = L/Lo Gaya yang terjadi pada elemen batang rangka adalah gaya aksial tarik atau tekan Jembatan gantung

  8. PERGERAKAN STRUKTUR JEMBATAN

  9. METODE PERENCANAAN • DesainTeganganIzin • (ASD : Allowable Stress Design) • Konsep ASD (Allowable Stress Design) adalah tegangan yangterjadi harus lebih kecil dari tegangan ijin. Tegangan yang terjadi dihitung berdasarkan pada beban yang terjadi pada struktur atau member sedangkan tegangan ijin didapat dari kekuatan maksimum material dibagi dengan safetyfactor. • Jadi : Tegangan yang terjadi <= Kekuatan maksimum • material /Safety Factor

  10.  Desain Kekuatan Batas • LRFD (Load and Resistance Factor Design) • Konsep LRFD adalah beban kerja yang telah dikalikan dengan suatu Faktor Beban ( Load Factor) harus lebih kecil atau sama dengan beban ijin yang telah dikalikan dengan suatu Faktor Reduksi (Reduction Factor)Faktor Beban nilainya > 1 sedangkan Faktor Reduksi nilainya < 1 • Jadi : Faktor Beban x Beban Kerja • <= Faktor Reduksi x Beban Ijin

  11. PENILAIAN KONDISI JEMBATAN Penilaianbebanjembatandigunakanuntukmenentukankapasitasbebanhidup yang adapadajembatan Setiapelemenjembatanmempunyainilai yang berbeda, danpenilaianbebanjembatantergantungpadakondisielemen yang paling kritis

  12. Penilaianbebanjembataninidinyatakandalamsatuan ton dandihitungdenganrumussebagaiberikut:

  13. Penilaianinventarisasi • Menyatakankondisieksistingjembatandankondisi material yang digunakansehubungandengankerusakan yang terjadi • Penilaiankondisijembatanpadasaatberfungsi • Penilaianbebanpadasaatjembatanberfungsisecaraumummenyatakankondisibebanhidup yang diizinkanmelewatijembatan • Penilaiankendaraan • Penilaiankendaraanbebantrukmerupakanpenilaianbebanpadasaatjembatanberfungsi

  14. KLASIFIKASI JEMBATAN • Bentangsederhana

  15. Bentangmenerus

  16. Kantilever

  17. HUBUNGAN LANTAI DENGAN GELAGAR • Tidakkomposit • Komposit

  18. FONDASI • Fondasidangkal • Fondasi dalam Tiang Pancang atau Tiang Bor

  19. KOMPONEN DAN ELEMEN JEMBATAN Lantai Jembatan : Menahan langsung beban lalu lintas Bangunan Atas : Menahan dan meneruskan beban lantai ke bangunan bawah melalui perletakan Bangunan bawah : Menahan dan meneruskan beban dari bangunan atas ke fondasi Fondasi : Menahan seluruh beban jembatan dan meneruskan ke dalam tanah Siar muai : Mengakomodasimuaisusutstrukturbangunanatas, kontraksidanrotasinya

  20. SAMBUNGAN • Baut mutu tinggi : • ASTM A307 – • low carbon steel • ASTM A325 – • high strength steel • ASTM A490 – • high strength alloy steel

  21. SIAR MUAI (EXPANSION JOINT)

  22. PANJANG JEMBATAN Yang dimaksuddenganjembatanadalahstrukturdenganpanjanglebihdari 6 meter (20’)

  23. BANGUNAN ATAS Gelagar rangka baja Gelagar baja Gelagar pelat beton Gelagar beton prategang Gelagar beton bertulang

  24. Jembatan Pelengkung beton Jembatan Pelengkung rangka baja Jembatan kabel

  25. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN BAWAH JEMBATAN • KepalaJembatan • Pilar • Fondasi Pangkal Jembatan Pilar

  26. JALAN PENDEKAT Bagian yang menghubungkankonstruksiperkerasanjalandengankepalajembatan (Abutment) Jalan pendekat turun • Penyebab terjadinya penurunan jalan pendekat : • Pemadatan yang kurangsempurnapadasaatpelakasanaan, akibattebalpemadatantidakmengikutiketentuanpelaksanaanataukadar air optimum tidakterpenuhi. • Karena air mengalirkeluar, dimanaterjadikapilerisasipadalapisanataukelurusan air melaluisalurandrainasesehinggaadaperubahanteganganefektif. • Pemadatanlapisantimbunanjalanpendekat yang berlebih, dimanaterjadiperubahankadar air yang mengakibatkanpengembanganlapisantanah yang dapatmendesakpermukaanperkerasankeatas.

  27. BANGUNAN PENGAMAN JEMBATAN Bisa berupa : krib (bangunanpengarahaliran air), pengendalidasarsungai (groundsillatau bottom controller), talud, turap, fender, dindingpenahantanahdanpengamandasarsungai. Pengaman pangkal jembatan yang sudah rusak

More Related