1 / 36

Analisis dan Perancangan Kerja

Analisis dan Perancangan Kerja. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Mulawarman.

webb
Download Presentation

Analisis dan Perancangan Kerja

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Analisis dan Perancangan Kerja Program StudiTeknikIndustri FakultasTeknik UniversitasMulawarman

  2. Tujuan dari method engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja disetiap bagian untuk meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, kepuasan pelanggan dan meningkatkan produktivitas kerja.STUDI KERJA (WORK STUDY)Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.Perbaikan dan penghematan penggunaan material, mesin/fasilitas kerja serta tenaga kerja. ANALISIS PERANCANGAN KERJA(METHOD ENGINEERING)

  3. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana kerja/lingkungan kerja yang lebih aman dan nyaman.Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan gerakan-gerakan (motion) kerja yang tidak perlu ataupun penyederhanaan kerja (work simplification).Tujuan penyederhanaan kerja : Mencari cara kerja yang terbaik (lebih mudah, lebih cepat, efisien, efektif, dan menghindari pemborosan material, waktu, tenaga dll).

  4. Lima langkah penyederhanaan kerja : • Memilih kegiatan kerja : yaitu kegiatan yang tdk efisien atau kegiatan yang penyelesaiannya lambat dan ingin diperbaiki. • Pengumpulan dan pencatatan data / fakta Yang berkaitan dengan metode kerja yang selama ini dilaksanakan : informasi yang berkaitan dg urutan kegiatan, gerakan-gerakan kerja, layout dll. • Analisa terhadap langkah-langkah kerja. Langkah2 yg tdk efisien dicari sebab-sebabnya. • Usulan altrnatif metode kerja yang lebih baik Diusulkan MK yg dianggap efisien dan efektif, sebelum usulan diputuskan terlebih dahulu di uji coba. • Aplikasi dan evaluasi metode kerja baru. • Mengaplikasikan alternatif MK yang lebih baik untuk menggantikan metode yang lama, evaluasi.

  5. PETA PETA KERJA PETA PROSES (PROCESS CHART)Pendekatan tradisional yang digunakan untuk menganalisis metode kerja. Merupakanalat yang menggambarkankegiatankerjasecarasistematisdaritahapawalsampaiakhir.Lambang yang digunakan : = Operasi= Transportasi = Pemeriksaan = Penyimpanan = Menunggu

  6. MACAM PETA KERJA • Peta Proses Operasi • Peta Proses Operasi • Diagram Aliran • Peta Pekerja dan Mesin • Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta Proses Operasi Diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urut-urutan operasi dan pemeriksaan. • Kegunan peta aliran proses • Mengetahui aliran bahan mulai masuk proses sampai aktivitas berakhir. • Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan selama proses berlangsung. • Sebagai alat untuk melakukan perbaikan proses atau metode kerja • Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.

  7. Perbedaan Peta Aliran Proses dan Peta Proses Operasi. • Petaaliranprosesmemperlihatkansemuaaktivitas-aktivitasdasartermasuktransportasi, menunggudanpenyimpanan. Sedangkanpetaprosesoperasiterbataspadaoperasidanpemeriksaansaja. • Petaaliranprosesmenganalisasetiapkomponen yang diprosessecaralebihlengkapdibandingkanpetaprosesoperasi. • Petaaliranprosestidakbisadigunakanuntukmenggambarkanprosesperakitansecarakeseluruhan. • Petaaliranproseshanyamenggambarkandandigunakanuntukmenganalisasalahsatukomponendariproduk yang dirakit.

  8. PENGUKURAN KERJA(WORK MEASUREMENT) • Suatuaktivitasuntukmenentukanwaktu rata-rata yang dibutuhkanolehseorang operator (ygmemiliki skill rata-rata danterlatih) dalammelaksanakankegiatankerjadalamkondisidan tempo kerja yang normal. • Kriteriapengukurankerjaadalahpengukuranwaktu (time study), yaituwaktustandaratauwaktubaku.

  9. Pengukuran waktu : • Pengukuran waktu secara langsung : • Pengukuran dengan stop watch • Sampling kerja • Pengukuran waktu secara tidak langsung • Data waktu baku • Data waktu gerakan, dll.

  10. Pengujian Kecukupan data Faktor Penyesuaian Waktu Siklus Waktu Siklus Rata-rata Waktu Normal Waktu Standar (Baku) Faktor Kelonggaran Pengujian keseragaman data PengukuranWaktudengan Stop Watch Prosedur/urutan Pengukuran Waktu Kerja

  11. PENGUJIAN DATA • Ujikecukupandata. • Untukmemastikanbahwa data yang telahdikumpulkantelahcukupsecaraobyektif. • Pengujiankecukupan data dilakukandenganberpedomanpadakonsepstatistik, yaituderajatketelitiandantingkatkeyakinan/ kepercayaan. • Derajatketelitiandantingkatkeyakinanadalahmencerminkantingkatkepastian yang diinginkanolehpengukursetelahmemutuskantidakakanmelakukanpengukurandalamjumlah yang banyak (populasi).

  12. Derajat ketelitian (degree of accuracy) Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya.Tingkat keyakinan (convidence level)Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : • Derajat ketelitian (degree of accuracy) • Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. • Tingkat keyakinan (convidence level) • Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan.

  13. Uji kecukupan data digunakan rumus sbb. : N’ = Dengan : k = Tingkat keyakinan k = 99% = 3 k = 95% = 2 s = Derajat ketelitian N = Jumlah data pengamatan N’ = Jumlah data teoritis Jika N’ ≤ N, maka data dianggap cukup, jika N’ > N data dianggap tidak cukup (kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.

  14. Contoh : Suatupengukuranelemenkerjadilakukansebanyak 15 kali denganmenggunakan stop watch. Bilatingkatkeyakinan 95% danderajatketelitian 10%, apakahjumlahpengamatancukup? X = 107 (X)2 = 11449 X2 = 791 k = 95% = 2 s = 10% N’ =

  15. Karena N’ < N , maka data dianggap cukup.Uji Keseragaman dataUntuk memastikan bahwa data yang terkumpul berasal dari system yang sama dan untuk memisahkan data yang memiliki karakteristik yang berbeda. BKA = X + k BKB = X - k =

  16. Dengan : BKA = Batas Kontrol Atas BKB = Batas Kontrol Bawah X = Nilai Rata-rata = Standar Deviasi k = Tingkat Keyakinan Contoh:Suatu pengukuran elemen kerja dilakukan sebanyak 15 kali dengan menggunakan stop watch, jika batas kontrol ± 3. Tentukan apakah data seragam atau tidak.

  17. X = 7,13  (X – X)2 = 27,73  = 1,4 BKA = 7,13 + 3 (1,4) = 11,33 BKB = 7,13 – 3 (1,4) = 2,93 Semua data masukdalam range antara BKA dan BKB, maka data dikatakanseragam

  18. Penyesuaian (Rating Factor) • Seringterjadibahwa operator dalammelakukanpekerjaannyatdkselamanyabekerjadlmkondisiwajar, ketidakwajarandapatterjadimisalanyatanpakesungguhan, sangatcepatseolah-olahdiburuwaktu, ataukarenaterjadikesulitan-kesulitansehinggamenjadilambandalambekerja. • Bilaterjadidemikianmakapengukurharusmengetahuidanmenilaiseberapajauhketidakwajarantersebutdanpengukurharusmenormalkannyadenganmelakukanpenyesuaian. • Penyesuaian dapat dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan faktor penyesuaian (p).

  19. Penyesuaian (Rating Factor) • Tiga kondisi faktor penyesuaian yaitu : - Bila operator bekerjadiatas normal (terlalucepat), makaharga p nyalebihbesardarisatu (p > 1). - Operator bekerjadibawah normal (terlalulambat), makaharga p nyalebihkecildarisatu (p< 1). - Operator bekerjadenganwajar, makaharga p nyasamadengansatu (p = 1).

  20. Metode-metode untuk menentukan penyesuaian1. The Westing House SystemSistem ini dikembangkan oleh Westing House Electric Corporation dengan mempertimbangkan empat factor al : ketrampilan, usaha, kondisi dan konsistensi.2. Synthetic RatingDikembangkan oleh Morrow, Synthetic Rating meng- evaluasi kecepatan operator dari nilai waktu gerakan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.3. Speed Rating/Performance RatingSistem ini mengevaluasi performansi dengan mempertimbangkan tingkat ketrampilan persatuan waktu saja.

  21. 4. Objective RatingDikembangkan oleh Munder dan Danner, Metode ini tdk hanya menentukan kecepatan aktivitas, tetapi juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan. Faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat kesulitan pekerjaan adalah : jumlah anggota badan yang digunakan, pedal kaki, penggunaan kedua tangan, koordinasi mata dengan tangan, penanganan dan bobot.Kelonggaran (Allowance)Adalah faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena operator dalam melakukan pekerjaannya sering tergangu pada hal-hal yang tidak diinginkan namun bersifat alamiah, sehingga waktu penyelesaian menjadi lebih panjang (lama).

  22. Kelonggarandapatdibedakanmenjaditigayaitu : • Kelonggaranuntukkebutuhanpribadi.Kegiatan yang termasukkebutuhanpribadi : minumuntukmenghilangkan rasa haus, pergikekamarkecil, bercakap-cakapdengansesamapekerja, dll. • Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan (fatigue). Rasa fatigue tercerminantara lain darimenurunnyahasilproduksi, bila rasa fatiqueiniberlangsungterusmakaakanterjadi fatigue total, yaituanggotabadantdkdapatmelakukangerakankerjasamasekali. Untukmengurangikelelahansipekerjadapatmengaturkecepatankerjanyasedemikianrupasehinggalambatnyagerakan-gerakankerjaditujukanuntukmengilangkan rasa fatigue tersebut.

  23. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari.Beberapa kelonggaran untuk hambatan tak terhindarkan : • Menerima atau meminta petunjuk pada pengawas. • Memperbaiki kemacetan-kemacetan singkat seperti mengganti alat potong (komponen) yang patah, memasang kembali komponen yang lepas dll. • Mengambil alat-alat khusus atau bahan-bahan khusus dari gudang. • Mesin berhenti karena aliran listrik mati, dll.

  24. Waktu Baku (WaktuStandar)Setelahpenentuanpenyesuaiandankelonggaran, makauntukmenghitungwaktubakudapatmenggunakanformulasisebagaiberikut :WB = [ W siklus x RF ] x Waktu NormalKeterangan :WB = waktubakuRF = Penyesuaian (Rating Faktor/Performance Rating) All = Kelonggaran (Allowance)

  25. Contoh Suatu pekerjaan pengemasan barang dalam kotak kardus terdiri dari empat elemen kegiatan dengan setiap elemen kegiatan dilakukan 10 kali pengamatan seperti pada table berikut. Apabila kelonggaran adalah 15% Tentukan waktu standar.

  26. Pengukuran Waktu dengan Sampling Kerja • Melakukan pengamatan dengan mengamati apakah tk dalam kondisi kerja atau menganggur. • Pengamatan tidak dilakukan secara terus-menerus melainkan hanya sesaat pada waktu yang telah ditentukan secara acak/random. • Melakukan kunjungan ke tk yang akan diukur waktunya secara acak, yaitu setiap kali kunjungan dengan selang waktu yang tidak sama dan didasarkan pada bilangan random yang dikonversi ke satuan waktu. • Misal, kunjungan dilakukan sebanyak 100 kali dengan waktu pengamatan secara acak dan 90 kali pengamatan tk dalam kondisi kerja/sibuk, maka prosentase tk dalam kondisi sibuk adalah 90/100 = 0,9. Tk dalam kondisi idle/menganggur adalah 10/100 =0,1

  27. Pengujian Data • Kecukupan Data SP = N’ = Dengan: S = Derajatketelitian p = Prosentasesibuk/produktif k = Tingkat keyakinan N’ = Ukuran sample/data

  28. Keseragaman Data Batas kontroluntuk p BKA = BKB = Denganpengertiansbb: BKA = Batas kontrolatas BKB = Batas kontrolbawah p = Prosentasesibuk/produktif k = Tingkat keyakinan Contoh : Suatupengamatan sampling kerjadilakukanselama 10 harikerjadenganwaktupengamatansetiapharikerjaadalah 6 jam. Ukuran sample adalah 50 setiaphari, tingkatkeyakinan 99% danderajatketelitian 5%. Tentukankecukupandankeseragaman data.

  29. Prosentase idle = 0,116, prosentasekerja (p) = 1 –0,016 = 0,884 k = 99% = 3 N = 500 S = 0,05 n = 50 N’ = Karena N’ < N, maka data dianggapcukup BKA = BKB =

  30. Karena nilai prosentase kerja semuanya masuk dalam range BKA dan BKB, maka data seragam. • Waktu Baku Penentuan waktu baku dengan sampling kerja dihitung dengan menggunakan rumus : Waktu Normal = Waktu Baku =

  31. Waktu Normal (Wn) = Waktu Baku (Wb) = Output Standar = Jadi, pekerjamampumengerjakanpenyortiransuratsebanyak 4 surat per menit. Contoh : Seorangpekerjakantor pos bekerjadelapan jam sehariuntukmelakukanpenyortiransurat-surat. Dari pengamatan yang dilakukanternyata 85% pekerjatersebutdalamkondisibekerjadan 15% dalamkondisimenganggur. Apabilajumlahsurat yang disortirsebanyak 2345 surat, makatentukanwaktubakunyadenganasumsi rating factor adalah 115% dankelonggaran 20%.

  32. TUGAS • BukuSritomohal 139 – 140 no. 1 dan no. 3 • Sesuaidengan data yang diberikandibawahini, hitunglahstandarproduksi (unit/jam), standarbiayatenagakerja per 100 unit danstandar jam per 100 unit. Allowancenyaadalah 4%, kelelahan 8% untukwaktutunggu yang tidakdapatdihindaridan 8% untukkebutuhanpribadi. Operator dibayar $5/jam. Performance rating= 105%

More Related