810 likes | 4.3k Views
PROGRAM AUDIT AUDIT SALDO PIUTANG. PROGRAM AUDIT. Prosedur Awal Prosedur Analitis Pengujian Detil Transaksi Pengujian Detil Saldo Penyajian dan Pengungkapan. PROSEDUR AWAL. 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan: Pentingnya pendapatan dan piutang usaha bagi entitas
E N D
1. PROGRAM AUDITAUDIT SALDO PIUTANG
3. 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan:
Pentingnya pendapatan dan piutang usaha bagi entitas
Pemacu ekonomik kunci yang mempengaruhi penjualan, margin dan pengumpulan piutang entitas
Standar kredit industri
Luas konsentrasi aktivitas dengan pelanggan PROSEDUR AWAL
4. 2. Lakukan prosedur pendahuluan atas saldo piutang dan catatan yang harus diuji lebih lanjut
Telusuri saldo awal AR ke KKP tahun lalu
Review aktivitas dalam buku besar piutang usaha dan selidiki ayat-ayat yang tampak tidak biasa (jumlah dan sumber)
Dapatkan daftar saldo piutang usaha dan tentukan .. PROSEDUR AWAL
5. Keakuratannya dalam catatan akuntansi dengan cara:
Jumlahkan ke bawah dan cocokan dengan (1) penjulahan buku pembantu atau fail induk piutang usaha (2) saldo buku besar
Uji kecocokan saldo debitur pada daftar saldo dengan buku pembantu atau master file PROSEDUR AWAL
6. 3. Lakukan prosedur analitik
Kembangkan ekspektasi untuk piutang usaha berdasar pengetahuan tentang aktivitas bisnis, pangsa pasar, syarat penjuaan normal dan perputaran piutang masa lalu
Hitung nisbah (ratio):
Bandingkan penjualan dengan kapasitas PROSEDUR ANALITIS
7. Bandingkan pertumbuhan penjualan dengan pertumbuhanh piutang
Hari perputaran piutang
Biaya kerugian piutang dengan penjualan kredit neto
Biaya kerugian piutang dengan penghapusan piutang
Analisis hasil rasio dengan prakiraan berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lain PROSEDUR ANALITIS
8. 4. Usut sampel catatan transaksi penjualan dan piutang usaha untuk mendukung dokumentasi.
Usut (vouch) debet piutang ke faktur penjualan, dokumen pengiriman, dan pesanan penjualan
Usut kredit piutang ke remittance advises atau penyesuaian penjualan, otorisasi retur dan rabat penjualan atau penghapusan piutang
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
9. 5. Lakukan uji pisah-batas untuk penjualan dan retur penjualan
Pilih sampel catatan transaksi penjualan dari beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan periksa dokumen faktur penjualan, bukti pengiriman untuk menentukan bahwa penjualan telah dicatat dalam periode yang tepat PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
10. Pilih sampel memo kredit yang dikeluarkan sesudah tanggal neraca, periksa dokumen pendukung tanggal laporan penerimaan barang dan tentukan bahwa retur telah dicatat dalam periode yang tepat. Juga pertimbangkan apakah volume retur penjualan sesudah akhir tahun menunjukkan kemungkinan adanya pengiriman barang tanpa otorisasi. PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
11. 6. Lakukan uji pisah-batas penerimaan kas.
Amatai bahwa seluruh kas masuk sampai dengan hari terakhir tutup buku sudah dilaporkan sebagai kas yang ada di tangan atau setoran dalam proses dan tidak ada penerimaan sesudahnya yang ikut dilaporkan
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
12. Review dokumentasi seperti ikhtisar kas harian, duplikat slip setoran bank, dan rekening koran yang mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca apakah sudah mencakup perioda yang tepat PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
13. 7. Konfirmasi piutang usaha:
Tentukan bentuk, waktu, dan luas permintaan konfirmasi
Pilih dan lakukan sampel kemudian selidiki perbedaan
Untuk konfirmasi positif yang tidak dijawab, lakukan prosedur alternatif berikut: PENGUJIAN DETIL SALDO
14. Usut penerimaan kas kemudian yang dapat diidentifikasi dengan saldo debitur pada tanggal konfirmasi ke dokumen pendukung
Usut pos-pos dalam saldo tanggal konfirmasi ke dokumen pendukung seperti pesanan penjualan dan dokumen pengiriman barang
PENGUJIAN DETIL SALDO
15. 8. Evaluasi kecukupan komponen penyisihan untuk setiap kategori umur dan secara keseluruhan.
Jumlahkan ke bawah dan ke samping daftar saldo umur piutang dan cocokan dengan jumlah dalam buku besar
Uji umur piutang dengan mengusut jumlah dalam kelompok sampel akun ke dokumen pendukung PENGUJIAN DETIL SALDO
16. Untuk debitur yang menunggak:
Periksa bukti kolektibiltas seperti korespondensi dengan debitur dan agensi penagihan eksternal, laporan kredit, dan laporan keuangan klien
Bahas kolektibilitas akun dengan personel manajemen terkait PENGUJIAN DETIL SALDO
17. Evaluasi proses manajemen ketika menaksir penyisihan kerugian piutang
Evaluasi kecukupan penyisihan bersadar informasi berian tentang:
Tren industri
Tren umur
Riwayat penagihan untuk debitur tertentu PENGUJIAN DETIL SALDO
18. Konfirmasi piutang (lihat langkah 7)
Bentuk konfirmasi:
Positif
Negatif
Blanko
PENGUJIAN DETIL SALDO
19. 10. Bandingkan penyajian dengan PABU
Tentukan bahwa piutang telah diidentifikasi dan diklasifikasi menurut jenis dan perioda realisasi yang diharapkan
Tentukan apakah ada debitur bersaldo kredit yang jumlahnya berarti secara keseluruhan dan harus direklasifikasikan sebagai kewajiban
Tentukan kelayakan pengungkapan dan akuntansi piutang untuk pihak terkait, penjaminan, penganjakan, atau faktoring
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
20. PROGRAM AUDITAUDIT SALDO UTANG
21. Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian Detil Transaksi
Pengujian Detil Saldo
Penyajian dan Pengungkapan PROGRAM AUDIT
22. 1. Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan:
Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi entittas
Pemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi pembelian dan hutang usaha klien
Syarat perdagangan standar industri, termasuk saat musim dsbg.
Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan komitmen pembelian PROSEDUR AWAL
23. 2. Lakukan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang harus diuji lebih lanjut:
Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP tahun lalu
Review aktivitas buku besar hutang usaha dan selidiki ayat-ayat yang tampak janggal
Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada tanggal neraca dan tentukan keakuratannya dengan cara: PROSEDUR AWAL
24. Jumlahkan daftar dan cocokan dengan (1) jumlah arsip voucher yang belum dibayar, atau arsip induk hutang usaha, dan (2) saldo buku besar
Uji kecocokan pemasok dan daftar saldo yang ada dalam catatan akuntansi
PROSEDUR AWAL
25. Kembangkan ekspektasi hutang usaha dg menggunakan pengetahuan aktivitas bisnis entitas , syarat dagang normal, dan riwayat perputaran hutang usaha
Hitung rasio
Perputaran hutang usaha
Hutang usaha dengan total hutang lancar
PROSEDUR ANALITIS
26. Analisis hasil rasio relatif dengan ekspektasi berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lain.
Bandingkan saldo biaya dengan tahun yang lalu atau anggarannya untuk menentukan indikasi kemungkinan kurangsaji yang terkait dengan hutang yang belum tercatat
Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha ke dokumen pendukung
Usut kredit ke voucher pendukung, faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian dan informasi pendukung lain.
Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo retur pembelian
PROSEDUR ANALITIS
27. Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha ke dokumen pendukung
Usut kredit ke voucher pendukung, faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian dan informasi pendukung lain.
Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo retur pembelian
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
28. 5. Lakukan uji pisah-batas pembelian.
Pilih sampel catatan transaksi pembelian beberapa haris sebelum dan sesudah akhir tahun dan periksa dokumen pendukung seperti voucher, faktur pemasok, dan laporan penerimaan barang dan tentukan apakah pembelian telah dicatat dalam periode yang tepat
Amati nomor laporan penerimaan yang dikeluarkan pada hari terakhir periode audit dan lacak sampel nomor laporan penerimaan yang lebih kecil dan yang lebih besar ke dokumen pembelian terkait dan tentukan apakah transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
29. 6. Lakukan uji pisah batas pembayaran:
Amati nomor cek terakhir yang dikeluarkan dan diserahkan pada kahir periode audit kemudian lacak ke catatan akuntansi untuk meverifikasi ketelitian waktu pencatatan
Lacak tanggal cek yang sudah dibayarkan dengan tanggal yang ada dalam rekening koran
7. Lakukan pencarian kewajiban yang tidak dicatat:
Periksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca dan tanggal akhir pekerjaan lapangan dan bila ada dokumentasi terkait yang menunjukkan ada indikasi pembayaran hutang yang ada pada tanggal neraca, lacak ke daftar hutang usaha.
PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
30. Periksa dokumentasi hutang yang tercatat pada akhir tahun dan masih belum dibayar sampai saat pekerjaan lapangan selesai
Selidiki ketidak cocokan antara pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur penjualan pada akhir tahun
Tanyakan pada personil akuntansi dan pembelian tentang adanya hutang yang belum dicatat
Review anggaran modal, pesanan kerja, dan kontrak pembangunan sebagai bukti hutang yang belum dicatat. PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
31. 8. Konfirmasi hutang
Ìdentifikasi pemasok utama dengan mereview register voucher atau buku pembantu hutang dan kirimkan permintaan konfirmasi ke pemasok yang saldonya besar, kecil, atau nol dan yang bersaldo debet
Selidiki dan lakukan rekonsiliasi perbedaan yang ada
9. Selidiki hutang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok PENGUJIAN DETIL SALDO
32. 10. Bandingkan pelaporan hutang dengan PABU:
Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan layak dan perkirakan periode pembayarannya
Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah keseluruhannya signifikan dan hasil harus direklasifikasi
Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada jaminannya
Tanyakan kepada manajemen keberadaan komitmen yang belum diungkapkan atau hutang kontijensi PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
33. PROGRAM AUDITAUDIT SALDO PERSEDIAAN
34. Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian Detil Transaksi
Pengujian Detil Saldo
Penyajian dan Pengungkapan PROGRAM AUDIT
35. 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tetntukan:
Pentingnya HPP dan sediaan bagi entitas
Faktor ekonomi yang mempengaruhi HPP, laba kotor, dan kemungkinan keusangan sediaan
Banyaknya klien memiliki barang amanat dan barang titipan (konsinyasi)
Adanya komitmen pembelian dan konsentrasi pemasok
PROSEDUR AWAL
36. 2. Lakukan prosedur awal saldo sediaan dan catatan yang harus diaudit lebih lanjut:
Lacak saldo awal sediaan ke KKA tahun lalu
Review aktivitas akun sediaan dan selidiki ayat yang tampak tidak biasa
Verifikasi jumlah catatan perpetual dan skedul sediaan serta kesesuaian dengan saldo akhir buku besar PROSEDUR AWAL
37. 3. Lakukan prosedur analitik
Review riwayat dan tren industri
Periksa analisis perputaran sediaan
Review hubungan saldo sediaan dengan pembelian, produksi, penjualan dan retur penjualan belakangan
Bandingkan saldo sediaan dengan antisipasi volume penjualan PROSEDUR ANALITIS
38. 4. Usut sampel ayat pada akun sediaan dokumen pendukung (faktur supplier, biaya produksi, laporan produk selesai, dan penjualan serta retur penjualan)
5. Berdasar sampel, lacak data dari catatan pembelian, produksi, produksi selesai, dan penjualan ke akun sediaan
6. Lakukan uji pisah-batas pembelian dan retur penjualan, perpindahan barang antar departemen produksi (routing), dan penjualan (shipping) PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
39. 7. Amati penghitungan sediaan yang dilakukan oleh klien (stock-opname)
Putuskan waktu dan luas pengujian
Evaluasi kecukupan metode penghitungan sediaan
Amati penghitungan dan lakukan pengujian
Lihat indikasi adanya sediaan yang lambat, rusak, atau usang
Cek seluruh tag sediaan dan daftar penghitungan yang digunakan dalam penghitungan pisik PENGUJIAN DETIL SALDO
40. 8. Uji kecermatan daftar sediaan:
Hitung ulang jumlah dan perkalian
Lacak uji hitung ke daftar
Usut item dalam daftar ke tag sediaan dan daftar hitungan
Rekonsiliasi perhitungan pisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar dan review ayat penyesuaian
PENGUJIAN DETIL SALDO
41. 9. Uji harga sediaan:
Periksa faktur supplier yang sudah dibayar untuk pembelian sediaan
Periksa kelayakan tarip tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, biaya standar, dan disposisi varian ke sediaan barang jadi
10. Konfirmasi sediaan yang ada di lokasi di luar entitas
11. Periksa kontrak dan perjanjian konsinyasi
PENGUJIAN DETIL SALDO
42. 12. Evaluasi nilai realisasi neto sediaan
Periksa faktur penjualan sesudah akhir tahun dan lakukan uji LCOM
Bandingkan sediaan dengan katalog dan laporan penjualan
Tanyakan tentang sediaan yang slow-moving, berlebih, atau usang dan tentukan perlunya harganya diturunkan
Evaluasi proses managemen untuk mengestimasi NRV dengan menggunakan perkiraan PENGUJIAN DETIL SALDO
43. Evaluasi NRV sediaan dengan menggunakan informasi tentang:
Tren industri
Tren perputaran sediaan
Sediaan lambat terjual PENGUJIAN DETIL SALDO
44. 13. Bandingkan penyajian sediaan dengan PABU dan
Konfirmasi perjanjian penggadai dan penjaminan sediaan
Review penyajian dan pengungkapan sediaan dalam draft laporan keuangan dan tentukan kesesuaian dengan PABU PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
45. PROGRAM AUDITAUDIT SALDO INVESTASI
46. Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian Detil Transaksi
Pengujian Detil Saldo
Penyajian dan Pengungkapan PROGRAM AUDIT
47. 1. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan:
Pentingnya saldo dan transaksi investasi pada entitas
Kebijakan entitas terhadap surplus saldo kas
Faktor ekonomi yang memicu perolehan investasi termasuk kemampuan entitas untuk menggunakan arus kas dari aktivitas financing dan untuk menghasilkan free cash flows
Standar industri sejauh mana investasi penting dan pengaruhnya terhadap laba
PROSEDUR AWAL
48. 2. Lakukan prosedur awal pada saldo dan catatan investasi yang memerlukan pengujian lebih lanjut.
Trace saldo awal akun investasi dan ekuitas ke kertas kerja tahun lalu
Review aktivitas atas seluruh saldo neraca dan laba-rugi yang terkait dengan investasi yang tampak tidak biasa (sumber & jumlah)
Dapatkan dari klien skedul investasi dan tentukan bahwa skedu tersebut akurat mencerminkan catatan akuntansi yang digunakan sebagai dasar penyusunan, dengan cara:
Jumlah ke bawah dan ke samping dan lakukan rekonsiliasi total dengan buku bantu dan buku besar
Uji kecocokan pos-pos dalam skedul dengan ayat-ayat yang ada dalam buku bantu dan buku besar PROSEDUR AWAL
49. Lakukan prosedur analitik:
Hitung rasio-rasio sbb:
Investasi jangk pendek dg aktiva lancar
Investasi jangka panjang dg total aktiva
Tingkat imbalan (return) per klasifikasi investasi
Analisis hasil rasio dengan membandingkan dengan ekspektasi yang didasarkan pada tahun yang lalu, anggaran, atau data lain PROSEDUR ANALITIS
50. Vouching ayat-ayat dalam akun-akun yang terkait dengan investasi dan ekuitas
Efektif bila volume transaksi rendah
Baik untuk transaksi debet maupun kredit
Debet/kredit transaksi perolehan/penjualan investasi ke broker’s advice dan bukti kas keluar/kas masuk serta otorisasi notulen rapat direksi
Debet/kredit akun investasi dan market adjustment ke dokumen verifikasi pengakuan kenaikan/penurunan harga pasar
Investasi dengan metode ekuitas PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
51. Inspeksi dan hitung sekuritas yang ada
Lakukan bersama-sama dg penghitungan kas
Penyimpan sekuritas harus hadir
Dapat bukti bahwa sekuritas telah dikembalikan
Seluruh sekuritas di bawah kendali auditor sampai penghitungan selesai
Amati hal-hal seperti:
Nomor sertifikat
Nama pemilik
Keterangan tentang sekuritas
Jumlah lembar saham/obligasi
Nama emiten
PENGUJIAN DETIL SALDO
52. Konfirmasi sekuritas yang disimpan pihak luar
Konfirmasi harus sesuai dengan tanggal penyimpanan
Proses konfirmasi sama dengan konfirmasi piutang usaha
Konfirmasi juga dilakukan untuk sekuritas yang dijadikan jaminan atau yang digadaikan
Hitung-ulang pendapatan investasi
Laba dari investasi
Dividen
Pendapatan dan penerimaan bunga investasi obligasi
Skedul amortisasi premi atau diskonto
Verifikasi pendapatan investasi ? metode ekuitas
PENGUJIAN DETIL SALDO
53. Tentukan ketepatan klasifikasi investasi untuk menggolongkan apakah termasuk : held to maturity (unamortized cost) , trading securities (fair values dg unrealized gains/losses masuk dalam laba), dan available for sale (fair value dg unrealized gains/losses dilaporkan terpisah dalam akun ekuitas) dengan cara:
Mendokumentasikan niat manajemen
Konsistensi tindakan manajemen
Kemampuan manajemen untuk mempertahan samap tanggal jatuh tempo
Surat pernyataan manajemen tentang ketepatan klasifikasi PENGUJIAN DETIL SALDO
54. Dapatkan bukti pendukung harga wajar investasi per tanggal neraca, termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
Quoted market price
Fair value estimates
Kelayakan model penilaian PENGUJIAN DETIL SALDO
55. Bandingkan statemen penyajian dengan PABU
Tentukan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dalam statemen keuangan
Tentukan kelayakan pengungkapan sehubungan dengan dasar penilaian untuk investasi, komponen realized dan unrealized gain or losses, investasi pihat terkait, dan investasi yang dijadikan jaminan PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
56. AUDIT SALDO KAS
57. Prosedur Awal
Prosedur Analitis
Pengujian Detil Transaksi
Pengujian Detil Saldo
Penyajian dan Pengungkapan PROGRAM AUDIT
58. Dapatkan pemahaman bisnis dan industri dan tentukan:
Pentingnya saldo dan transaksi kas bagi entitas
Kebijakan entitas untuk meramalkan saldo kas dan surplus saldo kas
Lakukan prosedur awal untuk saldo dan catatan kas yang harus diaudit lebih lanjut
Usut saldo awal kas dan bank ke kertas kerja auidt tahun lalu
Review aktivitas akun buku besar kas dan selidiki ayat-ayat yang tampak tidak biasa
Dapatkan ikhtisar kas dan bank yang disusun klien, verifikasi keakuratan mathematikanya dan tentukan kecocokannya dengan buku besar PROSEDUR AWAL
59. Lakukan prosedur analitik
Bandingkan saldo kas dengan jumlah anggarannya, saldo tahun lalu, dan jumlah lain diperkirakan
Hitung persentase kas terhadap aktiva lancar dan bandingkan dengan ekspektasinya PROSEDUR ANALITIS
60. Lakukan pengujian cut-off kas, pengujian ini merupakan bagian program audit untuk piutang dan hutang usaha:
Amati bahwa seluruh kas yang diterima menjelang tutup buku sudah dimasukan sbg saldo kas atau setoran dalam proses dan tidak ada penerimaan sesuda tgl neraca yang dilaporkan
Review dokumentasi seperti ikhtisar kas harian, duplikat slip setoran, dan rekening koran yang mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk menentukan ketepatan pisah-batas PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
61. Amati cek terakhir yang dikeluarkan dan dikirim pada akhir tahun fiskal dan usut ke catatan akuntansi untuk menentukan keakuratan pisah-batas pengeluaran kas
Bandingkan tgl cek yg dikeluarkan beberapa hari sebelum dan sesudah tgl neraca dengan tgl cek pada catatan akuntansi untuk menentukan ketepatan pisah-batas PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
62. Usut rekening koran beberapa hari sebelum dan sesudah tgl neraca untuk menentukan bahwa setiap transfer telah dicatat pada waktu yang tepat, pengeluaran dan penerimaan dicatat pada periode akuntansi yang sama dan telah dicerminkan dalam rekonsiliasi bank
Buat proof of cash untuk setiap rekeninh giro bank (rekonsiliasi empat kolom) jika ada risiko terjadi kecurangan transaksi PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI
63. Hitung kas yang belum disetorkan ke bank dan tentukan bahwa jumlah tersebut diikutkan dalam saldo kas
Kendalikan seluruh kas dan surat-surat berharga lain yang ada sampai penghitungan selesai
Paksa penyimpan surat-surat berharga dan kasi hadir
Dapatkan tanda bukti terima
Lakukan konfirmasi ke bank untuk rekening giro, tabungan dan pinjaman PENGUJIAN DETIL SALDO
64. Lakukan konfirmasi dengan bank atas perjanjian seperti pagu kredit, saldo kompensasi, garansi pinjaman atau dengan pihak lain
Scan, review, atau buat rekonsiliasi bank bilaman diperlukan
Dapatkan dan gunakan bank cutoff statement untuk meverifikasi pos-pos rekonsiliasi bank, selidiki cek yang tidak dicatat yang telah dikliringkan bank dan cari bukti adanya window dressing
PENGUJIAN DETIL SALDO
65. Bandingkan statemen penyajian dengan PABU:
Tentukan bahwa saldo kas telah diidentifikasi dan diklasifikasikan dg tepat
Tentukan bahwa bank overdraft direklasifikasikan sbg hutang lancar
Tanyakan pada manajemen, review korespondensi dg bank, dan review notulen rapat direksi untuk menentukan hal-hal yang diperlukan dalam pengungkapan seperti pagu kredit, jaminan pinjaman, dan restriksi-restriksi lain terhadap saldo kas PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
66. Pengujian untuk mendeteksi lapping
Lapping adalah suatu ketidakberesan yang dilakukan dengan sengaja untuk menyalahgunakan penerimaan kas untuk sementara waktu atau secara permanen. Lapping dapat dilakukan kalau seseorang memiliki wewenang menerima kas dan menyelenggarakan buku piutang. Auditor harus menilai kemungkinan terjadinya lapping dengan memperoleh pemahaman tentang pemisahan tugas dalam penerimaan dan pencatatan penagihan dari pelanggan.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
67. Prosedur audit untuk menemukan lapping:
Lakukan konfirmasi piutang usaha
Lakukan penghitungan kas secara mendadak
Bandingkan rincian jurnal penerimaan kas dengan rincian slip setoran harian PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN