210 likes | 812 Views
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT. Kasus : Berapa banyak dan pengujian seperti apa yang akan menyelesaikan pekerjaan ? Langkah ke tujuh (keseluruhan rencana audit) dan terakhir (program audit) dalam tahap perencanan suatu audit JENIS-JENIS UJIAN
E N D
KESELURUHAN RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT Kasus : Berapa banyak dan pengujian seperti apa yang akan menyelesaikan pekerjaan ? • Langkah ke tujuh (keseluruhan rencana audit) dan terakhir (program audit) dalam tahap perencanan suatu audit JENIS-JENIS UJIAN • Lima jenis ujian yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar (lihat Gambar 12-1) Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman dari Pengendalian Internal (lihat Bab 10) • Lima jenis prosedur audit yang berhubungan dengan pemahaman auditor akan pengendalian internal : • Memperbarui dan mengevaluasi pengalaman auditor yang sebelumnya auditor dengan entitas itu • Meminta keterangan dari personil klien • Membaca manual sistem dan kebijakan klien • Menguji dokumen dan arsip • Mengamati aktivitas dan operasional entitas
Ujian Pengendalian • Prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dari resiko pengendalian • Dilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan dan efektivitas operasional pengendalian internal yang spesifik • Jenis prosedur ujian pengendalian : • Meminta keterangan dari personil klien yang sesuai • Menguji dokumen, arsip dan laporan • Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian • Melaksanakan kembali prosedur klien • Lihat Gambar 10-5 dan 12-1
Ujian Substantif dari Transaksi • Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan • Ujian substantif transaksi • menentukan apakah ke-6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi untuk setiap kelas transaksi (lihat Gambar 12-2) • Peran ujian substantif transaksi dalam audit siklus penjualan dan penagihan (lihat Gambar 12-2) 2. Prosedur Analitis • melakukan perbandingan dari jumlah tercatat untuk harapan yang dikembangkan oleh auditor • Tujuan prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun : • Menunjukkan kehadiran kemungkinan salah saji dalam laporan keuangan • Mengurangi ujian rincian saldo • Ujian Rincian Saldo • berfokus pada saldo buku besar akhir, baik neraca saldo dan akun laporan penghasilan, dominasi ujian rincian saldo pada neraca lajur • Ringkasan Jenis Ujian lihat Gambar 12-2
MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Jenis Bukti • Hubungan antara jenis ujian dan jenis bukti (lihat Tabel 12-2) • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal dan pengujian pengendalian hanya melibatkan pengamatan, dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali • Ujian substantif hanya melibatkan tiga jenis bukti : dokumentasi, pemeriksaan dan pencapaian kembali • Pemeriksaan atas klien dibuat dengan tiap jenis perjanjian • Dokumentasi dan pencapaian kembali digunakan untk tiap jenis ujian kecuali prosedur analitis Biaya Relatif • Keputusan jenis pengujian mana yang dipilih untuk memperoleh bukti kompeten yang cukup biaya bukti • Jenis pengujian sesuai dengan tingkatan biaya : • Prosedur analitis • Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman sari pengendalian internal dan pengujian pengendalian • Ujian substantif atas transaksi • Ujian rincian saldo
MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Hubungan antara Prosedur Analitis dan Pengujian Substantif • Prosedur analitis hanya menyediakan indikasi dari kemungkinan salah saji • Jika fluktuasi prosedur analitis tidak biasa dikenali pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi • Auditor melaksanakan prosedur analitis dan percaya bahwa kemungkinan salah saji material adalah kecil pengujian substantif lainnya dapat dikurangi Pertukaran antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif • Lihat Bab 10 • Gambar 12-3 hubungan antara pengujian substantif dan penilaian resiko (termasuk pengujian pengendalian) pada tingkatan efektivitas pengendalian internal yang berbeda • Pengujian substantif atas transaksi adalah lebih mahal dibanding tes dari pengujian pengendalian
MEMILIH JENIS UJIAN UNTUK DILAKSANAKAN Hubungan antara Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif • Pengecualian dalam pengujian pengendalian suatu indikasi kemungkinan salah saji yang mempengaruhi nilai dolar dari laporan keuangan • Pengecualian dalam pengujian substantif dari transaksi atau pengujian rincian saldo deviasi pengujian pengendalian • Pengujian substantif transaksi atau pengujian rincian saldo harus dilakukan untuk menentukan apakah salah saji dolar sudah benar-benar terjadi
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGUJIAN AUDIT • SAS 80 (AU 236) dan SAS 94 (AU 319) • Tidak praktis untuk mengurangi resiko pendeteksian dengan hanya melakukan ujian substantif • Auditor perlu melaksanakan pengujian pengendalian untuk mendukung penilaian resiko pengendalian menajdi dibawah maksimum • Mengurangi tingkat uji coba pengendalian yang otomatis
CAMPURAN BUKTI • Kombinasi dari kelima jenis pengujian yang digunakan untuk siklus manapun (lihat Tabel 12-3) • Analisa Audit 1 • Klien perusahaan besar dengan pengendalian internal yang canggih dan resiko inheren yang rendah : • Auditor melakukan pengujian pengendalian yang ekstensif • Auditor sangat percaya kepada pengendalian internal klien untuk mengurangi pengujian substantif • Pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo diperkecil • Pengujian pengendalian dan prosedur analitis relatif murah • Analisa Audit 2 • Perusahaan berukuran sedang, banyak pengandalian dan beberapa resiko inheren : • Auditor memutuskan untuk melakukan semua jumlah pengujian menengah, kecuali prosedur analitis yang akan dilaksanakan secara ekstensif • Pengujian ekstensif dilaksanakan jika ada aresiko inheren
CAMPURAN BUKTI • Analisa Audit 3 • Perusahaan berukuran sedang tetapi mempunyai sedikit pengendalian efektif dan resiko inheren yang besar : • Tidak ada pengujian pengendalian yang dilakukan • Ditekankan kepada ujian rincian saldo dan ujian substantif transaksi, juga beberapa prosedur analitis • Prosedur analitis dilakukan untuk mengurangi pengujian substantif • Biaya audit relatif tinggi karena jumlah pengujian substantif yang rinci • Analisa Audit 4 • Auditor menemukan penyimpangan pengujian pengendalian ekstensif san salah saji yang penting selagi melakukan pengujian substantif transaksi dan prosedur analitis : • Pengendalian internal tidak efektif • Pengujian ekstensif dan rincian saldo dilakukan untuk mengganti kerugian hasil yang tidak dapat diterima dari pengujian yang lain
RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas transaksi • Bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman untuk memperoleh pengendalian internal dan mempengaruhi program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif : • Uraian tentang prosedur yang dilakukan untuk memperoleh suatu pemahaman dari pengendalian internal • Resiko pengendalian yang dinilai • Metodologi untuk merancang ujian (lihat Gambar 12-4) : • 3 langkah pertama lihat Bab 10 • Prosedur audit meliputi pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi tergantung resiko pengendalian yang dinilai • Pengendalian efektif, resiko pengendalian yang dinilai adalah rendah pengujian pengendalian sangat ditekankan
RANCANGAN PROGRAM AUDIT • Prosedur Audit • Pendekatan untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menekankan pemenuhan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi (lihat Bab 6 dan Gambar 12-5) • Pendekatan 4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi resiko pengendalian yang dinilai : • Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji • Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi • Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai • Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi Prosedur Analitis • Prosedur analitis relatif murah dan dilakukan pada 3 tahap audit berbeda (lihat Bab 8) : • Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi resiko audit yang bisa diterima • Selama audit, terutama selama pengujian substantif • Mendekati akhir audit sebagai ujian akhir kewajaran
RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Rincian Saldo • Mengidentifkasikan resiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang dagang (lihat Bab 8) • Sebagai bagian dari memeproleh suatu pemahaman dari industri san bisnis klien • Menetapkan salah saji yang dapat ditolerir dan menilai resiko inheren untuk piutang dagang (Lihat Bab 9) • Keputusan auditor menetapkan penilaian awal tentang materialitas untuk audit secara keseluruhan dan mengalokasikan totalnya ke saldo akun (salah saji yang dapat ditolerir) • Salah saji ditolerir lebih rendah mengakibatkan lebih banyak uji coba rincian dibanding suatu jumlah yang tinggi • Menilai resiko kendali untuk siklus penjualan dan penagihan (lihat Bab 10) • Pengendalian efektif mengurangi resiko pengendalian dan karenanya bukti yang diperlukan untuk pengujian substantif transaksi dan ujian rincian saldo • Pengendalian yang tidak memadai meningkatkan bukti substantif yang diperlukan
RANCANGAN PROGRAM AUDIT Pengujian Rincian Saldo • Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo diorientasikan kepada sasaran hasil auit yang terkait dengan saldo (lihat Bab 6) • Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian susbtantif atas transaksi untk siklus penjualan dan penagihan • Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk saldo piutang • Auditor melaksanakan prosedur analitis untuk suatu rekening untuk 2 tujuan : • Mengidentifikasikan salah saji yang mungkin dalam saldo akun • Mengurangi pengujian audit yang terperinci • Merancang pengujian rincian saldo piutang dagang untuk memenuhi sasaran audit yang terkait dengan saldo (lihat Bab 3) • Pengujian rincian saldo yang telah direncanakan meliputi : • Prosedur audit • Ukuran contoh • Materi untuk dipilih • Penetapan waktu
Tingkatan Pemisahan dari Aktivitas Perencanaan • Gambar 12-8 menunjukkan kegiatan perencanaan yang utama dan tingkatan dari pemisahan yang biasanya diterapkan • Tingkat pemisahan keseluruhan audit hingga sasaran hasil audit yang terkait dengan saldo untuk masing-masing akun Program Audit Ilustrastif sebelumnya • Program audit (lihat Tabel 12-4) perlu dikembangkan setelah mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi pengujian rincian saldo dan didasarkan pada asumsi tentang : • Resiko Inheren • Resiko Pengendalian • Hasil dari pengujian pengendalian • Pengujian Substantif atas transaksi • Prosedur analitis Hubungan Sasaran Audit yang terkait dengan transaksi dan Sasaran Audit yang Terkait dengan Saldo • Ketika semua sasaran audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi, auditor masih menggunakan pengujian substantif dari saldo untuk sasaran audit yang terkait dengan saldo berikut (lihat Tabel 12-5 ): • Nilai yang dapat dicapai • Hak dan kewajiban • Presentasi • Penyingkapan
RINGKASAN DARI ISTILAH KUNCI YANG TERKAIT DENGAN BUKTI • Tabel 12-6 menunjukkan hubungan diantara istilah kunci yang terkait dengan bukti, sbb : • Tahap dari Proses Audit • 4 aspek audit lengkap : • Merencanakan dan merancang suatu pendekatan audit • Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi • Melakukan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo • Menyelesaikan audit dan mengeluarkan suatu laporan audit • Sasaran Hasil Audit • Harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa suatu kelas transaksi atau saldo akun tertentu dinyatakan wajar • Ada 6 sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi dan 9 sasaran hasil audit yang terkait dengan saldo 4) Jenis Pengujian • 5 kategori pengujian audit yang digunakan auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan dinyatakan secara wajar : • Prosedur untuk memahami suatu pemahaman pengendalian internal • Pengujian Pengendalian • Pengujian Substantif atas Transaksi • Prosedur Analitis • Pengujian Rincian Saldo
RINGKASAN DARI ISTILAH KUNCI YANG TERKAIT DENGAN BUKTI • Keputusan Bukti • 4 subkategori keputusan yang dibuat auditor salam mengumpulkan bukti audit : • Prosedur Audit • Ukuran contoh • Materi untuk dipilih • Penetapan waktu dari pencapaian • Jenis Bukti • 7 kategori besar dari bukti yang digunakan oleh auditor : • Pengujian fisik • Konfirmasi • Dokumentasi • Prosedur analitis • Pengamatan • Pemeriksaan klien • Pencapaian ulang
RINGKASAN PROSES AUDIT • Empat fase untuk proses audit keseluruhan (lihat Gambar 12-9) • Penetapan waktu dari pengujian pada setiap fase untuk suatu audit dengan tanggal neraca saldo 31 Desember (lihat Tabel 12-7) • Fase I : Merencanakan dan Merancang suatu Pendekatan Audit • Auditor menyusun : Rencana Audit yang dirumuskan dengan baik dan Program Audit yang spesifik untuk audit keseluruhan • Untuk mengembangkan keseluruhan rencana audit dan program audit menilai dari materialitas, resiko audit yang bisa diterima, resiko inheren dan resiko pengendalian • Untuk menilai Resiko Inheren dan Resiko Aaudit yang Bisa Diterima, digunakan : • Informasi yang diperoleh selama penerimaan klien dan perencanaan awal • Memahami industri dan bisnis klien • Menilai resiko bisnis klien • Melakukan prosedur analitis awal
RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase II : Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Terjadi pencapaian dari Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Sasaran hasil dari fase II adalah untuk : • Memperoleh bukti dalam mendukung dari pengendalian yang spesifik yang berperan bagi resiko pengendalian Pengujian Pengendalian • Memperoleh bukti dalam mendukung dan ketapatan transaksi moneter Pengujian Substantif atas Transaksi • Faktor penentu yang utama dari tingkatan Pengujian Rincian Saldo hasil dari Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi • Pengujian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum tanggal neraca saldo
RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase III : Melakukan Prosedur Analitis dan Pengujian Rincian Saldo • Memperoleh bukti tambahan yang cukup untuk menentukan apakah saldo akhir dan catatan kaki dalam laporan keuangan dinyatakan secara wajar • Sifat dan tingkatan pekerjaan akan sangat bergantung pada penemuan dari dua fase yang sebelumnya • Dua kategori umum dari prosedur fase III : • Prosedur Analitis menilai keseluruhan kewajaran transaksidan saldo (lihat Tabel 12-7) • Pengujian Rincian Saldo prosedur spesifik yang dimaksudkan untuk menguji salah saji moneter dalam saldo laporan keuangan (lihat Tabel 12-7)
RINGKASAN PROSES AUDIT • Fase IV : Menyelesaikan/Melengkapi Audit dan Mengeluarkan Laporan Audit • Mengakumulasikan beberapa bukti tambahan untuk laporan keuangan, meringkaskan hasilnya, mengeluarkan laporan audit dan melaksanakan bentuk monukasi yang lain • Fase ini mempunyai beberapa bagian : • Tinjauan ulang untuk Kewajiban Bersyarat • Kewajiban Bersyarat kewajiban potensial yang harus disingkapkan dicatatan kaki milik klien • Tinjauan ulang untuk Peristiwa Kemudian • Peristiwa yang terjadi akibat tanggal neraca saldo tetapi sebelum dikeluarkannya laporan keuangan dan laporan auditor akan mempunyai suatu efek pada informasi yang disajikan dalam laporan keuangan • Mengakumulasikan Bukti Akhir • Sebagai tambahan bukti yang diperoleh untuk masing-masing siklus selama fase I dan II dan fase III untuk mengumpulkan bukti bagi laporan keungan secara keseluruhan sepanjang fase penyelesaian • Mengeluarkan Laporan Audit • Jenis laporan audit yang dikeluarkan tergantung pada bukti yang dikumpulkan dan penemuan audit • Berkomunikasi dengan Komite Audit dan Manajemen • Auditor diminta untuk mengkomunikasikan kondisi yang bisa dilaporkan kepada komite audit atau manajemen senior