501 likes | 2.23k Views
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI.
E N D
PERUMUSAN TEORI AKUNTANSITEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI AICPA (1995) : MENDEFINISIKAN AKUNTANSI ADALAH SENI (ART) MENCATAT, MENGKLASIFIKASIKAN DAN MERINGKAS TRANSAKSI ATAU PERISTIWA YANG DILAKUKAN SEDEMIKIAN RUPA DALAM BENTUK UANG, ATAU PALING TIDAK MEMILIKI SIFAT KEUANGAN DAN MENG-INTERPRETASIKAN HASILNYA. TEORI AKUNTANSI DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SUATU KONSEP MODERN JIKA DIBANDINGKAN DENGAN TEORI-TEORI YANG LAIN SEPERTI MATEMATIKA ATAU PHISIC
TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI SECARA UMUM , FUNGSI UTAMA DARI TEORI AKUNTANSI ADALAH UNTUK MEMBERIKAN KERANGKA PENGEMBANGAN IDE-IDE BARU DAN MEMBANTU PROSES PEMILIHAN AKUNTANSI (MATHEW & PERERA, 1993). MEREKA MENGATAKAN BAHWA TIORI MEMILIKI KARAKTERISTIK BERIKUT INI : • MEMILIKI BODY OF KNOWLEDGE • KONSISTEN SECARA INTERNAL • MENJELASKAN DAN / ATAU MEMPREDIKSI FENOMENA • MENYAJIKAN HAL-HAL YANG IDEAL • REFEREN YANG IDEAL UNTUK MENGARAHKAN PRAKTIK • MEMBAHAS MASALAH DAN MEMBERIKAN SOLUSI
KLASIFIKASI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI A. KLASIFIKASI TEORI AKUNTANSI MENURUT METODE PENALARAN ATAS DASAR METODE PENALARAN YANG DIGUNAKAN, TEORI AKUNTANSI DAPAT DI-RUMUSKAN DARI BERBAGAI PENDEKATAN YANG BERBEDA, YAITU : • DEDUKTIF • INDUKTIF • ETIKAL • SOSIOLOGI • EKONOMI • EKLEKTIK
PENDEKATAN DEDUKTIF VALIDITAS TEORI YANG DIKEMBANGKAN MELALUI PENDEKAKTAN INI, SANGAT TERGANTUNG PADA KEMAMPUAN PENELITI UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAN MENGHUBUNGKAN DENGAN TEPAT BERBAGAI KOMPONEN PROSES AKUNTANSI DALAM URUTAN YANG LOGIS. KESALAHAN DALAM MENENTUKAN TUJUAN DAN KEMAMPUAN PROSEDUR UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT, AKAN MENGHASILKAN KONKLUSI YANG SALAH. PENDEKATAN INI TERBUKTI SERING MENGHASILKAN PRINSIP YANG TERLALU TEORITIS SEHINGGA TIDAK DAPAT DITERAPKAN DALAM PRAKTIK . IMPLIKASINYA, PENDEKATAN INI KURANG TERUJI DALAM PRUKTIK.
PENDEKATAN INDUKTIF. LITTLETON (1953), MENYATAKAN BAHWA PRINSIP AKUNTANSI DAPAT DIHASILKAN SECARA INDUKTIF DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN EMPIRIS TERHADAP KEGIATAN AKUNTANSI. PROSES INDUKTIF MELIBATKAN KEGIATAN OBSERVASI MENGENAI DATA KEUANGAN YANG BERKAITAN DENGAN BERBAGAI UNIT USAHA. DARI HASIL OBSERVASI, KEMUDIAN DILAKUKAN GENERALISASI DAN DIRUMUSKAN PRINSIP-PRINSIOP AKUNTANSI SESUAI HUBUNGAN YANG ADA. DENGAN LANGKAH SBB : • MENCATAT SEMUA OBSERVASI • MENGANALISA DAN MENGKLASIFIKASIKAN HASIL OBSERVASI, SEHINGGA DAPAT DIRUMUSKAN BERBAGAI KESAMAAN DAN KETIDAK SAMAAN. • HASIL OBSERVASI KEMUDIAN DI-GENERALISASI • PENGUJIAN TERHADAP GENERALISASI (BELKOUI, 1993)
PENDEKATAN INDUKTIF. ATAS DASAR LANGKAH DIATAS, BERBAGAI HUBUNGAN ANTARA VARIABLE YANG DI-OBSERVASI AKAN TERUS DI-AMATI. APABILA TERDAPAT HUBUNGAN YANG JELAS, MAKA GENERALISASI DAN BERBAGAI PRINSIP DAPAT DIRUMUSKAN. TUJUAN YANG MELANDASI INDUKSI ADALAH UNTUK MERUMUSKAN KONKLUSI TEORITIS DAN BERSIFAT ABSTRAK DARI RASIONALISASI PRAKTIK AKUNTANSI.
KEUNTUNGAN PENDEKATAN INDUKTIF ADALAH DIDASARKAN PADA KEBEBASAN DIMANA PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI TIDAK DIBATASI OLEH STUKTUR ATAU MODEL YANG TELAH DISIAPKAN SEBELUMNYA. JADI PIHAK OBSERVER MEMILIKI KEBEBASAN UNTUK MENGAMATI VARIAB LE TERTENTU SELAMA MASIH RELEVAN DENGAN TUJUAN YANG AKAN DICAPAI.
KELEMAHAN PENDEKATAN INDUKTIF • PENGAMAT MUNGKIN DIPENGARUHI UNSUR BIAS YANG TIDAK DISADARI • DATA YANG DI-OBSERVASI TIDAK SAMA ANTARA MASING-MASING PERUSAHAAN DAN SERINGKALI JUMLAHNYA TERBATAS. • PENDEKATAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF BERSIFAT SALING MELENGKAPI DAN SERING DIGUNAKAN SECARA BERSAMA-SAMA (RUDNER, 1966) DAN (CARNAP, 1951)
PENDEKATAN ETIKAL PENDEKATAN INI DIDASARKAN PADA KONSEP KEBENARAN (TRUTH), KEADILAN (Justice), DAN KEWAJARAN (FAIRNESS). PENDEKATAN INI MAKIN PENTING PADA SAAT SEKARAN (SCOTT) KARENA PRINSIP AKUNTANSI ADALAH PEENYATAAN UMUM YANG MENGHUBUNGKAN ATURAN (PEDOMAN) DAN PROSEDUR AKUNTANSI DENGAN KONSEP SOSIAL TERSEBUT. DAN BAHWA PROSEDUR AKUNTANSI AKAN BERUBAH KARENA PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN BUKAN BERUBAH KARENA MAKSUD TERTENTU UNTUK MEMENUHI TUJUAN SEKELOMPOK PEMAKAI TERTENTU.
PENDEKATAN SOSIOLOGI PENDEKATAN INI MENEKANKAN PADA SOCIO ECONOMIC ACCOUNTING YANG BERTUJUAN AGAR PERUSAHAAN MEMPERTANGGUNGJAWABKAN KEGIATAN USAHANYA PADA LINGKUNGAN SODIAL MELALUI PENGUKURAN, INTETRNALISASI DAN PENGUNGKAAN DAMPAK SOSIAL KEGIATAN PERUSAHAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
PENDEKATAN EKONOMI YANG MEMUSATKAN PERHATIAN PADA PENGENDALIAN TERHADAP PERILAKU INDIKATOR MAKRO EKONOMISEBAGAI AKIBAT ADOPSI BERBAGAI TEKNIK AKUNTANSI. JADI, TEHNIK AKUNTANSI YANG DIKEMBANGKAN HARUS DAPAT MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN EKONOMI UMUM. PEMILIHAN TERHADAP TEKNIK AKUNTANSI TERGANTUNG PENGARUHNYA PADA EKONOMI NASIONAL. KRITERIA YANG DIGUNAKAN PADA PENDEKATAN INI ADALAH : • KEBIJAKAN DAN TEKNIK AKUNTANSI HARUS DAPAT ME-REFLEKSIKAN REALITA EKONOMI • PEMILIHAN TEHNIK AKUNTANSI TERGANTUNG PADA KONSEKUENSI EKONOMI YANG TIMBUL DAN PENERAPAN TEKNIK TERSEBUT
PENDEKATAN EKLEKTIK ADALAH BERTUJUAN MENGEMBANGKAN AKUNTANSI DENGAN CARA MENGGABUNGKAN BERBAGAI PENDEKATAN YANG SELAMA INI DIGUNAKAN.
KLASIFIKASI BERDASARKAN SISTEM BAHASA 1) TEORI SINTAKTIK (SRTUKTUR) • TEORI SINTAKTIK BERUSAHA UNTUK MENJELASKAN PRAKTEK AKUNTANSI DAN MEMPREDIKSI BAGAIMANA AKUNTAN AKAN BEREAKSI PADA SITUASI TERTENTU. JADI TEORI INI BERKAITAN DENGAN STRUKTUR PROSES PENGUMPULAN DATA DAN PELAPORAN KEUANGAN. • ATAS DASAR SINTAKSIS : INPUT TERHADAP SYSTEM ADALAH TRANSAKSI DAN PERTUKARAN YANG DICATAT DALAM JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN. TRANSAKSI TERSEBUT KEMUDIAN DI BAGI DAN DI JUMLAH ATAS DASR ALASAN ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI COST HISTORIS . SEBAGAI CONTOH BAHWA AKUNTAN MENG-ANGGAP TIDAK PERLU DIHIRAUKAN ADANYA PENGARUH INFLASI DAN NILAI WAJAR AKTIVA DAN HUTANG. LALU AKUNTAN MENGGUNKAN KONSEP PEMBUKUAN BERPSANGAN (DOUBLE ENTRY) DAN PRINSIP AKUNTANSI COST HISTORIS UNTUK MENGHITUNG LABA, RUGI DAN NERACA SALDO
KLASIFIKASI BERDASARKAN SISTEM BAHASA • TEORI SEMANTIK (INTERPRETASI) • TEORI INI MENEKANKAN PADA PENJELASAN DEFINISI OPERASIONAL DARI RAKTEK AKUNTANSI. STRUKTUR AKUNTANSI MESKIPUN DAPAT DIRUMUSKAN SECARA LOGIS, TIDAK AKAN BERARTI SAMA SEKALI APABILA ISTILAH YANG MENGGAMBARKAN PERISTIWA ATAU PENGUKURAN TIDAK BERKAITAN SECARA EMPIRIS DENGAN FENOMENA DUNIA NYATA. • PENGUJIAN TERHADAP TEORI INTERPRETASI DAPAT DILAKUKAN MELALUI PENELITIAN UNTUK MENENTUKAN APAKAH PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI MEMAHAMI ARTI (DEFINISI)) YANG DIBUAT PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN, KARENA ANGKA-ANGKA AKUNTANSI DAN PENGKLASIFIKASIANNYA DAPAT BERVARIASI SESUAI DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN PEMAKAI. • PERANAN TEORI MENURUT KLASIFIKASI INI MENCARI CARA-CARA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMPERBAIKI INFORMASI AKUNTANSI AGAR DAPAT DI-INTERPRETASIKAN SESESUAI DENGAN OBSERVASI DAN PENGALAMAN MANUSIA.
KLASIFIKASI BERDASARKAN SISTEM BAHASA • TEORI PRAGMATIK (PERILAKU) TEORI INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENGUKUR DAN MENG-EVALUASI PENGARUH EKONOMI, PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI PEMAKAI TERHADAP ALTERNATIF PROSEDUR AKUNTANSI DAN MEDIA PELAPORANNYA. 3.1. PENDEKATAN PRAGMATIK DESKRIPTIF INI MERUPAKAN PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI YANG PALING UNIVERSAL DAN TUA. MENURUT METODE INI TEORI DIAMATI TERUS MENERUS DENGAN TUJUAN UNTUK MENIRU PROSEDUR DAN PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI. PROSES INI DIGUNAKAN UNTUK MENGEMBANGKAN TEORI AKUNTANSI. STERLING (1970) MENAMAKAN METODE INI SEBAGAI PENDEKATAN ANTROPOLOGIS. 3.2. PENDEKATAN PRAGMATIK – PSIKOLOGIS ADALAH DENGAN MENGAMATI REAKSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN. AKUNTAN MEMANIPULASI TRANSAKSI AKUNTANSI MENURUT ATURAN – ATURAN YANG BERBEDA DENGAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN.ORAN TERSEBUT KEMUDIAN DISIMPULKAN OLEH PEMAKAI.
KLASIFIKASI BERDASARKAN TUJUAN ATAS DASAR TUJUAN NYA TEORI NORMATIF DAPAT DIBEDAKAN MENJDAI DUA JENIS, YAITU TEORI AKUNTANSI NORMATIF YANG MEMBERIKAN RESEP TERHADAP PRAKTIK AKUNTANSI, DAN TEORI AKUNTANSI POSITIF YANG BERUSAHA MENJELASKAN DAN MEMPREDIKSI FENOMENA YANG BERKAITAN DENGAN AKUNTANSI.
1. TEORI NORMATIF (PRESKRIPTIF) • TEORI NORMATIF BERUSAHA MENJELASKAN BAGAIMANA SEHARUSNYA AKUNTANSI DIPRAKTIKKAN. CONTOHNYA PERNYATAAN YANG MENYEBUTKAN BAHWA LAPORAN KEUANGAN SEHARUSNYA DIDASARKAN PADA METODE PENGUKURAN AKTIVA TERTENTU. • TEORI NORMATIF SERING DINAMAKAN TEORI A PRIORI (DARI SEBAB KE AKIBAT , ATAU BERSIFAT DEDUKTIF). KARENA TEORI INI BUKAN DIHASILKAN DARI PENELITIAN EMPIRIS ( DIHASILKAN HANYA DARI KEGIATAN SEMI RESEARCH). TEORI INI HANYA MENYEBUTKAN HIPOTESIS TENTANG BAGAIMANA SEHARUSNYA AKUNTANSI DIPRAKTEKKAN, TANPA MENGUJI HIPOTESIS TERSEBUT.
1. TEORI NORMATIF (PRESKRIPTIF) PERUMUSAN AKUNTANTANSI NORMATIF MENCAPAI KEEMASANNYA DALAM TAHUN 1950 DAN 1960 – AN. TETAPI PADA PERIODE INI PERUMUS AKUNTANSI LEBIH TERTARIK PADA REKOMENDASI APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN BUKAN APA YANG SEKARANG DIPRAKTIKKAN. TEORI NORMATIF PADA PERIODE INI BERKONSENTRASI PADA PENCIPTAAN LABA SESUNGGUHNYA (TRUE INCOME) SELAMA SATU PERIODE AKUNTANSI DAN PADA DISKUSI TENTANG TIPE INFORMASI YANG BERMANFAAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION-USEFULNESS).
2. TEORI AKUNTANSI POSITIF (POSITIVE ACCOUNTING THEORY) THE POSITIVE ACCOUNTING THEORY MEMILIKI FOKUS EKONOMI DAN BERUSAHA MENJAWAB PERTANYAAN SEPERTI : • APAKAH BIAYA YANG DIKELUARKAN UNTUK MEMILIH METODE AKUNTANSI SESUAI DENGAN MANFAAT YANG DIPEROLEH • APAKAH BIAYA REGULASI DAN PROSES PENENTUAN STANDAR AKUNTANSI SESUAI DENGAN MANFAATNYA • APAKAH LAPORAN KEUANGAN BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM
TEORI AKUNTANSI POSITIF (POSITIVE ACCOUNTING THEORY) LALU ASUMSI P A T , ADALAH : • MANAJER, INVESTOR , KREDITOR DAN INDIVIDU LAIN BERSIKAP RASIONAL DAN BERUSAHA MEMAKSIMUMKAN KEPUASAN • MANAJER, MEMELIKI KEBEBASAN UNTUK MEMILIH METODE AKUNTANDI YANG MEMAKSIMALKAN KEPUASAN MEREKA ATAU MENGUBAH KEBIJAKAN PRODUKSI, INVESTASI DAN PENDANAAN PERUSAHAAN UNTIK MEMEKSIMUMKAN KEPUASAN MEREKA • MANAJER MENGAMBIL TINDAKAN YANG MEMAKSIMUMKAN NILAI PERUSAHAAN
ATAS DASAR PERTANYAAN DAN ASUMSI TERSEBUT TEORI P A T , BERUSAHA MENGUJI TIGA HIPOTHSIS : • BONUS PLAN HYPOTHESIS MANAGER PERUSAHAAN DENGAN RENCANA BONUS TERTENTU CENDERUNG LEBIH MENYUKAI METODE AKUTANSI YANG MENINGKATKAN LABA PERIODE BERJALAN. • DEBT/EQUITY HYPOTHESIS MAKIN TINGGI RASIO HUTANG/EKUITAS PERUSAHAN, MAKIN BESAR KEMUNGKINAN BAGI MENAJER UNTUK MEMILIH METODE AKUNTANSI YANG DAPAT MENAIKKAN LABA. • POLITICAL COST HYPOTHESIS INDIVIDU YANG RASIONALCENDERUNG MEMILIH UNTUK TIDAK MENGETAHUI INFORMASI YANG LENGKAP. PROSES POLITIK TIDAK BERBEDA JAUH DENGAN PROSES PASAR. ATAS DASAR COST INFORMASI DAN COST MONITORING TERSEBUT, MANAJER MEMILIKI INSENTIF UNTUK MEMILIH LABA AKUNTANSI TERTENTU DALAM PROSES POLITIK TERSEBUT.
P A T TIGA HIPOTESIS DI ATAS MENUNJUKKAN BAHWA PAT MENGAKUI ADANYA TIGA HUBUNGAN KEAGENAN, YAITU : • ANTARA MANAJEMEN DENGAN PEMILIK • ANTARA MANAJEMEN DENGAN KREDITOR, DAN • ANTARA MENAJEMEN DENGAN PEMERINTAH.
P A T UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN DAN MEMBUKTIKAN HIPOTESIS PAT, DIKEMBANGKAN PENELITIAN YANG DILAKUKAN OLEH : GODFREY 1997, PENENELITIAN DAN PERILAKU DALAM PASAR MODAL DAN PRAKTIK AKUNTANSI ANTAR PERUSAHAAN YANG DIFOKUSKAN PADA DUA ALASAN YAKNI : • ALASAN OPPORTUNISTIK UNTUK MEMILIH METODE AKUNTANSI TERTENTU • ALASAN EFISIENSI, BERKAITAN PEMILIHAN METODE AKUNTANSI GUNA MENGURANGI BIAYA KONTRAK ANTARA PERUSAHAAN DENGAN STAKEHOLDERNYA.
P A T • WATTS DAN ZIMMERMAN (1990), PENELITIANNYA MENGENAI KONTRIBUSI PENGEMBANGAN AKUNTANSI, MISALNYA : • MENGHASILKAN POLA SISTEMATIK DALAM PILIHAN AKUNTANSI DAN MEMBERIKAN PENJELASAN SPESIFIK TERHADAP POLA TERSEBUT • MEMBERIKAN KERANGKA YANG JELAS DALAMMEMEHAMI AKUNTANSI • MENUNJUKKAN PERAN UTAMA CONTRACTING COST DALAM TEORI AKUNTANSI. • MENJELASKAN MENGAPA AKUNTANSI DIGUNAKAN DAN MEMBERIKAN KERANGKA DALAM MEMPREDIKSI PILIHAN-PILIHAN AKUNTANSI • MENDORONG RISET YANG RELEVAN DENGAN AKUNTANSI DENGAN MENEKANKAN PADA PREDIKSI DAN PENJELASAN TERHADAP FENOMENA AKUNTANSI
P A T PADA SAAT SEKARANG INI PAT MENEKANKAN PADA PENJELASAN TENTANG ALASAN-ALASAN TERHADAP KEPUTUSAN-KEPUTUSAN EKONOMI INDIVIDU, PERUSAHAAN, DAN PIHAK LAIN YANG BERPERAN DALAM KEGIATAN PASAR MODAL DAN EKONOMI.