400 likes | 1.17k Views
PERAWATAN LUKA OPERASI. Dhirgo Adji. Fisiologi perawatan luka. Radang : suatu perubahan vital dari jaringan yang masih hidup sebagai respon adanya iritasi. Tanda-tanda radang. Kemerahan Bengkak Panas Rasa sakit Kehilangqan fungsi. Radang akut.
E N D
PERAWATAN LUKA OPERASI Dhirgo Adji
Fisiologi perawatan luka • Radang : suatu perubahan vital dari jaringan yang masih hidup sebagai respon adanya iritasi
Tanda-tanda radang • Kemerahan • Bengkak • Panas • Rasa sakit • Kehilangqan fungsi
Radang akut • Respon terhadap gangguan sifatnya cepat dan langsung • Radang terjadi selama 2-3 hari • Gejala lain : • Demam • Pulsus meningkat • Peningkatan jumlah sel darah putih dalam sirkulasi terutama polymorphonuclear
Radang kronis • Kejadian lama • Hitungan minggu-bulan • Perubahan jaringan mengarah ke ireversibel • Sel mayoritas mononuclear, bersama-sama proliferasi fibroblast
Nasib jaringan selama radang • Resolusi • Sembuh sempurna • Abses • Degenerasi • Mineralisasi • Nekrosis • gangrene
Treatment radang akut • pencucian : antibiotik, antiseptika • Kompres dingin • Corticosteroid/ preparat sejenis
Akumulasi cairan • Cairan dapat terakumulasi dalam rongga tubuh sebagai bagian dari proses patologis dan sebagai bagian dari kerusakan atau respon radang
Tipe cairan tubuh • Exudat • Darah • Eksudat serosanguineous • Transudat • Cairan fisiologis : urin, empedu, saliva
Masa berisi cairan • Hematoma • Seroma • Abses • Bentukan berisi Cairan karena gangguan fisiologis
Kesembuhan luka • Menghilangkan jaringan mati dan benda asing • Membersihkan hasil respon radang • Regenerasi jaringan yang rusak jika mungkin • Penempatan kembali komponen jaringan oleh jaringan konektivus
Proses kesembuhan • Resolusi : jika tidak ada jaringan yang rusak, dan proses radang sangat ringan, jaringan dapat kembali normal seperti kondisi semula
ABSES & CELLULITIS • BIASA TERJADI PADA HEWAN • JIKA BAKTERI PYOGENIK MASUK & MENYEBABKAN KEMATIAN SEL DAN RADANG YANG BERAT. • TERLOKALISIR • JIKA MENYEBAR DISELURUH JARINGAN DISEBUT CELLULITIS • TOXIN YANG DIHASILKAN BAKTERI MENYEBABKAN TOXAEMIA
TREATMENT ABSES • KOMPRES PANAS • PRINSIP UNTUK MELUNAKKAN KULIT DAN MENGELUARKAN ISI ABSES MELALUI PERMUKAAN • DILAKUKAN DRAINAGE MEMPERCEPAT KESEMBUHAN • ABSES DALAM HARUS DIOPERASI DENGAN METODA STERIL
TREATMENT CELLULITIS • KARENA LETAK MENYEBAR, PEMBERIAN OBAT ANTIBIOTIK, ANALGESIK DAN ANTIINFLAMMASI DIUTAMAKAN. • DIPASANGI DRAINAGE
KESEMBUHAN LUKA • DASAR PROSES KESEMBUHAN : • MENGHILANGKAN JARINGAN MATI & BENDA ASING • PEMBERSIHAN RESPON RADANG • REGENERASI KOMPONEN JARINGAN YANG HILANG • MENUTUP JARINGAN YANG HILANG DENGAN JARINGAN KONEKTIVUS
HASIL KESEMBUHAN • TERGANTUNG TIPE JARINGAN DAN DERAJAT KERUSAKAN JARINGAN, DIBEDAKAN MENJADI : • RESOLUSI • REGENERASI • ORGANISASI
RESOLUSI • JIKA TIDAK ADA JARINGAN YANG RUSAK, PROSES RADANG SANGAT RINGAN, JARINGAN DAPAT KEMBALI MENJADI SEPERTI SEMULA
REGENERASI • KERUSAKAN JARINGAN DIGANTI DENGAN SEL SISA YANG MENGALAMI PROLIFERASI. • SEL DIBEDAKAN MENJADI : • SEL LABIL : MAMPU BERPROLIFERASI SEPANJANG HIDUP, CONTOH :SEL EPITEL, SEL DARAH, JARINGAN LIMFOID • SEL STABIL: SECARA NORMAL TIDAK BERPROLIFERASI NAMUN JIKA ADA STIMULI AKAN BERKEMBANG. CONTOH : SEL HATI, SEL GINJAL, GLANDULA ENDOKRIN, TULANG, JARINGAN FIBROSA • SEL PERMANEN : SEL MEMBELAH HANYA SELAMA FASE FETUS. CONTOH : NEURON, SEL OTOT JANTUNG, SEL OTOT SKELET
ORGANISASI • JIKA SEL TIDAK DAPAT MEMPERBAIKI DENGAN REGENERASI, SEHINGGA SEL YANG RUSAK DIGANTI DENGAN JARINGAN PARUT, YANG TERSUSUN ATAS JARINGAN FIBROSA DAN SERABUT KOLAGEN • JARINGAN SERING KEHILANGAN FUNGSI NORMALNYA ATAU MENJADI MUDAH RUSAK
KESEMBUHAN NORMAL KULIT • FASE KESEMBUHAN DIBEDAKAN MENJADI : • FASE KERADANGAN SETELAH KERUSAKAN,TERJADI RADANG YANG DIPACU OLEH AKTIVASI PLATELET & FIBRIN PADA JENDALAN DARAH. NEUTROFIL BERTUGAS MEMBERSIHKAN BAKTERI, JARINGAN MATI & BENDA ASING. PADA PROSES TERSEBUT JUGA AKAN DIKELUARKAN MEDIATOR RADANG YANG AKAN MEMBAWA MACROFAG KE JARINGAN. HANYA BERJALAN 24-48 JAM
FASE PROLIFERASI • DIPACU OLEH MAKROFAG • MELIBATKAN FIBROBLAS YANG MEMBENTUK MATRIX JARINGAN • SEL ENDOTHELIAL MEMBENTUK PEMBULUH DARAH BARU DAN SEL EPITHEL YANG MEMBENTUK EPIDERMIS • TERJADI PENGEMBANGAN JARINGAN GRANULASI. • BERWARNA MERAH TERANG, BANYAK PEMBULUH DARAH, SEL-SEL BERGRANULA,TAHAN TERHADAP INFEKSI
FASE REMODELLING • KETIKA PROLIFERASI & REPARASI LENGKAP • JARINGAN PARUT AKAN MELINDUNGI & MEMPERKUAT PERMUKAAN LUKA
MACAM-MACAM LUKA • LUKA OPERASI • LUKA DEHISENSI • LASERASI • PUNGSI • ABRASI • DEGLOVING/MENGELUPAS • BALLISTIC/ LUKA TEMBAK • LUKA TERTABRAK • LUKA BAKAR • FISTULA KRONIS
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMBUHAN LUKA • PENYAKIT SISTEMIK : HIPOPROTEINEMIA, DIABETES, HYPERADRENOCORTICISMUS • MANAJEMEN LUKA: WOUND DRESSING, TEKNIK PEMBALUTAN • FAKTOR OPERASI: WAKTU ANESTESI LAMA, INFEKSI, TEKNIK OPERASI JELEK, BENDA ASING PADA LUKA • TERAPI : KORTIKOSTEROID, RADIOTHERAPY
MACAM KESEMBUHAN LUKA • PRIMER (FIRST INTENTION) JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN CEPAT, DISEBABKAN TIDAK ADANYA BENDA ASING ATAU INFEKSI PADA LUKA TERSEBUT • SEKUNDER (SECOND INTENTION) JIKA FASE KESEMBUHAN BERJALAN LAMA KARENA LUKA TERLALU LEBAR, ADA BENDA ASING ATAU INFEKSI, SEHINGGA LUKA AKAN DITUTUP DENGAN JARINGAN GRANULASI
MANAJEMEN PERAWATAN LUKA SEBELUM OPERASI • PERSIAPAN : MANDI, KULIT DIBERSIHKAN • MENCUKUR BULU, MINIMAL 15 CM DISEKELILING LUKA • PENGOLESAN ANTISEPTIK
PERAWATAN SESUDAH OPERASI • DARAH SEPUTAR LUKA DIBERSIHKAN DENGAN LARUTAN STERIL/ SALIN • LUKA DIKERINGKAN DENGAN TAMPON • PENUTUPAN LUKA • OBSERVASI LUKA DAN PASIEN • PENCEGAHAN MUTILASI SENDIRI (LUKA DIGIGIT) • PENGAMBILAN JAHITAN
MONITORING POST OPERASI • AMATI : EKSUDAT : PURULEN -INFEKSI ERITHEMA : TAMBAH BANYAK/ SEDIKIT EDEMA : BERAT/ TIDAK HEMATOMA : TAMBAH BANYAK/ SEDIKIT RASA SAKIT : ADA/ TIDAK-PARAH/TIDAK BAU : TIDAK BERBAU ATAU BERBAU
MANAJEMEN LUKA SEKUNDER • PENUTUPAN LUKA : ABSORPSI EKSUDAT ANALGESIA PROTEKSI LUKA PENCEGAHAN INFEKSI MEMACU KESEMBUHAN • PRYMARY LAYER (MATERIAL YG DITEMPATKAN LANGSUNG PD LUKA) • TREATMENT TOPIKAL : SALEP SULFADIAZIN • SECONDARY LAYER : MEMPERKUAT YANG-1 • TERTIARY LAYER : MENCEGAH MUTILASI, BIASANYA BERSIFAT ELASTIS