260 likes | 516 Views
NILAI-NILAI ISLAM TENTANG KE PEMIMPIN DAN KERAKYATAN. Dr. Abas Mansur Tamam , MA. عثمان بن عفان: (إن الله ليزع بالسلطان ما لا يزع بالقرآن) (ابن كثير، البداية والنهاية، 2/10).
E N D
NILAI-NILAI ISLAM TENTANG KEPEMIMPIN DAN KERAKYATAN Dr. Abas Mansur Tamam, MA
عثمان بن عفان: (إن الله ليزع بالسلطان ما لا يزع بالقرآن) (ابن كثير، البداية والنهاية، 2/10) Utsman bin Affan: “Allah Swt. akanmencegah (keburukan) dengankekuasaan, sesuatu yang tidakbisadicegahdengan al-Qur’an (saja)” (IbnKatsir, al-Bidayahwa an-Nihayah, 2/10)
KewajibanWarga Negara Memilikiloyalitaskebangsaan: Menjagawilayahdankekayaangeografisnya [al-Anbiya (21): 105] Tidakbersekongkoldenganmusuh-musuhdanmengkhianatitanah air: “Haiorang-orang yang beriman, janganlahkamumengambilmusuh-Ku danmusuhmumenjaditeman-temansetia. Kamusampaikankepadamereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasihsayang” (al-Mumtahanah [60]: 1).
Membelanegara: “Janganlahkamumengirabahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itumati; merekaituhidupdisisiTuhannyadanmendapatrezeki” (Ali Imran [3]: 169)
Menghormatiundang-undangdanhukum yang berlaku: Imam Syafii: “Umat Islam terikatdengankesepakatan-kesepakatan di antaramereka. Kecualikesepakatan yang menghalalkanperkara yang haram, ataumengharamkanperkara yang halal” (Sunan al-Baihaqi al-Kubra, 7/14210)
Batas kepatuhanwarganegara: قال رسول اللَّهِ : (السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ على الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ ما لم يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ، فَإِنْ أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فلا سَمْعَ عليه ولا طَاعَةَ) “Mendengardantaatmerupakankewajibanseorang Muslim (ataspemimpin), baiktentangperkara yang disukaiatautidakdisukai, selamatidakdiperintahkanuntukmaksiat. Jikadiperintahkanuntukmaksiatmakatidakbolehmendengar, jugatidakbolehtaat” (SunanTirmidzi, 4/1707, dariIbn Umar, haditshasanshoheh).
Hak-hakWarga Negara: Mendapatkanruangkebebasanberagama, denganmenghormatipenganutagama lain. Mendapatkanperlakuanterhormatsebagaimanusia: “Nabi Saw. berdirisaatlewatjenazah. Orang berkata: diajenazahseorangYahudi. Kata Nabi: bukankandiajugamanusia?” (ShahihBukhari, 1/1250).
Mendapatkanperlindunganhak-hakindividu. “Sesunnguhnya Allah telahmenyucikandarah kalian, harta kalian, hargadiri kalian. Sepertikesucianhariini (Arafah), bulanini (Dzulhijjah) dannegeriini (Makkah)” (ShohehBukhari, 2/1655; Shoheh Muslim, 3/1306) Mendapatkanhakpersamaandankeadilanhukum. “Sesungguhnyakehancuranumat-umatsebelum kalian karenajikaseorangbangsawandiantaramerekamencuri, merekabiarkan. Tetapijika orang lemahmencuri, merekamengegakanhukum. Demi Allah, jikaFathimahanak Muhammad mencuriakanakupotongtangannya” (ShohehBukhari, 3/3288).
Hakmendapatkanprivasi, kecualibertentangandenganhukum: “Mereka (Yahudi) biasamelakukanpernikahantanpasaksi..Kami diperintahkanuntukmembiarkankebiasaanmereka, kecualisepertiperzinahan..” (al-Kasani, Badai’ as-Shona’i, 2/310).
Hakmendapatkanpendidikan: “Mencariilmuadalahkewajibanbagisetiap Muslim” (SunanIbnMajah, 1/224)
Hakmendapatkanperlakuan yang baik, “Allah tidakmelarangkamuuntukberbuatbaikdanberlakuadilterhadap orang-orang yang tiadamemerangimukarena agama dantidak (pula) mengusirkamudarinegerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlakuadil” (al-Mumtahanah [60]: 8) Hakmendapatkanjaminansosial: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalahuntuk orang-orang fakir, orang-orang miskin…” (at-Taubah [9]: 60)
Menegurpenguasa: عن تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النبي قال: (الدِّينُ النَّصِيحَةُ، قُلْنَا: لِمَنْ؟ قال: لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ، وَلِرَسُولِهِ، ولائمة الْمُسْلِمِينَ، وَعَامَّتِهِمْ) “Agama adalahnasihat. Kami bertanya: untuksiapa? Nabimenjawab: untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, parapemimpin, danmasyarakat” (Shoheh Muslim, 1/55, dariTamim ad-Dari)
(إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ) (النساء: 58) “Sesungguhnya Allah menyuruhkamumenyampaikanamanatkepada yang berhakmenerimanya, dan (menyuruhkamu) apabilamenetapkanhukum di antaramanusiasupayakamumenetapkandenganadil” (An-Nisa: 58).
Visioner, Kapabel, Soleh: (وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إبْرَاهِيمَ وَإِسْحَقَ وَيَعْقُوبَ أُوْلِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ، إِنَّا أَخْلَصْنَاهُم بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ، وَإِنَّهُمْ عِندَنَا لَمِنَ الْمُصْطَفَيْنَ الْأَخْيَارِ، وَاذْكُرْ إِسْمَاعِيلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِ وَكُلٌّ مِّنْ الْأَخْيَارِ) (ص: 45-48). "Dan ingatlahhamba-hamba Kami: Ibrahim, IshaqdanYa'qub yang mempunyaikapasitasamal yang besar (ulilaidi) dankapasitasintelektual (al-abshor) yang Tinggi. Sesungguhnya Kami telahmensucikanmerekadenganmenganugerahkanakhlak yang luhur; yaituselalumengingatkan (manusia) kepadanegeriakhirat. Dan Sesungguhnyamerekapadasisi Kami benar-benartermasuk orang-orang pilihan. Dan ingatlah pula Ismail, Ilyasa' danZulkifli. Semuanyatermasuk orang-orang yang paling baik" (Shod: 45-48).
Kuat dan Berintegritas (قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ) (القصص: 26) "Salah seorangdarikeduawanitaituberkata: "Wahaibapakkujadikandiasebagaikaryawan. Sesungguhnya orang yang paling baikuntukbekerjaadalah orang yang kuatdandapatdipercaya" (Al-Qosos: 26).
Selalu punya konsep, semangat dan percaya diri: (فَلَمَّا تَرَاءى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ، قَالَ كَلَّا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ) (الشعراء: 61-62) "Setelahkeduagolongansalingmelihat, pengikut-pengikut Musa berkata: "Sesungguhnyakitabenar-benarakantersusul". Musa menjawab: "Tidak! SesungguhnyaTuhankubesertaku, Diaakanmemberipetunjukkepadaku" (As-Syu'ara: 61-62).
Tahu kekuatan dan kelemahan diri (وَاجْعَل لِّي وَزِيرًا مِّنْ أَهْلِي، هَارُونَ أَخِي، اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي، وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي) (طه: 29-32). "Dan jadikanlahuntukkuseorangpembantudarikeluargaku, yaituHarun, saudaraku. Teguhkanlahdengandiakekuatanku, danjadikankanlahdiasekutudalamurusanku" (Toha: 29-32).
Mau Mendengar (Listening): Mendengar orang lain, tapi tidak tersandera oleh opini publik. (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا) (الحجرات: 6) “Hai orang-orang yang beriman, jikadatangkepadamu orang fasikmembawaberita, makaperiksalahdenganteliti” (Al-Hujurat: 6).
Mau berbagigagasan, berkomunikasidenganbaikdanrutin, memecahkanmasalahbersama-sama: (وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ) (آل عمران: 159) ”Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya” (Ali Imran: 159).
Profile Nabi Yusuf: • Visioner: • Memiliki ide yang jelas tentang apa yang diinginkannya, dan punya kapasitas untuk melaksanakannya (ulil aidi wal abshor). • Trust: • Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
(وَقَالَ الْمَلِكُ ائْتُونِي بِهِ أَسْتَخْلِصْهُ لِنَفْسِي فَلَمَّا كَلَّمَهُ قَالَ إِنَّكَ الْيَوْمَ لَدَيْنَا مِكِينٌ أَمِينٌ، قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَآئِنِ الأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ، وَكَذَلِكَ مَكَّنِّا لِيُوسُفَ فِي الأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاء) (يوسف: 54-56) “Raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar Akumemilihdiasebagai orang yang dekatkepadaku". Tatkala raja telahberbicaradengannya, diaberkata: "Engkaumulaihariinimenjadiseorang yang berkedudukantinggilagidipercayaipadasisi kami". Yusuf berkata: "JadikanlahAkubendaharawannegara (Mesir); SesungguhnyaAkuadalah orang yang pandaimenjaga, lagiberpengetahuan". Demikianlah Kami memberikedudukankepada Yusuf di negeriMesir" (Yusuf: 54-56).
Memimpin: melayani (أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا) (الزخرف: 32) “Apakahmereka yang membagi-bagirahmatTuhanmu? Kami telahmenentukanantaramerekapenghidupanmerekadalamkehidupandunia. Dan Kami telahmeninggikansebahagianmerekaatassebagian yang lain beberapaderajat. Agar sebagianmerekadapatmempergunakansebagian yang lain” (Az-Zukhruf: 32).
Indikasi Kesuksesan Dalam Memimpin: (الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ وَلِلَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ) (الحج: 41). “Orang-orang yang jika kami teguhkankedudukanmereka di mukabuminiscayamerekamendirikansholat, menunaikan zakat, menyuruhberbuatma'rufdanmencegahdariperbuatan yang mungkar; dankepada Allah-lahkembalisegalaurusan" (Al-Hajj: 41).