190 likes | 607 Views
PERTEMUAN 9 SISTEM BASIS DATA. Presented by : Sity Aisyah Nasution , M.Kom Email : dryesha@gmail.com Blog : yeshasalsabila.blogspot.com. PENERAPAN NORMALISASI. Teknik Normalisasi. Merupakan proses pengelompokan data elemen menadi tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya.
E N D
PERTEMUAN 9SISTEM BASIS DATA Presented by : Sity Aisyah Nasution, M.Kom Email : dryesha@gmail.com Blog : yeshasalsabila.blogspot.com
PENERAPAN NORMALISASI TeknikNormalisasi • Merupakan proses pengelompokan data elemen menadi tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. • Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah,menghapus, mengubah dan membaca data pada suatu database.
Tujuan dari normalisasi data adalah agar menghasilkan : • Struktur record yang konsisten secara logic • Struktur record yang mudah dimengerti • Struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan • Struktur record yang mudah ditampilkan kembali • Meminimalkan kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem.
Contoh penerapan normalisasi : Berikut ini adalah contoh dokumen mengenai faktur pembelian barang pada PT. Abadi Jaya
Bentuk Unnormalisasi Tabel 1.1 Unnormalisasi • Tabel diatas dikatakan tidak normal adalah : • Jika relasi mempunyai bentuk non flat • Data disimpan apa adanya, tidak memiliki struktur file yang sama • Jika relasi memuat atribut berulang-ulang (repeating group)
Bentuk Normal Pertama (1 NF) Tabel 1.2 Normalisasi 1 NF Pada normal 1 NF masih terjadi banyak kelemahan, terutama pada proses ANOMALI insert, update dan delete.
Penyisipan (Inserting) • Pada proses penyisipan tidak dapat memasukkan kode dan nama supplier saja tanpa adanya transaksi pembelian, sehingga supplier baru bisa dimasukkan kalau ada transaksi pembelian. • Penghapusan (Deleting) • Bila satu record atau baris diatas dihapus, misal nomor faktur 557, maka berakibat pada penghapusan data supplier S02 (Hitachi) padahal data tersebut masih diperlukan. • Pengubahan (Updating) • Kode dan nama supplier terlihat ditulis berkali-kali, bila nama supplier berubah, maka disetiap baris yang ada harus diubah, bila tidak menjadi tidak konsisten. • Permasalahan dalam normal 1 NF : • Tidak dapat menyisipkan informasi parsial • Terhapusnya informasi ketika menghapus record • Pembaharuan atribut bukan kunci mengakibatkan sejumlah record berubah
Bentuk Normal Kedua (2 NF) Tabel 1.3 Normalisasi 2 NF
Dengan melihat normal pertama, kita dapat mendekomposisikan menjadi 3 tabel beserta kunci primer yaitu Tabel Supplier (Kode_Supplier), Barang (Kode_barang), dan Faktur(No_faktur). • Pemecahan tabel diatas, maka untuk pengujian bentuk normal kesatu yaitu : insert, update, dan delete aka terjawab. • Kode supplier dan nama supplier baru dapat masuk kapan saja tanpa adanya transakasi pada tabel faktur. • Demikian pula untuk proses update dan delete untuk tabel supplier dan barang. • Permasalahan dalam normal 2 NF : • Atribut quantitas pada tabel faktur, tidak tergantung pada kunci utama, atribut tersebut bergantung fungsi pada kode barang, hal ini dinamakan ketergantungan transitif dan haruslah dipilah menjadi 2 tabel. • Masih terdapat pengulangan, yaitu setiap kali satu faktur yang terdiri dari 5 macam barang maka harus 5 kali juga dituliskan No_faktur, tanggal dan jatuh tempo.
Bentuk Normal Ketiga (3 NF) Tabel 1.4 Normalisasi 3 NF
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap tabel tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif, harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus memenuhi bentuk normal kedua (2 NF). • Untuk memenuhi bentuk normal ketiga (3 NF), maka pada tabel faktur harus didekomposisi (dipecah) lagi menjadi 2 tabel yaitu ; tabel faktur dan tabel transaksi.
T U G A S Normalkan bentuk dokumen di bawah ini ! Catatan : Kode jurusan SI : 114 Kode Jurusan TI : 224