410 likes | 933 Views
Ilmu Ekonomi. Uang dan Lembaga Keuangan. Peran mata uang Lembaga Keuangan Sistem syariah. Sejarah Timbulnya Uang. Selanjutnya muncul surat janji tukar -uang kertas- sebagai wakil emas dan perak yang disimpan. Surat janji tukar berubah menjadi “akan membayarkan” seperti uang fiat.
E N D
Ilmu Ekonomi Uang dan Lembaga Keuangan • Peran mata uang • Lembaga Keuangan • Sistem syariah ekmakro08-ittelkom-mna
Sejarah Timbulnya Uang Selanjutnya muncul surat janji tukar -uang kertas- sebagai wakil emas dan perak yang disimpan. Surat janji tukar berubah menjadi “akan membayarkan” seperti uang fiat Perekonomian tradisional sistem barter ada masalah mencari kesesuaian antara orang yang membutuhkan dan orang yang memiliki barang yang dibutuhkan (double coincidence of want). diperlukan keberadaan Uang. Sejak 5000 tahun yang lalu manusia telah menggunakan emas dan perak. Berkembang menjadi koin emas dan perak Will pay to the bearer on demand One Hundred dollars One dollar in Gold Coin (1922) Payable to the bearer on Demand ekmakro08-ittelkom-mna
Makna Uang “Bill Gates memiliki banyak uang” ungkapan ini mengandung makna, ia sedemikian kaya sehingga ia bisa membeli hampir semua yang diinginkannya…… dalam konteks ini, istilah uang sama dengan kekayaan. Istilah uang menurut para ekonom lebih spesifik: Uang (money) adalah seperangkat aset dalam perekonomian yang secara teratur digunakan oleh orang-orang untuk membeli berbagai barang dan jasa dari orang lain. (N.G Mankiw) ekmakro08-ittelkom-mna
Peranan (fungsi) uang dalam perekonomian Alat tukar (medium of exchange): sesuatu hal yang diserahkan pembeli kepada penjual jika ia hendak membeli barang dan jasa. Satuan nilai (unit of account): pedoman yang digunakan orang-orang dalam menetapkan harga-harga dan mencatat hutang. contoh kemeja vs roti ekmakro08-ittelkom-mna
Alat penyimpan nilai (store of value): sesuatu yang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli (purchasing power) masa sekarang ke masa mendatang. Uang bukan satu-satunya penyimpan nilai…ada saham, obligasi, real estate atau tanah/bangunan, dsb. Sebagai standar pembayaran yang tertunda (standard of diferred payment): pembayaran yang dilakukan di masa mendatang ekmakro08-ittelkom-mna
Uang adalah aset yang paling likuid. Saham, obligasi merupakan aset yang cukup likuid. Bangunan rumah,tanah, merupakan aset yang relatif tidak begitu likuid. Likuiditas (liquidity) : kemudahan sesuatu aset diubah menjadi alat pertukaran dalam perekonomian. ekmakro08-ittelkom-mna
Jenis-jenis Uang Uang komoditi (Commodity money): Uang yang berbentuk suatu komoditi yang memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merujuk pada suatu benda atau hal yang tetap bernilai sekalipun tidak digunakan sebagai uang. contoh: (emas, perak,) sebagai media pertukaran karena memiliki sifat-sifat sbb: Diterima secara umum karena sifat kelangkaannya. Mutu antar emas dengan emas lainnya relatif sama dan homogen. Tidak mudah rusak (awet) Nilainya relatif stabil Disukai oleh banyak orang karena dapat digunakan sebagai perhiasan. kelemahannya: Tidak fleksibel Keamanannya tidak terjamin Kesulitan untuk membaginya (undivisible) ekmakro08-ittelkom-mna
Uang Fiat (Fiat money): Uang yang tidak memiliki nilai intrinsik, yang berlaku sebagai uang karena ditetapkan demikian oleh pemerintah… bedanya uang di dompet anda dengan uang mainan monopoli? contoh: uang kartal (dari kertas dan logam) Lebih fleksibel Mudah dibagi-bagi dalam jumlah satuan kecil ataupun besar. kelemahannya: Rentan terhadap pemalsuan Mudah rusak ekmakro08-ittelkom-mna
Konsep Uang beredar Uang beredar dalam arti sempit (narrow money) M1 Uang beredar dalam arti luas (broad money) M2 M1 = C + D C : currency (uang kartal) D : demand deposit (uang giral/rekening koran) M2 = M1 +TD + SD = M1 + QM TD : Time deposits (deposito berjangka) SD : savings deposits (saldo tabungan) QM : quasi money = TD+SD ekmakro08-ittelkom-mna
Jumlah uang beredar tahun 1999 – 2001(Milyar rupiah) ekmakro08-ittelkom-mna
Proses penciptaan uang giral oleh Bank Umum Kasus sederhana Perbankan dengan cadangan 100 persen. Bayangkan seandainya dunia tanpa Bank. Mata uang tunai adalah satu-satunya bentuk uang yang ada Andaikan total kuantitas uang tunai $1000,- Berarti jumlah uang beredar = $1000,- Selanjutnya diumpamakan seseorang membuka Bank dengan nama “Bank Umum pertama” “Bank Umum Pertama” hanya menerima deposito, tetapi tidak memberikan kredit atau pinjaman Tujuan pokok hanya menyediakan tempat yang aman bagi yang menyimpan uang di bank-nya Deposito/simpanan uang yang diterima bank namun tidak disalurkan sebagai pinjaman disebut cadangan (reserves). Dalam perekonomian khayalan ini, semua simpanan merupakan cadangan sehingga sistemnya disebut sistem perbankan cadangan 100 persen (100-percent-reserve banking) ekmakro08-ittelkom-mna
BANK UMUM PERTAMA Posisi finansial “Bank Umum Pertama” dengan pembukuan akun T (T-account) Pasiva Aktiva Jika bank menempatkan semua simpanan nasabah dalam cadangan, maka bank tersebut sama sekali tidak mempengaruhi jumlah uang yang beredar. ekmakro08-ittelkom-mna
Penciptaan uang giral dalam sistem Perbankan dengan cadangan sebagian. Bank Umum Pertama memutuskan untuk menyalurkan sebagian cadangan sebagai pinjaman. Pada saat itu bank telah memasuki sistem baru yang biasa disebut sistem perbankan dengan cadangan sebagian (fractional-reserve banking). Bagian dari deposito total yang dipertahankan bank sebagai cadangan dinamakan rasio cadangan (reserve ratio). Reserve ratio ini ditentukan oleh kebijakan/peraturan pemerintah dan kebijakan bank tersebut. Misal Bank Umum Pertama memiliki rasio cadangan sebesar 10 persen. Berarti Bank Pertama mempertahankan depositonya dalam bentuk cadangan sebesar $ 100 ekmakro08-ittelkom-mna
BANK UMUM PERTAMA Posisi finansial “Bank Umum Pertama” dengan pembukuan akun T (T-account) Pasiva Aktiva Jumlah uang beredar mengalami kenaikan yaitu simpanan deposan sebesar $1000 ditambah uang tunai yang ada di penerima pinjaman sebesar $900 total $1900 Jika bank hanya menyimpan sebagian dananya sebagai cadangan, maka bank tersebut telah turut menciptakan uang. ekmakro08-ittelkom-mna
Penggandaan uang BANK UMUM KEDUA Penciptaan uang tidak berhenti pada Bank Umum Pertama Umpama para peminjam dana sebesar $900 kemudian membeli sesuatu kepada seseorang, kemudian orang tersebut menyimpan di “Bank Umum Kedua” Bank Umum Kedua menerapkan rasio cadangan 10 persen Maka akun-T dari Bank Umum Kedua sbb: Pasiva Aktiva Bank Kedua telah menciptakan uang sebesar $810 ekmakro08-ittelkom-mna
BANK UMUM KETIGA Jika melalui proses serupa lantas dana sebesar $810 kemudian disimpan di “Bank Umum Ketiga” Bank Umum Ketiga menerapkan rasio cadangan 10 persen Maka akun-T dari Bank Umum Ketiga sbb: Pasiva Aktiva Bank Umum Ketiga telah menciptakan uang sebesar $729 ekmakro08-ittelkom-mna
Proses tersebut berlangsung terus-menerus. Setiap kali uang didepositokan di bank dan oleh pihak bank disalurkan menjadi pinjaman, maka akan lebih banyak uang baru yang tercipta. Berapa banyak uang yang akhirnya tercipta dalam perekonomian itu? Kita jumlahkan saja: Deposito awal = $1000 Pinjaman Bank Umum Pertama = $ 900 (=0,9x$1000) Pinjaman Bank Umum Kedua = $ 810 (=0,9x$900) Pinjaman Bank Umum Ketiga = $ 729 (=0,9x$810) --- … --- … ________________________________________ Total Jumlah uang beredar = $ 10000 ekmakro08-ittelkom-mna
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses penciptaan uang dapat • diamati melalui bekerjanya angka pengganda uang (money multiplier). • Angka pengganda uang merupakan kebalikan dari angka rasio cadangan • (Reserve Requirement). (= RR) • Angka pengganda uang = 1/rasio cadangan = 1/RR • Semakin besar rasio cadangannya, akan semakin kecil persentasi dana yang • disalurkan (excess reserve) (= ER) sebagai pinjaman oleh bank. Tambahan uang yang tercipta: Deposito awal = $1000 Pinjaman Bank Umum Pertama = $ 900 (=0,9x$1000) Pinjaman Bank Umum Kedua = $ 810 (=0,9x$900) Pinjaman Bank Umum Ketiga = $ 729 (=0,9x$810) --- … ________________________________________ Total Jumlah uang beredar = $ 10000 ekmakro08-ittelkom-mna
Deposito Awal ($1000) RR (10%) Bank- Sentral Bank- 1 Pinjaman Deposito RR (10%) Tambahan uang beredar = (1/RR) x ($1000) Bank- 2 Pinjaman Deposito RR (10%) Bank- n ekmakro08-ittelkom-mna
Bila terjadi kebocoran uang tunai (cash drain). Dalam kenyataan tidak semua orang akan menabung seluruh uang yang dipinjamnya. Sebagian uang mungkin dipegang sebagai uang tunai. Misal sebesar 10 persen dipegang sebagai uang tunai Cash drain (CD = 0,10) ekspansi kredit menjadi berkurang. Bila dalam contoh kasus sebelumnya semua yang pinjam uang tersebut menahan 10 persen sebagai uang tunai, maka: Angka Pengganda = 1/ (RR+CD) dimana: RR = Reserve Requirement CD = Cash Drain Uang beredar menjadi 1/(0,10+0,10) kali $1000 = $5000,- ekmakro08-ittelkom-mna
Kesimpulan Ekspansi kredit tergantung pada cadangan wajib (Reserve Requirement). Semakin besar angka reserve requirement, besarnya kemampuan untuk menciptakan kredit juga semakin kecil dan sebaliknya. Oleh sebab itu, RR menjadi salahsatu instrumen yang digunakan oleh Bank Sentral dalam mengatur jumlah uang yang beredar. Semakin besar deposito awal (primary deposit), penciptaan kredit juga semakin besar. Bila terjadi kebocoran uang tunai (cash drain), maka angka pengganda uang secara matematis menjadi sbb: Angka Pengganda = 1/ (RR+CD) dimana: RR = Reserve Requirement CD = Cash Drain ekmakro08-ittelkom-mna
Teori Permintaan Uang Menurut Keynes, permintaan uang yang dilakukan masyarakat didasari tiga motif: Motif transaksi (Transaction motive) Motif spekulasi (Speculation motive) Motif berjaga-jaga (Precautionary motive). ekmakro08-ittelkom-mna
Permintaan uang untuk transaksi Y MDT = f(Y) MDT Pendapatan B Y2 A Y1 0 MDT1 MDT2 MDT ekmakro08-ittelkom-mna
r (%) Permintaan uang untuk spekulasi MDS = f(r) Tingkat bunga A rA B rB MDS 0 MA MB MDS ekmakro08-ittelkom-mna
Para Pelaku dalam pasar uang Dilihat dari peranannya dalam penciptaan uang beredar, ada tiga pelaku utama: Otorita Moneter (Bank Sentral dan Pemerintah) Lembaga Keuangan (Bank dan bukan Bank) Masyarakat (Rumah tangga dan Perusahaan) ekmakro08-ittelkom-mna
Mekanisme di pasar uang Sistem Moneter Uang beredar Otorita Moneter (Bank Sentral, Pemerintah) C R Lembaga Keuangan (Bank, Non-Bank) D Masyarakat (Rumah tangga, Perusahaan) TD SD Lain lain Aliran permintaan ekmakro08-ittelkom-mna Aliran penawaran
Otorita moneter – Bank Sentral mengeluarkan C (uang kartal) dan R (bank reserves) sesuai permintaan. C + R = Uang Primer • Lembaga Keuangan merupakan sumber penawaran uang giral (D), deposito berjangka (TD), simpanan tabungan (SD) dan aktiva keuangan lainnya yang diminta masyarakat D+TD+SD+Lain-lain = Uang Sekunder • Sistem Moneter adalah supplier seluruh kebutuhan uang bagi masyarakat dan Perusahaan. ekmakro08-ittelkom-mna
Lembaga Keuangan • Lembaga keuangan: adalah lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana dan yang membutuhkan/kekurangan dana. • Yang dilakukan lembaga tersebut: Melakukan penghimpunan dana dari masyarakat pemilik dana, kemudian menyalurkan kepada pihak yang membutuhkan dengan tujuan mencari keuntungan. • Menurut kegiatannya dibagi dua: • Lembaga Keuangan Bank • Lembaga Keuangan Bukan Bank ekmakro08-ittelkom-mna
Lembaga Keuangan Bank • Berdasarkan UU No 10/1998, Bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga Keuangan Bukan Bank • Perusahaan Asuransi • Lembaga Dana Pensiun • Pegadaian ekmakro08-ittelkom-mna
Perkembangan Perbankan. • Sekitar abad-15 logam emas sebagai uang • Karena tidak memiliki sifat portable, sulit dibawa-bawa, rawan perampokan/pencurian. • Demi keamanan, pemilik emas menitipkan emasnya di tukang emas. • Sebagai balas jasa tukang emas mendapat fee/balas jasa atas penitipan tsb. • Sebagai bukti, pemilik emas mendapat “tanda terima” penitipan dari tukang emas. • Seiring dengan berjalannya waktu, “tanda terima” penitipan emas tsb diperdagangkan oleh masyarakat untuk membeli kebutuhannya. • “tanda terima” tersebut menjadi semacam uang kertas untuk melakukan transaksi ekmakro08-ittelkom-mna
“Tanda terima” yang dimiliki pemilik emas, didukung penuh (100%) oleh emas. artinya nilai emas yang tertera dalam tanda terima sama persis dengan jumlah emas yang dititipkan. • Dengan diperdagangkannya “tanda terima”, membuat gudang penitipan emas penuh. • Tukang emas berfikir untuk meminjamkan emas kepada pihak lain tanpa takut kehabisan. • Dengan meminjamkan emas tsb, tukang emas mendapat fee atas pinjaman. ini jelas menguntungkan d/p membiarkan jumlah emas yang begitu banyak hanya menganggur di gudang. ekmakro08-ittelkom-mna
Dari kegiatan tersebut, tukang emas mempunyai peran lain yaitu tidak hanya sebagai penjaga emas, tetapi juga meminjamkan emas. • Peran ini persis yang dilakukan oleh bank sekarang dalam menjembatani pihak yang kelebihan uang dan pihak yang membutuhkan uang. • Apa yang terjadi bila tiba-tiba sebagian besar pemilik mengambil emas yang dititipkan secara bersamaan? = Rush ekmakro08-ittelkom-mna
Bank Umum • Bank Umum – biasa disebut Bank Komersial. • Bank Umum bisa dimiliki pemerintah, swasta, pihak asing, dimana dalam kegiatannya mempunyai tujuan untuk memeperoleh keuntungan (profit). • Sumber dana utama: giro dan tabungan. • Keuntungan yang diperoleh berupa spread (yaitu selisih antara tingkat suku bunga tabungan/deposito dengan tingkat suku bunga pinjaman. • Keuntungan lain dari: biaya transfer, perdagangan valas, pinjaman overnight antar bank. • Bank Syariah: sumber keuntungannya dari bagi hasil (mudharabah) ekmakro08-ittelkom-mna
Fungsi Bank Umum • Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. • Memberikan pinjaman/kredit pada perorangan ataupun perusahaan. ekmakro08-ittelkom-mna
Hal-hal yang perlu diteliti Bank thd calon debitur-nya. • Character, sifat/karakter calon debitur (tidak boleh mempunyai catatan buruk) • Capital, modal dasar calon debitur (struktur modal berkaitan dengan “likuid” tidaknya modal yang dimiliki calon debitur) • Capacity, kemampuan calon debitur akan menentukan besar kecilnya pendapatan perusahaan di masa mendatang. • Collateral, jaminan yang disediakan calon debitur. akan menentukan besar kecilnya kredit yang diberikan. • Condition of Economy, dalam kondisi ekonomi kondusif dan aman bank akan longgar dalam menyalurkan kreditnya. ekmakro08-ittelkom-mna
Ketentuan Bank Indonesia terhadap Bank Umum dalam hal penyaluran kredit. • Legal Lending Limit (LLL), Batas maksimum pemberian kredit; yaitu limit atau batas maksimal kredit yang boleh diberikan suatu bank kepada setiap debitur individual dan atau debitur group/kelompok usaha bank yang bersangkutan. • Loan to Deposit Ratio (LDR), rasio total kredit yang disalurkan terhadap jumlah simpanan dana pihak ke-3. • Capital Adequacy Ratio (CAR) , Rasio kecukupan modal perbankan Rasio CAR merupakan perbandingan antara modal dengan aktiva tertimbang menurut resiko atau disebut juga kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM). ekmakro08-ittelkom-mna
Indikator lain untuk menggambarkan kinerja suatu bank. • Non Performing Loan (NPL), Perbandingan antara kredit bermasalah dengan kredit yang disalurkan bank kepada nasabah. • Return On Asset (ROA), Perbandingan antara laba bersih bank dengan aset bank. • Return On Equity (ROE), Perbandingan antara laba bersih bank dengan ekuitas bank. • Net Interest Margin (NIM) , Selisih antara bunga kredit dan bunga deposito/tabungan dikurangi biaya operasional. ekmakro08-ittelkom-mna
Bank Syariah • Undang Undang No. 10 tahun 1998 , landasan hukum dan jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh Bank Syariah. • Tujuan utama bank syariah: Mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan semua kegiatan perbankan, financial dan investasi sesuai prinsip-prinsip Islam. • Kegiatan bank syariah didasarkan: • Larangan bunga pada setiap transaksi • Pelaksanaan aktivitas bisnis dan perdagangan atas dasar kejujuran dan keuntungan yang sah • Pembinaan dan kebiasaan menabung ekmakro08-ittelkom-mna
Perbedaan antara Bank Syariah dan Konvensional ekmakro08-ittelkom-mna
Perbandingan antara Bunga dan Bagi Hasil ekmakro08-ittelkom-mna