160 likes | 567 Views
Sejarah Perumahan. Sejarah Perumahan di Indonesia. 1924: Pemerintahan kolonial memfasilitasi pegawai pemerintahan Belanda. 1925: KIP pertama di Surabaya (Kampong Verbetering) yang ditujukan utuk kepentingan Belanda yaitu Empowerment (pemberdayaan). 1926:
E N D
Sejarah Perumahan Sejarah Perumahan di Indonesia
1924: • Pemerintahan kolonial memfasilitasi pegawai pemerintahan Belanda. 1925: • KIP pertama di Surabaya (Kampong Verbetering) yang ditujukan utuk kepentingan Belanda yaitu Empowerment (pemberdayaan). 1926: • Pembangunan perumahan rakyat; `Loji`= rumah besar milik pejabat Belanda. 1932: • Program perbaikan kampung pertama kali (renewal program); perbaikan kampung untuk mencegah penularan penyakit agar tidak menular ke perumahan Belanda (penyakit pes), antara lain dengan perbaikan saluran dan penyuluhan rumah sehat.
1950: • Kongres Perumahan rakyat sehat di Bandung • Perumahan sehat untuk peningkatan kesejahteraan. • Merumuskan standar rumah minimum. • Segera membentuk badan perumahan rakyat dengan APBN. 1952: • Mentargetkan 12000 rumah dari Yayasan Kas Pembangunan (YKP) menangani pemabangunan perumahan. • Cth: Malang di perumahan dekat Unmer • Surabaya di Perum YKP Tenggilis dan Jemur Handayani. • Tanah Milik Pemkot: 1953: • Perumahan bekas Belanda diaman oleh militer. • Menyebabkan orang malas membangun rumah, sehingga malas berurusan dengan kantor urusan perumahan. Hal ini tidak terjadi di rumah-rumah kampung.
1955: • Penerapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) • Regional Housing Centre. • Lembaga penelitian tentang rumah, LPMB di bandung tanggal 1 maret 1955. Sekaligus berfungsi sebagai United Nation Regional Housing Centre (UNRHC). • Struktur dan sanitasi pembangunan rumah. 1960: • Ketetapan MPRS no. 2 / 1960 • Dalam bidang perumahan hendaknya membangun rumah sehat, murah, nikmat, dan memenuhi syarat-syarat kesusilaan. • Penyelenggaraan perumahan diselenggarakan. • Pembangunan fasilitas perumahan oleh pemerintah. • Dibangun di kawasan industri.
1962: • UU Pokok perumahan no. 2 tahun 1962 • Kebijakan perumahan bagi masyarakat yang kurang mampu. 1964: • UU No. 1 tahun 1964 (Perpu tahun 1962) dimana Kantor Urusan Perumahan (KUP) mengurusi rumah-rumah sebelum Indonesia merdeka. • Bentuk perumahan mengikuti YKP. 1969: • KIP dilaksanakan di Jakarta.
1972: • Ada Lokakarya Nasional Perumahan yang menghasilkan • Badan Koordinasi Perumahan Nasional (BKPN). • National Urban Development. • City Urban Development Corporation, Perusahaan negara Pembangunan Kota. • Lembaga keuangan (kredit). • Mulai muncul Real Estate masa Orba tanggal 6 Mei 1972. • KPR mulai berjalan. • BIC (Building Information Centre) beralih manjadi PITB (Pusat Informasi Teknik Bangunan) 1974: • REI dibentuk bersamaan dengan Perumnas. 1976: • Mulai muncul kawasan perumahan baru seperti di Jakarta dan Medan.
1979: • KIP menjadi program Nasional. 1984: • Muncul rumah core. • Inti 16 m2 dan kamar 5 m2 1989-1994: (Pelita V) • PT. Papan Sejahtera ---- Bank Papan. • KPR juga diberikan oleh Bank-bank swasta.
Ada 3 periode perumahan: 1. Post Colonial Nastional Building (1940-1970) • Mulai pembentukan negara yang teratur. • Pembentukan aparatur pemerintahan (Sentralistik Pemerintahan). • Perlu untuk memperkuat separatis yang dipecah-pecah kolonial. 2. Period of Dissolution with the above paradigm (1970-1990) • Penekanan pada bidang ekonomi. • Masyarakat miskin makin terdesak • Bantuan dari pemerintah sangat sedikit. • Orang desa menuju kota. • Tidak imbangnya kondisi desa-kota. 3. The Emergence of new development paradigm (1990-sekarang) • Munculnya pemikiran baru tentang pembangunan
Perumahan pada masa Revolusi Industri 1. Beralihnya lapangan kerja dari pertanian ke sektor Industri (manufacture) • Hubungan desa-kota • Mulai muncul mekanisasi. 2. Pada umumnya industri dibangun di kota, tetapi kota sendiri tidak siap. 3. Makin penting dan kuatnya para elit baru di bidang industri.
Post War Housing ----- Akibat PD I • Rumah-rumah rusaksehingga perlu untuk melakukan pembangunan rumah. • Tentara yang berperang ketika pulang tahu-tahu tidak punya rumah. • Banyak orang yang jatuh miskin. • Muncul politik etis.--- Intinya kita harus menghargai sesama manusia; menciptakan kebaikan bagi semua. • Kemudian muncul Social Housing, yaitu rumah yang sehat dan layak untuk rakyat kecil untuk mampu mendapatkan rumah.
Muncul konsep-konsep dan teori perumahan • Pada saat itu hanya membuat social housing yang efisien dan alami. • Luas paling sedikit 75 m2 diatas tanah 150 m2. • Harus ada 2 kamar tidur. • Harus diusahakan untuk disediakan rumah sisir (paviliun)
Rumah SehatMenurut United Nation Centre of Human Settlements (UNCHS) • Proteksi terhadap penyakit yang menular. • Proteksi terhadap pencemaran dan kecelakaan alat rumah tangga. • Promosi kesehatan mental. • Promosi kesehatan lingkungan permukiman. • Promosi kebersihan rumah dan lingkungan yang mendorong penghuni untuk hidup sehat keluarga. • Perhatian terhadap ibu, wanita, dan anak-anak. • Penciptaan kesejahteraan. • Penciptaan kesehatan yang didukung daya ukung tanah, ruang terbuka, dan lingkungan. • Rumah merupakan wadah pengembangan sosial dan ekonomi. • Pendidikan umum. • Partisipasi masyarakat dalam rangka pembangunan permukiman dan rumah sehat.
Indikator rumah sehat User: • Menghindari buang sampah sembarangan. • Perilaku sehat. Fisik: • Ukuran rumah dan pengaruhnya pada kesehatan • Memenuhi syarat pencahayaan. • Memenuhi persyaratan perunahan dan volume. • Lingkungan fisik perumahan yang sehat. • Kualitas udara dan ventilasi memenuhi syarat-syarat kesehatan. • Terdapat sarana perumahan dan permukiman.
Syarat rumah sehat: • Memenuhi kebutuhan fisik penghuni (pencahayaan, panas, ventilasi). • Memenuhi kebutuhan kejiwaan (kelelahan). • Melindungi penghuni dari penularan penyakit. • Melindungi penghuni dari kontruksi rumah.
Habitat Agenda • Hadir dengan setting tertentu di tiap negara. • Berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan. • Pemenuhan Rumah yang layak bisa terpenuhi. • Bagaimana kita bisa sharing dan transfer pengalaman di tiap negara.
Macam-macam konferensi tingkat dunia (habitat agenda) • Habitat Agenda tahun 1976 di Van Couver, Canada. • Anak-anak tahun 1990 • Lingkungan hidup tahun 1992 • Hak asasi manusia tahun 1993 • Kependudukan tahun 1994 • Social Summit (KTT) Copenhagen tahun 1995 • Tentang perempuan di Beijing tahun 1995. • The habitat Agenda tahun 1996 di Intanbul, Turki (Juni 1996); The Urbanizing World (Global Report on Human Settlements). • The Habitat Agenda tahun 2000 di Rio de Janeiro; Agenda 21: Adequate Shellter for All, Sustainable Human Settkements and Sustainable Development; Urbanizing World, tentang Globalisasi.