160 likes | 357 Views
Hospital Supply Chain Evolution. Danar Kusumawardhani Enny Listiawati IGA Rusmala Dewi Made Wirya Hartana Prajnasari E. K. Rizka Permata Della. Evolusi Supply Chain. Standard Supply Chain. Semua material operations dikontrol oleh RS
E N D
Hospital Supply Chain Evolution Danar Kusumawardhani Enny Listiawati IGA Rusmala Dewi Made Wirya Hartana Prajnasari E. K. Rizka Permata Della
Standard Supply Chain • Semua material operations dikontrol oleh RS • Staf material meliputi : pembeli, material handler, staf stockroom • Cara kerja : • Bahan dan alat dari berbagai pemasok dikirim ke bagian penerimaan RS • Bahan dan alat disimpan di Ruang Penyimpanan Utama • Bahan dan alat didistribusikan ke masing-masing bagian/bangsal bila persedian di bangsal mulai habis • Pemesanan berdasarkan stok gudang yang dapat dilihat secara visual
Standard Supply Chain • Pemesanan berdasarkan stok gudang yang dapat dilihat secara visual • Permintaan barang dari staf tidak berdasarkan pencatatan dan perhitungan, hanya berdasarkan insting dan kebiasaan • Akibat : • Inflated inventory(6-8 minggu) stok untuk 6-8 minggu • Stockout tinggi (90-95%) • Supply chain sering diabaikan, tampak dari : • Diurus oleh staf medis yang lebih fokus pada pelayanan pasien • Tidak ada sistem inventarisasi
Stockless Inventory • Definisi : Distributor berfungsi menjadi Instalasi Supply Chain RS • Cara : • RS tetap bertanggung jawab terhadap purchase order • Distributor mengirimkan inventori langsung ke bangsal (tanpa melewati stockroom RS) • Prinsip : informasi berkelanjutan antara bangsal pengguna inventori dan distributor
Stockless Inventory • Keuntungan : • Mengurangi bull whip effect • Biaya berkurang tidak inventori dan biaya penyelenggaraan inventori (manajemen dan pelaksana) • Resiko stockout berkurang • Tidak memerlukan gudang area bisa dialokasikan untuk kepentingan lain (bangsal, disewakan)
Vendor Managed Inventory • Definisi : Inventorisasi yang ditangani oleh distributor (pembelian, material handling, stockroom) • Gambaran : • Inventarisasi menjadi tanggung jawab distributor (vendor) • Distribusi / vendor menempatkan perwakilan di RS yang bertanggung jawab untuk pembelian, material handling, dan stockroom • Keuntungan untuk distributor : • Jumlah barang dikembalikan hampir tidak ada
Vendor Managed Inventory • Keuntungan untuk RS : • Stockless selalu ada persediaan • Distributor mengupayakan inventori yang seefektif mungkin • Mengurangi biaya : • Inventori tak terpakai • Biaya administrasi investarisasi • Penyimpanan alat • Jumlah pemesanan dan jumlah stok selalu dalam jumlah optimum
Consignment • Bagian dari kebijakan supply-chain • Barang baru dibayar ke distributor setelah digunakan • Keuntungan : • Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk stock yang belum dipakai
Automated Point of Use System (APU Systems) • Merupakan strategi yang lebih canggih dengan menggunakan sistem komputerisasi • Cara : • Stok inventori ditempatkan di bangsal-bangsal RS (end-user) • Inventori hanya boleh diambil oleh staf yang ditunjuk • Setiap pengambilan stok otomatis tercatat pada sistem APU yang komputerisasi • Secara otomatis, sistem akan melakukan pemesanan ke vendor yang telah ditentukan berdasarkan stok yang ada dan jumlah maksimum telah disepakati
Automated Point of Use System (APU Systems) • Kerugian : • Proses pengambilan stok lama • Sistem mahal • Kelebihan stok di satu bangsal tidak dapat dialihkan begitu saja ke bangsal yang kekurangan • Keuntungan • Inventori tercatat dengan baik • Stokout jarang
The latest trend in supply chain strategy • APU memungkinkan RS mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai penggunaan inventori dan menciptakan sistem yang lebih baik • Metode : • Data dari sistem APU: • Jumlah obat, harga obat, deksripsi obat • Dihitung secara statistik untuk menentukan kebijakan inventori selanjutnya