360 likes | 617 Views
PERSENTASI. FISIKA. Energi , Usaha dan Daya. Abstraksi Pendahuluan. Isi Penutu p. Abstraksi.
E N D
PERSENTASI FISIKA
AbstraksiPendahuluan Isi Penutup
Abstraksi Sumberenergimerupakansatuhal yang pentingdalamsemuabidangkehidupanmanusia, namun yang menjadipermasalahanadalahsumberenergifosilsebagaisumberenergiutamacadangannyasemakinmenipis. Olehkarenaitu, perlunyasegeramencaribahanbakaralternatifsebagaipenggantikayubakardanminyakbumidenganspesifikasimendekatikayubakarbaikdarisisikarakteristikpembakarandankarakteristikmekanik. Potensisumberdaya mineral yang terkandungdalamperutbumiKabupatenPacitansangatbesar, salahsatupotensibahangalian non logamadalahadanya deposit batubaramudadiDesaKetepungkecamatanKebonagung.
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipotensi deposit batubaradiDesaKetepungsebagaibahanalternatif, usahapengembangannyasertamencariteknologipembriketan yang efektifdantepat. Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan, perluditindaklanjutidengansosialisasi dan diseminasi hasil penelitian yang telah dilakukan, guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan sumber energi alternatif dan meminta masukan dari masyarakat guna penyempurnaan penelitian ini. Perlunya rekayasa mesin pembriket secara mass production dengan harga terjangkau untuk kemudian dibantukan kepada masyarakat guna mendukung diversifikasi dan konservasi energi
Pendahuluan PemberlakuanUU No. 22 Tahun 1999 tentangOtonomiPemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentangPerimbanganKeuanganantaraPusatdan Daerah berpengaruhluasterhadapsistemperencanaanpembangunanditingkatdaerah, terutamaotonomipembangunanberadaditingkatdaerah (kabupaten/kota). Dengandemikianpemerintahdaerahakanmemilikikewenangan yang sangatbesardalammenentukanarahpembangunandaerahnyasesuaidenganpotensi yang dimiliki. Potensisumberdaya mineral yang terkandungsangatbesar, salahsatupotensibahangalian non logamadalahadanya deposit batubaramudadiDesaKetepungkecamatanKebonagung.
ISI METODOLOGI PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN PERCOBAAN
METODOLOGI PENELITIAN LokasikegiatanpenelitianinidiDesaKetepungKecamatanKebonagungKabupatenPacitan. Kegiatanpenelitianinidimulaipadabulan NOPEMBER 2008 sampaidenganDesember 2008 (2 bulan). Pelaksanaanpenelitianterdiridaribeberapatahapsebagaiberikut: • Survey lapanganuntukmelihatpotensi deposit batubaradidesaKetepung, kecamatanKebonagung, kabupatenPacitan. • Tahappengumpulandanpengeringanbahanbaku • Bahanbaku:batubara, yang diambildariDesaKetepung, jenis binder (perekat) yaitulem kanji (cassava starch), lemkayu, tanahliat, semen,dan limestone (batukapur) sebagaibahanpengikatpolutan. • Uji Ultimate dan Proximate bahanbaku • Pencacahan/sizing bahanbaku : Batubara akandicacahdenganukuran yang homogen, denganukuran 20 mesh
Pembuatanbriketbatubara : briketbatubaradenganvariasijenisdankadar binder, bebanpengepresansertabesartemperatur • Briketbatubaradibuatdenganmenggunakanalatpengepres yang terbuatdaridongkrakberkapasitas 10 ton yang dilengkapidengan pressure gauge. Briketbatubara yang dibuatbentuksilindrisdwnganberat 5 gram. Variasipenelitianperbandinganbatubara, jenisdankadar binder. Komposisibriketadalah: batubara, lem kanji, lemkayu, tanahliatdan semen, denganperbadinganberat 5%, 10% dan 20 % terhadapberatbatubara. Briket-briket yang telahdibuatkemudiandikeringkandalamsebuah oven pengeringdenganvariabelpenelitiantemperaturpengeringansebesar 100 0C, 110 0C dan 120 0C yang dikeringkanselama 90 menit. • Ujikarakteristikpembakarandanmekanikbriketbatubara. • Dalampenelitianini, temperaturruangbakarakandiaturpada 300 0C, dankecepatan blower akandiaturpada 0 m/s, 0,2 m/s, 0,4 m/s, 0,6 m/s , 0,8 m/s dan 1 m/s.
HASIL DAN PEMBAHASAN KarakteristikBatubaraMentah HasilPengujianKarakteristikBriketBatubara
Karakteristik Batubara Mentah Pengujiankarakteristikdasarbatubaramentah yang meliputiuji ultimate danuji proximate. Data hasilpengujiankarakteristikdasardaribatubaramentah yang digunakanuntukpenelitianditunjukanpadaTabel 3.1. Tabel 3.1. Karakteristik Batubara Mentah
Dari data hasilpengujiankarakteristikdasarbatubaramentah (tanpaprosespemanasan) tersebutdiatas, makadenganmengacupadastandar ASTM D-388 dapatdiketahuibahwajenisbatubara yang digunakandalampenelitianiniadalahbatubarajenisSubbituminous C.
HasilPengujianKarakteristikBriketBatubara A. PengaruhJenisdanKadar Binder TerhadapKarakteristikPembakaranBriketBatubara B. PengaruhTemperaturPengeringanTerhadapKarakteristikPembakaranBriketBatubara C. KarakteristikMekanikBriketBatubara yang Diteliti D. KarakteristikPembakaranBriketBatubaraTerbaikHasilPenelitianAkibatVariasiKecepatanAliranUdara E. BriketBatubaraTerbaikHasilPenelitian
PengaruhJenisdanKadar Binder TerhadapKarakteristikPembakaranBriketBatubara Pengaruhjenisdankadar binder (perekat) terhadapkarakteristikpembakaranbrikerbatubara yang ditelititerlihatdalamgambar 3.1 sampaidengangambar 3.4. Dalamgambartersebut, terlihatbahwapemilihanjenisdankadar binder (perekat) yang tepatakanmempengaruhikarakteristikpembakaranbriketbatubara yang diteliti. Pengaruh yang munculakibatpemilihanjenisdankadarperekattersebutadalahtingginyatemperaturpembakarandanlamanyapembakaran. Perekatlem kanji danlemkayumemberikantemperaturpembakaran yang lebihtinggidenganwaktupembakaran yang lebihpendek, sebaliknyaperekatberupatanahliatdan semen memberikantemperaturpembakaran yang lebihrendahdenganwaktupembakaranlebih lama. Hal tersebutdapatdipahami, karenatanahliatdan semen bersifatpenyimpanpanasdantidakterbakar, sehinggatanahliatdan semen akanmenyerappanas yang munculselamaprosespembakarandanmenyimpannyasehinggawaktupembakaranlebih lama. Sebaliknyalem kanji danlemkayubukanpenyerappanassehinggakeduajenisperekattersebuttidakmenghalangipanas yang munculsewaktupembakaransehinggatemperatur yang dihasilkanlebihtinggidenganwaktu yang relatiflebihcepat.
Hal tersebutmenunjukkanbahwapemilihanjenisdankadar binder yang tepatakanmempengaruhikarakteristikpembakaranbriketbatubara, terutamadalamhalikatanantarpartikel yang berimbaspadaporositasbriket, yang padaakhinyaakanmempengaruhiprosesdiffusivitasudarakedalambriket (yang merupakanfaktorpentingdalamprosespembakaran). Gambar 3.1. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara BerperekatLem Kanji AkibatVariasi Kadar Perekat (Binder) PadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 3.2. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara BerperekatLemKayuAkibatVariasi Kadar Perekat (Binder) PadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 3.3. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara Berperekat Tanah LiatAkibatVariasi Kadar Perekat (Binder) PadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 3.4. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara Berperekat Semen AkibatVariasi Kadar Perekat (Binder) PadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
PengaruhTemperaturPengeringanTerhadapKarakteristikPembakaranBriketBatubaraPengaruhTemperaturPengeringanTerhadapKarakteristikPembakaranBriketBatubara Pengaruhtemperaturpengeringanbriketbatubaraterhadapkarakteristikpembakaranterlihatdalamgambar 3.5 sampaidengangambar 3.8. Kenaikantemperaturpengeringanbriketbatubaramemberikandampak yang cukupnyatapadabriketdengan binder lem kanji danlemkayu, dimanakenaikantemperaturpengeringanbriketmenyebabkannaiknyatemperaturpembakaran yang dihasilkanolehbriketbatubara. Gambar 6.5. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara BerperekatLem Kanji 10 % AkibatVariasiTemperaturPengeringanPadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 6.6. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara BerperekatLemKayu 10 % AkibatVariasiTemperaturPengeringan P adaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 6.7. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara Berperekat Tanah Liat 10 % AkibatVariasiTemperaturPengeringanPadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
Gambar 6.8. KarakteristikTemperaturPembakaranBriket Batubara Berperekat Semen 10 % AkibatVariasiTemperaturPengeringanPadaKecepatanAliranUdara 0 m/s
KarakteristikMekanikBriketBatubara yang Diteliti Karakteristikmekanikbriketbatubara yang diteliti, meliputikekuatantekanbriketdanketahananimpak (kejut) briketbatubara. Dalamgambar 3.9 dangambar 3.10 disajikangambarperbandingankekuatantekandanketahananimpakbriketbatubara yang diteliti. Tampakbahwadengansemakinbertambahnyakadar binder makakekuatantekansemakinbesar, halinidapatdipahamikarenadengansemakinbanyaknyaperekat, makaikatanantarpartikelakansemakinkuatsehinggamenyebabkanketahanantekanbriketsemakinbesar. Sementaradarijenis binder yang digunakan, terlihatbahwabriketdengan binder semen memilikikekuatantekan yang terbesar, diiukutiolehtanahliat, lemkayudanlem kanji. Sementaraketahananimpakbriketbatubara (yang dinyatakadenganmassatersisasetalahsatu kali jatuhan), terlihatbahwabriketdenganperekat semen danlemkayumemilikiketahanimpak yang relatifsamadisusulolehbriketdengan binder tanahliatdan kanji, dengansatukecederungansemakinbesarkadarperekatmakasemakinbesarketahananimpak yang dimiliki.
Gambar 6.9. PerbandinganKekuatanTekanBriket Batubara AkibatVariasiJenisdan Kadar Binder
Gambar 6.10. PerbandinganKetahananImpakBriket Batubara AkibatVariasiJenisdan Kadar Binder
KarakteristikPembakaranBriketBatubaraTerbaikHasilPenelitianAkibatVariasiKecepatanAliranUdaraKarakteristikPembakaranBriketBatubaraTerbaikHasilPenelitianAkibatVariasiKecepatanAliranUdara Berdasarkanpembahasansebelumnyamakaditetapkanbriketbatubaraterbaikhasilpenelitianadalahbriketbatubaradengan binder lemkayusebesar 10 % yang dikeringkanpadatemperatur 110 0C selama 90 menit. Hasilpengujianterhadapkecepatanaliranudaradisajikandalamgambar 3.11. Dalamgambartersebuttampakbahwakarakteristiktemperaturpembakaranbriketbatubara yang dipilihlebihtinggidaripadatemperaturpembakarankayubakaruntuksemuavariabelkecepatanaliranudara. Namunkarakteristikpembakaranbriketbatubara yang terbaikdidapatkanpadakecepatanaliranudara 0,2 m/s. Gambar 6.11. PerbandinganKarakteristikPembakaranBriket Batubara TerbaikDenganKayuBakarPadaBerbagaiVariasiKecepatanAliranUdara
BriketBatubaraTerbaikHasilPenelitian Berdasarkanhasilpenelitian, makadapatdirekomendasikanbriketbatubaraterbaikhasilpenelitianyaitubriketbatubaradengan binder lemkayusebesar 10 % yang dikeringkanpadatemperatur 110 0C selama 90 menit. Adapunkarakteristikbriketbatubaratersebutadalahmemilikikekuatantekansebesar 415 kg/cm2danmemilikimassatersisa 90 % darimassaawalsetelahsatu kali jatuhan. Temperaturpembakaran yang dihasilkanberkisarantara 320 0C sampaidengan 570 0C dengankecepatanaliranudara yang menghasilkankarakteristiktemperaturpembakaranterbaiksebesar 0,2 m/s. Dan mamputerbakarselama 40 menit-50 menit. (semua data pembakarandidasarkanatasmassabriketbatubarasebesar 5 gram). Sementara kayu memiliki karakteristik pembakaran yang terbaik pada kondisi aliran 0 m/s, dengan temperatur pembakaran yang dihasilkan oleh kayu bakar berada dalam kisaran 400 0C sampai dengan 440 0C selama 24 menit , sedangkan kekuatan tekan kayu bakar 352 kg/cm2 tanpa ada pengurangan massa setelah jatuhan pertama.
PENUTUP Kesimpulan Rekomendasi
KESIMPULAN Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan yang dilakukandapatdisimpulkanbahwa, A. deposit batubaradiKabupatenPacitanmerupakanbatubarajenisSubbituminous Cdanprospektifuntukdikembangkanmenjadisumberenergialternatifmelaluiprosespembriketandanvarianprosesnya B. briketbatubaraterbaikhasilpenelitianyaitubriketbatubaradengan binder lemkayusebesar 10 % yang dikeringkanpadatemperatur 110 0C selama 90 menit. Adapunkarakteristikbriketbatubaratersebutadalahmemilikikekuatantekansebesar 415 kg/cm2danmemilikimassatersisa 90 % darimassaawalsetelahsatu kali jatuhan. Temperaturpembakaran yang dihasilkanberkisarantara 320 0C sampaidengan 570 0C dengankecepatanaliranudara yang menghasilkankarakteristiktemperaturpembakaranterbaiksebesar 0,2 m/s. Dan mamputerbakarselama 40 menit-50 menit. (semua data pembakarandidasarkanatasmassabriketbatubarasebesar 5 gram).
REKOMENDASI Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan, perluditindaklanjutidengansosialisasi dan diseminasi hasil penelitian yang telah dilakukan ini, guna meningkatkan pemahaman masyarakat akan sumber energi alternatif dan meminta masukan dari masyarakat guna penyempurnaan penelitian ini. Perlunya rekayasa mesin pembriket secara mass production dengan harga terjangkau untuk kemudian dibantukan kepada masyarakat guna mendukung diversifikasi dan konservasi energi
BAHAN : • Bahanbaku:batubara, yang diambildariDesaKetepung, jenis binder (perekat) yaitulem kanji (cassava starch), lemkayu, tanahliat, semen,dan limestone (batukapur) sebagaibahanpengikatpolutan. Karakteristik Batubara yang digunakan : Cara Kerja
Briket batubara dibuat dengan menggunakan alat pengepres yang terbuat dari dongkrak berkapasitas 10 ton yang dilengkapi dengan pressure gauge. Briket batubara yang dibuat bentuk silindris dengan berat 5 gram. Komposisi briket adalah: batubara, lem kanji, lem kayu, tanah liat dan semen, dengan perbadingan berat 5%, 10% dan 20 % terhadap berat batubara. Briket-briket yang telah dibuat kemudian dikeringkan dalam sebuah oven pengering dengan variabel penelitian temperatur pengeringan sebesar 100 0C, 110 0C dan 120 0C yang dikeringkan selama 90 menit. • Dalam penelitian ini, temperatur ruang bakar akan diatur pada 300 0C, dan kecepatan blower akan diatur pada 0 m/s, 0,2 m/s, 0,4 m/s, 0,6 m/s , 0,8 m/s dan 1 m/s. • Jadi perubahan utama energi adalah dari sumber energi batubara – di bantu dengan energi kalor (panas) – berubah menjadi bentuk energi lain yaitu briket.
Dari gambardiataskitadapatmengetahuibahwatelahterjadiperubahanenergibriket ( energikimia) menjadienergikalor (panas) yang dapatdigunakanuntukmemasak. Hasil
Terima Kasih Ade MaesyaputraOktofiansyah Auliya Try Anggraeni DevyDestianty Heni M. FarisMustaqim Nita MarethinDwiPutri Yuke Agustin