140 likes | 296 Views
Bentuk Permukiman Perkotaan Tahun 2100 (Future Urban Settlements in 2100). Tema. Model Rancangan Perumahan dan Permukiman Perkotaan dengan Emisi CO2 Rendah. Kerjasama Penelitian 2004 – 2007 National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM) &
E N D
Bentuk Permukiman Perkotaan Tahun 2100 (Future Urban Settlements in 2100) Tema Model Rancangan Perumahan dan Permukiman Perkotaan dengan Emisi CO2 Rendah Kerjasama Penelitian 2004 – 2007 National Institute for Land and Infrastructure Management (NILIM) & Pusat Litbang Permukiman Oleh: Siti Zubaidah Kurdi
Tiga Tahap Kegiatan yaitu: Tahap 1 (2004/2005) : Identifikasi Faktor-faktor Permukiman Perkotaan yang Berpengaruh terhadap Emisi CO2 Tahap 2 (2005/2006) : Alternatif Rancangan Permukiman Perkotaan Tahap 3 (2006/2007) : Model Rancangan Permukiman Perkotaan
Berdasarkan National Strategy Study (NSS) Sumber Emisi CO2 : • 55-77% : total emisi domestik (industri energi, industri pengolahan, transportasi dan penggunaan rumah tangga/komersial) • 11-13% : Penggunaan Lahan, Perubahan Tata Guna Lahan serta Kehutanan (Land Use, Land Use Change and Forestry/LULUCF) • 13% : Pertanian
KONDISI DI INDONESIA • Total emisi CO2 750 Mt(Asian Least Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy, 1997) • Kebutuhan listrik Indonesia akan meningkat sebanyak 11,4% per tahun(perkiraan World Bank 1993 – 2010), 1993 - kebutuhan listrik ± 35 miliar kWh, 2010 - kebutuhan listrik 260 miliar kWh (7 kali lipat) • 21 % dari sektor ketenagalistrikan dengan pemasok tertinggi adalah sektor rumah tangga. Eka Melisa, koordinator program perubahan iklim dan energi WWF Indonesia di Jakarta (Sinar Harapan - Selasa, 10 Desember 2002)
Tahap: • Pembangunan • lahan mentah bangunan/kawasan siap huni • CO2 = proses konstruksi, pembuatan dan transportasi bahan bangunan • 2. Penghunian dan pemeliharaan • bangunan/kawasan siap huni bangunan/kawasan rusak • CO2= aktivitas domestik, transportasi, sarana dan prasarana lingkungan • 3. Pengembangan • bangunan/kawasan dikembangkan batas maksimum • CO2 = aktivitas domestik, transportasi, sarana dan prasarana lingkungan, pembongkaran, pembangunan Penyediaan permukiman
Sumber emisi CO2 yang diperhitungkan emisi antropogenik, yaitu emisi gas rumah kaca yang berkaitan dengan aktifitas manusia Sektor perumahan Sektor kendaraan Sektor pembangkit energi • Lingkup Perkotaan: - Kebijakan - Aksesibilitas - Sarana dan prasarana • Lingkup Lingkungan - Bangunan - Aksesibilitas - Sarana • Lingkup Kapling - Rumah - Ruang terbuka hijau - • Lingkup Bangunan - Aktivitas di dalam rumah - Bahan bangunan Bahasan
Variabel yang diukur • Kondisi sosial ekonomi responden • Energi yang digunakan untuk aktivitas domestik (dalam rumah) • = pemakaian listrik • = pemakaian gas • = pemakaian minyak tanah • Energi yang digunakan untuk beraktivitas keluar rumah • = pemakaian bensin • = pemakaian solar • Energi yang digunakan untuk penyediaan bangunan • = bahan bakar untuk pembuatan genteng • = bahan bakar untuk pembuatan bata • = bahan bakar untuk pembuatan ubin • Timbulan sampah • Ruang terbuka hijau
Lingkup Perkotaan: - Kebijakan - Aksesibilitas - Sarana dan prasarana • Lingkup Lingkungan/Kawasan - Bangunan - Aksesibilitas - Sarana • Lingkup Kapling - Rumah - Ruang terbuka hijau • Lingkup Bangunan - Aktivitas di dalam rumah - Bahan bangunan
Tantangan Tempat tinggal aman emisi CO2 …Tetap … Menurun • Bangunan • Kapling • Kawasan • Kota Konsep/ Kriteria Rancangan ?