E N D
SejarahKainTradisional Indonesia Indonesia merupakannegarakepulauan yang terdiridarikuranglebih 17.000 pulaudanterbagimenjadibeberapaprovinsi, halini pula yang menyebabkan Indonesia memilikikeanekaragamanbudaya. Salahsatuwarisanbudaya yang sangatpentingyaituadanyakaintenuntradisional. Sepertidiketahuipertenunan (pakaian) tradisionaldiperkirakantelahdimulaisejakmasaNeolitikum (Prasejarah), dimanaditemukanbukti-buktiadanyatemuandaribenda-bendaprasejarahprehistoris yang umurnyalebihdari 3.000 tahun yang lalu. Bekas-bekaspeninggalanpembuatanpakaianiniditemukanpadasitusGilimanuk, Melolo, Sumba Timur, GunungWingko, Yogyakarta, dan lain-lain. Di daerahiniditemukanteraan (cap) tenunan, alatuntukmemintal, kereweng-kerewengbercapkaintenundanbahan yang terlihatjelasadanyatenunankainterbuatdarikapas. Padazamanprasejarahpakaianberfungsisebagaipelindungbadandaripanasdandingin, sertagangguanseranggadanbenda-bendatajam. Bahan yang digunakanmasihsangatsederhana, sepertikulitkayu, kulitbinatang, serat, daun-daunan, sertaakartumbuh-tumbuhan. Alat yang digunakanuntukmembuatpakaianberupaalatpemukuldaribahankayuataubatu, bentuknyapersegipanjangdanterdapatbeberapagarisditengahnya. Pembuatanpakaiandarikulitkayumemerlukanpengalamandanpengetahuan, setelahdipilihjenispohonkerasdanmempunyaiseratkayu yang panjang, selanjutnyapohon (kayu) dikuliti, kemudianseratkayudirendam air agar lunak. Denganpemukulbatumakakulitkayudibentukmenjadikain. Sisatradisipembuatankainsemacaminimasihditemukandidaerah Sulawesi Tengah yang disebut “Fuya” dandiIriandisebut “Capo”. Padamasaklasik, India, Persia, Cina, Eropaadalahnegara yang banyakmemengaruhikaintenuntradisional Indonesia. Namuntidakmenutupkemungkinannegara-negara lain seperti Vietnam, Myanmar, Thailand, Cambodia, dab lain-lain jugaikutmempengaruhinya. Pengaruh-pengaruhtersebutselaintampakpadaornamenatauukiranbangunan, candi, lukisan-lukisankaca, nyanyian-nyanyian, dansebagainya. PengaruhCina yang masihnampakjelassampaisaatiniadalahbentukarsitekturMasjidAgungBanten, rancanganbangunanutamamasjid yang berataptumpuk lima dipercayakankepadaarsitekCinabernamaCek Ban Cut, sehinggabangunantersebutmemperlihatkan idiom pagoda Cina, baikdaribentuk, ekspresihinggaukirannya. Pengaruh lain nampakjugapadakainsepertikainbermotifburungpoenix.Penggambaranmanusiabahkanbinatangkerapada relief dicandi-candiseperti Borobudur danPrambanan (adeganSugriwa-Subali) abad 8-9 digambarkanmemakaipakaian. DalamprasastiJawaKunodapatditemukanistilah-istilah yang memberikangambarantentangadanyapertenunandimasalalu. PadaprasastiKarang Tengah berangkatahun 847 (kol. MusNas No D 27) terdapattulisan“putihhlai 1 (satu) kalambi”artinyakainputihsatuhelaidanbaju. Padaprasasti “Baru” tahun 1034 M disebutkataPawdikanartinyapembatikataupenenun. Padaprasasti “Cane” tahun 1021 M danprasastidariSingosaritahun 929 M (kol. MusNas No 88) terdapatistilah“makapas”ataumadagangkapas. Dalamceritarakyat yang adahubungannyadenganpertenunanadalahcerita Sang Kuriang, seorangtokohpentingdalamceritaituyaituDayangSumbi yang pekerjaannyasehari-hariadalahmenenun. Pembuatanpakaianpadamasalaludapatpetunjukpada relief “wanitasedangmenenun” yang dipahatkanpadaumpakbatuabad 14 daridaerahTrowulan, sekarangtersimpandi Museum Trowulan, Jatim. Teknikpembuatantenundapatdibagimenjadiduagolonganbesar, yaituteknikdalammembuatkain (alattenunnya) danteknikmembuathiasan. Adaduahallagi yang sangatpentingyaitumempersiapkanpembuatanbenangdanpembuatanzatwarna. Pembuatanbenangsecaratradisionaldenganmenggunakanpemberat yang diputardenganjaritangan (Jawa: diplintir), pemberattersebutberbentuksepertigasingterbuatdarikayuatauterakota. Di Indonesia bagianbarat (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok) adacara lain membuatbenangdenganmenggunakan “Antih,” alatiniterdiridarisebuahrodalebar yang bisadiputarberikutpengaitnya (Jawa: ontel) untukmemutarrodatersebut. Bahanmembuatbenangselainkapas, kulitkayu, seratpisang, serat nanas, daunpalem, dsb. Pembuatanzatwarnapadamasalaluterdiridariduawarnabirudanmerah. WarnabirudidapatkandariindigoatauMirindaCitrifonelaataumengkudu. Selainituadapewarnadaritumbuhan lain sepertikesumba (sonokeling). Adaduawilayahpembagianalattenun, pertamaalattenun Indonesia bagiantimur, padaumumnyapenenundudukdiatastanahdiluarrumah, ditempatteduhataudilantairumah, denganmengaitkansalahsatualattersebutpadatiang. Keduaalattenun Indonesia bagianbarat (Jawa-Bali), didaerahiniterdapatalattenundisebut “Cacak” yaituduabuahtiangpendek yang diberibelahanuntukmenempatkanpapangunamenggulungbenang yang akanditenun, alatinibiasanyaditempatkanpadasebuah “amben” yaitubalai-balaiterbuatdaribambu. TenunIkat & KainSongket KainLurik & Kain Batik Tenunikatadalahkaintenun yang dibuatdengantekniktenundimanabenangpakan, lungsiataudua-duanyadicelupsebelumditenun, benang-benang yang diikattidakkenawarna, sehinggasetelahdilepaspengikatnyaakantimbulpola-pola yang diinginkan. Kainikatlungsijugaada yang dikombinasikandenganhiasanmanik-manik. Kainsongketadalahkaintenun yang dibuatdenganteknikmenambahbenangpakan, hiasandibuatdenganmenyisipkanbenangperak, emasataubenangwarnadiatasbenanglungsi, kadang-kadangdihiasidenganmanik-manik, kerangatauuanglogam. Di Palembang kainsongketditenundenganbenangemasatauperak yang dikenaldengannamaTenunSongket Palembang, kerajinaninidimulaisejakzamanSriwijaya. Beberapaabad yang lalukerajinaninimerupakankewajibanbagipararemajamenjelangmerekamulaiberumahtangga. Kaininidipakaiuntukupacaraadat, umumnyadipakaiolehkaumwanitadalamupacaraperkawinandanolehparapenari. Padamasa yang lalusarungsongket “Lepus” terbuatdarisuteradihiasidenganbenangemas, hanyadipakaiolehputri-putri raja dalamupacarakebesaran. Kainlurikadalahcaramembuatkaintenundenganhiasanataulajurgarismembujur. PadamasyarakatJawaterutamadidaerahProbolinggoselendanglurik “Tulakwatu” dipergunakanuntukupacaratujuhbulanan (Jawa: tingkeban/mitoni) sertauntukmeruwat (ngruwat). Upacaratingkebanmerupakanselamatandilakukanolehseorangwanita yang pertama kali hamiltujuhbulan, dengandimandikanolehseorangdukun. Dalamupacarawanitahamiltersebutsambilmengatakan: “Kalaulaki-lakimudah-mudahansepertiKumajayadankalauwanitahendaknyasepertiDewiRatih.” Kainlurikbermotiftertentumempunyaikekuatanmagis yang dapatmenghilangkanrohjahat, menyembuhkanpenyakit, menghindarkanseseorangdarinasibjelekdansebagainya. Kain batikmerupakankain yang dibuatdenganteknikhiaspadakainputihdenganmemakaimalamataulilin. Teknikhiaspadakainputih yang dilukisdengancantingatau cap kemudiandirendamdalambahancelupanwarna. Teknikpembuatan batik padamulanyamenggunakanbahanketansebagaireist-dyed (malam) dalamprosespembatikandanalatsemacampenasebagaicantingnya, batik inidisebutdengan batik “Simbul.” Perkembanganselanjutnyaditemukanmalamlebab, lancengsebagaipenggantibuburketan, kemudiandikembangkanmenjadililin batik danalat canting tulis. Seni batik diperkirakantelahadadi Indonesia sejakabad 12 M, padamasaituorangtelahmenemukanbahanasliperwarnakainyaitukulitmengkudu, kulitpohontarum, kulitkayudansebagainya. Padatahun 1815 ditemukanalatstempelberukiranpola-pola batik terbuatdaritembagasebagaialat batik cap. Hiasanpadakainadatmencerminkanunsur-unsur yang sangaterathubungannyadengankepercayaan, pemujaankepadaleluhur, pemujaanterhadapkeagunganalam, sertadapatmenunjukkan status sosialbagipemakaiannya. Batik denganhiasansidomuktiartinyasemogamegahdigunakanolehpasangantemanten (pengantin), batik coraktruntumdipakaiolehpasanganorangtuanya. Setelahmasuknyapengaruhdarinegara-negara lain seperti India, Arab, Cina, Eropatiap-tiapdaerahmempunyaikarakteristiktersendiri. Beberapapusat batik diJawamasing-masingmempunyaicirikhas, batik Pekalonganmempunyaiwarnacemerlangdengan motif dipengaruhikebudayaanCinadanEropa. Batik Jogjadan Solo kebanyakanberwarnasogancoklat. Kainjumputanataukainpelangimerupakankaindenganteknikhiasdengancaramengikatkainpadawaktuakandicelupkedalamcelupanwarna, kemudiansetelahselesaidibukapadabagian-bagian yang diikatmembentuklingkaran-lingkaranataubunga-bunga. Di daerah Solo danJogjakainjumputandipakaiuntukselendang, kemben, ikatkepaladanikatpinggang. KainikatgandadisebutjugakainGringgsingdi Bali selaindianggapmempunyaikekuatanuntukdapatmenyembuhkanpenyakit, jugadipakaiuntukupacarapotonggigiseoranggadis. KainrongkongdiTorajadankainhinggidi Sumba digunakanuntukupacarakematian. RagamhiastenundidaerahPandaiSikekbersumberdarialamlingkungansesuaidenganungkapan “alamterkambangjadikan guru,” misalnyabentuktumpaldisebutpucuakrabuang,bentukpilingandadisebutitikpulangpatang. Di daerahBatakseorang yang hamilmenerimaulosniTondidariorangtuanyauntukdiselendangkandibahunya, melambangkanpemindahankekuatandariorangtuanyakepadaanaknya. Di Kalimantan kainadatbermotifnaga, burungatauabstraksidipakaidalamupacaramenanamtanaman agar hasilnyaberlimpahruah. Di Lampung padaupacarapengangkatankepalaadatdanupacaradaurhidupdigantungkankainkapal, sebagailambangperjalananhidupmanusiadarilahirsampaimeninggal, sepertikapal yang bergerakdarisatutempatketempat lain. Kaintradisionaljugadigunakansebagaiperlengkapanperkawinanatau “antaran” darirumahlaki-lakikerumahwanita. Di daerah Bali kainsongketlamakdigantungkandipuradandipakaiuntukupacaraGalungan. Goncangandibidangproduksikaintradisionalterjadipadawaktuadanyarevolusipembuatankaintradisionalpadasekitartahun 1911, ketikapemerintahHindiaBelandamengintrodusirAlatTenunBukanMesin (ATBM). Alatiniterbuatdarikayu, dimanadigunakantorak-torak yang dihubungkandengantali, sehinggaapabilasalahsatualattenundigerakkan, makasecaraotomatisalatlainnyaakanbergerak. Alatinihanyadapatuntukmembuatkainsederhana, sepertikainpolos, lurik, ikat, dansebagainya. Pakaianselainsebagaipelindungtubuh, jugaberfungsisebagaikeindahanatauestetikadenganmelindungibagian-bagiantertentu. Pakaiansecaraluasmempunyaiartidalamsegisosialdanekonomi, sebagaibenda yang dapatdiperjualbelikan. Pakaiandipertukarkanuntukmemperluashubunganantartempat, daerahmaupunnegara, memperluashubunganperdagangan, mendatangkankeuntunganbagiseseorangataukelompok, negaradanbangsa. Pakaiandapatmenunjukkanataumelambangkan status ataukedudukanseseorang. Melaluikaintradisionalkitadapatmelihatkekayaanwarisanbudaya, tidaksajadilihatdarisegiteknikdananekacoraksertajeniskain yang dibuat, tetapisecaramendalamdapattersuratdantersiratberbagaimacamfungsidanartikaindalamkehidupanmasyarakat, yang mencerminkantentangkepercayaan, adatistiadat, caraberfikir, identitasdanjatidirisuatubangsa yang berbudaya. Sampaisaatinikaintradisionalterusdigalidandikembangkan, misalnyadengancaramembuattenunadatuntukkeperluanupacaraadatatauupacararesmi. Lebihmembahagiakanlagibahwaperancang mode saatinibanyakmenggunakankain-kaintradisionaluntukperagaanbusanamereka, baikdidalammaupundiluarnegeri. Hal initerbuktiseperti yang diucapkanolehseorangperancangbusanakitaCarmanita, bahwa; “Batik antikatawaklasikselaloemendjadiketjintaansaja. Ragamhijasnjasangatkajadanpenuhsimboljangmemilikiartifilosofis, meroepakansoemberinspiratietanpabatas.”