10 likes | 142 Views
41. Mengacu pada temuan peneiitian Hull (1997). disinyalir asal muasal. terbentuknya daerah sumber utama pelacur di Jawa telah terjadi sejak tahun 1812. Didahului dengan proyek pengerjaan jalan Anyer- Panarukan pada kisaran
E N D
41 Mengacu pada temuan peneiitian Hull (1997) disinyalir asal muasal terbentuknya daerah sumber utama pelacur di Jawa telah terjadi sejak tahun 1812. Didahului dengan proyek pengerjaan jalan Anyer- Panarukan pada kisaran dekade itu, pelacuran menjadi tak terbendung iagi. Di Jawa Barat, khususnya Indramayu awal terbentuknya daerah sumber utama pelacur amat bisa dikaitkan dengan runtutan kejadian tersebut. Masyarakat di daerah sumber utama pelacur pun. tetap menganggap bahwa profesi melacur merupakan profesi a-moral dan a-susila. akan tetapi di daerah sumber utama pelacur tidak tampak adanya pendiskriminasian masyarakat terhadap pelacur dalam kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang membedakan antara pelacur di daerah sumber utama pelacur, dengan pelacur bukan di daerah penghasil pelacur. Ada penerimaan dan sikap yang berbeda dari masyarakat terhadap profesi melacur. Kenyataan yang ada menegaskan bahwa pelacuran di daerah sumber utama pelacur, seperti di Indramayu, sudah mengakar dan kuat sebagai bagian dari budaya. D. Kerangka Berpikir dan Pertanyaan Peneiitian 1. Kerangka Berpikir Peneiiti sebagai putera daerah melihat kondisi masyarakat Indramayu yang memiiiki tingkat pengangguran 36 % (profit tingkat kelurahan/desa peneiitian, 2001), dan pendidikan yang rendah di tambah dengan tingkat keimanan atau nilai-nilai agama yang minim banyak mendorong masyarakatnya mengambil jalan pintas daiam memenuhi kebutuhan hidupnya salah satunya adalah memiiih profesi melacur. Ironis memang, dari berbagai macam tekanan dan kesulitan yang ada menuntut manusia untuk tetap bertahan agar dapat melangsungkan