320 likes | 595 Views
PERENCANAAN SDM. ENDAH SETYOWATI, FIA UB, 2012. Perencanaan merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan.
E N D
PERENCANAAN SDM ENDAH SETYOWATI, FIA UB, 2012
Perencanaan merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan. • Perencanaan SDM berarti langkah-langkah tertentu yang diambil pihak manajemen guna lebih menjamin bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat pada waktu yang tepat, kesemuanya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
a. Lingkungan Eksternal b. Keputusan-keputusan organisasi • c. Faktor persediaan karyawan • Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun • Prediksi jumlah dan kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan PHK • Prediksi yang meninggal dunia 3. Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Perencanaan Pegawai
Terdapat paling sedikit 6 manfaat yang dapat dipetik dari perencanaan SDM: • Organisasi dapat memanfaatkan SDM yang sudah ada didalamnya secara lebih baik. • Melalui perencanaan SDM yang matang, produktivitas kerja dari pegawai yang sudah ada dapat ditingkatkan. • Perencanaan SDM berkaitan dengan penentuan kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan. • Salah satu segi manajemen SDM yang saat ini semakin penting ialah pengelolaan informasi ketenagakerjaan. • Salah satu kegiatan pendahuluan dalam perencanaan SDM adalah penelitian. Dari proses penelitian ini akan diperoleh pemahaman tentang situasi pasar kerja yang tepat. • Rencana SDM merupakan dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani SDM dalam organisasi. MANFAAT PERENCANAAN SDM
Pada dasarnya tantangan bagi manajemen SDM (terkait dengan perencanaan) dapat dikategorikan pada tiga jenis utama: • Tantangan Eksternal • Tantangan Internal • Situasi Ketenagakerjaan Internal BERBAGAI TANTANGAN DI BIDANG SDM
Pre definisi perencanaan mengandung sifat peramalan, karena secermat apapun perencanaan tetap tidak bebas dari ketidakpastian. • Meminimalisasikan ketidaktepatan ini dapat diusahakan dengan menggunakan 6 teknik peramalan sebagai instrumen perencanaan, yaitu: • Ekstrapolasi • Indeksasi • Analisis statistikal • Analisis anggaran • Analisis kegiatan baru • Permodelan dengan bantuan komputer TEKNIK-TEKNIK PERAMALAN SEBAGAI INSTRUMEN PERENCANAAN
FORMASI adalahjumlahdansusunanpangkatPegawaiNegeriSipil yang diperlukandalamsuatusatuanorganisasinegarauntukmampumelaksanakantugaspokokdalamjangkawaktutertentu. • FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL PUSAT adalahformasibagiPegawaiNegeriSipil yang bekerjapadasuatusatuanorganisasiPemerintahPusat. • FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH adalahformasibagiPegawaiNegeriSipil yang bekerjapadasuatusatuanorganisasiPemerintah Daerah . PP 54 TAHUN 2003TENTANG FORMASI PEGAWAI NEGERI SIPIL
FORMASI Dasar Hukum : 1. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, Pasal 15 2. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 4. Keputusan Kepala Bkn Nomor 26 Tahun 2004 5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007
PETA JABATAN adalah susunan nama dan tingkat jabatan struktural yang tergambar dalam suatu struktur unit organisasi dari tingkat yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. • PENYEDIAAN PEGAWAI adalah upaya suatu satuan organisasi negara untuk mencari dan mengembangkan pegawai sesuai dengan standar, kualifikasi dan kompetensi jabatan dalam rangka memenuhi kebutuhan suatu satuan organisasi negara.
MEKANISME USUL DAN PENETAPAN FORMASI PNS PUSAT DAN DAERAH BERDASARKAN PP 54 TAHUN 2003 Penetapan & persetujuan tertulis oleh Men.PAN Perumusan kebijakan oleh Men.PAN Dikoordi-nasikan Oleh Usul ditujukan Pertimbangan Usul Men.Keu TAP FORMASI PNS PUSAT Men. PAN Inst. Pusat • KEBIJAKAN FORMASI PNS MENCAKUP: • JUMLAH FORMASI PNS NAS. • PRIORITAS BKN PERSETU JUAN TERTULIS ALOKASI FORMASI PNSD Prop/ Kab/ Kota Gub BKN TAP FORMASI OLEH PPKD
PRINSIP PENYUSUNAN FORMASI • JUMLAH PEGAWAI SESUAI DENGAN BEBAN KERJA • FORMASI TERSEDIA KARENA ADANYA POSISI • JABATAN YANG LOWONG. • KEBUTUHAN PEGAWAI DINYATAKAN DALAM JABATAN DAN SYARAT JABATAN • TERSEDIA PETA JABATAN DAN URAIAN JABATAN • PETA JABATAN DAN URAIAN JABATAN HASIL • ANALISIS JABATAN
TUJUAN PENETAPAN FORMASI AGAR SETIAP SATUAN ORGANISASI NEGARA MEMPUNYAI JUMLAH DAN MUTU PEGAWAI SESUAI DENGAN BEBAN KERJA DAN TANGGUNG JAWAB PADA MASING-MASING ORGANISASI
PENYUSUNAN FORMASI PNS • KEBUTUHAN PEG MENURUT JABATAN • KEBUTUHAN PEG MENURUT SYARAT JABATAN • SUSUNAN PNS MENURUT JAB, GOL RUANG, JENIS KELAMIN, & USIA • KEBUTUHAN PEG MENURUUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PETA JABATAN ANALISIS JABATAN PENYUSUNAN FORMASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
Contohpetajabatan : Jumlah Kekuatan Pegawai = 11 IV/b = 1 III/b = 4 IV/a = 1 III/a = 1 III/d = 2 II/c = 1 III/c = 1 Bagian Kepegawaian IV/b SubbagUmumKepegawian III/d SubbagMutasiPegawai IV/a SubbagDiklatPegawai III/c SubbagPengadaanPegawai III/d • Operator Komputer, II/c • Penyusun rencana Pengadaan pegawai, III/b • Penyusun rencana Kebutuhan pegawai, III/b 1. Penyusun rencana Mutasi pegawai, III/b • Operator Komputer, III/a • Penyusun rencana Diklat pegawai, III/b
Contoh Lain NamaJabatanFungsionalUmum • NAMAJABATANTUGASNYA : • PRAMU TAMU MELAYANI TAMU • PRAMU ACARA PELAYANAN ACARA • PRAMU KANTOR MELAYANI KANTOR • PRAMU PERIZINAN MELAYANI PEMBERIAN IZIN • PENGUMPUL MENGUMPULKAN DATA • PENGEVALUASI MENILAI KELAYAKAN • PENYUNTING MENGEDIT • PENYAJI MENYAJIKAN TABEL • PENGENTRI MEMASUKAN DATA
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI DENGAN MENGIDENTIFIKASI BEBAN KERJA ADA 4 PENDEKATAN : vHASIL KERJA v OBYEK KERJA v PERALATAN KERJA v TUGAS PER TUGAS JABATAN
1.PENDEKATAN HASIL KERJA adalahmetodapenghitunganformasidenganmengidentifikasibebankerjadarihasilkerjajabatan. Metodainidipergunakanuntukjabatan yang hasilkerjanyafisikataubersifatkebendaan. Perludiperhatikanjugabahwametodainiefektifdanmudahdigunakanuntukjabatan yang hasilkerjanyahanyasatujenis. CONTOH : JABATAN PENGENTRI DATA
PENDEKATAN HASIL KERJA : RUMUS : Σ BEBAN KERJA X 1 ORANG STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA CONTOH : JABATAN : PENGENTRI DATA HASIL KERJANYA : DATA ENTRIAN BEBAN KERJA : 200 DATA ENTRIAN STANDAR KEMAMPUAN : 30 DATA PER HARI PENGHITUNGANNYA ADALAH : 200 DATA ENTRIAN X 1 ORANG = 6,67 ORANG = 7 ORANG 30 DATA PER HARI (DIBULATKAN)
2. PENDEKATAN OBJEK KERJA Metodainidipergunakanuntukjabatan yang bebankerjanyabergantungdarijumlahobjek yang harusdilayani. contoh : doktermelayanipasien, makaobjek kerjauntukJABATAN DOKTER adalahpasien.
PENDEKATAN OBJEK KERJA : Σ OBJEK KERJA RUMUS :X1ORANG STANDAR KEMAMPUAN RATA-RATA CONTOH : JABATAN : DOKTER OBYEK KERJA : PASIEN BEBAN KERJA : 80 PASIEN STANDAR KEMAMPUAN : 25 PASIEN PER HARI PENGHITUNGANNYA ADALAH : 80 PASIEN X 1 DOKTER = 3,2 ORANG DOKTER = 3 ORANG 25 PASIEN (DIBULATKAN)
3. PENDEKATAN PERALATAN KERJA adalahmetodainidipergunakanuntukjabatan yang bebankerjanyabergantungpadaperalatankerja. contoh : JABATAN PENGEMUDI pengemudibebankerjanyabergantungpada kebutuhanoperasionalkendaraan yang harus dikemudikan.
PENDEKATANPERALATAN KERJA RUMUS : CONTOH : SATUAN ALAT KERJA : BUS JABATAN YANG DIPERLUKAN : PENGEMUDI BUS, KERNET BUS DAN MONTIR BUS JUMLAH ALAT KERJA YANG DIOPRS : 20 BUS RASIO PENGOPRS ALAT KERJA : 1 PENGEMUDI 1 BUS : 1 KERNET 1 BUS : 1 MONTIR 5 BUS Σ PERALATAN KERJA X 1 ORANG RASIO PENGUNAAN ALAT KERJA
PENGHITUNGANNYA ADALAH : PENGEMUDI BUS = KERNET BUS = MONTIR BUS = 20 BIS 1 BIS X 1 Pengemudi = 20 Pengemudi 20 BUS 1 BUS X 1 Kernet = 20 Kernet 20 BUS 5 BUS X 1 Montir = 4 Montir
4. PENDEKATAN TUGAS PER TUGAS JABATAN adalahmetodainidipergunakanuntukmenghitungkebutuhanpegawaipadajabatan yang hasilkerjanyaabstrakatauberagam, beragamartinyahasilkerjadalamjabatantersebutbanyakjenisnya contoh : JABATAN PENGADMINISTRASI UMUM.
PENDEKATANTUGAS PER TUGAS RUMUS : WAKTU PENYELESAIAN TUGAS (WPT) adalahwaktuygdigunakandalammenyelesaikantugastersebut. WAKTU KERJA EFEKTIF (WKE) adalah Jam kerjaefektif yang digunakandalam 1 hari
CONTOH : JABATAN : PENGADMINISTRASI UMUM
Jadi jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan pengadministrasi umum adalah : 1.158 + n menit ( WPT) x 1 Orang = …………. Orang 300 menit ( WKE/hari) 1.158 menit ( WPT) x 1 Orang = 3,86 Orang = 4 org 300 menit (WKE/hari)
PENGHITUNGAN JAM KERJA EFEKTIF : Satu Tahun = 365 Hari Hari Libur Sabtu, Minggu = 104 Hari Hari Libur Nasional = 12 Hari Cuti Dalam Satu Tahun = 12 Hari = 128 Hari (-) Jadi Hari Kerja Efektif/Tahun = 237 Hari KEPPRES NO. 58 TAHUN 1964 JO KEPPRES NO. 24 TAHUN 1972 JO KEPPRES NO. 68 TAHUN 1995 : Jumlah Jam Kerja/Minggu = 37,5 Jam HariKerjaDalamSeminggu = 5 Hari/6 Hari Jumlah Jam Kerja/Hari (Unt. 5 HariKerja) = 37,5 : 5 = 7,5 JAM Allowance (WaktuBoros) StandarIlo = 30 % Jumlah Jam Kerja/Hari = 7,5 Jam WaktuBoros= 30 % X 7,5 = 2,25 Jam (-) Jumlah Jam Effektif/Hari = 5,25 Jam (5 Jam)
Jam Kerja Efektif/Hari • (Pola 5 Hari Kerja) dibulatkan menjadi 5 Jam; • Maka didapat Jam Kerja Efektif : • - Per Hari : 1 hari x 5 jam = 5 jam = 300 menit • Per Minggu : 5 hari x 5 jam = 25 jam = 1.500 menit • Per Bulan : 20 hari x 5 jam = 100 jam = 6.000 menit • Per Tahun : 240 hari x 5 jam = 1.200 jam = 72.000 menit
DASAR PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEGAWAI MENURUT JENIS JABATAN NORMA WAKTU X BEBAN KERJA = JAM KERJA EFEKTIF JML KEB PEG PER JABATAN Norma Waktu = adalah jml waktu yg wajar & benar yang digunakan utk menyelesaikan satu satuan produk/hasil kerja dlm satu tahapan proses penyelesaian pekerjaan oleh pemangku jabatan Beban Kerja = adalah Frekuensi dan Volume rata-2 masing-2 jenis pekerjaan/jabatan unit organisasi dlm jangka waktu tertentu
K E S I M P U L A N • DAPAT DIKETAHUI JUMLAH PEGAWAI YANG ADA • PERJABATAN PADA UNIT KERJA SAUDARA • 2. DAPAT DIHITUNG BERAPA KEBUTUHAN PEGAWAI RIIL PER JABATAN SESUAI BEBAN TUGAS PADA UNIT KERJA TERSEBUT • 3. DAPAT DIKETAHUI BERAPA KEKURANGAN ATAU • KELEBIHAN PEGAWAI PER JABATAN PADA UNIT KERJA TERSEBUT