250 likes | 464 Views
Elektronika Dasar (Minggu 8). Transistor Bipolar. Transistor Bipolar. Transistor Bipolar sebagai Amplifier Tentukan nilai V CEQ , v CE , I BQ i b ,I CQ dan i C dengan nilai v s dibuat sedemikian rupa sehingga i bm = I bm sin ω t = 20 sin ω t μ A untuk :
E N D
Elektronika Dasar (Minggu 8) Transistor Bipolar
Transistor Bipolar • Transistor Bipolar sebagai Amplifier • Tentukan nilai VCEQ, vCE, IBQ ib ,ICQ dan iC dengan nilai vs dibuat sedemikian rupa sehingga ibm = Ibm sin ωt = 20 sin ωt μA untuk : a. βF = 100; βo = 100; b. βF = 200; βo = 200;
Transistor Bipolar • Transistor Bipolar sebagai Amplifier ((βF = 100; βo = 100;) • Ditentukan vs sehingga ibm = Ibm sin ωt = 20 sin ωt μA Pada vs = 0(Q pada daerah aktif) dan βF = 100;
Transistor Bipolar • Pada vs ≠ 0 ; (Vcc = 0) (dengan mempergunakan superposisi), dan jika diketahui nilai βF≈100 dan βo≈100 maka : • ib= IB + ibm = 40 + 20 sin ωt
Transistor Bipolar • Transistor Bipolar sebagai Amplifier (βF = 200; βo = 200;) • Ditentukan vs sehingga ibm = Ibm sin ωt = 20 sin ωt μA Pada vs = 0(Q pada daerah aktif) dan βF = 200;
Transistor Bipolar • Pada vs ≠ 0 ; (Vcc = 0) (dengan mempergunakan superposisi), dan jika diketahui nilai βF≈200 dan βo≈200 maka : • ib= IB + ibm = 40 + 20 sin ωt
Transistor Bipolar • Notasi penulisan : • Nilai yang berubah sesuai dengan fungsi waktu diberikan notasi huruf kecil • Nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai efektif (rms) dinyatakan dengan huruf besar • simbol Penguatan dinyatakan dengan huruf besar • Small Signal Model untuk transistor Bipolar • Rangkaian ekivalen Hybrid π untuk Common Emitter transistor bipolar
Transistor Bipolar • PadaRangkaianekivalen Hybrid πuntuk Common Emitter transistor bipolar maka parameter-parameter yang digunakanadalah : • Hubungan PN Junction emitter basis (forward biased): • rπ = incremental resistance yang terjadiantara PN Junction basis danemitor, dimana PN Junction BE diberikanteganganmaju (forward biased) • Cπ= difussion capacitance antara basis danemitor • rb = base spreading resistance (resistansi yang menyebakanjatuhteganganpadadaerah base contact dandaerahaktif BE) • ri =hie= rπ + rb • Hubungan PN Junction kolektor basis (Reversed biased) • rμ = resistansiantara input dan output yang terjadikarena early effect, karenanilainyaselalubesarsekalimakaumumuntukdiabaikan. • C μ = depletion region capacitance antarakolektordan basis sebagaiakibat PN junction CB di reversed biased • ro = resistansi output yang terjadikarena early effect. • gm • transconductance • Nilaiinimerefleksikanperubahan incremental icakibatadanyaperubahan incremental teganganantara basis dan emitter
Transistor Bipolar • Low frequency model : • Pada low frequency model (model frekuensi rendah): • Maka nilai Cμ, Cπ, dan rμdapat diabaikan. • Nilai : • Untuk vce=0 maka tidak ada arus pada ro dan : • Nilai disebut sebagai incremental common emitter forward short circuit current gain
Transistor Bipolar • Low frequency model : • Nilai : • Karena baik untuk transistor npn atau pnp berlaku : • maka :
Transistor Bipolar • Low frequency model : • Karena pada dioda PN Junction berlaku : (lihat slide pertemuan ke 5) maka : • Untuk transistor 1. NPN (PN Junction BE di forward biased) : 2. PNP (PN Junction EB diforward biased atau vEB = -vBE ) • Sehingga baik untuk NPN atau PNP maka :
Transistor Bipolar • Karena pada PN junction, juga berlaku : • maka : • Contoh Penggunaan rangkaian ekivalen hybrid π: • Tentukan nilai : a. Vs yang menghasilkan nilai peak (maksimum ) vo sebesar 1 V b. Nilai peak (maksimum) vo jika Vs=2 mV Jika diasumsikan frekuensinya yang digunakan adalah frekuensi rendah. (ro = diabaikan ;rb = 100 Ω; η=1 ; VT = 25 mV ; βF =100)
Transistor Bipolar • Pada vs = 0 :
Transistor Bipolar • Small signal model untuk rangkaian CE dengan frekuensi rendah adalah : (VCC=0)
Transistor Bipolar • Dengan mempergunakan thevenin maka :
Transistor Bipolar • jika a. b.
Transistor Bipolar • Transistor Bipolar pada VCB = 0 • IR Konstan dan bergantung pada Nilai Vcc dan R
Transistor Bipolar • Simple Current mirror (NPN) • Asumsi : Q1 = Q2 maka : • IB1 = IB2 • IE2 = IE1 • IC2 = IC1 • Q2 harus berada dalam kondisi aktif (VCE2 > VCE sat)
Transistor Bipolar • Simple Current mirror (PNP) • Asumsi : Q1 = Q2 maka : • IB1 = IB2 • IE2 = IE1 • IC2 = IC1 • Q2 harus berada dalam kondisi aktif (VEC2 > VEC sat)
Transistor Bipolar • Emitter Coupled Pair (differential pair) • Dapat difungsikan sebagai amplifier atau switch • KVL • KCL
Transistor Bipolar • Emitter Coupled Pair (differential pair) • Karakteristik transfer emitter coupled pair (IC dan Vd);η=1
Karakteristik transfer emitter coupled pair (Vo dan Vd); η=1
Transistor Bipolar • Interpretasi transfer karakteristik Emitter Coupled pair (differential pair) : • Switch (berguna pada Rangkaian Digital) • Saat Vd > 4VT • IC1 ≈ αIEE dan IC2 ≈ 0 • Vo2 = VCC dan Vo1=VCC - αIEERC • Rc dipilih sehingga Q1 dan Q2 selalu berada dalam daerah aktif • Q1 = closed switch (VCC - αIEERC) dan Q2 = open switch (VCC) • Saat Vd < - 4VT • IC2 ≈ αIEE dan IC1 ≈ 0 • Vo2 = VCC - αIEERC dan Vo1=VCC - αIEERC • Rc dipilih sehingga Q1 dan Q2 selalu berada dalam daerah aktif • Q1 = open switch (VCC - αIEERC) dan Q2 = closed switch (VCC) • Controlled source atau Amplifier ((berguna pada Rangkaian Analog) • Pada interval -2VT ≤ Vd ≤ 2VT Nilai IC1, IC2, Vo1, Vo2 dan Vo akan berubah secara linear sesuai dengan perubahan Vd