280 likes | 502 Views
CHRYSANTHEMUM. Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) Seruni (Indonesia) Asal : Cina Sering di samakan dengan bunga aster Termasuk famili Compositae (Asteraceae). Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang
E N D
Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) • Seruni (Indonesia) • Asal : Cina • Sering disamakan dengan bunga aster • Termasuk famili Compositae (Asteraceae)
Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang Batangnya berkayu → semak, perdu, ada juga yang tidak berkayu Daun berlekuk dangkal dan dalam, berwarna hijau muda → kelam, berbulu halus, mempunyai aroma tertentu BOTANI
Bunga keluar dari ujung percabangan, petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk malai datar dengan dasar bunga melebar. Warna bunga bervariasi : kuning, putih, merah, orange PERBANYAKAN Bagian vegetatif : Anakan dari stolon Stek Kultur aseptik
S T E K - Bibit berumur 1 tahun -Tunas air yang keluar dari rumpun, 3-8 cm - 3-4 ruas - Daun bagian atas dipotong, diambilpucuknya - Ditanam pada bak berisi pasir yang diberi alas agar air tetap tersedia→ pH terkontrol - Temperatur 17°C - Jarak tanam rapat - Hindarkan penyinaran langsung→ bak tanam dapat ditutup dengan kain blacu • Cff : Untuk memperoleh bahan stek, dibuat pembibitan khusus untuk mengambil pucuknya/tunas air
PEMISAHAN ANAKAN • Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya • Apakah musiman atau tahunan • Anakan tumbuh dari stolon • Keberhasilan lebih besar tetapi jumlah terbatas • Tempatkan ditempat teduh
IKLIM MIKRO • Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan • Waktu tanam di daerah musiman : bulan Mei – Juli • Masa vegetatif → hari panjang • Masa generatif → hari pendek • Dengan temperatur malam sekitar 15-16°C • Selama 3-4 minggu untuk induksi inisiasi bunga
Bunga dipanen + 7-14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam • Jenis yang pendek untuk tanaman pot (dapat dibantu B-Ninedengan dosis 2.500 ppm) • Penutupan dengan kain hitam lebih cepat dibanding bunga potong
TANAH • Pada umumnya ditanam dipot • Di lapang → masalah pemeliharaan • Di rumah kaca/plastik • Campuran tanah : pasir : kompos (BO) → Tanah sarang Tanah aerasi baik Tanah hindari air yang berlebihan
Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan. • Setelah tumbuh → cahaya penuh
PEMUPUKAN • Bahan organik diperlukan sekali • Dikehendaki tanah dengan pH yang netral • Nitrogen untuk kualitas daun 10-15 ppm, P 5-10 ppm K 5-10 ppm Ca 150 ppm
PEMELIHARAAN • Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga tunggal • Disbudding : membuang tunas bunga • Pinching : membuang tunas samping
Chrysanthemum indicana hyb PENOPANG • Di pot → ajir bambu agar tumbuhnya tegak • Di lapang → jala dibuat dari tambang plastik atau kawat PEMANGKASAN • Dilapang/rumah kaca bila perennial → sekali habis. Tinggalkan anakan tidak menjadi sumber HPT
PENYIRAMAN • Lihat situasi dan kondisi yang mendukung • Hindari keadaan yang terlalu lembab/media basah
HAMA • Aphis nufa maculata : kutu hijau • Macrosiphum samboni : kutu hitam • Tetranychus dimaculatus: laba-laba merah • Heliothrips haemorrhoidalis: tungau • Phlyctaenia ferrugalis: ulat daun • Lygus pratensis: kumbang/kepik kumbang bunga
PENYAKIT • Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot) • Busuk pucuk (Bud rot) Gejala : Bercak garis kebasah-basahan pada daun, batang abu-abu, coklat kemerahan. Daun layu mati Pengendalian : yang mengandung Co atau Streptomycin
Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose) Bercak pada daun berbentuk angular → tidak merata → Usahakan sirkulasi udara yang baik • Layu fusarium : kerdil dan kuning Gejala : Dimulai dari batang bagian bawah, daun dan kelopak bunga layu, mati, batang dipotong garis-garis hitam pada jaringan pembuluhnya
Nematode membantu masuknya Fusarium Pengendalian • Seed treatment • Sterilisasi tanah • Pemupukan dan pengairan yang teratur • Membakar sisa tanaman terinfeksi
Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya Jaringan batang berwarna pada cuaca dingin Melalui luka infeksinya Pengendalian • Tanaman terserang dicabut – dibakar • Sterilisasi tanah • Memusnahkan serangga tanah yang melukai akar dengan aldrin, dieldrin, chlordane • Membersihkan gulma
Bercak coklat (Puccinia chrysantherii) • Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau bagian yang sep. basah → coklat kering, kerdil, layu Batang dipotong, keluar lendir berwarna kuning Bau pada musim hujan Pengendalian : Serangga vektor diberantas Methoxychlor, DDT, Mekthios Sterilisasi tanah • Mozaik belang (Mottle) • Krupuk (Crinkle)
Flower breaking Gejala : Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting Bercak pada bunga Penyebaran oleh Aphid, penyambungan Pengendalian : Serangga dengan Malathion nicotine sulfat hidrane Membersihkan tanaman terinfeksi
Bercak Cincin (Ring spot) Gejala : Beragam Daun kuning → mati Bercak cincin Daun muda mengkerut Berubah bentuk, kerdil Pengendalian : Tanaman terinfeksi dicabut Serangga dengan DDT, methoxychlor, malathion Serangga melalui Nemathoda pada daun pucuk → Nematode bertahan pada pucuk, batang, tanah
Gejala daun hijau hitam layu mati Pengendalian : Nematoda → dengan malathion rotasi mulsa kering • Flower blight ; blossom blight • Bunga layu busuk
PENUNDAAN • IAA 25-400 ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di R.K 8 jam penyinaran → menunda pembungaan dan membatasi tunas (Lindstrom & Asen, 1967) • V. Indianapolis yellow A 6 100 ppm. Minggu ke 4 setelah L.P. 8 jam → mengurangi pembungaan (Cathey,1959) 2-4,2
GA 100 ppm. Minggu ke 3 L.P. 8 jam Setelah inisiasi sebelum berbunga AMO – 1618 500 ppm Yellow lace, panjang tangkai bunga Penyemprotan minggu ke 1 – L.P 8 jam Penundaan 14-18 hari AMO – 1618 + GA → sama peng. dengan kontrol (minggu ke 2 L.P 8 jam) • Ethylene indianapoliswhite 1-4 ppm → mengganggu pembungaan dan tunas bunga tidak berkembang, buku batang pendek, tebal daun tumbuh tidak menentu epinasti (Tija & Calleque)
INDUKSI “Japanese” → tidak sensitif pada L.P → tetapi temp. Shuokan, Ken Ko Zan S Harada & Nitsch (1959) → 1°C - 2-4 minggu sebelum pembungaan - 10 mg GA3 → menginduksi pembungaan
PINCHING & PRUNNING • Jumlah tunas • Bentuk tanaman • Menstimulir jumlah bunga • Waktu pembungaan • Cathey etal (1996) Alkyl ester C8, C10, C12 dari asam lemak (padaindianapolis) efektif pengganti pinching & prunningMethyl nanvate, Methyl decanoats. → Chrysan juga Carnation 0.025 – 0.05 M 0.05 – 6.10 M 0.16 – 0.27 M
PEMENDEKAN BUKU BATANG • Phospon D → pada tanah 200-250 mL. → 1 bagian 10 gram powder dalam 160-800 bagian air • SADH 2.500-5.000 ppm pada daun 2 minggu, • i.p 8 jam pada disbudding → membuat kerdil bentuk bunga lebih baik, ukuran lebih besar