1 / 28

CHRYSANTHEMUM

CHRYSANTHEMUM. Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) Seruni (Indonesia) Asal : Cina Sering di samakan dengan bunga aster Termasuk famili Compositae (Asteraceae). Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang

benson
Download Presentation

CHRYSANTHEMUM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CHRYSANTHEMUM

  2. Chrysanthemum (latin) = kuning keemasan (warna emas) • Seruni (Indonesia) • Asal : Cina • Sering disamakan dengan bunga aster • Termasuk famili Compositae (Asteraceae)

  3. Tanaman semusim dan tahunan Terdapat + 150 sp. tersebar di seluruh dunia, terutama yang beriklim sedang Batangnya berkayu → semak, perdu, ada juga yang tidak berkayu Daun berlekuk dangkal dan dalam, berwarna hijau muda → kelam, berbulu halus, mempunyai aroma tertentu BOTANI

  4. Bunga keluar dari ujung percabangan, petalnya banyak tersusun menurut lingkaran, membentuk malai datar dengan dasar bunga melebar. Warna bunga bervariasi : kuning, putih, merah, orange PERBANYAKAN Bagian vegetatif : Anakan dari stolon Stek Kultur aseptik

  5. S T E K - Bibit berumur 1 tahun -Tunas air yang keluar dari rumpun, 3-8 cm - 3-4 ruas - Daun bagian atas dipotong, diambilpucuknya - Ditanam pada bak berisi pasir yang diberi alas agar air tetap tersedia→ pH terkontrol - Temperatur 17°C - Jarak tanam rapat - Hindarkan penyinaran langsung→ bak tanam dapat ditutup dengan kain blacu • Cff : Untuk memperoleh bahan stek, dibuat pembibitan khusus untuk mengambil pucuknya/tunas air

  6. PEMISAHAN ANAKAN • Memisahkan rumpun tergantung dari spesiesnya • Apakah musiman atau tahunan • Anakan tumbuh dari stolon • Keberhasilan lebih besar tetapi jumlah terbatas • Tempatkan ditempat teduh

  7. IKLIM MIKRO • Tumbuh dari dataran rendah → pegunungan • Waktu tanam di daerah musiman : bulan Mei – Juli • Masa vegetatif → hari panjang • Masa generatif → hari pendek • Dengan temperatur malam sekitar 15-16°C • Selama 3-4 minggu untuk induksi inisiasi bunga

  8. Bunga dipanen + 7-14 minggu setelah hari pendek/penutupan dengan kain hitam • Jenis yang pendek untuk tanaman pot (dapat dibantu B-Ninedengan dosis 2.500 ppm) • Penutupan dengan kain hitam lebih cepat dibanding bunga potong

  9. TANAH • Pada umumnya ditanam dipot • Di lapang → masalah pemeliharaan • Di rumah kaca/plastik • Campuran tanah : pasir : kompos (BO) → Tanah sarang Tanah aerasi baik Tanah hindari air yang berlebihan

  10. Naungan diperlukan hanya pada saat tanam/bibit baru dipindahkan. • Setelah tumbuh → cahaya penuh

  11. PEMUPUKAN • Bahan organik diperlukan sekali • Dikehendaki tanah dengan pH yang netral • Nitrogen untuk kualitas daun 10-15 ppm, P 5-10 ppm K 5-10 ppm Ca 150 ppm

  12. PEMELIHARAAN • Pembuangan tunas samping yang menghasilkan bunga disbudding untuk tanaman yang menghendaki bunga tunggal • Disbudding : membuang tunas bunga • Pinching : membuang tunas samping

  13. Chrysanthemum indicana hyb PENOPANG • Di pot → ajir bambu agar tumbuhnya tegak • Di lapang → jala dibuat dari tambang plastik atau kawat PEMANGKASAN • Dilapang/rumah kaca bila perennial → sekali habis. Tinggalkan anakan tidak menjadi sumber HPT

  14. PENYIRAMAN • Lihat situasi dan kondisi yang mendukung • Hindari keadaan yang terlalu lembab/media basah

  15. HAMA • Aphis nufa maculata : kutu hijau • Macrosiphum samboni : kutu hitam • Tetranychus dimaculatus: laba-laba merah • Heliothrips haemorrhoidalis: tungau • Phlyctaenia ferrugalis: ulat daun • Lygus pratensis: kumbang/kepik kumbang bunga

  16. PENYAKIT • Bercak daun bakteri (Bacterial leaf spot) • Busuk pucuk (Bud rot) Gejala : Bercak garis kebasah-basahan pada daun, batang abu-abu, coklat kemerahan. Daun layu mati Pengendalian : yang mengandung Co atau Streptomycin

  17. Bercak – hawar daun (leaf blight, leaf blotch, anthracnose) Bercak pada daun berbentuk angular → tidak merata → Usahakan sirkulasi udara yang baik • Layu fusarium : kerdil dan kuning Gejala : Dimulai dari batang bagian bawah, daun dan kelopak bunga layu, mati, batang dipotong garis-garis hitam pada jaringan pembuluhnya

  18. Nematode membantu masuknya Fusarium Pengendalian • Seed treatment • Sterilisasi tanah • Pemupukan dan pengairan yang teratur • Membakar sisa tanaman terinfeksi

  19. Layu ferticillium Gejala : Daun kuning dimulai bagian bawahnya Jaringan batang berwarna pada cuaca dingin Melalui luka infeksinya Pengendalian • Tanaman terserang dicabut – dibakar • Sterilisasi tanah • Memusnahkan serangga tanah yang melukai akar dengan aldrin, dieldrin, chlordane • Membersihkan gulma

  20. Bercak coklat (Puccinia chrysantherii) • Layu bakteri Gejala : Daun lebih hijau bagian yang sep. basah → coklat kering, kerdil, layu Batang dipotong, keluar lendir berwarna kuning Bau pada musim hujan Pengendalian : Serangga vektor diberantas Methoxychlor, DDT, Mekthios Sterilisasi tanah • Mozaik belang (Mottle) • Krupuk (Crinkle)

  21. Flower breaking Gejala : Belang kuning dan gelap, berkerut, berubah bentuk, keriting Bercak pada bunga Penyebaran oleh Aphid, penyambungan Pengendalian : Serangga dengan Malathion nicotine sulfat hidrane Membersihkan tanaman terinfeksi

  22. Bercak Cincin (Ring spot) Gejala : Beragam Daun kuning → mati Bercak cincin Daun muda mengkerut Berubah bentuk, kerdil Pengendalian : Tanaman terinfeksi dicabut Serangga dengan DDT, methoxychlor, malathion Serangga melalui Nemathoda pada daun pucuk → Nematode bertahan pada pucuk, batang, tanah

  23. Gejala daun hijau hitam layu mati Pengendalian : Nematoda → dengan malathion rotasi mulsa kering • Flower blight ; blossom blight • Bunga layu busuk

  24. PENUNDAAN • IAA 25-400 ppm C. morifolium var. fortyniners dan ice berg di R.K 8 jam penyinaran → menunda pembungaan dan membatasi tunas (Lindstrom & Asen, 1967) • V. Indianapolis yellow A 6 100 ppm. Minggu ke 4 setelah L.P. 8 jam → mengurangi pembungaan (Cathey,1959) 2-4,2

  25. GA 100 ppm. Minggu ke 3 L.P. 8 jam Setelah inisiasi sebelum berbunga AMO – 1618 500 ppm Yellow lace, panjang tangkai bunga Penyemprotan minggu ke 1 – L.P 8 jam Penundaan 14-18 hari AMO – 1618 + GA → sama peng. dengan kontrol (minggu ke 2 L.P 8 jam) • Ethylene indianapoliswhite 1-4 ppm → mengganggu pembungaan dan tunas bunga tidak berkembang, buku batang pendek, tebal daun tumbuh tidak menentu epinasti (Tija & Calleque)

  26. INDUKSI “Japanese” → tidak sensitif pada L.P → tetapi temp. Shuokan, Ken Ko Zan S Harada & Nitsch (1959) → 1°C - 2-4 minggu sebelum pembungaan - 10 mg GA3 → menginduksi pembungaan

  27. PINCHING & PRUNNING • Jumlah tunas • Bentuk tanaman • Menstimulir jumlah bunga • Waktu pembungaan • Cathey etal (1996) Alkyl ester C8, C10, C12 dari asam lemak (padaindianapolis) efektif pengganti pinching & prunningMethyl nanvate, Methyl decanoats. → Chrysan juga Carnation 0.025 – 0.05 M 0.05 – 6.10 M 0.16 – 0.27 M

  28. PEMENDEKAN BUKU BATANG • Phospon D → pada tanah 200-250 mL. → 1 bagian 10 gram powder dalam 160-800 bagian air • SADH 2.500-5.000 ppm pada daun 2 minggu, • i.p 8 jam pada disbudding → membuat kerdil bentuk bunga lebih baik, ukuran lebih besar

More Related