440 likes | 1.32k Views
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN (PORFIRIN). Oleh: Dr. Husnil Kadri, M.Kes Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Struktur Porfirin. Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil (-HC=).
E N D
BIOSINTESIS HEMOGLOBIN(PORFIRIN) Oleh: Dr. Husnil Kadri, M.Kes Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
Struktur Porfirin • Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. • Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil (-HC=). • Sifat khas porfirin adalah atom nitrogennya mampu mengikat ion logam. • Contoh; - heme pada Hb mengikat Fe - klorofil pada tumbuhan hijau mengikat Mg
BeberapaHemoprotein Protein Fungsi - Hemoglobin mengangkut oksigen di dalam darah - Mioglobin menyimpan oksigen di dalam otot - Sitokrom c keterlibatan pada rantai transpor elektron - Sitokrom P450 hidroksilasi xenobiotik/obat-obatan - Katalase degradasi hidrogen peroksida (H2O2) - Triptofan pirolase oksidasi triptofan
SintesisHemediMitokondria • 85% sintesis heme terjadi dalam sel pembentuk eritrosit pada sumsum tulang • Heme disintesis dari suksinil KoA + glisin. • Piridoksal fosfat diperlukan untuk mengaktifkan glisin. • Hasil kondensasi tsb ialah; asam a-amino-b-keto-adipat Kondensasi diatas dikatalisis oleh Aminolevulinat-sintase (ALA-sintase).
Sintesis Heme di Mitokondria • Asam a-amino-b-keto-adipat dengan cepat mengadakan dekarboksilasi untuk membentuk d-aminolevulinat (ALA). Reaksi ini dikatalisis oleh ALA-sintase. • ALA-sintase adalah enzim pengendali laju reaksi biosintesis porfirin di hepar.
Sintesis Heme di Sitosol • Dua molekul ALA berkondensasi melalui kerja enzim ALA-dehidratase. • Produk; - 1 mol.porfobilinogen (PBG) - 2 mol. H2O • ALA-dehidratase mengandung seng (Zn). • Enzim ini dapat diinhibisi oleh timbal (Pb), sebagaimana terjadi pada keracunan Pb.
Sintesis Heme di Sitosol • Kondensasi 4 mol.PBG menghasilkan tetrapirol linier, yaitu hidroksimetilbilana. • Reaksi ini dikatalisis oleh uroporfirinogen-1-sintase (PBG deaminase). • Hidroksimetilbilana mengalami siklisasi spontan membentuk uroporfirinogen I atau, • Menjadi uroporfirinogen III yang dikatalisis oleh uroporfirinogen III kosintase.
Sintesis Heme di Sitosol • Uroporfirinogen III dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen dekarboksilase menjadi koproporfirinogen III. • Pada penderita porfiria, uroporfirinogen dekarboksilase juga bisa mengubah Uroporfirinogen I jadi koproporfirinogen I. • Koproporfirinogen III selanjutnya memasuki mitokondria.
Sintesis Heme di Mitokondria • Koproporfirinogen III selanjutnya memasuki mitokondria. • Koproporfirinogen oksidase mengkatalisis dekarboksilasi senyawa tsb menjadi protoporfirinogen III (IX). • Enzim ini hanya mampu bekerja untuk koproporfirinogen III.
Sintesis Heme di Mitokondria • Protoporfirinogen III akan dioksidasi oleh protoporfirinogen oksidase menjadi protoporfirin III (IX). • Terakhir, penyatuan ion Fe2+ (ferro) pada protoporfirin III yang dikatalisis oleh ferokelatase/heme sintase agar menjadi heme.
Pengaturan Sintesis Heme • Enzim regulator adalah ALA-sintase. • Heme bertindak sebagai regulator negatif (umpan balik negatif) sintesis enzim ALA- sintase. • Jika heme meningkat, maka sintesis ALA-sintase akan menurun.
Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Sintesis Heme • Metabolisme obat-an di sitokrom P-450 akan banyak menghabiskan heme intrasel, akibatnya sintesis heme akan meningkat. • Glukosa & hematin dapat mencegah sintesis ALA-sintase.
Sifat Porfirin • Berbagai porfirinogen tidak berwarna. • Sedangkan semua porfirin berwarna, karena adanya ikatan rangkap yang menyatukan cincin pirol. • Porfirin yg terlarut dalam asam mineral kuat atau pelarut organik disinari dgn UV, maka akan mengeluarkan cahaya fluorecen merah. • Sifat porfirin ini digunakan untuk menegakkan diagnosis porfiria dengan menggunakan spektrofotometer.
Porfirin pada Sel Kanker • Sel kanker tertentu mengambil lebih banyak porfirin daripada sel normal. • Sifat fotodinamik porfirin dimanfaatkan untuk fototerapi kanker. • Metode terapi; - Penderita tumor diberi hematoporfirin, - kemudian tumor tsb disinari dengan laser argon yang akan memicu porfirin menjadi sitotoksik.
Porfiria • Merupakan gangguan genetik biosintesis heme. • Umumnya autosomal dominan, kecuali porfiria eritropoitik kongenital. • Gejala; - nyeri abdomen - gangguan neuropsikiatri - fotosensitifitas kulit - bila berat = prototipe manusia srigala
Dasar Biokimia Porfiria • Nyeri abdomen & neuropsikiatri mungkin akibat ALA dapat menghambat enzim ATPase di jaringan saraf atau, • ALA mungkin diambil oleh jaringan otak sehingga melumpuhkan hantaran impuls saraf.
Dasar Biokimia Porfiria • Fotosensitifitas disebabkan oleh akumulasi porfirinogen yg mudah teroksidasi di kulit. • Bila terpajan cahaya “tampak” (400nm), maka porfirin akan terpicu untuk bereaksi dengan oksigen molekular membentuk radikal oksigen. • Radikal oksigen dapat merusak lisosom & organel lain mengeluarkan enzim pengurai yang merusak kulit.
Dasar Biokimia Porfiria Mutasi DNA Abnormalitas enzim pada sintesis heme Akumulasi ALA & PBG atau Akumulasi porfirinogen penurunan heme dlm sel & di kulit & jaringan tubuh Cairan tubuh Tanda &gejala Oksidasi spontan porfirinogen neuropsikiatrik menjadi porfirin Fotosensitifitas
Terapi Porfiria • Hanya simptomatik. • Represor ALA-sintase; - glukosa - hematin (bentuk hidroksida dari heme) - b-karoten untuk fotosensitifitas - preparat tabir surya • Kontraindikasi; - preparat anestesi - alkohol - griseofulvin & barbiturat
Tipe Porfiria • Anemia sideroblastik terangkai-X (eritropoitik) - defisiensi ALA-sintase - gejala: anemia - Lab: hitung eritrosit & hemoglobin menurun 2. Defisiensi ALA-dehidratase (hepatik) - gejala: nyeri abdomen, neuropsikiatrik - Lab: ALA urine positif 3. Porfiria akut intermiten (hepatik) - defisiensi uroporfirinogen-1-sintase - gejala: nyeri abdomen, neuropsikiatrik - Lab: PBG & uroporfirin urine positif
Tipe Porfiria 4. Eritropoitik kongenital (eritropoitik) - defisiensi uroporfirinogen-III-sintase - gejala: tanpa fotosensitifitas - Lab: uroporfirin urine positif & PBG urine negatif 5. Porfiria kutanea tarda (hepatik) - defisiensi uroporfirinogen dekarboksilase - gejala: fotosensitifitas - Lab: uroporfirin urine positif & PBG urine negatif 6. Koproporfiria herediter (hepatik) - defisiensi koproporfirinogen oksidase - gejala: fotosensitifitas, nyeri abdomen, neuropsik - Lab: PBG & uroporfirin urine positif protoporfirin feses positif
Tipe Porfiria 7. Porfiria variegata (hepatik) - defisiensi protoporfirinogen oksidase - gejala: fotosensitifitas, nyeri abdomen, neuropsikiatrik - Lab: PBG urine positif protoporfirin feses positif 8. Protoporfiria (eritropoitik) - defisiensi ferrokelatase - gejala: fotosensitifitas - Lab: protoporfirin feses positif protoporfirin sel darah merah positif
Kepustakaan • Marks, DB., Marks, AD., Smith CM. 1996. Basic medical biochemistry: a clinical approach. Dalam: B.U. Pendit, penerjemah. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Eds. J. Suyono., V. Sadikin., L.I. Mandera. Jakarta: EGC, 2000: 612 - 4. • Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam: Andry Hartono, penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A. Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 342 - 9. • Schumm, DE. 1992. Essentials of biochemistry. Dalam: Moch. Sadikin, penerjemah. Intisari Biokimia. Jakarta: Bina Aksara, 1993: 147.