1 / 15

Qualitative Content Analysis Dosen : Umaimah Wahid

Qualitative Content Analysis Dosen : Umaimah Wahid. Magister Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Mercu Buana Sabtu , 16 November 2008. Quantitative Content Analysis.

bernie
Download Presentation

Qualitative Content Analysis Dosen : Umaimah Wahid

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Qualitative Content AnalysisDosen : Umaimah Wahid Magister IlmuKomunikasi PascasarjanaUniversitasMercuBuana Sabtu, 16 November 2008

  2. Quantitative Content Analysis • Walizer and Wiener (1978) defines Content Analysis as any systematic procedur devised to examine the content of recorded information. • Krispendorf (1980), content analysis as research techinigue for making replicable and valide references from data to their context. • Kelinger (1980), content analysis is a method of studying and analyzing communication in a systematic, objective and quantitative manner.

  3. Barelson (1952), content analisis is any technique for making inferences by objectively and systematically identifying specified characteristics of messages. • Content analysis is an approach to be analysis of document and texts (which may be printed of visual) that seeks to quantify (qualify) content in terms of prodetermind categories and an a sysmenatics and replicable manner.

  4. Content analisis kuantitatif adalah menfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak dan amnifest). Cara tersebut tidak dapat digunakan untuk mengetahui conten komunikasi yang tersirat (latent). Atas dasar alasan tersebut, maka diperlukan suatu analisis isi yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks sosial (teks, simbol, gambar dan sebagainya sebagai produk sosial dan budaya masyarakat.

  5. Altheide (1966:2 dalam Rachmat Kriyantono, 2006:249) menyatakan bahwa analisis isi kualitatif disebut juga ethnographic Content Analysis (ECA), yaitu perpaduan analisis sisi objektif dengan observasi partisipan. Artinya periset berinteraksi dengan material-material dokumentasi atau bahkan melakukan wawancara mendalam sehingga penyataan-pernyataan yg spesifik dapat diletakkan pada konsteks yg tepat utnuk dianalisis.

  6. Beberapa hal yang harus diperhatikan : • Isi (content) atau situasi sosial seputar dokumen (pesan/teks) yg diriset. Peneliti harus mempertimbangkan faktor ideologi institusi media, latar belakang wartawan & bisnis, karena faktor-faktor tersebut menentukan isi media. • Prose satau abagimana suatu produk media/isi pesannya dikreasi secara aktual dan diorganisasikan secara bersama. Misalnya proses, format berita, bagaimana realitas objektif diedit ke dalam realitas media dll. • Emergence, yaitu pembentukan secara gradual/bertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. (Ida, 2001, dalam Kriyantono, 2006:250)

  7. Three concept Kerlinger : 1. Content analysis is systematic Content analysis is objectives, Content analysis is quantitative

  8. Brian McNair Menyatakan Isi Media dapat lebih ditentukan oleh : • Kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik (the political-economy approach). • Pengelola media sebagai pihak yang aktif dalam proses produksi berita (organizational approach). • Gabungan berbagai faktor, baik internal atau pun eksternal media (culturalis approach).

  9. Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese dalambuku Mediating the Message : Theories of nfluences on Mass Media Content (1996) menyatakanbahwatelahterjadipertarungandalammemaknairealitasdalamisi media, yang disebabkanoleh : • Latarbelakangawak media (wartawan, editor, kameramendanlainnya). • Rutinitas media (media routine), yaitumekanismedanprosespenentuanberita. • Strukturorganisasi – job discriptiondalamorganisasi media. • Kekuatanekstramediayaitulingkungandiluar media (sosial, budaya, politik, hukum, kebutuhankhalayak, agama dll). • Ideologi

  10. Steps in Content Analysis • Formulate the research question and hypothesis. • Define the population in question • Select and define a unit analysis. • Construct the categories of content to be analyzed. • Establish a quantification system. • Train coders and conduct a pilot study. • Code the content according to establihed definition. • Analyze the collected data. • Draw conclusions and search for indications.

  11. Operational Definisions of Units Analysis

  12. Standardized coding sheet for studying TV cartoons Character Description code Sheet Program Name…………………….. A. Character number…………. • Character name or description…………. • Role 1. Major 3. Other (individual) 2. Minor 4. Other (group) D. Species 1. Human 3. Monsters/ghost 5. Animated 2. Animal 4. Robot 6. Indeterminate 7. Other (specify) : ------------- • Sex : 1. Male 2. Female 3. Interminate 4. Mixed (group) • Race : 1. White 2. African-American 3. Native American 4. Robot 5. Animal 6. indeterminate 7. other (specify) :…….. g. Age : 1. Child 2. Teenager 3. Adult 4. Mature Adult 5. dll

  13. Tahapan dalam Riset Analisis kualitatif ; (Ida, dalam Kriyantono, 2006:251) : • Identifikais masalah • Mengenal dan terlibat dengan proses dan konteks dari sumber informasi. • Mulai terlibat dgn sebagian dokumen yang ada (7-10 dokumen). • Membuat protoko (semacam coding form) dan membuat daftar beberapa item atau kategori untuk memandu peneliti dlm pengumpulan data dan draft protolkol (semacam data collective sheet) • Melakukan pengujian protokol degn mengoleksi data dari beberapa dokumen.

  14. Melakukan rivisi terhadap protokol yg ada dan menyeleksi beberapa kasus tambahan untuk pembuatan protokol selanjutnya yg lebih halus. Penentuan sampel dan korpus (theoretical sampling). Koleksi data berupa pengumpulan informasi dan banyak contoh-contoh deskriptif. Melakukan anlisi data. Melakukan komparsi dan kontras hal-hal yang ekstrim dan pemilihan kunsci-kunci perebdaan yg muncul dalam setiap kategori atau items teks. Melakukan kombinasi antarsemua data dan contoh-contoh kasus yang ada. Mengintegrasikan semua temuan data dgn interpretasi periset dan konsep-konsep kunci dalam draft atau format yg berbeda atau lain.

  15. Baca Buku : Baca buku : Mass Media Research an Introduction, Roger D Winner and Joseph R. Dominick, 2000. Social Research Methodes, Alan Bryman, 2001. Riset Komunikasi, Teknis dan Praktis, Rachmat Kriyantono, 2006.

More Related