290 likes | 772 Views
STROKE. Ns. Janny Erika, S.Kep. PENDAHULUAN. AS terdapat 451.000 kasus Australia : 25.000 Mengena diatas 50 tahun Beberapa dibawah 35 tahun. DEFINISI. Stroke adalah defisit neurologis yang mempunyai awitan mendadak dan berlangsung sebagai akibat adanya gangguan pembuluh darah otak
E N D
STROKE Ns. Janny Erika, S.Kep
PENDAHULUAN • AS terdapat 451.000 kasus • Australia : 25.000 • Mengena diatas 50 tahun • Beberapa dibawah 35 tahun
DEFINISI • Stroke adalah defisit neurologis yang mempunyai awitan mendadak dan berlangsung sebagai akibat adanya gangguan pembuluh darah otak • Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu (WHO, 1989)
ETIOLOGI • Tidak diketahui • Faktor resiko • Akibat adanya kerusakan pada arteri Karena usia, hipertensi, DM • Penyebab timbulnya trombosis; polycytemia • Penyebab emboli; MCI, kelainan katup, dll • Penyebab hemoragikTD terlalu tinggi, aneurisma arteri, penurunan faktor pembekuan darah
Faktor resiko • Bukti-bukti kerusakan pembuluh darah arteri sebelumnya : Angina, TIA • Merokok • Riwayat keluarga • Obesitas • Latihan berat
KLASIFIKASI STROKE • Berdasarkan Patologi dan gejala klinik: Stroke Hemoragik dan Non hemoragik Stroke Hemoragik • Perdarahan intra cerebral dan mungkin perdarahan subarakhnoid, disebabkan pecahnya pembuluh darah ortak tertentu • Kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif • Kesadaran pasien menurun
Stroke Non hemoragik • Berupa iskemia, emboli dan trombosis cerebral • Terjadi saat / setelah lama beristirahat, bangun tidur, dipagi hari • Tidak terjadi perdarahan tetapi hipoksia karena iskemia, dapat timbul edema sekunder • Kesadaran pasien umumnya baik
KLASIFIKASI STROKE Lanjutan Berdasarkan perjalanan penyakit dan stadium • TIA (Trans Iskemic Attack) • Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit samapai beberapa jam saja. • Gejala yang muncul akan hilang sengan spontandan sempurna dalam tempo kurang dari 24 jam • Stroke in volusi • Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk (beberapa jam – hari) • Stroke Komplit • Ganguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen
3 Faktor penentu berat ringannya gangguan • Cepatnya kejadian : efek stroke akan terlihat beberapa menit / jam, • Daerah otak yang terkena • Gangguan suplai darah ke bagian otak tertentu • Kekurangan selama 1 – 4 menit masih dapat pulih • > 4 menit kerusakan jaringan irreversibel - nekrosis
PATOFISIOLOGI • Oklusi • Penurunan perfusi jaringan serebral • Iskemia • Metabolisme anaerob • Asam laktat meningkat • Edema serebral • Aktivitas elektrolit terganggu • Pompa na dan Kalium gagal • Edema cerebral • Perfusi otak menurun • Nekrosis jaringan otak • Gangguan neurologis
TANDA DAN GEJALA Berdasarkan daerah dan luasnya otak yang terkena • Pengaruh thd status mental • Tidak sadar • Konfuse • Lupa akan tubuh sebelah • Pengaruh fisik • Paralisis • Kesulitan menelan • Gangguan sentuhan dan sensasi • Gangguan penglihatan
TANDA DAN GEJALA Lanjutan • Pengaruh terhadap Komunikasi • Bicara tidak jelas • Kehilangan Bahasa
TANDA DAN GEJALA Lanjutan Berdasarkan bagian hemispher yang terkena • Stroke Hemisfer kanan • Hemiparese sebelah kiri tubuh • Penilaian buruk • Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke sisi yang berlawanan • Stroke hemisfer kiri • Hemiparese kanan • Perilaku lambat dan sangat berhati-hati • Kelainan bidang pandang sebelah kanan • Disfagia global • Apasia • Mudah frustasi
KOMPLIKASI • B.d Imobilisasi : infeksi pernapasan, nyeri pd daerah tertekan, kontipasi, trombopleibitis • B.d Paralisis : nyeri daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas, terjatuh • B.d Kerusakan otak ; epilepsi, sakit kepala,
Test Diagnostik • CT Scan • MRI • EEG • Sinar x tengkorak • Angiografi serebral
MANAJEMEN MEDIK • Pertahankan jalan napas dan ventilasi adekuat • Tempatkan klien pada posisi lateral kepala tempat tidur agak ditinggikan sampai tekanan vena serebral berkurang • Pemberian Diuretik untuk menurunkan edema cerebral • Pemberian antikoagulan • Intubasi endotrakeal • Ventilasi mekanik
PENGKAJIAN • Aktivitas / Istirahat • Kesulitan melakukan aktivitas ; kelemahan, kehilangan sensasi, paralisis • Gangguan tingkat kesadaran • Gangguan penglihatan • Sirkulasi • Hipertensi • Disritmia • Integritas ego • Putus asa, tidak berdaya, emosi labil
Pengkajian lanjutan • Eliminasi • Inkontinensia urine • Distensi abdomen • Makanan / cairan • Napsu makan hilang • Mual, muntah • Kehilangan sensasi kecap, kesulitan menelan • Neurosensori • Pusing • Tingkat kesadaran menurun; koma • afasia
Pengkajian lanjutan • Pernapasan • Ketidakmampuan menelan / batuk/ hambatan jalan napas • Keamanan • Kesulitan untuk melihat obyek dari sisi yang terkena • Tidak mampu mengenali obyek • Kesulitan berkomunikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN • Perubahan perfusi jaringan serebral b d interupsi aliran darah, gangguan oklusif, hemoragic, vasopasme serebral, edema serebral • Kerusakan mobilitas fisik b d kelemahan, parestesia • Kerusakan komunikasi verbal b d kerusakan sirkulasi serebral, kehilangan kontrol otot fasial • Kurang perawatan diri b d kehilangan koordinasi otot
DP. 1 :Perubahan perfusi jaringan serebral b d interupsi aliran darah, gangguan oklusif, hemoragic, vasopasme serebral, edema serebral • Tujuan • Mempertahankan tingkat kesadaran • TTV stabil • Intervensi • Observasi status neurologis • Observasi TTv • Letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan d • Pertahankan tirah baring • Ciptakan lingkungan yang tenang • Batasi aktivitas klien • Cegah terjadinya mengejan saat defikasi • Kolaborasi pemberian Oksigen • Kolaborasi pemberian Obat sesuai indikasi : antikoagulan, antihipertensi, pelunak feses • K/P kolaborasi persiapan pembedahan
Kerusakan mobilitas fisik b d kelemahan, parestesia • Tujuan • Mempertahankan / meningkatkan kekuatan fungsi bagian tubuh yang terkena • Mempertahankan integritas kulit • Intervensi • Kaji kemampuan aktivitas klien secara fungsional • Ubah posisi minimal 2 jam sekali • Ajarkan latihan gerak aktif dan pasif pada semua ekstremitas • Gunakan penyangga lengan ketika klien berada dalam posisi tegak • Bantu klien dalam beraktivitas • Observasi daerah kulit yang terkena penekanan, warna, edema • K/p Kolaborasi dengan fisiotherapi
Kerusakan komunikasi verbal b d kerusakan sirkulasi serebral, kehilangan kontrol otot fasial • Tujuan • Klien dapat mengindikasikan pemahaman komunikasi • Membuat metode komunikasi yang tepat • Intervensi • Kaji derajat disfungsi • Mintalah pasien untuk mengikuti perintah sederhana • Tunjukkan obyek dan minta pasien untuk menyebutkan nama benda tsb • Berikan metode komunikasi alternatif, mis; menulis di papan tulis, gambar • Kolaborasi dengan speech Therapi
Kurang perawatan diri b d kehilangan koordinasi otot • Tujuan • Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan mandiri • Intervensi : • Kaji kemampuan dan tingkat kemampuan klien melakukan pemenuhan kebutuhan sehari-hari • Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yg dilakukan atau keberhasilannya • Berikan bantuan perawatan diri bila pasien tidak mampu melakukan sendiri (mandi, bab, bak, dsb) • Berikan dukungan • Dekatkan barang-barang kebutuhan klien
EVALUASI • Mempertahankan tingkat kesadaran • TTV stabil • Mempertahankan / meningkatkan kekuatan fungsi bagian tubuh yang terkena • Mempertahankan integritas kulit • Klien dapat mengindikasikan pemahaman komunikasi • Membuat metode komunikasi yang tepat • Klien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat kemampuan sendiri