10 likes | 236 Views
6. Menurut Maslow (Adhim,2002) melalui pernikahan kehidupan benar-. benar bermakna, kehidupan lebih terarah dan memiliki tujuan yang lebih jelas. Individu yang menikah dini atau muda akan lebih mencapai taraf aktualisasi diri.
E N D
6 Menurut Maslow (Adhim,2002) melalui pernikahan kehidupan benar- benar bermakna, kehidupan lebih terarah dan memiliki tujuan yang lebih jelas. Individu yang menikah dini atau muda akan lebih mencapai taraf aktualisasi diri yang lebih awal dan sempurna jika dibandingkan dengan individu yang menunda pernikahan. Maslow mengungkapkan bahwa usia dua puluh tahun bukanlah usia dini untuk menikah. Jika usia seseorang sudah menginjak 18 atau 20 tahun, maka saatnya individu tersebut berpikir tentang menikah dan membina rumah tangga, it's the time to think marriage. Salah satu teori yang terkenal dari Abraham H. Maslow adalah teori hierarki kebutuhan manusia ( The Hierarchy of Needs). Manusia memiliki banyak kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan yang paling rendah sampai yang paling tinggi tingkatannya. Kebutuhan dasar manusia yang paling rendah menurut hierarki Maslow adalah kebutuhan fisiologis atau kebutuhan biologis, contohnya makan, minum, istirahat dan hubungan seks. Kebutuhan seks dikatakan kebutuhan fisiologis apabila pemenuhannya bersifat mendesak, tidak bisa ditunda lagi. Apabila seseorang berada dalam kondisi ini maka menikah memungkinkan orang tersebut dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya secara lebih baik sehingga pemenuhan kebutuhan yang berikutnya akan lebih baik juga. Selain kebutuhan fisiologis masih ada lagi kebutuhan yang lain yaitu kebutuhan akan rasa aman. Rasa aman ada ketika seseorang belum menikah. terutama bagi kaum perempuan. Selain rasa aman secara fisik ( physically secure ), manusia juga membutuhkan ruang psikis yang aman. Salah satu yang dapat mengurangi rasa aman individu