460 likes | 473 Views
Model Pembelajaran. Dr. Didi Sukyadi, MA Universitas Pendidikan Indonesia. 1) Task-Based Learning (Prabhu, 1987). Performance of meaningful tasks are central to the learning process Focus on the completion of the tasks
E N D
Model Pembelajaran • Dr. Didi Sukyadi, MA • Universitas Pendidikan Indonesia
1) Task-Based Learning (Prabhu, 1987) • Performance of meaningful tasks are central to the learning process • Focus on the completion of the tasks • Students are presented with the tasks they have to perform (survey, performance, etc.) • Discuss language points after the taks have been completed.
Task-Based Stages • Pre-tasks: Introduction to topic and tasks (explore topics, highlight useful words, help students understand the task instruction) • Task cycle: Task planning and report (perform the tasks in pairs or small groups, plan how they will tell the rest of the class what they did • Language focus: Analysis/practice (exmine and discuss specific features of any activities they have looked at.
Task-Based Learning: Examples • Pre-task: the teacher explains about a woman living with her husband and never be left alone because of her fear of spider. Ask the students to brainstorm three steps to help the woman. • Task: List of possible ways to help the woman • Planning: Pairs rehearse how to explain the steps they recommend and justify the order they are in • Report and reading: the pairs tell the class their proposals and justify them • Language focus: The teacher helps the students with any mistakes heard
Other Tasks • Traffic Jam • Clean water problem • Deforestation • Global warming • Urbanization • Criminality • DBD/Malaria
2) Lexical Approach (Dave Willis and Michael Lewis) • Language consists not of traditional grammar and vocabulary but oftenof multi-word prefabricated chunks • Lexical chunks: collocations, idioms, fixed and semi fixed phrases • E.g.: How are you? See you later, You must be joking, Nice to meet you • Fluency is the results of acquisition of a large store of these fixed and semi-fixed pre-fabricated items.
3) Presentation, Practice and Production • A variation of CLT • The teacher introduces a situation that contextualises the language to be taught. The language is presented and the students practice the language using acurate reproduction technique such as choral repetition, individual repetition, and cue-response drills (e.g. The teacher says “movie” and the students response “Would you like to come to the movie?”
Example of PPP Presentation: the teacher shows a picture of a family snapshot and ask them if the peole in the picture are at work or on holiday to elicit the fact that they are on holiday Practice: The teacher gets the students to repeat the sentence in chorus, then individually Production: The students are asked to use the new language in a sentence of their own.
Other terms for of PPP • Pre-teaching • While-teaching • Post-teaching • Apperception • Main activities • Closure
ESA (cf: Genre Based Approach) • Engage: Unless the students are emotionally engaged with what is going, their learning will be less effective • Study: any teaching and learning element where the focus is on how something is constructed (relative clause intonation patterns, paragraphs, etc) • Activate: students are encourage to use all language they know. Communicative taks are designed to activate the students’ language knowledge
Genre-Based Approach • Building Knowledge of the text • Modelling of the text • Join construction of the text • Independent construction of the text
Contextual Teaching and Learning (CTL) • emphasize problem-solving; • recognize the need for teaching and learning to occur in a variety of contexts such as home, community, and work sites; • teach students to monitor and direct their own learning so they become self-regulated learners; • anchor teaching in students diverse life-contexts; • encourage students to learn from each other and together; and • employ authentic assessment.
CTL Assumption • most people learn best through informal, contextual experiences (Caine and Caine, 1991, Gardner, 1983, Kolb, 1984). • accommodating the learning styles of all learners requires the use of a variety of learning strategies, multiple ways of organizing curriculum content, and diverse contexts for learning-opportunities.
Project-Based Instruction • Focuses on content learning • Student-centered • Cooperative • Integrated skills • Focuses on end-product (oral presentation, poster session, bulletin board display, report, stage performance) • Motivating, stimulating, empowering, challenging.
Project-Based Instruction • Focuses on content learning • Student-centered • Cooperative • Integrated skills • Focuses on end-product (oral presentation, poster session, bulletin board display, report, stage performance) • Motivating, stimulating, empowering, challenging.
Learner-Centered Instruction • Account for learner’s needs, styles and goals • Give some control to students (group work) • Allow for student creativity • Enhance a student’ sense of competence
Whole (Holistic) Language Education • Cooperative learning • Participatory learning • Student-centered learning • Focus on community of learners • Focus on the social nature of language • Use authentic, natural language • Meaning-centered language • Holistic assessment • Integration of four skills
Theme/Content-Based Instruction • Immersion program for elementary school children • Writing across the curriculum (writing skills are taught within subject matter) • English for specific purposes • Automaticity • Meaningful learning • Communicative competence
Interactice Learning • Pair work and group work • Authentic language input • Meaningful communication • Actual language use • Actual conversation • Writing for real audience
Experiential Learning • Hands-on projects (nature projects) • Computer activities • Cross-cultural experience (camps, dinner groups) • Research projects • Field trips • Role plays and simulations • Using realia, visual, show and tell session • Playing games • Utilizising media (TV, radio, movies)
PAKEM (Integration of all above) • Pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan • E.g. Shopping, describing animals, asking for permission, describing cleaning tools, describing flowers,
Pakem 5: Problem solving • Pemecahan Masalah MatematikaSiswa di MTs Negeri Banyuwangi diberi soal: • Ayam besar dan ayam kecil ditimbang bersama beratnya 4Kg • Ayam sedang dan ayam kecil ditimbang bersama beratnya 3Kg • Ayam besar dan ayam sedang ditimbang bersama beratnya 5Kg
Fun Activities (DBE Projects) • Things to Remember
Membahas Kosakata • Sebelum kita melibatkan siswa dalam kegiatan ‘kesenjangan informasi’ (information gap) bahas dahulu kosakata yang dibutuhkan dan yang belum dikenal siswa. Hal ini untuk memastikan communication activities yang akan dibahas tidak terpotong/tersela olehketidaktahuan siswa akan makna dari kosakata tertentu.
Instruksi yang Jelas • Instruksi yang diberikan harus jelas untuk memastikan seluruh siswa mengetahui apa yang harus dilakukan. Ini terutama penting ketika communication activities yang akan dilakukan sedikit rumit dan siswa tidak terbiasa melakukan kegiatan berpasangan atau berkelompok. Karena itu, di kelas, instruksi bisa diberikan dalambahasa Indonesia – kalau perlu.
Contoh • Untuk memberikan contoh yang jelas, ada baiknya bagian tertentu dari communication activities yang akan dilakukan didemonstrasikan. • Ini penting terutama untuk kelas yang tidak terbiasa dengan • kegiatan semacam ini. Guru dapat berperan sebagai A dan seorang murid yang bagus bahasa Inggris nya dapat berperan sebagai B, dan bagian pertama dari tugas yang akan diberikan dapat didemonstrasikan dahulu. Ini akan membantu siswa memahami bagaimana melakukan kegiatan dalam kelompok atau berpasangan dengan benar.
Variasi Kemampuan • Kebanyakan guru memiliki kelas yang besar dengan tingkatan kemampuan yang beragam. Solusi terhadap masalah ini tidaklah mudah. Untuk menciptakan suasana kooperatif dan interaksi yang lebih dinamis diantara siswa, siswa yang pandai bisa dipasangkan atau dikelompokkan dengan siswa yang kurang cepat.
Penggunaan Bahasa Ibu • Di kelas, adalah hal biasa apabila siswa ‘nyelonong’ menggunakan bahasa Indonesia baik selama melakukan kegiatan komunikasi (misalnya ketika mereka menghadapi kesulitan) atau terutama ketika mereka telah menyelesaikan kegiatan sebelum siswa yang lain. Untuk mengatasi hal ini, akan sangat membantu apabila guru
Penggunaan Bahasa Ibu • selalu mendorong siswa untuk terus menggunakan bahasa Inggris dan memberikan kegiatan tambahan yang tidak mengganggu, misalnya: • kegiatan lanjutan berupa kegiatan mengarang/menulis. Kegiatan ini untuk meyakinkan bahwa siswa yang sudah menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu mempunyai tugas lain yang harus dikerjakan sehingga tidak mengganggu siswa yang lain.
Peran Guru • Guru perlu berkeliling untuk memastikan bahwa semua siswa benar-benar terlibat aktif mengerjakan tugasnya dengan baik. • Guru dapat juga mengumpulkan data kesalahan yang berulang dan mendiskusikannya setelah kegiatan usai. Pembetulan langsung yang diberikan di tengah-tengah kegiatan sebaiknya dikurangi karena dapat mengganggu proses kegiatan inti yang sedang berjalan.
a. Information-gap Activity • Unsur Kebahasaan : bebas (apa saja) • Keterampilan : bebas (apa saja) • Lingkup kosakata : bebas • Kegiatan ini melibatkan kesenjangan informasi antara dua siswa • atau lebih. Sebagai contoh, siswa A mengetahui sesuatu yang tidak • diketahui siswa B, atau siswa A mengetahui X sementara siswa B • mengetahui Y. Untuk memperoleh informasi yang diketahui siswa • yang lain, kedua siswa tersebut harus berkomunikasi saling • bertukar informasi.
b. Take a Word • b. Unsur Kebahasaan : grammar/vocabulary • Keterampilan : reading/speaking/writing • Lingkup kosakata : bebas • Tulislah kata-kata pada potongan-potongan kertas. Kemudian lipatlah dan masukkan ke dalam kotak. Kata-kata tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori yakni kata-kata yang sederhana, untuk para pemula dan kata-kata sulit untuk ahli.
Take a word • Secara bergiliran siswa mengambil satu kata dalam kotak dan membuat kalimat menggunakan kata tersebut. Apabila kata yang sulit digunakan dengan benar maka akan diberikan skor ganda. • Untuk membuat kegiatan lebih menarik, siswa dapat membantu menulis kata-kata mereka sendiri pada kertas yang berwarnawarni, menggunakan warna yang berbeda sesuai dengan ‘part of speech’ kata-kata tersebut. Mereka juga dapat berkompetisi membuat kalimat yang paling panjang.
c. Scrambled Passages • Unsur Kebahasaan : penanda kohesi dan koherensi • Keterampilan : reading/listening • Lingkup kosakata : bebas • Acaklah kalimat atau paragraf dari sebuah teks kemudian mintalah • siswa menyusunnya kembali supaya urut. Kegiatan ini dapat
Scrambled Passages • membantu siswa belajar koherensi dan kohesi. Agar kegiatan ini bertambah menarik, tulislah kalimat atau paragraf pada potonganpotongan kertas. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima sampai tujuh siswa dan bagilah kertas-kertas potongan tersebut. • Mintalah mereka berdiri dan memposisikan diri mereka dalam satu garis menurut urutan yang tepat dari kalimat atau paragraf yang bersangkutan. Bila jumlah anggota dari masing-masing kelompok tidak lebih dari tujuh, maka jumlah kalimat atau paragraf juga tidak lebih dari tujuh.
Scrambled Passages • Adaptasi: Bacalah teks dengan keras, bagilah potongan-potongan kertas yang berisi bagian-bagian dari teks, kemudian mintalah siswa menyusun lembaran-lembaran tersebut sehingga membentuk sebuah teks yang koheren. Kegiatan ini dilakukan ini secara berpasangan atau berkelompok untuk mendorong siswa saling berinteraksi.
Some Issues in ELT • Do we need to teach grammar? • Do we still need drills? • When should we correct the students’ errors? • Should we avoid L1 • Should we use native speakers? • How should we handle poor vocabulary retention?
Issues in ELT • How do we teach large classes? • How do we teach multiple proficiency levels in the same class? • What should we do if the students do not do their homework, uncooprrative, do not want to talk, or finish before everybody else?