290 likes | 649 Views
SEJARAH EKONOMI INDONESIA. PERTEMUAN 3. GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. Berdasarkan pendekatan Kronologis Histories subtansi PI digolongkan menjadi : 1. Masa Sebelum Terjajah ( sebelum tahun 1600) 2. Masa Penjajahan (1600-1945) 3. Masa Sebelum 1966 ( sejak merdeka )
E N D
SEJARAH EKONOMI INDONESIA PERTEMUAN 3
GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA BerdasarkanpendekatanKronologisHistories subtansiPI digolongkanmenjadi: 1. MasaSebelumTerjajah (sebelumtahun 1600) 2. MasaPenjajahan (1600-1945) 3. MasaSebelum 1966 (sejakmerdeka ) 4. MasaSesudah 1966 (sejakordebaru ) 5. Masasesudah ORBA (masaReformasiEkonomi)
PERIODE KOLONIAL • Ciriperekonomiankolonial • PadajamanKolonialBelanda, ekonomi Indonesia diwarnaiolehsuatustrategiyangmelahirkandualismedalamkegiatanekonomi, yaitudualismeantarasektorekspor (enclave) dansektortradisonal (hinterland). Sektorekspordiwakilidengannkehadiranperkebunan-perkebunandidaerahpedesaan (Suroso, 1994).
Pendirianperkebunandidaerahpedesaansemata-matakarenapertimbanganlokasi yang menguntungkan (tanahsubur, iklimcocok) danbukanuntukmenciptakanlapangankerjabaruuntukmeningkatkankesejahteraanrakyat.
KonsepDualisme • Sejakjamanpenjajahansampaisaatiniperekonomian Indonesia masihjugamenunjukkanciri-ciriadanyadualisme, baikdualisme yang bersifatteknologis, maupun yang bersifatekonomis, sosialdankultural. Boekememberikandefinisimasyarakatdualistis (Anne Booth, 1990) :
“Masyarakat yang mempunyaiduagayasosialberbeda, yang masing-masinghidupberdampingan. Dalamprosesevolusisejarah normal yang berlakubagimasyarakathomogen, keduagayasosialtersebutmewakilitahapperkembangansosial yang berbeda, dipisahkanolehsuatugayasosial lain yang mewakilitahaptransisi, misalnya : masyarakatsebelumkapitalismedanmasyarakatkapitalismemaju yang dipisahkanolehmasyarakatkapitalismeawal….”
StatistikEkonomiKolonial • KedudukandanFungsiHindiaBelanda • SistempemerintahanKolonial (HindiaBelanda) menciptakansistemekonomikolonial yang diarahkanuntukmemenuhikepentingannegeriBelanda. MakaHindiaBelandasebagainegerijajahandijadikansebagai : • Daerah penghasilbahanuntukmemenuhikebutuhankonsumsidanindustrinegeriBelanda.
Daerah pemasaranbagihasilindustridarinegeriBelanda. • Daerah penghasildevisabagikepentingannegeriBelanda. • Hal initerlihatdariperananperdaganganHindiaBelanda (Indonesia) dimasa yang lalu.
PerananHindiaBelandaDalamPerdagangan • PerananHindiaBelandaterlihatdariprosentaseeksporterhadapeksporduniauntukbeberapakomiditi, antara lain : kina 99%, lada 86%, Kapok 72%, karet 37%, agave 33%, hasilkelapa 27%, minyaksawit 24%, teh19%, timahputih 17%, gula 5% (Soemitro, 1953; dikutipdariSuroso, 1994).
Kira-kira ¼ dariimporHindiabelandadatangdarinegeribelanda. Memangmerupakanpolitikbelandauntukmendahulukanfirma-firmaDagangBelanda. • Selama 20 tahunantarakeduaperangdunia, neracaperdaganganHindiaBelandadenganAmerikamengalami surplus $ 955 juta, sedangnerracadagangnegeriBelandadenganAmerikadefisitsebesar $900 juta. Surplus dariHindiabelandaini yang dipergunakanuntukmenutupdefisitnegeriBelanda (Soemitro, 1953: dikutipdariSuroso, 1994).
PendapatanPenduduk Indonesia Asli • Menurut data yang dihimpunolehPolakpadatahun 1942, perekonomian Indonesia telahmengalamimasa-masapasangsurut (Anne Booth, 1990) : • Pendapatanriilnaikdalamtahun-tahun 1923 – 1928 dan 1934 – 1939. • Masa-masastagnasidialamipadawaktuterjadidepresiasiduniatahun 1929 – 1933.
Antaratahun 1921 – 1939 pendapatanriilpenduduk Indonesia aslinaik 50% (sekitar 2,6% per tahun). Sedanglajupertumbuhanpendudukwaktuitusekitar 1,5% per tahun. • IniberartibahwapadamasapenjajahanBelandaadapeningkatankesejahteraanhiduprakyatmeskipunkecildanlambatsekali.
PERIODE KEMERDEKAAN MasaDemokrasi Liberal (1945 – 1959) • Masalah yang dihadapitahun 1945 – 1950 • Rusaknyaprasarana-prasaranaekonomiakibatperang • BlokadelautolehBelandasejakNopember 1946 sehinggakegiatanekonomiekspor-importerhenti. • AgresiBelanda I tahun 1947 danAgresibelanda II tahun 1948.
Dimasyarakatmasihberedarmatauang rupiah Jepangsebanyak 4 miliar rupiah (nilainyarendahsekali). Pemerintah RI mengeluarkanmatauang “ORI” padabulanOktober 1946 dan rupiah Jepangdiganti/ ditarikdengannilaitukarRp 100 (Jepang) = Rp 1 (ORI). • Pengeluaran yang besaruntukkeperluantentara, menghadapiAgresiBelandadanperanggerilya. (Suroso, 1994).
Masalah yang dihadapiTahun 1951 – 1959 • Silihbergantinyakabinetkarenapergolakanpolitikdalamnegeri. • Defisit APBN yang terusmeningkat yang ditutupdenganmencetakuangbaru. • Tingkat produksi yang merosotsampai 60% (1952), 80% (1953) dibandingkanproduksitahun 1938. • JumlahuangberedarmeningkatdariRp 18,9 miliar (1957) menjadiRp 29,9 miliar (1958) sehinggainflasimencapai 50%.
KetegangandenganBelandaakibatmasalahIrian Barat menyebabkanpengambilalihanperusahaan[erusahaanasing (Barat). Sementaraitudidaerah-daerahterjadipergolakan yang mengarahdisintergrasi, sepertiDewanBanteng, Permesta, PRRI (Suroso, 1994).
Selamaperiode 1949-1956, strukturekonomi Indonesia masihpeninggalanzamankolonialisasi. Sektor formal/ modern, sepertipertambangan, distribusi, transpor, bankdanpertaniankomersil, yang memilikikontribusilebihbesardaripadasektor informal/ tradisionalterhadap output nasional, didominasiolehperusahaan-perusahaanasing yang kebanyakanberorientasieksporkomoditi primer (TulusTambunan, 1996).
RencanadanKebijaksanaanEkonomi • MemangsebelumpemerintahanSoeharto, Indonesia telahmemilikiempatdokumennperencanaanpembangunan, yakni : • RencanadariPanitiaSiasat Pembangunan Ekonomi yang diketuai Muhammad Hatta (1947). • RencanaUrgensiPerekonomian (1951) – yang diusulkanolehSoemitroDjojokusumo. • RencanaJuanda (1955) – Rencana Pembangunan Lima Tahun I meliputikurunwaktu 1956-1960.
RencanaDelapantahun “Pembangunan NasuionalSemestaBerencana” padamasademokrasiterpimpin ala Soekarno Mengingatsituasikeamanan (AgresiBelanda 1947, 1948, pemberontakan PKI diMadiun 1948) dansilihbergantinyakabinetmakatidakdimungkinkanadanya program kebijaksanaan yang bisadijalankansecarakonsistendandanberkesinambungan. Antaratahun 1949-1959 terjadi 7 kali pergantiankabinet (yang rata-rata berumur 14 bulan) sehinggacukupsulitmenilai program ekonomiapa yang telahberhasilditerapkanmasing-masing.
Padaawaltahun 50-an kebijaksanaanmoneterdinegarainicenderungbersifatkonservatif (jumlahuang yang beredartumbuhdenganmantap, tetapiterkendalikandenganlaju 22 % per tahunantara 1951 – 1956). Kemudianselamatahun-tahunterakhirdasawarsa 50-an jumlahuang yang beredartumbuhdenganlebihcepatantara 1956 – 1960). Kebijaksanaanmoneterselanjutnyasemakinterkesansebagaihasilsampingandariduniapolitikdandarikebutuhanuntukmembiayaidefisit APBN yang semakinmembesar (Stephen Grenville dalam Anne Booth dan Peter Mc Cawley, ed., 1990).
MASA EKONOMI TERPIMPIN ( 1959 – 1966 ) • Masalah yang dihadapi • SelamaOrde Lama telahterjadiberbagaipenyimpangan, dimanaekonomiterpimpin yang mula-muladisambutbaikoleh bung Hatta, ternyataberubahmenjadiekonomikomando yang statistik (serbanegara). Selamaperiode 1959 – 1966 iniperekonomiancepatmemburukdaninflasimerajalelakarenapolitikdijadikanpanglimadanpembangunannnnekonoidisubordinasikanpadapembangunanpolitik. (Mubyarto, 1990).
Adahubungan yang eratantarajumlahuang yang beredardantingkatharga (Stephen Genvilledalam Anne Booth danMcCawley, ed., 1990).
RencanadanKebijaksanaanEkonomi • Rencana : pembangunannasionalsemestaberencana (PNSB) 1961-1969. Rencanapembangunaninidisusunberlandasarkann “ManfestoPolitik 1960” untukmeningkatkankemakmuranrakyatdenganazasekonomiterpimpin. • Faktor yang menghambat/ kelemahannyaantara lain : • Rencanainitidakmengikutikaidah-kaidahekonomi yang lazim. • Defisitanggaran yang terusmeningkat yang mengakibatkan hyper inflasi.
Kondisiekonomidanpolitiksaatitu: daridunialuar (Barat) Indonesia sudahterkucilkankarenasikpanya yang konfrontatif. Sementaradidalamnegeripemerintahselalumendapatrongrongandarigolongankekuatanpolitik “kontra-revolusi”
MASA EKONOMI PANCASILA/ ORDER BARU (1966 – 1998) • MASA STABILISASI DAN REHABILITASI (1966 – 1968) • MASA PEMBANGUNAN EKONOMI (1969 – sekarang) • MASA OIL BOOM (1973 – 1982) • MASA PEMBANGUNAN EKONOMI (1983 – 1987) • MASA PASCA OIL BOOM (1983 – 1987)
KEGIATAN EKONOMI MEMANAS (OVERHEATED) SEJAK 1990 • KEGIATAN EKONOMI INDONESIA MENJADI OVERLOADED TAHUN 1996 • KRISIS MONETER BULAN JULI 1997 MENJADI KRISIS EKONOMI • TERJADINYA KONTRAKSI EKONOMI SEJAK 1998 • RENCANA DAN PROGRAM PEMULIAHAN EKONOMI
Pemerintahan Transisi • Rupiah bulan Junli 1997 Rp 2.500 menjadi Rp 2.650 per dolar AS. • Juli 1997 BI melakukan intervensi: • Memperlebar rentang intervensi. • 13 Agustus 1997 rupiah menjadi Rp. 2.682 per dolar AS dan ditutup sekitar Rp 2.655 perdolar. • BI memperluas rentang intervensi rupiah dari 8% menjadi 12%., rupiah menjadi Rp 2.755 per dolar AS. • Januari – Februari 1998 menembus 11.000 rupiah per dolar AS. • Maret 1988 rupiah menjadi Rp 10.550 per dolar AS. • Pertengahan 1998 adanya kesepakatan dengan IMF memeorandum tambahan berhubungan dengan kebijaksanaan ekonomi dan keuangan. • Krisis politik tragedi Universitas trisakti. • Mei 1998 gedung DPR dikuasai mahasiswa. • 21 Mei Suharto mengundurkan diri digantikan wakilnya Dr. Habibie. • 23 Mei Presiden Habibie membentuk kabinet baru.
Pemerintahan Reformasi - SBY • Pertengahan 1999 pemilu, dimenangkan oleh PDI-P, kemudian Partai Golkar. • Oktober 1999 dilakukan SU MPR dan pemilihan Presiden. • KH. Abdurrachman Wahid terpilih menjadi Presiden dan Megawati Soekarno Putri sebagai Wakil Presiden. • Laju pertumbuhan positif walaupun tidak jauh dari 0%. • Tahun 2000 laju pertumbuhan hampir mencapai 5%. • Ucapan kontroversial membingungkan pelaku bisnis. • Dikeluarkan Memorandum I dan II. • Pertikaian politik, Aceh, Maluku dan Kalimantan tengah. • Hubungan dengan IMF menjadi tidak baik, karena adanya UU. No 23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia, otonomi daerah yang berhubungan dengan kebebasan daerah meminjam uang dari luar negeri. • IMF menunda pencairan dana. • Indonesia diancam sebagai negara bangkrut oleh Paris Club, tahun 2002 jatuh tempo membayar hutang.